Hai! Ada Kiro-chan lagi nih!

Tentang fic ini Kiro buat karena Kiro iseng. Ternyata Hisagi cocok sama Shiro-chan! Kelihatannya. Karena sekarang Kiro-chan FUJOSHI, Kiro-chan mau buat fic yang para FUJOSHI sekalian suka. Hehehe.

Oh ya! Maafkan Kiro-chan kalau masih banyak kesalahan pada fic-fic Kiro yang lain seperti Salju Merah, Kencan Ramai-ramai, Normal Nggak,sih? *promosi nih ceritanya. XXD*

Maafkan Kiro juga, soalnya Kiro belum bisa membalas review-review dari para Senpai Kiro. Gomenasai! *nunduk-nunduk* Kiro akan usahakan untuk membalas review.

Untuk Jeanne-senpai, arigatou gozaimasu! Soalnya Kiro sudah banyak dibantu. =D

Oke. Mari kita mulai ceritanya.

Happy reading, Minna! XXD

YAOI?

Disclaimer : TITE KUBO

Pairing : HisagixHitsugaya

Warning : crackpair, YAOI, OOC, AU, Gaje, Abal-abal

Rating : T

Chapter 1

...

..

Hisagi POV

Hari ini. Ya, hari ini adalah hari yang cukup membosankan. Oh,ya. Perkenalkan. Namaku Hisagi Shuuhei. Tampangku? Biasa. Badan kekar walau tidak sebesar pegulat-pegulat atau pokoknya yang besar itu lho, tato 69 diwajahku. Rambut hitam. Hah, jangan berpikiran jelek dulu ya. Bukan berarti aku preman. Aku anak baik-baik. Preman itu masa laluku. Aku berubah kearah yang lebih baik karena satu hal, yaitu cinta.

Hei! Sadarkah kalian? Em.. sebenarnya aku ingin konsultasi nih. Normal nggak kalau aku suka sama cowok padahal aku sendiri adalah cowok? Hah. Benar-benar diluar dugaan.

"Hisagi!" panggil seseorang dari jauh. Ah! Sial! Mengganggu saja. Sedang enak-enaknya membayangkan secara spesifik orang yang menarik perhatianku.

"Ada apa Kira?" tanyaku pada sahabatku, Kira Izuru. Wajahnya tampak lelah. Haha. Habis lari-lari pasti.

"Kau lupa dengan janji kita? Kita ditunggu nih sama Kurosaki!" aku membelalak kaget. Bisa-bisanya aku lupa kalau hari ini ada janji sama teman-teman mau ada karaoke.

"Gomen! Sudah ingat! Ayo kita berangkat!" cepat kutarik kerah baju Kira lalu berlari kearah motor ninja hitamku. Kira langsung kudorong ke motor yang dibawanya. Kuning warnanya? Haha. Biarlah.

...

..

.

End of Hisagi POV

Normal POV

"Oi! Kurosaki! Kawan-kawan! Gomen-gomen! Tadi aku kelupaan! Hahaha.." cowok bertato 69 itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ga apa. Yang penting semua udah lengkap! Oh, ya! Kenalin, aku ngajak beberapa teman." Kata cowok berambut orange itu sambil mendorong beberapa teman yang ia bawa.

"Kenalin! Rukia Kuchiki!" kata cewek itu semangat. Mata violetnya memandang orang-orang yang datang pada acara karaoke itu.

"Aku Hinamori Momo. Salam kenal." Senyumnya menghangatkan suasana. Rambutnya yang hitam dicepol itu sungguh memikat hati. Kira tersipu malu. Sepertinya nanti ada acara PDKT nih.

"Matsumoto Rangiku! Cewek paling seksi! Hahahaa!" Teriak cewek berdada besar itu histeris. Cowok-cowok yang berada disitu langsung nosebleed. Kira pingsan. Abarai Renji ngelap darahnya dengan punggung tangannya. Gin Ichimaru tersenyum menyeringai ala rubah.

"Grimmjow Jeagerjaques." Singkat cowok itu. Cowok-cowok cengo dibuatnya. Namun, cewek-cewek yang sedari tadi sudah pada lunglai alias pingsan dengan ketampanan Grimmjow yang tak kalah dengan Ichigo Kurosaki.

