Cinta "Monyet"

Chap 8: At Least, It's Impossible For Me

.

Yohohoho! Ini lah diaaa... ending dari cinmon! T.T

Aku...aku... aku sebenarnya tak mau mengakhiri ini semua, tapi..tapi..hiks! *dilempar bata*

Yah, dan disini, kita akan kupas semuanya secara tajam setajam clurit! XD

Ini balasan reviewnya! ^^

.

monta luph bananos: oki doki, ini balasannya desu! (~'.')~

Sasaki meiwa: hehehe, iya, ini dah apdet kok... ^^'a

You-kun 01 YAHA: iya, iya... ini dah apdet kok.. maaf agak telat juga... =='v

Kaito-kun rangiku: baiklah desu... ini dah apdet desu... ToTd

Kazu Agito H.S: ok, kuusahakan... tapi maaf, kayanya kali ini lebih terfokus ke montamegu! ^^v

.

Yosha~ XD

Sekarang lanjut ke cerita desu! ^0^

*jreng jreng*

.

Disclaimer: Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata

Pairing: MontaOC, SenaSuzu, RikuSuzu, HiruMamo, SenaOC

P.S: fic gaje, OOC, OC, sampah *nongol lagi kata2 Agon*, abal sangat, tidak bermutu, genre ga kerasa, etc, dsb, dll... oh ya! Disini, SenaSuzu sama HiruMamo udah jadian yaa... XD

.

Don't Like, Don't Read!

Tombol Back Menanti Anda!

.

"TUNGGUUUUUU!"

"Eh?"

Megumi terbelalak dan menoleh kebelakang.

...

"M-M-MONTAA?"

Monta terlihat berdiri dengan nafas yang tersenggal-senggal. Nampkanya habis berlarian kesana kemari.

"Megumi..." sahut Monta dengan kondisi nafas yang belum normal.

Megumi hanya diam terbelalak.

"Megumi, kumohon... jangan pergi..."

Megumi masih tetap diam.

Kali ini, Daisuke angkat bicara. "Ayah melihat dia di foto milik Ikkyu! Siapa dia?"

"D-dia..." Megumi nampak agak bingung untuk menjelaskan.

Satu sisi, dia sangat menyayangi Monta dan ingin tetap di Deimon bersama Monta. Tapi di sisi lain, dia juga tak tega melihat ayahnya yang selalu sendirian karena ibunya terus sibuk dengan bisnis butik mereka.

Apa yang harus ia lakukan?

Mana yang harus dia pilih?

Monta? Atau ayahnya, Daisuke?

Rasanya berat, karena mereka berdua adalah orang terdekat Megumi sendiri.

"Megumi, sekali lagi kumohon! Jangan pergi MAX!" sahut Monta yang mulai dengan nafas normalnya.

Megumi memalingkan wajahnya dari Monta. "Maaf Monta... tapi... aku harus pergi..."

"Kenapa? Aku yakin, kau ingin tinggal disini lebih lama d=bersama kami! Jangan bohongi hati kecilmu, Megumi!"

"Sudah kubilang aku tak bisa, Monta!"

"Kau harus tetap disini, Megumi!"

"Jangan memaksakan kehendakmu pada orang lain, bodoh!"

"Aku tak memaksakan! Aku hanya ingin meyakinkanmu! Aku yakin, dalam hati kecilmu kau juga ingin tetap tinggal disini bersama kami kan? Aku benci melihat tatapan penuh bebanmu itu, Megumi! Kau seakan diperbudak oleh ayahmu sendiri! Ayahmu sudah dewasa, biarkan dia sendiri!"

"Kau tak mengerti, Monta!"

"..."

"Kau tak mengerti... betapa tersiksanya ayahku selama ini..."

Daisuke hanya diam.

"Ayahku..."

"Megu..."

"Ayahku... dan aku... merasakan kepedihan yang sama.. kami merindukan sosok ibu yang selalu menemani kami disaat kami sekeluarga sedang berkumpul. Namun karena bisnis, ia menelantarkan keluarga untuk waktu yang lama. Dan jika aku terus disini, ayah akan selalu kesepian dalam menjalankan usahanya di luar negeri. Aku tak mau melihat ayah sedih... maka dari itu, aku lebih memilih untuk meninggalkan kalian.. karena kita masih bisa berkomunikasi lewat telepon bukan?"

Megumi berusaha tersenyum, ditengah air matanya yang mengalir deras.

"Megumi... apa kau.. serius dengan keputusanmu ini?"

"I-iya..."

...

Suasana berubah menjadi hening, hingga...

"Mohon perhatian! Pesawat menuju Amerika akan diberangkatkan sekitar 10 menit lagi! Calon penumpang diharap segera bersiap."

Salah satu informan menyampaikan informasi keberangkatan pesawat Megumi dan Ayahnya.

