Title : I.D.S
Genre : Angst, Romance
Rating : M
Pairing : YunJae, Broken!HyunJae, Hint!JaeChun
Disclaimer : YunJae belong to each others. I own only the plot. Half of the plot Based on a True Story Novel
Warning : Typos, Violance, Cursing, YAOI (BOY X BOY) Don't Like? Please press red botton with x symbol. Yes, that botton.
Summary : Kim JaeJoong, seorang penyanyi terkenal yang rela meninggalkan dunia Showbiz demi menikahi pria yang dicintainya. Suatu malam, setelah sebuah pertengkar hebat sang suami menghilang tanpa jejak. Apakah yang sesungguhnya terjadi?
.
.
.
JaeJoong menutup matanya, menikmati sinar matahari yang telah lama tak dirasakannya.
Sebuah tangan membelai pipinya, tanpa membuka matapun JaeJoong tahu siapa pemilik tangan itu.
Tekstur, kelembutan dan kehangatan yang dipancarkannya yang memberitahukan JaeJoong.
"Jae…."
"Hmmm?"
"Apa kau menyesal Jae?"
JaeJoong membuka matanya, tangannya meraih tangan besar YunHo, mengaitkan jari-jari mereka.
"Tidak. Dulu aku sempat membayangkan bagaimana bila aku menikah dengan YooChun. Ia tentu tak akan pernah menyakitiku, ia akan menjagaku dengan segenap tenaganya, tapi aku tak akan pernah bertemu denganmu. Bertemu denganmu adalah hal terindah dalam hidupku, kau mengajarkanku banyak hal. Bila waktu dapat diputar kembalipun aku akan tetap memilih jalan yang sama. Aku akan menikahi HyunJoong, kemudian bertemu denganmu."
YunHo mengangkat tangan mereka yang bertautan, membawanya pada bibir tebalnya, menciumi jari-jari JaeJoong.
"Bagaimana denganmu Yun? Kau memiliki karier sempurna, kau memiliki calon istri yang cantik, kau harusnya memiliki banyak anak seperti impianmu tapi kau memilihku. Apa kau menyesal?"
"Tidak. Dikehidupan mendatangpun aku ingin bersanding denganmu lagi."
"Rayuan gombal."
Kekehan keluar dari bibir YunHo.
"Apa kau takut, Jae?"
"Tentu saja aku takut. Tapi asalkan kita bersama, tidak ada lagi hal yang menakutkan."
"Hahahaha… Sekarang siapa yang melontarkan rayuan gombal?"
"Yah!"
Pipi JaeJoong memerah dan YunHo meraih belakang kepala JaeJoong, membawa orang yang paling dicintainya ke dada bidangnya.
"Apapun yang terjadi, kita hadapi bersama ya." Ujar YunHo sembari menyandarkan dagu pada puncak kepala dengan rambut halus berkilau kekasihnya.
"Um…"
YunHo dan JaeJoong membuka pintu dan saat itu juga berjuta flash kamera wartawan yang membutakan mata menyambut mereka. Para pemburu berita terus menanyakan bagaimana perasaan mereka karena hari ini adalah pembacaan keputusan pengadilan.
Sepasang kekasih itu hanya tersenyum dan terus melangkah dengan tangan bertautan, JaeJoong berjalan sedikit lebih lambat, mungkin karena perbedaan panjang kaki mereka.
Dengan sabar YunHo menunggunya, menyamakan irama langkah mereka.
.
Suasana tegang terasa dalam siding yang dilakukan dengan tertutup itu.
Jaksa penuntut umum membacakan kembali tuntutan dan tuduhannya pada YunHo dan JaeJoong.
Setelah itu merupakan giliran Kim JunSu, yang ditunjuk secara pribadi oleh YooChun selaku pembela yang membacakan pembelaannya.
Hening melanda sebelum hakim membacakan keputusannya.
"Dengan ini pengadilan wilayah Seoul menyatakan bahwa Jung YunHo dan Kim JaeJoong dinyatakan bersalah atas pembunuhan Kim HyunJoong dan Park HaNeul. Keduanya dijatuhi hukuman mati."
Sang hakim mengetukkan palu tiga kali untuk menyatakan betapa resminya keputusan tersebut.
YunHo mengeratkan pegangan tangannya pada JaeJoong.