"Hei, itu Hitsugaya Toushiro, kan? Kurosaki?" tanya Hisagi penasaran ketika melihat sesosok laki-laki mungil dengan rambut silvernya.

"Hah, Iya. Oi! Toushiro! Kemari dong! Kawan-kawan sudah datang semua, nih?" cowok mungil itu segera datang menuju sumber suara.

"Uh. Sabar bisa apa enggak sih? Ini juga baru dipesenin tempat!" iris emerald nya menatap tajam Ichigo. Sedangkan yang sedang dipelototi Cuma cengar-cengir merasa tak bersalah.

"Sudahlah. Ayo-ayo. Sudah dapat tempatnya belum?" Tanya Renji sambil menenangkan Hitsugaya yang masih beraura mencekam itu.

"Sudah. Ayo kita masuk. Oh, ya. Siapa aja nih yang ikut?" Kata Hitsugaya sambil menyangga dagunya dengan ibu jarinya dan mengernyutkan alisnya.

"Oke, Aku absen saja ya!" Kata Renji layaknya guru.

"Ichigo Kurosaki?"

"Ada!"

"Rukia Kuchiki? Pasti ada kan?" tanya Renji. Rukia loncat-loncat.

"Hinamori Momo?" Hinamori mengangkat tangannya.

"Grimmjow Jeagerjaques?" Grimmjow mendengus kecil. Renji tertawa kecil.

"Matsumoto Rangiku?" Tanya Renji agak was-was. Matsumoto mengibaskan rambutnya. Cowok-cowok pada nosebleed.

"Hitsugaya Toushiro ? Dimana Dia? Kok tidak terlihat?" si empunya nama langsung mengeluarkan Deathglare nya pada Renji. Hisagi tersenyum kecil. Kira yang tahu itu tersenyum menyeringai.

"Hisagi Shuuhei?" Hisagi sadar dari lamunannya dan segera mengeluarkan suaranya yang berat.

"Yosh!"

"Kira Izuru?" Kira langsung berteriak senang.

"Gin Ichimaru?" Gin langsung mengeluarkan seringaian rubahnya. Matsumoto tercekat. 'Waw, senyumannya sungguh Sexyyyy~' batin Matsumoto.

"Neliel? Oi Neliel? Dia sudah datang belum, sih?" Tanya Renji sambil celingak-celinguk. Neliel tergesa-gesa menunjukkan batang hidungnya.

"Ikkaku!" teriak Renji cepat. Ikkaku yang membawa pedang kayu menunjukkan dirinya dengan mengangkat pedang kayunya itu.

"Oke! Komplit! 12 orang lengkap datang semua!" kata Renji sambil menepuk punggung Hitsugaya.

"Ya sudah. Masuk semuanya." Kata Hitsugaya lalu masuk duluan ke tempat karaoke. Lainnya menyusul.

...

..

.

"Hahaha! Siapa lagi nih yang mau nyanyi? Lagunya Aqua Timez lho!" teriak Kira sambil mengangkat-angkat botol sake itu. What the? Sake? Gila!

"Aku! Aku! Lagunya apa, nih?" Tanya Neliel cepat.

"Milih sendiri gih.. udah~ nyanyi aja sana.." Kata Renji yang sudah mulai mabuk pula.

"Oi! Toushiro! Minum ini~ enak sekali lho.. kau tak pernah minum yang seperti ini kan?" rajuk Matsumoto pada Hitsugaya. Hitsugaya cemberut. Dia geleng-geleng kepala.

"Ayolah.. semua sudah pada minum. Bahkan Hinamori sudah mencoba, lho...hebat kan?" lanjut Matsumoto cepat. Ditolehkannya kepalanya pada Hinamori. Dia masih sedikit-demi-sedkit meneguk sake itu. Nani? Hinamori? Sake? Dunia sudah berubah pesat rupanya!

"Tidak!" Hitsugaya menggeleng cepat. Matsumoto menyerah. Kira memberikan sekaleng jus orange pada Hitsugaya. Saking marahnya Hitsugaya tak melihat labelnya, langsung dia teguk jus itu sampai habis. Hisagi mendekat. Hitsugaya lunglai di sofa. Hisagi kaget tentunya. Dilihatnya kemasan label yang diminum Hitsugaya tadi. Sake juga? Tapi, Hitsugaya kan tak kuat dengan yang namanya sake, setahunya lho.

