Their Son with Poker Face and Devil Prays (ch.1)
Author : heyitschechenky
Rating : T
Pairing : (main) Clifford/Hiruma, (slight multiple pairings)
Ch. Summary : 2 Quarterback itu akhirnya menemukan arti cinta mereka yang sebenarnya. Yang akhirnya membawa mereka pada kebersamaan.
Disclaimer : Tidak memiliki kepemilikan atas karakter-karakter keren atau tidak keren yang saya sebut di cerita ini.
Ch. Warning : Keusilan Bud Walker dan Tatanka. Ke-OOC-an Clifford, Hiruma, dan banyak lainnya.
Sebelum tim all-star jepang kembali ke tanah air, mereka harus menunggu flight yang jadwalnya jatuh pada pagi hari. Sehingga terpaksa mereka harus menginap di suatu hotel yang juga tempat menginap tim all-star amerika.
Mereka sempat bertemu saat makan malam di restaurant hotel tersebut.
Dengan semua anggota pentagram dalam satu meja yang terlihat bersenang-senang dengan Champagne nya.
"Hey, isn't that the person who bumped you in the field, Cliff?" Bud berkata pada Clifford, menunjuk pada lelaki berambut biru kehitaman yang sedang berdua dengan salah satu receiver dari tim jepang. Clifford, yang dari tadi tidak nafsu makan, menoleh ke Bud dengan malas lalu mengikuti kemana arah jari mantan actor itu.
"Oh, that's….err….Shin Sey….err..Shui..err…what's his last name?" Panther menimpali, tapi terbata-bata saat mau menyebut nama belakangnya karena tidak terlalu yakin ia bisa mengatakannya dengan accent yang benar.
'If that scumbag is in here, then the rest are here too. Awesome, that means I'll meet the demon-faced guy again. Great.' Batin Clifford dalam hati ketika memperhatikan Sena, Monta dan Riku bergabung dengan Shin dan Sakuraba. Dan meja setelahnya juga terisi oleh Kurita, Gaoh, Banba dan Otawara yang mejanya terisi penuh dengan beraneka macam sajian. Ia memberanikan diri untuk melirik ke meja setelahnya.
Disitu ada Agon, Ikkyu, Taka, dan Yamato. Yang terlihat sangat sepi. Mungkin hanya Ikkyu yang mencoba meramaikan, tetapi menjadi hening kembali ketika Agon secara paksa memasukkan sandwich utuh kedalam mulutnya.
Disebelahnya, terisi Kid, Tetsuma, Takami yang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.
Saat ia melihat ke meja setelahnya, ada sekitar 2 meja terisi oleh cheerleader-cheerleader jepang yang ramai, entah membicarakan apa. Lalu ia beralih ke meja selanjutnya, dan hanya melihat meja itu masih tertata rapi. Berarti, yang ada di restaurant ini hanya orang-orang itu saja.
'hmm…that guy isn't here.' Entah mengapa, sebagian kecil dari hatinya merasa kecewa. Tapi ia tidak mau mengakuinya. Meski dalam batinnya sendiri.
"That's not important, Pat. Don't sweat it too much. We probably wont see them again forever after this. " berkata tidak peduli, sambil mengisi gelasnya dengan Martini.
Bud, yang masih memperhatikan Clifford, yang matanya masih mengarah ke meja-meja tim all-star jepang, memunculkan tanda Tanya. "Hey Cliff. Looking for someone,huh?"
Clifford, mendengar namanya disebutkan, langsung mengalihkan pandangannya ke gelasnya yang masih terisi penuh. "No. No one." Jawabnya datar.
"Ahh, Clifford. I know there's something up!" goda Bud, lalu diikuti dengan tawaan Tatanka yang menimpali, "Maybe He's looking for the auburn haired girl?"
"You like that girl, Cliff? Geez, I know you haven't gotten any laid for almost 2 months. But, don't make it too hard. You have many prettier girls than her who worship you like God. Just pick one already. It's just so sad you haven't picked any." Mr. Don menggelengkan kepala, diselingi tawaan Bud dan Tatanka. Sedangkan Panther, hanya melihat percakapan mereka. Ragu ia bisa nyambung dengan tema yang sedang mereka perbincangkan. Meski ia hanya tertawa kecil saat ada yang tertawa, seakan ia juga termasuk dalam perbincangan itu.