"Ayo nak! Sudah saatnya!"

"Iya..."

"Hati-hati!" sahut Ikkyu yang sedari tadi hanya diam.

"Pasti!" jawab Megu.

...

"Monta! Cepat yakinkan dia lagi!" sahut Musashi membisiki Monta yang tengah berdiam di tempat.

Daisuke nampak sudah membawa kopernya dan berjalan memasuki pesawat.

"Monta..." sahut Megu pada pria yang ia sayangi di hadapannya ini.

Monta hanya menoleh datar.

"Maafkan aku. Tapi aku janji, kita pasti bertemu lagi..."

Megumi berjalan mendekati Monta, hingga akhirnya, jarak mereka berdiri sangat dekat.

"Pergilah..."

"Eh?"

"Ayahmu lebih berarti untukmu. Kau benar. Kita bisa bertemu lagi, suatu saat nanti! Aku.. aku terbawa emosi MAX! Maaf! Sekarang, pergilah. Ayahmu sudah menunggumu."

Monta hanya berusaha tersenyum dan menahan air mata.

"Monta.."

GREP!

Ikkyu, Monta, dan Musashi terbelalak.

Wajah Monta memerah, tapi beruntung kali ini tidak mimisan.

"M-Megumi... kau..."

"Biarkan aku memelukmu Monta.. untuk kali ini.."

Diam...

Hening kembali untuk sesaat.

...

Monta memeluk Megumi kembali.

"Megumi..."

"Ya?"

"Aku menyukaimu... aku menyukaimu, lebih dari sekedar teman..."

Megumi mengeluarkan air matanya lagi.

"Aku juga...menyukaimu, Monta..."

Akhirnya, air mata Monta mengalir dengan deras. Untung tidak mengeluarkan ingus seperti biasa.

Ikkyu dan Musashi hanya tersenyum.

"Akhirnya, masalah selesai..." gumam Musashi bijak.

"Baiklah, Megumi! Kau sudah harus pergi!" sahut Ikkyu mengingatkan.

Monta dan Megumi berhenti berpelukan, dan menghapus air mata masing-masing.

"Sampai jumpa, Megumi..."

"Iya... jaga dirimu ya, Monta..."

"Pasti MAX!" Monta mengacungkan jempolnya dengan penuh semangat.

"Baiklah, aku pergi... tapi sebelumnya..."

Megumi mengacungkan kelingkingnya.

"Eh?" Monta heran bukan main.

"Mari berjanji, agar saling menjaga diri, dan mari berjanji kalau kita bertemu lagi, kita akan berjalan-jalan bersama! Dan kau juga akan mengajariku amefuto! (1)"

Monta mengaitkan kelingkingnya pada Megumi.

"Pasti, Megumi..."

Kaitan kelingking mereka terlepas, dan Megumi berjalan ke dalam pesawat dengan senyum tulus yang mulai terkembang di wajahnya.

Begitu juga dengan Monta, sang Monkey of Deimon.

...

Tak lama, pesawat mulai berjalan.

Megumi memandang Monta dari jendela pesawat, dan Monta hanya melambaikan tangannya pada orang yang ia sayangi. (2)

"Sampai jumpa, Megumi..." gumam Monta.

Namun ia membuat gerakan mulutnya lebih jelas pada Megumi.

Megumi menyadari itu, dan melakukan hal yang sama. "Sampai jumpa juga, Monta..."

Mereka saling tersenyum, dan mulai bisa merelakan kepergian orang yang mereka sayangi.

*di dalam pesawat*

Setelah selesai melambaikan tangannya pada Monta, Megumi tbersender di kursi pesawat.

"Haaah... lega rasanya setelah berpamitan dengan Monta."

"Anak ayah sudah besar rupanya." Daisuke nampak tersenyum jahil.

"Eh? Aah, ayah! Jangan begitu!" sahut Megumi dengan wajah merahnya.

"Hahahaha, tak apa. Ayah mengerti. Maaf ya, ayah terlalu egois selama ini."

"Tak apa ayah, aku mengerti.."

Megumi merangkul lengan ayahnya. "Aku sayang ayah..."

"Ayah juga sayang kau, nak..."

"Ayah..."

"Ng?"

"Akankah kita kembali lagi ke Deimon?"

"Mungkin... kita lihat saja nanti..."

"Terima kasih ayah! Ayah memang ayah terbaik di dunia!"

"Hahaha, bisa saja kau!"

Maka perjalanan mereka ke Amerika pun diselingin canda dan tawa bahagia.

Meskipun perasaan sedih pastilah tetap tersirat di hati kecil Megu. Tapi ia coba relakan hal itu, dan tetap tersenyum.

*di bandara*

"Nah, monyet! Aku terkesan padamu kali ini!" sahut Ikkyu memulai pembicaraan pada Monta.