"Berhasil~ Matsumoto-san~" Matsumoto mengacungkan jempolnya pada Kira. Hisagi kembali menoleh pada Hitsugaya. Pipinya memerah. Berarti dia mabuk? Wah.. bahaya nih.

"Tenang, Hisagi. Tidak akan terjadi hal buruk pada Hitsugaya.. itu sake ringan kok.." Hisagi menghela napas lega.

Berjam-jam mereka gila-gilaan disitu. Nyanyi bersama. Wah-wah. Sudah malam rupanya. (cepet amat? Weh, salah, lama amat, dari siang sampai malam broooo)

"Huwa... pada nginep rumahku yuk? Mumpung Kaa-san, Tou-san, Karin, dan Yuzu lagi pergi berlibur di Osaka. Ayolah.. rumahku sepi nih.." tawar Ichigo pada teman-temannya disambut tatapan senang teman-temannya. Mumpung libur, tidak ada salahnya, kan?

"Oke!" teriak mereka serempak minus Hitsugaya dan Hinamori yang ternyata masih dalam keadaan mabuk.

"Oi, bagi tugas kerumah Ichigo. Yang bawa motor siapa?" tanya Ichigo sambil celingak-celinguk melihat temannya. Tangan-tangan mulai menjulang. Maksudnya mengangkat tangannya.

"Aku, Gin, Grimmjow, Renji, Hisagi, Kira. Berarti semuanya bawa. Oke. Berarti bonceng-bonceng ya." Kata Ichigo disambut anggukan cepat dari para cowok-cowok. Wah, kenapa muka tuh mesum-mesum? Wah, ga enak nih perasaan cewek-cewek. (Kiro mau sama Hisagi! Tapi Shiro-chan nggak bolehin Kiro sama Hisagi! *Taboked and bankai* gomen.)

"Bagi tugas. Ichigo sama Rukia aja ya." Kata Renji sambil melihat keduanya.

"Oke, Renji!" Ichigo nyengir sama Rukia. Nih sama-sama cocok.

"Terus~ Gin.. kamu sama Matsumoto aja, yah? Aku rela kok.. aku kan sudah punya..." Isak Renji sedikit tak merelakan Gin bersama Matsumoto.

"Hyaaa~ Abarai-san.. anda terlalu baik~" kata Gin cepat. Matsumoto mengangguk malu.

"Hm.. sekarang...Grimm—anu.. Jeagerjaques sama Neliel aja ya?" kata Renji sedikit terbata-bata karena belum mengenal Grimmjow dekat.

"Grimmjow saja." Kata Grimmjow pendek.

"Kira nganterin Hinamori bisa, kan? Hinamori mabuk tuh.." Kira pingsan lagi. Setelah itu langsung bangun lalu loncat-loncat kegirangan.

"Aku sama Ikkaku aja.. jadi.. Hisagi nganterin Toushiro.. beres?" Hisagi mengangguk cepat. Pipinya ada sedikit semburat merah. Malu. Kira menyeringai nakal. Dia mendekati Hisagi lalu berkata, "Wah, kesempatan yang menyenangkan nih.. sama orang yang disukain.. embat aja!" Hisagi langsung main kejar-kejaran dengan Kira.

"Ayo berangkat!" kata Ichigo cepat.

...

..

.

"Oi, Toushiro? Sudah sampai nih, Toushiro.." kata Hisagi sambil menepuk-nepuk punggung Hitsugaya. Hitsugaya menggeliat pelan, tanda tak mau diganggu. Hisagi tambah blushing.

"Gimana? Hisagi? Bisa dibangunin,nggak?" Tanya Grimmjow pendek. Hisagi menggeleng.

"Kalau begitu gendong dia, dong, Hisagi~" Kata Matsumoto jahil. Sepertinya Hisagi memang tidak pintar menyembunyikan perasaannya. Ketahuan sudah.

"Hah.. Matsumoto.. Kira.. jaga rahasiaku ya.." kata Hisagi mengalah. Rasanya berat kalau sampai dia ga bekerjasama alias kooperatif dengan 2 orang ini, bisa gawat jadinya.

