Author's Note:
Readers, saya selaku Author sebelumnya minta maaf, karena judul dengan chapter ini tidak nyambung dan length-nya sangat-sangat-sangat singkat. Namanya juga the beginning. So, please enjoy it.. :')

SHINJUKU RISA PRESENTS

The Night Reaper

Disclaimer: Jun Mochizuki

ERR!

(Enjoy, Read, Review!)

1..

2..

3..

ACTION!

TRAK!

Sharon mengangkat cangkir keramik import dari piring kecil di tangannya, mendekatkan ujung cangkir itu ke arah mulutnya, untuk kemudian diminumnya sedikit demi sedikit. Menyendiri di balkon Mansion seperti ini membuat hatinya damai, seolah-olah tak tahu bahwa sebuah bencana atau tepatnya masalah sedang marak terjadi di luar. Belum sempat mereguk teh untuk yang kedua kalinya, ia mendengar derap langkah kaki yang mendekat ke pintu balkon.

Sharon menoleh ke arah datangnya suara, ternyata Liam. Dari kejauhan, Sharon memberikan senyumannya kepada Worka-holic yang tengah membawa sebuah map. Liam terlihat sangat cemas, wajahnya menunduk, dan langkah kakinya tak beraturan. 'Oh, saatnya bekerja, Sharon.' Batin Sharon dalam hati sambil meletakkan teh beserta piring kecilnya ke meja.

PRAAKK!

Tanpa basa-basi, Liam mengeluarkan dokumen-dokumen atau tepatnya foto-foto yang tersimpan didalam map dan meletakannya dengan kasar di atas meja.
"Foto itu sampai di kantor kepolisian dini hari tadi." Jelas Liam sambil menopang dahinya dengan tangan. Raut wajah frustasi terlihat jelas diwajahnya.

Sharon mengambil beberapa lembar foto itu, memperhatikannya dengan seksama, sampai-sampai ia harus menyipitkan kedua matanya. Sesaat kemudian, Sharon meletakkan kembali foto-foto itu di atas meja, lalu mendesah putus asa.

"Sudah lebih dari tiga dekade, kasus ini tak pernah terselesaikan, bahkan keluarga Barma sudah angkat tangan. Dan setiap harinya, laporan akan penemuan mayat di tempat-tempat tak terduga masuk ke Pandora." Keluh Sharon. Karena merasa sehati (senasib), Liam hanya berdiam diri, membenarkan keluhan-keluhan Sharon.

Hening.

GRUDUK! GRUDUK!

Sharon dan Liam tersentak ketika sebuah goncangan muncul dari bawah kolong meja.
Sharon refleks mengangkat gaunnya dan bergerak menjauh dari meja ketika melihat sebuah tangan muncul dari bawah kolong.

"Ah, halo semua~" Sapa Break.

Kacang..Break, you got two nuts..

Sharon dan Liam yang sedang serius memikirkan masalah tidak memperdulikan Break yang muncul ke dalam alur cerita dengan cara yang tidak normal (menyusup dari kolong).

"Kalau seperti ini, bagaimana kalau kita mengimpor penyelidik dari luar?" Usul Break seakan-akan tahu apa yang tengah Liam dan Sharon pikirkan.

"Tidak! Ini aib negara. Masalah negara. Kalau orang luar tahu akan masalah ini, turis-turis dan investor akan pergi dan bisa dipastikan, devisa negara menurun!" Jelas Sharon panjang lebar, dan dengan intonasi yang tergesa-gesa. Ia sudah meneliti detail-detail kerugian yang akan dialami negara ini kalau orang luar mengetahui masalah yang telah melanda negara ini selama puluhan tahun.

"Kalau soal penyelidik dari luar, aku sudah punya calonnya. Masalah selesai dan rahasia dijamin."
Jelas Break, atau lebih tepatnya, Promosi. Meskipun dua kata terakhir bunyinya seperti iklan on-clinic.

Sharon dan Liam saling berpandangan, dan akhirnya mereka mengangguk bersamaan, sepakat mengikuti saran Break.

"Baiklah, kami tidak punya pilihan lain. Silahkan lakukan sesuka hatimu, Break. Tapi, kalau terjadi sesuatu baik dengan negara ini atau penyelidik dari luar, kau yang bertanggung jawab." Jelas Sharon sambil duduk kembali dan meminum tehnya. Tanpa basa-basi, Break melangkah pergi dari balkon, entah kemana tujuannya kali ini. Mungkin menulis surat kepada 'penyelidik dari luar'. Tak lama setelah Break meninggalkan balkon, Liam membungkuk kepada Sharon dan berkata, "Saya permisi."

Kini, Sharon sendiri lagi, ditemani lembaran-lembaran foto dan secangkir teh di mejanya.

"Nenek, aku berjanji akan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.."

Akankah Break berhasil memanggil 'penyelidik dari luar' ke negara Sabrie?
Masalah apakah yang tengah dihadapi negara ini?
Berhasilkan masalah ini terpecahkan?
Apakah cerita ini akan menjadi tambah tidak jelas?

Tune on next chap at 20th March 2011. Want faster update? Just pray to your God.