Our Feeling
Diclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuHina, KibaHina
Genre : Love, Hurt, Comfort, Family, Tragedy
Warning : Karena saya masih newbie pasti fic ini bakal banyak kekurangannya
(A/N : Hope u like it! I very hope you like it and review!)
Summary : Bagaimana perasaanmu saat dipermainkan oleh cinta?
Chapter 1
(Hinata's POV)
Aku sedang menuggu Kiba-kun. Mana ya Kiba-kun? Kenapa lama sekali? Terdengar deruman motor, apa itu Kiba-kun? Ah, bukan. Tapi, tousan. Kenapa tousan datang kemari ya? Aku mulai merasa tidak enak. Ada apa ini? Kenapa? Kenapa semakin tousan dekat denganku aku merasa takut? Perasaan apa ini?
" Pulang," kata tousan datar. Aku tertunduk. Bagaimanapun juga aku harus menuruti kata tousan. Aku tidak mau Hana-chan dan aku menjadi sasaran kemarahan ayah lagi. Tidak. Aku segera menurut dan naik ke motor itu dan motor itu segera melesat maju menuju ke rumah.
Sampai di rumah, aku disambut oleh Hana-chan, adikku. Hana-chan segera memelukku dan aku balas memeluknya. Ehm, bajuku basah. Aku melihat Hana-chan yang terus menerus menunduk. Dia menangis. Apa yang dilakukan tousan padanya? Apa dia dipukul? Atau dia ditampar? Tapi, tidak ada bekas luka di badannya. Ini aneh.
"Hana-chan, kau kenapa?" tanyaku lembut. Dia tidak menjawab. Dia makin mengeratkan pelukannya. Seolah takut kehilanganku. Apa yang terjadi sebenarnya di rumahku? Apa? Apa? KUpaksa otakku untuk bekerja lebih keras. Tidak ada hasilnya. Samar-samar kudengar bisikan kecil.
"Jangan pergi, hiks…hiks," bisik Hana-chan.
"Iya," balasku lembut. Tiba-tiba, Hana-chan berteriak. Dia melepaskan pelukanku. Aku baru mrnyadari bahwa tousan menarik rambut Hana-chan dan segera membantingnya ke lantai. Hana-chan menangis kencang. Aku segera menarik tangan tousan untuk menghentikan tousan. Tousan segera mendorongku hingga terjatuh.
Tiba-tiba terdengar deruman mobil di depan rumah. Aku dan tousan menoleh. Tousan tersenyum girang dan segera membuka pintu dan pintu pagar kemudian mempersilahkan orang yang memarkirkan mobil di depan rumahku. Orang itu pun keluar dari mobilnya.
Tousan segera kembali ke dalam rumah dan menarikku ke luar. Tousan segera mempertemukan aku dengan orang itu. Dilihat dari penampilannya dia pasti kaya. Sangat kaya. Mobil hitamnya itu pasti sangat mahal sekali.
"Jadi, ini adalah Hinata," kata tousan memperkenalkanku kepada orang asing itu. Orang itu mengangguk.
"Jadi, kapan ceknya akan datang?" tanya tousan.
"Besok," jawab orang itu. Aku tidak mengerti apa maksud semua ini.
"Dia akan memuaskan semua nafsu dan gairahmu. Percayalah padaku," kata tousan. Aku terdiam. Sekarang aku mengerti. Tousan menjualku sebagai pemuas gairah orang ini. Tousan telah kehilangan akalnya. Dan aku merasa harga diriku hancur seketika. Aku dijual orangtuaku sendiri. Kenyataan yang menyakitkan. Tapi aku terlambat, sangat terlambat. Aku tidak akan bisa bertemu Kiba-kun lagi.
Orang itu segera menarikku dengan paksa ke mobilnya dan memasukkanku ke dalam mobilnya. Kemudian dia sendiri masuk ke mobilnya dan menjalankan mesin yang dengan cepat hidup. Dan kami pun segera pergi ke tempat yang tentu tidak kuketahui. Mulai sekarang hidupku akan benar-benar seperti dalam neraka.
To Be Continued
Review, plase!