"Huah.. Ini Toushiro ga mau bangun, nih? Oi, Kira, Gimana nih?" Kira mengernyitkan alisnya.

"Tentu menggendongnya sampai dalam rumah Kurosaki, lah!" Hisagi menghela napasnya.

"Ya sudahlah... Hup." Katanya seraya menggendong Hitsugaya seperti menggendong anak kecil. Dia gendong di punggungnya, lalu ia bawa masuk kerumah Ichigo.

"Oi, Kurosaki, ini Toushiro dikasih mana?" tanya Hisagi. Ichigo tersenyum. (enak aja dikasih mana! Emang barang? Huhuhu)

"Di kamarku saja. Hinamori sudah di kamar Yuzu dan Karin. Naiklah ke lantai 2." Senyumnya jahil. Hisagi membelalakkan matanya. 'Jangan-jangan, Ichigopun tahu kalau Aku mulai menyukai Toushiro. Sial!' batin Hisagi ketar-ketir.

"Ya sudah.. duluan ya.." Hisagi lalu melengos pergi ke lantai 2 dan menidurkan Hitsugaya diranjang milik Ichigo. Lalu ditinggalkannya. Saat ingin menutup pintu, Hisagi melirik sebentar kearah Hitsugaya, lalu tersenyum lembut.

"Toushiro..." Hisagi langsung menutup pintunya, lalu turun untuk berkumpul bersama teman-temannya.

...

..

.

Hujan turun dengan deras. Sekarang sekitar pukul 12 malam. Semua sudah tidur. Terkecuali Hisagi. Hisagi melihat kawan-kawannya satu persatu. Cara tidur mereka berbeda-beda. Mari kita lihat.

Rukia dan Ichigo tertidur dimeja makan. Terlihat Ichigo tertidur bersandar di kursi dan Rukia menyandar di bahu Ichigo. Hisagi tersenyum kecil. Lalu dia berjalan ke ruang dapur. Dilihatnya Neliel dan Grimmjow bersandar pada tembok disudut dapur. 'Wah, apa yang mereka lakukan?' batin Hisagi. Neliel tertidur, dipangkuannya Grimmjow tertidur pulas.

Berjalan ke ruang tamu Ichigo. Matsumoto dan Gin tidak terlihat batang hidungnya. Setelah diamati dengan teliti, ternyata berada didepan TV. Hisagi tak tahu apa yang Matsumoto dan Gin lakukan, yang terpenting itu bukan tontonan anak kecil. Ah, berlanjut ke yang lain. Kalau ditebak-tebak apa yangdilakukan Kira, pasti dikamar Hinamori dan menemani Hinamori. Renji dan Ikkaku tertidur pulas di dekat perapian.

'Aku penasaran. Siapa sih kekasih Ikkaku dan Renji.' Batin Hisagi lagi. 'Besok akan kutanyakan deh..' batin Hisagi lagi lalu menuju ke atas dilantai 2. Dia masuk kekamar Ichigo. Dilihatnya Hitsugaya masih terlelap. Dipegangnya dahi Hitsugaya, panas! 'Jangan-jangan demam. Tapi kan mabuk memang demam. Tapi kenapa demam ini sedikit berbeda dengan demam orang mabuk. Jangan-jangan sakit?' batin Hisagi cepat. Segera dia turun mengambil air dan dia buka lemari pendingin untuk mengambil es batu.

Saking paniknya dia terus berlari-lari kecil namun itu benar-benar menguras tenaganya. Lalu dia kompres Hitsugaya. Dia ambil obat dari kotak pengobatan milik Ichigo, itupun setelah dia mencari ke berbagai tempat dirumah Ichigo. Dia taruh obat itu dan minum dimeja samping ranjang.

Selesai itu Hisagi turun ke bawah. Dilihatnya sekarang rumah Ichigo seperti kapal pecah karena perbuatannya. Segera dia bereskan dapur, ruang makan, semua rumah Ichigo dia bersihkan. Hitung-hitung buat latihan dimasa depan nanti. Dia menyelesaikan itu semua sampai jam 3 pagi. Ngantuk mulai menyerangnya. Hisagi berjalan sampai didepan pintu kamar Ichigo di lantai 2. Sambil mengatur napasnya, dia berjalan, rasa pusing pun mengganggunya. Dia tertunduk lalu merosot sampai jatuh kelantai. Tak terlihat Hisagi terlelap.