"No. I'm not looking for anyone. I'm just checking." Clifford menjawab dengan wajah serius, tidak terpengaruh dengan candaan-candaan anggota pentagram yang lain (kecuali Panther).
Tatanka, yang terpengaruh usilnya Bud, menyipitkan mata kearah Clifford seperti tahu sesuatu. Lalu ia mendekat ke Bud dan membisikkan, "He must be looking for someone who hasn't in here yet. What do you think?"
Mata Bud melebar, mendengar tanggapa Tatanka yang terdengar benar. Ia berbisik balik. "Let's check who's absent."
"Start from the Quarterbacks." Usul Tatanka semangat.
"The glasses guy" Bud menyebutkan dengan kiasan, yang dimaksudkan adalah Takami. "No. He's present. He's sitting right there" Tatanka menjawab, melihat Takami sedang membaca buku sambil memakan Dessert nya.
"Hmm. The commander from hell?" Bud menyebutkan 1 lagi. Dan lagi-lagi dengan kiasan. "Present."
"The cowboy guy?" Bud menyebutkan dengan nada yang lebih pelan ketika mendapati mata tajam Clifford mengarah ke mereka berdua yang kelihatannya sedang menyusun rencana jahat.
"Present. He's in the same table with The glasses guy."
"Okay. Who els- - - wait a minute. Where's Hiruma?I mean, that demon guy? Who looked like Clifford." Bud teringat Tatanka tadi tidak menyebutkan lokasi lelaki itu.
"Oh. " Ia berkedip beberapa kali. "Oh yeah. Where is he?" Tatanka jadi kebingungan sendiri. "Did I say He was present?" Katanya, sambil melihat kesekeliling.
"You totally did."
"Oh. Wait. I wasn't lying! He's right there!" Tatanka mengulurkan tangan panjangnya dan menunjuk ke arah Agon yang sedang berdiri di Lobby luar restaurant. Tampak ia sedang berbicara dengan seseorang. Tapi orang itu berada terlalu dalam di lorong lobby sehingga tidak terlalu kelihatan.
"That's Agon, you stupid."
"No, I mean the one he's talking to!"
Saat ia berkata itu, Agon berjalan mendekati lawan bicaranya. Membuatnya hilang dari jangkauan penglihatan mereka. Tapi setelah itu, ia mundur beberapa langkah dengan senyum kemenangan, lalu berjalan melewati orang itu. Kejadian selanjutnya, ternyata benar yang dikatakan Tatanka. Hiruma memang ada. Dan dia kini sedang berjalan masuk ke Restaurant sambil mengusap-usap bibirnya dengan sebal.
Bud dan Tatanka langsung shock. Mereka tidak bodoh menyadari hal seperti itu. Agon dan Hiruma tadi jelas berciuman. Mereka bertatapan satu sama lain, lalu Bud berkata "I didn't know that Agon and Hiruma are a thing." Ia mengatakan itu cukup keras untuk didengar satu meja. Padahal ia bermaksud mengatakan itu ke Tatanka. Tapi sanking Shock nya, ia kehilangan kendali.
"What?"
Semua yang tadi memperhatikan Bud, langsung berganti arah ke Clifford yang telah memberi response secara spontan dengan kata-kata.
"What? I was shocked." Clifford berkata, nadanya tidak setinggi tadi. Kata-katanya secara mudah dipercaya oleh yang lain berkat poker face nya. Tapi tidak untuk Bud.
"So, it's Youichi Hiruma, then.." Bud berkata pada Clifford, tersenyum lebar penuh kemenangan. "Your twin." Bud dan Tatanka tertawa.
"Why're you looking at me?"
"You like Youici Hiruma?" Panther bertanya, shocknya bertambah. Ia menatap Clifford dengan mata lebar. Mr. Don, yang terkenal kecuekannya, tak bisa memungkiri hal seperti ini. Ia juga ikut menatap Clifford dengan tidak percaya.
"You know, Clifford. Just talk to him." Bud melempar pandangan ke arah Hiruma yang sedang…err…terlihat marah-marah ke Ikkyu. "Hmm..let me give you an example." Bud beranjak keluar dari kursinya, lalu berjalan kearah meja dimana disitu Sakuraba sedang duduk sendirian. Shin, Sena, dan Riku yang tadinya disana, mungkin sedang mengambil makanan yang lain.