"Tidak apa, kita hadapi bersama. " JaeJoong membalas genggaman tangan YunHo.
"Ya, kau benar, Jae. Aku tidak sendirian, kau juga tak sendirian. Tidak ada YunHo, tidak ada JaeJoong disini, hanya ada kita. Kita adalah suatu kesatuan."
.
-YunJae-
.
Sebuah karangan bunga lili diletakkan oleh seorang namja pada sebuah batu hitam yang pada bagian atasnya berhiaskan patung seorang gadis kecil bersayap yang sedang memejamkan mata dan merentangkan kedua tangan mungilnya.
Sang namja menumpukan sebelah lututnya pada tanah kemudian ia mencakupkan tangan, berdoa.
Setelah selesai memanjatkan doa, matanya memandang nanar tulisan pada batu hitam itu. Lama sekali ia terdiam dalam posisi seperti itu tanpa memperdulikan kakinya yang mulai mati rasa.
Rest in Peace, the lovers,
Jung YunHo & Jung JaeJoong.
Bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis.
Seseorang menepuk bahunya, saat menengadah, sepasang mata sipit milik Kim JunSu menatap balik dirinya.
"Ayo, pergi, YooChun ah.."
YooChun berdiri. "Kau tahu Su-ie, saat-saat sulit peradilan dan dalam kungkungan penjara itu mungkin adalah momentum paling bahagia dalam hidup Jae Hyung. Tak pernah aku melihat matanya berkilau begitu indah. Tak pernah aku melihatnya begitu lepas, begitu bebas. Semuanya karena Jung YunHo. Pria itu telah merubah Jae Hyung menjadi sosok yang berbeda."
JunSu kembali menepuk bahu YooChun. "Be strong. Aku disini…"
"Aku sudah menyerah sejak lama Su-ie, sejak ia menyerahkan diri pada polisi sebagai pembunuh HyunJoong. Sejak itu aku tahu aku tak akan bisa mengalahkan Jung YunHo. Jae Hyung begitu mencintainya dan tak mau berpisah dengannya, bahkan meminta agar mereka dimakamkan dalam satu lahan."
Pandangan mata YooChun kembali melayang pada batu hitam itu. "Tapi aku turut bahagia melihatnya bahagia. Kali ini Jae Hyung menikahi pria yang dicintainya. Syukurlah permintaan terakhir Jung YunHo untuk menikahi Jae Hyung dikabulkan."
"Kau memang sahabat yang baik."
"Terima kasih."
YooChun menatap JunSu lama. "Terima kasih juga telah bersedia terus menemaniku. Aku beruntung bertemu denganmu."
"Wah… Kali ini kau memujiku. Benar-benar sebuah keajaiban." Tawa khas ala lumba-lumba mengalun dari bibir merah JunSu.
"Hari makin gelap, ayo kembali."
YooChun mengangguk.
Keduanya berbalik dan beranjak pergi. Di depan gerbang pemakaman mereka berpapasan dengan tiga orang namja tampan dan seorang yeoja cantik yang membawa rangkaian bunga mawar putih.
YooChun dan JunSu mengenali mereka. Sepertinya mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu mengunjungi orang yang kini tertidur bersama kekasihnya itu.
Setelah bertukar salam dan membungkuk hormat mereka berpisah dan berjalan ke arah tujuan masing-masing.
Mulai sekarang setiap satu tahun sekali mereka akan kembali bertemu disini.
Dipertemukan oleh keinginan untuk mengunjungi dua orang yang menjadi buah bibir masyarakat karena tindakan mereka. Ada yang mencela, ada yang jijik namun tak kurang pula yang mengaggumi.
.
Their love is strong.
Nothing can do them apart.
Even death could not come between them.
.
.
THE END
.
.
Uwahhhh~~ Selesaiiiiiiiiiii~~~ Akhirnya FF ini berakhiiiiiiirrr~~~ Akhirnya FF ongoing saya ada yang tamat… \(^o^)/
Singkat, padat namun tidak jelaskah? Cuma 4 halaman word… ckckckckck…
Review replynya saya rapel di chap terakhir ini :
Choiqhang : Mian yaw, kemarin updatenya , YunJae bisa dibilang lebih dulu eksis dari YunRa. Emm… YooSu tak tau pekembangannya gimana. Ayo, kita tanya langsung. #plak
Moyoko Tomoyo : Tak ada yang tak berkenan kok, Mo Chan… Tenang saja… Iya, uchun setia amat sama JJ.. Kali ini dia tidak playboy.. Saya suka uchun yang tak playboy soalnya. ^^v
Diidactorlove : Eh? saya buatnya Yun terlalu evil yaw? Upss… Yunnn…Mahaaap… Lalu ini bisa diperhitungkan happy end khan?