...

..

.

"Ungh.." suara itu. Pusing masih sedikit mengganggunya. Dia terbangun tapi satu yang membuatnya kaget. Ada handuk basah didahinya. Apakah dirinya demam ya? Hitsugaya terbangun dari tidur lamanya. Dikucek-kucek matanya. Setelah dia merasa dia sudah sadar, diliriknya jam. Pukul 7 pagi! Lama sekali dia tertidur! Segera Hitsugaya turun dari ranjang, lalu keluar kamar Ichigo. Tiba-tiba dia tersandung sesuatu sehingga terjatuh.

"Aduh.. apa-apaan in... Eh? Hisagi?" Hitsugaya kaget. Dilihatnya cowok berambut hitam itu tertunduk di depan kamar Ichigo. Hitsugaya menyentuh wajah Hisagi. Hitsugaya membelalakkan matanya? Tangannya serasa terbakar. Apa-apaan ini? Hisagi sakit? Panas sekali tubuhnya. Hitsugaya segera turun kebawah.

Hitsugaya takjub. Rumah Ichigo bersih sekali, tumben Ichigo beres-beres rumah. Hitsugaya mengira rumah Ichigo dibersihkan oleh Ichigo sendiri. Malang sekali kau, Hisagi.

Teman-temannya masih tidur. Dari belakang Kira menepuk pundak Hitsugaya. Kira pun bereaksi sama dengan Hitsugaya. Takjub.

"Perasaan kemarin pas sampai dirumah Kurosaki, rumahnya sudah kotor banget deh.. jangan-jangan benar firasatku." Hitsugaya mengernyutkan alisnya atas pernyataan Kira.

"Kenapa bisa?" Kira menggelengkan kepalanya.

"Oh ya. Hisagi mana?" pertanyaan Kira sukses membuat Hitsugaya kaget dengan nama orang yang disebut Kira tadi.

"Hisagi!" Hitsugaya berlari keatas, Kira mengekor dibelakangnya. Mereka tergesa-gesa sampai kedepan kamar Ichigo.

"Hisagi? Ada apa dengannya?" tanya Kira agak shock.

"Sepertinya kemarin aku sakit. Saat aku bangun di dahiku sudah ada handuk basah. Dan aku sembuh." Hitsugaya menjelaskan panjang lebar.

"Berati benar. Hisagi yang kemarin membuatku terbangun. Soalnya kudengar suara langkah kaki berlari agak keras. Aku melirik dari dalam kamar Karin dan Yuzu, ternyata Hisagi yang berlari-lari." Kata Kira tak kalah jelas. Dari belakang mereka berdua Ichigo datang.

"Sudahlah. Kita bawa Hisagi. Bawa dia kekamarku. Sepertinya dia kecapekan. Dialah yang kemarin membersihkan rumahku. Sekejap aku tersadar dari bangunku. Dia sedang mengatur barang-barang dirumahku. Dia memang baik sekali." Kata Ichigo sambil tersenyum.

"Itu demi kamu, lho, Toushiro.." sekejap Hitsugaya blushing. 'Maksud perkataan Kira tadi? Hah! Jangan dipikir dulu! Sekarang bantu Hisagi!' batin Hitsugaya cepat.

Setelah Hisagi tertidur diranjang Ichigo. Tak lama kemudian teman-teman Ichigo terbangun satu persatu.

"Ohayou, Minna!" Kira memberi salam pada teman-temannya.

Ichigo sedang memasak didapur. Ichigo sampai geleng-geleng kepala. Dapurnya bisa sebersih ini.

"Lho? Toushiro, Hinamori, dan Hisagi dimana? Belum bangun?" tanya Matsumoto setelah membenarkan pakaiannya.

"Hinamori masih tertidur diatas. Hitsugaya menemani Hisagi yang sedang sakit." Kira menjelaskan.

"Hisagi? Sakit? Bagaimana bisa orang sekuat dia sakit?" kata Neliel tak percaya. Kira menganggukkan kepala.

"Lihatlah sekitarmu.. bersih, kan?" kata Ichigo sambil datang membawa semangkuk besar ramen dan es serut.

"Jadi... Yang berbuat adalah Hisagi, begitu?" kata Renji dengan nada masih tidak percaya.