"Maksudmu?"

"Yah, aku terkesan padamu yang sudah berhasil menaklukan hati saudaraku! Jujur saja, kalian cocok!" sahut Ikkyu dengan mengedipkan sebelah matanya dan pergi meninggalkan Musashi juga Monta.

"Apa maksud dia itu?" pikir Monta heran.

"Kau ini memang tetap susah mencerna kata-kata orang ya, Monta." Ujar Musashi sweatdrop.

"Hahaha, ya sudahlah! Ayo kita kembali ke Deimon, MAX!"

"Hn, ayo..."

Musashi dan Monta pun pergi meninggalkan bandara.

*keesokan harinya...*

Latihan sore di klub amefuto Deimon berjalan seperti biasa, hanya saja...

Monta nampak duduk dibangku cadangan dengan suram.

Mamori yang melihatnya tak bersemangat begitu, merasa kasihan juga pada Monta. Begitu juga Suzuna.

"Monta, kau kenapa?" tanya Mamori dengan tatapan cemasnya yang biasa.

"Semangatlah!" sahut Suzuna mencoba menyemangati.

"Megumi kan tidak pergi selamanya. Selain itu, kau juga masih bisa berkomunikasi dengannya kan? Sahut Mamori mencoba membuat Monta mengerti akan kondisi yang mulai berubah kembali seperti sedia kala ini.

"Yaa~ semangatlah! Masih banyak wanita lain yang menunggu!" sahut Suzuna lebih ceria.

"Benar kata Suzuna, Monta!" Mamori mengeluarkan senyum malaikat andalannya.

"Sebenarnya, bukan itu..." sahut Monta dengan wajahnya yang masih suram dan menunduk semakin dalam.

"Lalu apa?" tanya Mamori dan Suzuna bersamaan.

"Aku..."

...

"AKU KEHILANGAN UANGKU DAN JATAH LATIHANKU DITAMBAH MAX!" Monta nampak frustasi berast MAX!

"APA?" sahut Suzuna dan Mamori tak kalah frustasi (?).

"Kekekeke..."

Mamori menghadap Hiruma yang tengah terkekeh setan di lapangan seperti biasa.

"Hiruma!"

"Apa?"

"Kau jangan seenaknya begitu pada Monta! Dasar setan!"

"Seenaknya apanya? Aku tak melakukan apapun padanya, Pacar dan Manager Sialan!"

"Lalu itu? Monta bilang dia kehilangan uangnya, dan jatah latihannya ditambah! Kau benar-benar tak mengikuti perjanjian! Bukankah waktu itu perjanjianmu dengan monta adalah, kalau berhasil, sebagai imbalannya, dia harus memberimu ¥5000! Dan kalau gagal, kau akan mengurangi jatah latihannya selama seminggu! Tapi mana? Rencana kalian gagal, tapi kau malah menambah jatah latihannya! Dan kenapa dia memberimu uang, padahal rencana tidak berhasil!"

"Kau ini berisik sekali, dasar cerewet! Dengar ya, dia memberiku uang untuk menggantikan biayaku yang masuk rumah sakit, dan didenda polisi, juga membayar bensin motor! Selain itu, dia juga minta jatah latihannya ditambah karena sebagai rasa minta maaf telah membuat kaki sialanku terluka begini!" sahut Hiruma ngotot dengan menunjuk kaki kanannya yang diperban.

"Gara-gara Monyet Sialan itu, aku jadi tak bisa berlatih dengan leluasa, Manager Sialan!"

Mamori hanya ternganga.

"Monta...melakukan itu?" tanya Mamori tidak percaya, lalu melirik Monta yang tengah ditenangkan Suzuna dari frustasinya.

"Monta, benarkah itu?" tanya Mamori tak percaya.

"Iya MAX~"

"Kenapa kau melakukannya?"

"Kupikir Kak Hiruma sudah menjelaskannya... aku hanya ingin berterima kasih padanya... dan juga meminta maaf karena sudah membuatnya terluka MAX..."

Mamori malah sweatdrop. Begitu juga Suzuna.

Dan Hiruma hanya terkekeh setan seperti biasa.

Monta bertambah suram dan mood latihannya total berkurang.

"kekekeke, sudahlah, tak usah pedulikan si Monyet Sialan itu! Lagipula, dia melakukannya sesuai kehendaknya sendiri kan!" Hiruma nyengir-nyengir sadis (?).

"Kurasa, memang begitu..." pikir Mamori.

"Oh ya, Manager Sialan.."

"Iya?"

"Sepulang latihan, temani aku beli permen karet..."

"Huh, bilang saja mau pulang bersama!"

"Tidak, siapa bilang? Kalau sudah selesai membeli permen karet sialanku, kau kutinggalkan saja depan supermarket sialan itu."