Ia duduk di sebelah Sakuraba, sangat dekat hingga mereka hampir bersentuhan.
"Hey," sapa Bud. Sakuraba menoleh ke Bud, tampaknya tidak terganggu dengan kedekatan posisi mereka. "Hey." Ia menyapa balik dengan senyuman ramah.
"Are you free this night?"
"Other than resting, yeah."
"Wanna watch movie in theatre with me?"
"Sure! But I have to ask Shin first!"
Sebelum Bud bisa mengucapkan sejenis "Great!" atau "Fuck yeah!", seseorang dari belakang mereka berdua menjawab itu terlebih dahulu.
"Jawabannya tidak."
Sakuraba menoleh kebelakang, mendapati Shin berdiri tepat dibelakangnya. Seperti sudah terbiasa, ia dengan senang menyapa, "Hey Shin! Bud ingin mengajakku nonton. Boleh ya?". Padahal, Shin sudah memberi jawabannya tadi.
Shin menatap Bud, lalu berkata dengan tajam dan jelas. "He's Taken." Lalu ia dengan paksa menarik Sakuraba keluar dari meja, dan membawanya keluar dari restaurant. Tidak menghiraukan rengekan Sakuraba seperti "Tapi Shin, aku ingin nonton film!".
Bud hanya bisa mematung melihat dua 'sejoli' itu. Ia baru bisa merasakan tubuhnya ketika mereka hilang dari pandangannya. Ia berjalan kembali ke mejanya, dan mendapatkan beberapa tawaan.
"So, that's your way to handle a man?" Tatanka mengejek.
"You're a queer too?" Mr. Don bertanya, makin tidak percaya.
"I…uhh..I will always come around!" Panther berkata, tidak punya hati mengejek atau berkata kasar pada orang yang lebih senior padanya.
"Hey, I was just acting! I mean, I was giving Clifford an example how to please a man!" Bud menjatuhkan pandangannya pada Clifford, yang masih bertampang sama dari tadi.
Tapi tiba-tiba, Clifford beranjak dari tempat duduknya. Lalu berjalan menuju Hiruma yang kini berbicara dengan Kid.
"See? Clifford can understand my lesson easily!" Bud berkata bangga. Semua anggota pentagram memperhatikan setiap gerakan Cliff. Hingga pada akhirnya, Clifford berhenti tepat di samping quarterback licik itu.
Merasakan ada keberadaan seseorang di dekatnya, Hiruma menghentikan percakapannya dengan Kid lalu memutar tubuhnya kea rah orang itu. Terkejut mengetahui itu adalah quarterback Amerika, yang juga termasuk 5 orang terkuat dunia.
"Hey, my teacher!" Ia menyapa sinis.
"Kid, Meet me in my room at midnight." Ia berbisik pelan, menyengajakan itu supaya hanya Hiruma saja yang bisa mendengar.
Setelah itu, Ia berjalan melewati Hiruma, yang memperhatikan kepergiannya dari belakang saat ia tengah keluar dari pintu utama restaurant.
Dari kejauhan, lebih tepatnya dari meja Pentagram..
"What? Just like that?" Bud mengkritik, tidak puas.
"What are you expecting, Walker?" Mr. Don bertanya, menyadari betapa antusiasnya Bud dalam masalah seperti itu.
" I know something will going on after ' whatever-Cliff's-plan-is' between the two of them." Bud berkata percaya diri. "2 million bucks for that."
"You're on, man! We'll see." Tatanka menyambung, tidak mau kalah dengan antusiasnya Bud.
"Okay. I'm in." Mr. Don menimpali, lalu mengambil seteguk minumannya.
"Panther? You in?" Tatanka bertanya pada Panther, yang dari tadi tidak memunculkan suara.
"Uh.. No thanks. As I said, I'll always count on him." Kata Panther, dengan senyum lebar.
Untuk mempersingkat cerita …
"Something on your mind, fucking pointed nose?"
"So, you and Agon are a thing, hhuh?"
"Me and Agon? What? I don't have anything to do with him. What's with this sudden question about?"
"They said you and him were kissing in the lobby."
"KISSING? No way in hell I would do that even He's the last man on earth."