"Hn.. benar sekali. Oh, ya. Berterimakasihlah nanti saat dia sadar. Dia yang bekerja keras, kemarin Toushiro sakit lho. Dia yang mengurus semuanya." Lanjut Ichigo sukses membuat semua orang disitu tak percaya.

"Keren!" kata Grimmjow. Tumben amat Grimmjow ngomong kayak gitu.

"Habis ini aku ajak ke pantai ya? Seru nih.. habiskan waktu liburan dengan baik!" ajakan Ichigo disambut baik oleh teman-temannya.

...

..

.

Hitsugaya masih tertegun didepan ranjang yang ditiduri Hisagi.

"Kenapa.. Hisagi.. kau sepeduli itu padaku?" kata Hitsugaya lirih. Bahunya bergetar. Lapisan bening menggenangi iris emerald Hitsugaya.

"Sudahlah.. Toushiro.. jangan menangis.." kata seseorang dari dekat pintu. Hitsugaya menoleh.

"Matsumoto?" Hitsugaya segera menghapus lapisan bening di matanya dengan punggung tangannya.

"Siapa yang menangis?" kata Hitsugaya kesal. Matsumoto tertawa kecil.

"Makanlah ini dulu.. kalau Hisagi terbangun nanti, tolong bantu dia makan ya. Sudah kusiapkan.." kata Matsumoto sambil meninggalkan makanan yang dia bawa di meja dekat ranjang.

"Hn.. oh, ya.. Tolong panggilkan Renji dan Ikkaku, ya?" kata Hitsugaya sopan. Matsumoto mengangguk kecil.

Hitsugaya kembali menatap Hisagi. Wajah Hisagi pucat, napasnya berderu. Kelihatannya tersiksa. Hitsugaya menoleh kebelakang.

"Ada apa? Kok memanggil kami?" tanya Renji dan Ikkaku.

"Aku ingin bertanya.. Siapa sih kekasih kalian sebenarnya?" kata-kata Hitsugaya sukses membuat Ikkaku dan Renji tersenyum tipis.

"Kau tahu Byakuya kan? Dosen terkenal itu? Itu kekasih Renji. Dan Yumichika? Itu kekasihku." Kata Ikkaku singkat. Hitsugaya terbelalak kaget. Jadi mereka benar benar YAOI?

"Ja..di.. kalian..." kata Hitsugaya terbata-bata.

"Iya, kami YAOI.. memang ada yang salah? Kamu juga boleh kok bersama Hisagi.." celoteh Ikkaku asal. Renji tersenyum kecil. Hitsugaya blushing.

'Jadi benar tak apa ya.. jadi perasaan yang sudah kutinggal jauh tentang Hisagi itu tak berguna? Jadi memang benar ini tidak apa-apa?' batin Hitsugaya.

"Kelihatannya Hisagi menyukaimu.. haha. Diam-diam pun dia memang bodoh karena tidak bisa menyembunyikan perasaannya.." ejek Renji, namun air muka Renji melembut. Sahabat nya satu ini memang lucu. Hitsugaya kembali terisak.

"Eh? Kau kenapa? Toushiro?" Ikkaku khawatir. Hitsugaya menggeleng.

"Aku.. tak apa.. kalau sudah waktunya aku bercerita.. akan kuceritakan semuanya.." kata Hitsugaya sambil tersenyum kecut. Ikkaku dan Renji hanya menggeleng pasrah.

"Oh, ya. Kalau Hisagi sudah sadar beritahu kami ya." Renji berhenti saat akan menuju ke pintu. Hitsugaya bingung.

"Memang ada apa?" tanya Hitsugaya penasaran.

"Kita nanti mau ke pantai. Pastikan Hisagi baik-baik saja ya, Toushiro." Kata Ikkaku sambil mendorong tubuh Renji lalu keluar dari kamar Ichigo. Hitsugaya malu.

Dirasanya kepalanya pening kembali. Hitsugaya memegangi kepalanya.

"Ugh.. mungkin pengaruh sake kemarin ya... ugh." Kata Hitsugaya sambil terus memegangi kepalanya. Saking tak kuatnya kepalanya dia senderkan di bahu Hisagi. Hitsugaya mulai tertidur. Rasa sakit dikepalanya seketika hilang.