Arisa Adachi: Endingnya tidak akan berpisah. Tak akan saya biarkan.. Jiahh.. *digebukin*
Ika UzumakiTeukHyukkie : Gumawo Ika~~ \(^o^)/ Lalu epilognya gimana? Saya akan berusaha untuk yang berikutnya~~
Zhie Hikaruno-chan : Iyah, sudah habis, tamat, end.. Saya binun kalau mau buat sekuel, Hika Chan.. Tokoh utamanya sudah saya b*n*h soalnya.. .
Angel Xiah : Hohohoho… Tenang saja chingu… YunJae bersatu disana *diberantas*
Chuuu~~~ *kissu back*
BooBoo : Kyaaaa~~~ Reviewer baruuuu~~ Tak apa, makasie sudah komen.. *hugs* Iya, awalnya Yun naksir Ara, tapi karena ketemu JJ jadi lupa segalanya. Iya tuh, JaeMa laris manis bak kacang goreng. #plak
Delta Alpha Fujoshi : Keduanya tidak di penjara lama-lama kok.. Di penjaranya juga sama Yun, jadi ada bodyguard-nya, tak ada yang bisa grepe-grepe JJ. XXD
Thazt: Eemmm… Ini sad end apa happy end ya? Saya juga bingung. *garuk-garuk kepala*
RizmaHuka-huka : Cho? Boleh.. Saya iklas dipanggil begitu. Aduh, mahap yaw Rizma, sudah bela-belain nungguin ini FF. Iyah, saya pasti akan buat YunJae lagi~! Hidup YunJae~~!
Hinata Fuyuki H : Reviewer baru lagiii~~~ Selamat dataaaannngg~~ *peluk-peluk* Senpai? Bolehhh~~ Saya panggil Hina Chan yaw? *tidak sopan* Terima kasih ya.. Ini sudah chap terakhir… Bagaimana?
Rei : Itu, saling rayu merayu diatas bisa dihitung fluff tidak? *maksa* Rekues dikabulkan, tidak akan berpisah YunJae-nya.
Blue-Mist78 : Saya yang terlalu napsu kemarin ngerapel 3 chap.. :D Yak, Sudah ending nih blue.. Makasih sudah terus komen yaw..
White Tree : Benarkah? Maachi Chagiiii~~~ Iyah, chap 9 memang ngebuuuuuut, tidak dibaca ulang pula. Tiba-tiba dirundung rasa prustasi… Tapi kalau epilognya dibaca ulang berkali-kali. Eh? Eon punya ciri khas? Seriusan? Eon ga berasa.. *bebal* Auww..Eon mimisan kena serangan senyuman setan ala Min gitu~~
Lanlopumin : Iya.. Begitu kejadian sebenarnya. *manggut2* JaeMa beruntung dikelilingi cowo2 cakep nan suit*ditimpuk* Makasie sudah deg-degan n menantikan FF ini~~ *kissu*
tee-tah : Reviewer baru~~~ *Hugs & Kissu* Saya juga sebenarnya kasihan sama semua karakter disini.. Hiksss… Tidak.. Tidak.. Saya suka review panjang-panjang, pendekpun tak apa apa sih. Terima kasih, ini chapter terakhir. Bagaimana?
Sekian review reply-nya.
Terima kasih banyak untuk kalian yang telah mengikuti FF ini dari awal sampai akhir. Kata terima kasih tak cukup menggambarkan rasa haru saya… *bow* Komentar kalian membuat saya semangat menyelesaikan FF ini. Luv u all~~! U r the best~~!
The last but not the least : My beloved sister Park HaNeul Unnie & Xiao Fen Cie yang tak pernah bosan mendengarkan rasa frustasi dan ketidakpercayaan diri saya. Thanks for your endless support sis! Lop U~~~
Yakk… Sekian… Review ya…
Love, Cho Jang Mi