Why this must be happen to me?
Disclaimer : Tite Kubo.
Pairing : Gin I & Rangiku M.
Ganre : Hurt/Comfort.
Rate : K+(may be)
Warning : GaJe,OOC,OC,TYPOS,DLL.
Summery : Mereka menyembunyikan sesuatu,dan itu berhubungan denganku./Apa maksud okaa-san bersabar karena ada aku.
DON'T LIKE,DON'T READ.
HAPPY READING
Rangiku menundukan kepala,binggung dengan apa yang harus ia kepergian orangtuanya atau pura-pura pertemuan tadi hanya mimpi.
Dia tidak menyadari kalau disebelahnya sudah duduk seorang pemuda berrambut pirang dengan tatapan sayu.
"Kenapa Ran-chan?"Tanya pemuda itu.
"Kyaaa!Kau mengagetkanku,Kira!"Teriak Rangiku memegang dadanya yang...besar itu.
"Hehe,maaf maaf,tapi kenapa kau?mukamu ditekuk gitu,"Tanya Kira.
"Kira,aku binggung,"Ujar Rangiku.
"Kau ada masalah?"Tanya Kira lagi.
"Seandainya kau bertemu dengan seseorang yang membunuh orangtuamu,apa yang akan kau lakukan?"Tanya Rangiku menatap Kira.
"Aku tidak mengerti?"
"Haaah, lapar,kau bawa makanan?"Tanya Rangiku melihat bungkusan ditangan Kira.
"Ini."Kira pun memberikan bungkusan ditangannya ke Rangiku,mereka makan dan perbincangan yang agak serius itu pun telah usai.
...
Pagi hari yang biasanya cerah dikota Karakura,sekarang terlihat sebentar lagi akan turun butir-butir air kebumi.
Udaranya pun dingin,padahal sekarang belum memasuki musim dingin atau pun musim gugur yang anginnya selalu bertiup kencang.
Dicuaca seperti ini kebanyakan orang memilih untuk tidur dirumah atau minum coklat hangat didepan perapian bersama keluarga.
Tapi dihari yang tidak cukup mendukung ini bagi Rangiku digunakannya untuk tetap bekerja.
Dia seperti biasa memakai topi kesayangannya dan kaos yang terlihat kebesaran,tapi sekarang ia memakai celana pendek selutut,diingat cuaca yang tidak bersahabat ini akan membuat celana panjangnya kotor dan basah.
Rangiku POV.
Lelahnya,kenapa dicuaca yang tidak baik ini harus tetap bekerja,aku kan bisa sakit kalau terus kehujanan begini,dan mana bos sialan itu tidak memberi istirahat sebentar saja,ini pasti bos sialan itu akan memanggilku lagi.
"Matsumoto-san,cepat antarkan barang ini kejalan inuzuri nomor 5,"
Benarkan apa yang baru saja kukatakan,belua juga 5 menit kembali,disuruh lagi.
Dia itu bos ku,namanya urahara,dia ini seperti orang idiot menurutku.
"Baik bos!"Teriakku,aku langsung mengendarai sepeda milik toko urahara ini.
End Rangiku POV.
Dirumah bangsawan kuchiki pagi ini terlihat seperti biasa walau cuacanya jauh dari kata cerah.
Terlihat disebuah ruang makan didalam rumah mewah itu,berkumpul keluarga Kuchiki,kecuali Gin,dia tidak terlihat diruang makan yang terdiri dari meja panjang dan beberapa kursi.
Byakuya Kuchiki duduk diujung meja,disebelah kanannya duduk sebelah kirinya kosong,sepertinya itu tempat duduk kursi yang seharusnya ditempati Gin,telah duduk adik Gin,yang bernama Rukia Kuchiki.
Hidangan pun disajikan oleh pelayan untuk sarapan majikannya.
"Kepala pelayan Nanao-san,dimana Gin?"Tanya Byakuya datar,sebelum memulai sarapan.
"Tadi saya sudah membangunkan berkata Byakuya-sama,Yoruichi-sama,dan Rukia-sama disuruh sarapan tanpa Gin-sama,"Jelas Nanao kepada kepala kelurga Kuchiki.
"Kenapa dengan aniki?"Tanya anak perempuan kelas 3 .
"Belia berkata,Beliau tidak enak badan,"Kata Nanao sopan.
"Kita makan saja,biar nanti Nanao yang mengantarkan sarapan untuk anak itu,"Ucap Yoruichi yang terdengar sewot,tidak peduli terhadap Gin.
"Yoruichi!"Kata Byakuya tegas.
"Terserah,"Akhirnya nyonya Kuchiki pun mengalah.
"Aku akan melihat keadaan Gin dulu,"Ujar Byakuya berdiri dari duduknya.
"Aku ikut otou-san,"Rukia pun mengikuti Byakuya kekamar Gin yang ada dilantai bawah,karna kalau dilantai atas akan kesulitan untuk keadaan fisik Gin.
"Merepotkan saja."Gerutu Yoruichi.
...
Dikamar Gin,Byakuya baru membuka pintu kamar mengetuk pintu kamar itu,tidak ada jawaban dari dalam kamar Byakuya langsung masuk dan dibelakangnya Rukia mengikuti.
"Gin?"Ujar Byakuya dengan nada datarnya.
Dia mengambil kursi dan duduk disamping kasur king size Rukia duduk ditepi kasur sebelah kanan Gin,berhadapan dengan Byakuya.
"Aniki?"Sekarang Rukia yang bersuara.
Gin yang masih tidur itu pun terbangun karna merasa kalau ada orang disebelahnya.