"Ini obat..nya... wah. Sudah tertidur rupanya. Ya sudah lah.. aku tak ingin mengganggunya.." Ichigo yang datang sambil membawa obat, rupanya kembali turun. Sambil turun, dia terkekeh geli.

"Lho? Tidak jadi memberikan obatnya, Ichigo?" tanya Rukia yang sedang makan ramen bersama yang lain.

"Ah, aku tak ingin mengganggu mereka.." Ichigo terkekeh geli. Yang lain sewot.

"Memangnya mereka ngapain?" tanya Hinamori yang sudah bangun dari tidurnya.

"Lihat aja sendiri.. nggak macam-macam kok.. Cuma tertidur aja. Tapi kelihatan romantis gitu.." kata Ichigo lalu mengambil mangkuk lalu dia ikut makan bersama teman-temannya diluar.

"Renji, Ikkaku.. tadi Toushiro tanya apaan sih?" tanya Matsumoto penasaran.

"Hah.. Toushiro itu memang masih polos ya. Dia kaget begitu mendengar hubungan kami dengan kekasih kami yang dikira mereka tak wajar.. tahu sendiri kan." Matsumoto kaget.

"Jadi dia tadi memanggilmu karena menanyakan hubungan kalian?" Renji dan Ikkaku menganggukkan kepalanya.

"Hei, hei, bagaimana kalau kita bantu hubungan Hisagi dan Toushiro?" tawar Matsumoto.

"Heh? Memangnya mereka kenapa? Berantem ya?" tanya Ikkaku polos.

"Bukan! Kelihatannya mereka sudah mulai sama-sama suka lho.."lanjut Matsumoto.

"Hyaaa~ aku setuju akan itu, Ran-chan.." kata Gin dari belakang. Gin mengecup bibir Matsumoto sekilas. Matsumoto blushing berat.

"Gin!" teriak Matsumoto. Gin hanya nyengir Rubah. Renji dan Ikkaku terkekeh geli.

"Hm.. ide yang bagus juga.. bagaimana caranya? Kita mulai dari mana?" tanya Ichigo cepat.

"Iya, dimulai dari mana? Aku setuju banget! Disini sudah pada punya pasangan! Tapi mereka belum. Huh, jadi pasangan cowok aja kok takut." Sindir Rukia.

"Betul! Betul! Kalah sama Renji dan Ikkaku, dong?" kata Hinamori sambil digandeng Kira.

"Hihihi.. mulai dari sekolah aja... gini.. aku punya ide.. bagaimana kalau pssstt...pssst... psst.." kata Neliel sambil membisikkan idenya.

"Huh. Berarti dimulai besok saat ada pesta disekolah itu puncaknya..?" tanya Ikkaku.

"Yup. Pesta perpisahan itu lho.." semua yang merada disitu ngangguk-ngangguk paham.

"Huh. Dimulai dari.. sekarang." Kata Grimmjow akhirnya.

"Yay!" serentak semua berteriak. Akan seru nih.

...To Be Continued...

Kiro : Bertemu lagi dengan Kiro-chan!

Hahaha! Crackpair pertama Kiro!

Kyayaaaahahahah! Kiro bangga dengan fic Kiro satu ini, mengapa?

Karena Kiro senang sama pairingnya!

Hisagi : Hyaaaa! Sial kau! Dasar author cebol! Ups.. maaf Toushiro..

Hitsugaya : Huh~ Hisagi... Daiguren.. Hyourinmaru!

Hisagi : Oi! Author gila! Lakuin sesuatu dong! Nih Toushiro marah! Bisa hancur nanti semuanya! *panik*

Kiro : Hah.. santai aja.. Toushiro, kalau kamu nggak bisa diam, nanti Hisagi aku pasangin sama cowok lain lho, jadinya kamu nggak ada pasangan, ga ada yang jadi seme buat kamu.. kasihan...

Hitsugaya : ... *lemas mendadak*

Hisagi : Sudah.. aku tak akan meninggalkan kamu kok, Toushiro..

Hitsugaya : Hn.. *blushing*

Kiro : Hah! Ya sudahlah. Tunggu chapter 2 ya. Keasyikan lainnya! Perjalanannya! Saya mohon bantuannya, Minna!

REVIEW ya!