"Mou, kau kejam!"

"Kekekeke..."

*sementara itu...*

Suzuna kembali tidak mempedulikan Monta, dan memulai tugasnya sebagai cheerleader.

Baru saja ia mengambil pom-pom nya, Sena menghampiri.

"Err... a-ano... Suzuna.."

"Iya?"

"N-nati.. sepulang latihan.. k-kita pulang bersama ya?"

"Hahaha! Yaa~ tentu saja, Sena!"

"Benarkah? Wah, terima kasih Suzuna!"

"Tak masalah, Sena!"

*di wilayah bench...*

Monta semakin suram melihat kemesraan SenaSuzu, dan HiruMamo.

"Aku juga ingin seperti mereka..." Monta menunduk muram.

PIPIPIPIPIPIPI

Monta merasakan hp nya bersuara, dan membuka hp miliknya yang berwarna kuning pisang itu.

Ada pesan!

...

From: Megumi

To: Monta

Ayo! Sekarang waktunya berlatih amefuto kan? Berlatihlah yang giat dan keras! Agar saat kita bertemu lagi, kau semakin bertambah kuat, dan bisa mengajariku banyak hal tentang amefuto! Seperti janji kita!

...

Senyum nampak terkembang kembali di wajah monyet milik Monta. *dihajar*

"Baiklah..."

Monta memasukkan hp nya ke dalam tas, dan meraih bola amefuto di sampingnya.

"RAIMON TAROU, SIAP BERLATIH MAX!" teriak Monta penuh semangat.

"YAAAAAA-HAAAAAAA!" sahut Hiruma membakar Monta dengan artian membakar yang sebenarnya dengan flame.

"MUKYAAAA! Panas MAX!" sahut Monta berlarian kesana kemari berusaha memadamkan api di pantatnya.

"Mou, Hiruma!" sahut Mamori sambil membawa sapunya.

"Kekekeke..." Hiruma hanya terkekeh setan seperti biasa.

Dan yang lain tetap berlarian di lapangan karena dikejar Cerberus seperti biasanya.

Dan Suzuna tetaplah yang paling ceria menyemangati suasana aneh di Deimon.

'Yah, kau tahu, Megumi? Kehadiranmu mungkin memang berarti bagiku. Tapi tak selamanya kau akan terus disisiku, bukan? Terima kasih, kau telah menunjukkan arti kebersamaan dan kasih sayang padaku. Sekarang aku sadar, ada yang menyayangiku juga disini selain dirimu. Yaitu, anggota Deimon Devil Bats! Yah, pada akhirnya memang tak mungkin juga untukku mendapatkan seorang kekasih yang setia! Hahaha...'

Monta tersenyum ditengah kepanikannya memadamkan api.

.

THE END MAX!

.

(1): Pernah satu waktu, Monta menceritakan tentang amefuto pada Megumi. Dan Megumi tertarik untuk mempelajarinya!

(2): Meskipun mereka saling menyayangi, namun tak berarti mereka resmi berpacaran. Karena baik Monta maupun Megumi tak menawarkan diri pada satu sama lain untuk menjadi kekasih. Itulah kenapa Monta bilang di akhir, bahwa tak mungkin baginya untuk mendapatkan kekasi yang setia. Hoho, kasihan sekali dia...

.

Ugyaaaaa! Tamat juga ni cinmon! T^T

Dengan ending yang begitu BAD tentunya! Jauh sekali dari yang diharapkan! TT^TT

Maaf, maaf, maaf! Maafkan author yang payah ini! TTTTTT^TTTTTT

.

Tapi pada akhirnya, Monta selalu bernasib sedih MAX!

Sayang sekali ia tak sempat meresmikan Megumi sebagai pacarnya!

.

Monta: tapi aku masih bisa menyatakannya lewat hp MAX!

Megumi: maaf Monta, ayahku belum mengijinkan aku untuk berpacaran!

Monta: APA? Frustasi MAX!

Hiruma dan Author: kekekekeke!

Megumi: Maaf...

Monta: tak apa MAX... *suram*

Suzuna dan Mamori: sabar, sabar...

Sena: *sweatdrop*

.

By the way...

Mau ada yang req omake? ;)

Kalau mau, harap PM aja~ XD

Kalau sempat, nanti kubuat! Hohoho...

Dan saya mau bagi-bagi info sedikit boleh? ;3

.

FB search: Anezaki Tenshi Hana

Twitter search: AnezakiHana

.

Hahaha, terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca fic ku! X3

Saya yakin, fic ini bukan apa-apa tanpa adanya review! XDb

Jadi, review sangat diharapkan nyan~ X3a

Arigatouuuu!

Sampai jumpa lain waktu! XD/

.

Keep Spirit Up!

Mayu-chan