"It's a no, then.."
"You act funny."
"You know something about Love, Sonny?"
"'Course I do. Want me to explain it to you?"
"That fucking feeling got me right…."
"Are you drunk? You sound weird."
"I think…I think I might have that feeling for you.."
"You drunk."
"Seriously."
Silent.
"I feel the same way."
"Isn't it confusing, Devil?"
"You're confusing."
"Let's fast-forward this."
"What do you mean?"
"Hmmm…"
"WHAT DO YOU MEAN?" Silent. " HEY,HEY, WHAT ARE YOU—FUCK!" Clattering sounds for almost 2 minutes. Then, there was some moans and groans. "Ah, Shit! Whatever. Go on."
(intinya, pertamanya mereka ngomong-ngomong biasa. Tapi lama kelamaan, jadi pengakuan hati masing-masing. Yang dilanjutkan dengan tahap selanjutnya sebagai bukti dari pengakuan masih ada unsur berantem dan cek-cok nya.)
Untuk mempersingkat cerita…
Pada paginya tim all-star-jepang akhinrya kembali ke Jepang. Dan memori tentang kejadian semalam antara Clifford dengan Hiruma hanya seperti debu yang diterpa angin.
Tapi saat 3 bulan telah berlalu, suatu kejadian membuat memori itu terulang kembali. Sebuah kejadian yang menggemparkan, hingga yang mengalaminya pun tidak percaya. Tapi karena bukti-bukti ilmiah telah dihadapkan padanya, Ia tidak bisa berpaling sehingga tak ada jalan lain selain menghadapinya. Orang-orang disekitarnya pun tahu perubahan-perubahan yang terjadi padanya. Mulai dari emosi yang labil, kebiasaan terbangun pada pagi hari sekali hanya untuk mengeluarkan isi perut, keinginan yang menggebu-gebu akan sesuatu yang konyol, tubuhnya yang mudah kelelahan sehiingga ia tidak tahan berdiri terlalu lama, kebutuhan ke toilet yang meningkat, hingga sakit pada punggung bagian bawah yang menyiksa. Semuanya tahu apa yang dialaminya. Tahu apa yang melandanya. Tapi tidak ada yang tahu siapa yang berbuat. Dan tak ada yang berani untuk bertanya.
Dan itulah yang ia butuhkan untuk mengawali kesakitan yang lebih, saat 6 bulan kemudian.
Yang mengejutkan baginya, Ia tidak pernah terpikir akan bertemu dengan orang yang telah membuatnya seperti ini. Orang itu, menemaninya melewati kesakitan itu. Momen itu sungguh keluar dari pikirannya yang paling fantasi sekalipun.
Dibalik itu, ketika semuanya mereda, ia menghargai itu. Sangat menghargai itu meski ia tahu ada seseorang dibalik layar yang telah mendatangkannya kesini. Menyebabkannya terpaksa harus jauh-jauh ke Jepang untuk bertanggung jawab. Padahal tanpanya, Ia juga pasti akan baik-baik saja.
Tetapi, ketika ia untuk pertama kalinya, setelah berbulan-bulan tidak berjumpa,ia menangkap tatapannya, Ia melihat masa depan.
Dan ia belajar untuk hal yang sama. Di part itulah, ia mencoba berubah. Dengan penyambung mereka berdua yang terlihat rapuh tapi cukup kuat untuk menyatukan 2 insan.
TBC
A/N : Gila. -_- Ak juga ga tahu kok bisa nulis fic kayak begini. -_-" Just information aj, Aku nulis ini hanya dalam semalam. Gila! Stress! Dari jam 8, sampe jam 2. Gubrakk! *sakjane nguantuk. Tapi tak terusin* jd mohon maap klo ada typo atau kesalahan penyebutan nama chara.
Dan aku juga gila banget pakai crack!pairing kayak gini. Ada Mpreg nya pula. Walah.. -_-'(gara2 abiz baca eyeshield 21 vol. 36 & 37. Trus, ga tahu, dari sudut mananya aku jadi mikir yang enggak2 antara Cliff sm Hiru. *tertawa kecil*
Maafkan aku deh, kalau g layak. XD sy hanya stress dan sebal dengan poker face nya si Cliff itu! Tampangnya Nyebelin! :D