Title: 2PM Story Junnick Ver.

Author: Bluedevil9293 a.k.a Dean Choi a.k.a Ayumu Sakurazawa.

Part: 1 / 14 + Epilog.

Main Cast: Lee Junho X Nichkhun Buck Horvejkul.

Rated: T (Sementara ini dulu bisa berubah kapan pun).

Genre: Romance, Comedy, Family.

Warning: Yaoi, Shonen-ai, Boys Love, BoyXBoy, Typo, Gaje, Alur kecepetan, EYD, M-Preg Don't Like Don't Read.

Summary: Hanya karena sebuah kejadian singkat di suatu malam yang berakibat fatal, Lee Junho dan Nickhun Buck horvejkul harus menangung semuanya akibatnya. Karena dibalik sebuah kejadian tak terduga pasti akan melahirkan sebuah kejadian tak terduga lainnya.

Note: Sebenarnya ini ff udah pernah aku publis sebelumnya di blog. Tapi sekarang aku publis lagi dengan menganti banyak adegan cerita di beberapa bagian. Jadi jangan heran kalau kalian pernah merasa membaca ff ini ya.

Author Pov.

Drom 2PM, at 07.19 AM.

Pagi hari yang cerah, matahari bersinar terang tanpa awan yang melindungi setiap sinarnya yang mulai membelai bumi. Di sebuah drom yang tinggallah enam namja berbadan sixpack yang tergabung dalam sebuah grup band bernama 2PM. Drom yang berisi enam namja tampan yang biasanya tenang di pagi hari seperti saat ini tiba-yiba saja menjadi gaduh saat terdengar teriakan dari arah kamar mandi.

Lima member 2PM yang tengah asik melakukan aktifitas mereka seperti bersiap-siap pergi jogging, membuat sarapan untuk yang lain, menonton televisi, bahkan ada yang masih tertidur pulas dalam mimpi indahnya jadi tergangu oleh suara tadi.

Kelimanya pun dengan sedikit malas, kesal dan jengkel mencari asal suara tadi dengan sangat terburu-buru. Kelimanya pun menyadari bahwa suara tadi berasal dari kamar mandi yang tak jauh dari ruang tamu drom mereka. Suara tadi adalah suara teriakan salah satu dari enam namja yang tinggal didalam drom itu.

Tok…. Tok… Tok….

Salah seorang dari lima namja tadi mencoba mengetuk pintu kamar mandi tempat asal suara tadi berasal. Tak ada suara-suara lagi yang terdengar dari dalamnya. Hening bagai tak ada orang saja didalam kamar mandi itu.

"Hyung ada apa kenapa teriak-teriak?" Tanya Chansung sang maknae dari grup Boyband itu. ia tahu bahwa yang namja yang berada didalam sana adalah salah satu dari lima Hyung-nya sendiri.

Tak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Didalam sana masih sunyi dan sepi. Tak seperti beberapa saat yang lalu. Kelima namja yang berada didepan pintu kamar mandi itu saling bertatapan binggung. Junsu namja yang paling tua diantaranya di pandangi oleh keempat dongsaeng-nya dengan pandangan bertanya. 'sebenarnya apa yang sedang terjadi'. Junsu yang tak mengetahuinya pun hanya mengangkat kedua bahunya tanda ia juga tak tahu.

"Hyung….." kali ini giliran Wooyoung yang memangil namja yang ada di dalam kamar mandi itu.

Tak ada jawaban sama sekali. Kelima namja itu masih saling bertatapan lagi. ada sedikit kekahawatiran yang menyelinap di hati masing-masing.

"Kenapa tak ada jawaban?" Tanya Chansung binggung.

"Jangan-jangan pingsan lagi…" kata wooyoong asal. Ya, bisa saja itu terjadi. Tadi terdengar suara tteriakan dari dalam sana dan sekarang tak terdengar suara apa-apa lagi. Yang ada hanya suara berbisik mereka yang sedang bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang terjadi.