"O...Otou-san?Rukia-chan?kenapa ada disini?"Tanya Gin yang agak kaget mendapati ayahnya yang selalu sibuk itu ada dikamarnya.
"Nanao-san mengatakan kalau kau tidak enak badan,"Kata Byakuya masih menggunakan nada datarnya.
"Apa aniki baik-baik saja?"Tanya Rukia dengan nada suara yang khawatir.
"Aku baik,otou-san dan Rukia-chan tidak usah khawatir,"Ujar Gin yang wajahnya terlihat agak pucat dari biasanya.
"apa kau meminum obatmu setiap hari?"Tanya Byakuya pada anak yang seharusnya kelas 2 SMA sekarang.
"Iya,"Kata Gin pendek.
"Aniki pasti keparin memaksakan diri untuk membantu berkebun,"Kata Rukia menatap Gin.
"Tidak kok,kemarin aku hanya sebentar,aku tidak dnak badan sekarang ini mungkin karna cuacanya tiba-tiba berubah,"Ucap Gin yang sepertinya menahan sakit,pelipisnya mengeluarkan keringat dingin.
"Akini,kau baik?"Tanya Rukia yang mengetahui kalau Gin sekarang ini sedang menahan sakit.
"A...Aku tidak apa-apa,otou-san dan Rukia-chan kan harus berangkat kekantor dan sekolah,na...nanti kalian telat lho,"Kata Gin yang suaranya sudah bergetar,tapi tetap tersenyum rubah.
"Kita kerumah sakit,"Sekarang Byakuya menyadari kalau Gin memang menahan sakit.
"Ti..tidak apa otou-san,aku baik-baik saja,"Kata Gin masih tetap keras pun dirasakan dadanya sudah sangat sakit.
"Kau membantah perintah otou-san,Gin,"Ucap Byakuya datar.
"Aku hanya butuh istirahat sebentar juga baik."Ucap Gin mencoba bicara tidak bergetar,agar ke-2 orang disampingnya ini mau percaya kalau dia baik.
Gin POV.
Aku melihat raut kecemasan dimata otou-san dan Rukia-chan.
Aku senang mereka mencemaskanku,dan bisa menerimaku dikeluarga ini.
Tapi aku sering bertanya kenapa mereka yang biasa selalu cuek sekarang perhatian padaku.
"Nanao-san,kau jaga Gin,kalau kenapa-kenapa dengannya,kau langsung telfon aku saja,"Otou-san berbicara seperti biasa, Nanao-san yang ada dhbelakangnya.
"Baik,Byakuya-sama,"Nanao-san berbicara dengan membungkukkan badannya sedikit,bertanda dia sangat menghormati otou-san.
Sedangkan Rukia-chan masih menunjukkan wajah cemasnya padaku,aku yang hanya bisa tersenyum padanya dan mengelus rambut hitam keunguannya untuk menenangkannya.
"Rukia,kita berangkat sekarang,"Otou-san berjalan keluar kamarku,meninggalkan aku dan Nanao-san.
Sebelum Rukia-chan mengikuti otou-san,dia mencium pipiku sekilas dan tersenyum manis padaku dan berkata.
"Aniki baik-baik ya,"Itu yang dia katakan sebelum benar-benar pergi meninggalkan kamarku,aku hanya bisa tersenyum untuk menangapinya.
"Gin-sama,"Nanan-san bicara dengan menatapku dengan raut wajah seperti Rukia-chan tadi.
"I...Iya?"Suaraku kembali bergetar saat kurasa suhu udara dikamarku terasa dingin.
"Anda baik-baik saja?Apa perlu saya panggilkan dokter?"Usul Nanao-san yang membuatku takut.
Ya,aku takut saat dia mengatakan karna dokter yang memeriksaku selalu sama dan yang membuatku takut adalah dokter yang sifatnya dibawah kenormalan atau yang selalu aku sebut dokter idiot akut.
"Gin-sama?"Sepertinya Nanao-san tau kalau aku sedang melamun dan wajahku mungkin tambah memucat dari yang tadi.
"A...Aku baik-baik saja,Nanao-san tidak perlu cemas dan berekspresi seperti itu,dan tidak perlu memanggil dokter segala,"Kataku dan saat aku mengatakan sesuatu dadaku semakin sakit,aku tidak tau kenapa.
Apa karna penyakitku atau hal lain?
Aku tidak tau.
"Saya ambilkan sarapan dulu Gin-sama,"Nanao-san membungkuk lalu keluar dari kamarku.
Sekarang aku sudah tidak kuat untuk menahan sakit didadaku lagi.
Tapi sekarang aku merasa ingin mutah,tapi akukam belum makan apa-apa pagi ini?
Aku harus ketoilet,tapi...meraih kursi rodaku saja sudah membuat kepalaku ingin pecah.
End Gin POV.
"Uwok..Uwok..Uhuk..Uhuk,"Gin pun memutahkan isi perutnya,walau hanya air pagi ini memang belum makan apa-apa.
Gin memegang kepalanya sakarang,dadanya yang tadi terasa tertusuk tidak terasa lagi,seakan menjalar kekepalanya.
"Uwok..Uwok..,"Sekali lagi Gin mutah,tapi tetap hanya air yang keluar.
Gin merebahkan kepalanya pada bantal dan masih memegang kepalanya yang berdenyut tak karuan.
Klek!
Pintu kamar Gin pun bukan Nanao yang membukanya,tapi nyonya .
TBC
moga yang nich lebih panjang...
…..REVIEW…
please