"Junsu hyung bagaimana ini?" Tanya Chansung dengan panik pada Hyung tertuanya itu. Sang hyung yang di Tanya pun hanya bisa diam saja karena ia juga tak tahu apa-apa saat ini.

"Ya sudah dobrak saja" saran Junsu akhirnya setelah ia berfikir baik dan buruknya bila rencananya itu di laksanakan. Ke empat dongsaeng-nya hanya bisa mengangguk menyetujui saran dari Hyung mereka itu.

"Ne…. Semua siap-siap ya" kata Chansung gaje. Entah kenapa malah dia yang jadi bersemangat saat ini.

"Hana… Dul… Se…T….." hitung Taecyeon tak kalah semangatnya dengan Chansung tadi. Namun belum sempat pintu di dobrak pintu tadi sudah terbuka. Keluar seorang namja berwajah tampan dan sangat imut dari dalam kamar mandi tadi. Semua orang yang ada di sana menatap seram namja tadi yang nyaris seperti Lucifer. Tak ada yang bersuara….. Hening yang ada.

Namja itu berjalan pelan ke arah salah satu dari lima namja yang ada di sana. Ke lima namja itu semakin merasa seram saja bila melihat namja tadi dengan tampang marahnya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa namja yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi itu bisa bertampang menyeramkan seperti itu.

Plakkk…

Namja itu memukul namja yang ia hampiri. Lalu beranjak pergi meinggalkan namja yang baru ia tampar dank e empat namja lainnya. Semua orang disana memandang heran dan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, begitu pula dangan namja yang menerima tamparan keras tadi.

Tak biasanya namja yang baru keluar dari kamar mandi itu sampai marah seprti tadi. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Banyak tanda Tanya yang mengelilingi pikiran ke lima najam itu. terlebih lagi namja yang tadi mendapat tamparan keras di pipi kirinya.

Ke empat namja yang ada disana menatap tajam pada namja yang baru saja di tampar itu. Pandangan mereka itu seolah-olah mengatakan apa-yang-kamu-lakukan-sehingga-dia-bisa-marah-seperti-tadi? Sang namja tadi menjadi risih dibuatnya.

"kenapa kalian menatapku seperti itu" bentak namja itu pada hyung dan dongsaeng-nya yang sedang menatapnya tajam.

"Hyung apa yang sudah kau perbuat? Kenapa….."

"Mana ku tahu" marah namja itu memotong kata-kata Chansung lalu pergi meyusul namja yang baru saja menamparnya itu. Ia juga menjadi kesal sendiri. Pagi-pagi seperti ini sudah mendapat ke jadian yang tak mengenakkan. Dari mulai tidurnya yang terganggu oleh sebuah teriakan yang mengegerkan seisi drom, dan sekarang ia medapatkan pukulan gratis dipagi hari penganti sarapannya.

"Hyung…. Apa yang terjadi?" Tanya Taecyeon pada Junsu sambil menatap penuh Tanya pada sang hyung. Ke dua namja yang lainnya pun ikut memandangi namja tertua diantara mereka itu.

"Entahlah…. Sebaiknya kita ikuti saja mereka berdua sebelum terjadi sesuatu yang lebih parah dari ini" kata Junsu bijak. Ia sebagai yang paling tua diantara yang lain mau tak mau harus bisa menjadi penengah diantara ke lima dongsaeng-nya yang memiliki watak yang berbeda-beda.

Ke empat namja itu pun dengan segera mengikuti kedua namja yang sedang bertengkar itu. Mereka tak ingin terjadi pertengkaran hebat lagi di pagi hari ini. Ya. Mereka memang mengetahui ke tidak harmonisan yang terjadi diantara kedua namja tadi.

Kedua namja itu memang sering sekali bertengkara dari mempermasalahkan hal besar sampai hal kecil pun bisa menjadi pemicu pertengkaran mereka berdua. Entah kenapa kedua najam tadi tak bisa akur sedikit pun. Pasti selalu saja mereka bisa membuat ke empat namja lainnya geleng-geleng kepala terus melihat tingkah mereka yang sudah seperti kucing dan tikus saja.