Trustworthy

Bersettingkan setelah Revenge of The Fallen. Mungkin AU, mungkin tidak...(soalnya ada beberapa hal yang saya karang sendiri tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya)

Pairing : hints friendship Optimus/Sam

Summary : Three-shot. Pemimpin para Autobots, Optimus Prime, mungkin adalah alien robot yang memiliki karisma yang tidak dapat diragukan lagi, selalu terlihat tenang dan dapat mengalahkan 1 unit Decepticons dalam sekejap. Tetapi, ia telah dikalahkan dengan 1 kata yang tak pernah kita duga sebelumnya. AU.

Disclaimer : semua karakter Transformers yang gue sebutkan di fanfic ini bukan punya gue. Yg gue punya cuma action figure ROTF Voyager Optimus Prime. All characters belongs to Hasbro / Takara and Michael Bay :)


Cahaya bulan menyinari kapal NEST yang membawa para Autobots beserta prajurit-prajurit (dan beberapa warga biasa) yang baru saja bertempur melawan The Fallen di Mesir. Hampir semua orang dan alien-alien robot telah tertidur pulas di tengah kegelapan malam yang menyelimuti mereka. Namun, tidak semuanya sedang dalam kondisi tertidur lelap karena kecapekan.

Pemimpin para Autobots, Optimus Prime, berdiri di belakang kapal sambil memandangi bulan yang bersinar dengan terangnya. Ratchet telah menyuruhnya untuk istirahat lebih dari biasanya karena ia baru saja dihidupkan kembali oleh Sam, dan tubuhnya (beserta kekuatannya) masih belum sembuh sepenuhnya. Optimus bukanlah robot yang berani melanggar perintah CMO-nya tersebut, tapi, untuk kali ini saja, dia tidak bisa melakukan apa yang Ratchet suruh. Ia telah mencoba untuk menutup matanya, tapi...

Dirinya terus teringat akan kejadian di hutan, ketika ia tengah mencari Sam, namun tiba-tiba dari belakang Megatron menusuknya tepat di tengah dadanya dan langsung meledakkan dirinya begitu saja. Optimus, dengan gelengan kepala, mencoba untuk tidak memikirkan hal tersebut. Namun, setiap kali ia menutup mata dan mematikan sistemnya, tragedi itu muncul lagi dan terus diputarkan layaknya sebuah film.

Dan karena alasan itulah, sang komandan Autobots yang karismatik ini, berdiri sendiri, hanya memandangi langit, bulan dan bintang yang berpadu menjadi satu.

Aku tidak tahu, mengapa aku merasa iri terhadap bulan dan bintang-bintang ini.

Bintang-bintang yang bertaburan disini, bersinar dari tempat yang sangat jauh, namun cahayanya masih tampak di Bumi. Bulan, meskipun ia menggunakan pantulan cahaya matahari, namun ia dapat mengoptimalkannya sehingga cahayanya sangat terang untuk menyinari malam.

Mereka seolah bersinar tanpa beban. Mereka bersinar dengan tenang dan santai, namun tetap dengan cahaya maksimalnya.

Optimus menggelengkan kepalanya sambil menunjukkan ekspresi tidak percaya pada dirinya sendiri. Ia sadar, sebagai seorang Prime, ia tidak seharusnya berpikir seperti itu.

...Hingga detik ini, aku masih ragu apakah aku telah menjadi seorang Prime yang baik.

Seorang Prime yang dapat menjadi cahaya semua warganya. Itulah sosok Prime yang kuidamkan.

Tapi, aku bukanlah bintang-bintang tersebut. Meskipun aku bersinar, namun aku punya beban yang tetap kupendam jauh dilubuk hatiku. Aku merasa senang jika melihat semua wargaku senang, namun, ketika aku teringat akan bebanku sebagai seorang pemimpin, hatiku mulai tergores.

Elita One. Megatron. 2 orang yang sangat disayanginya, kini telah pergi dari sisinya begitu saja.

2 orang yang dapat diandalkan dalam membantunya mengatasi beban-beban di dalam dirinya, kini tak akan pernah muncul lagi.

Megatron, yang dulunya adalah seseorang yang perhatian pada sesama, baik hati dan ramah, berubah sifatnya 180 derajat dikarenakan keinginannya menguasai Allspark. Ia telah haus akan kekuatan dan pengetahuan di dalam Allspark, sehingga dirinya menjadi tamak dan kejam. Ia pun berguru pada The Fallen agar dapat mengalahkan Optimus dan mengambil Allspark dari pihak Autobots.

Dulu, Megatron telah menganggap Optimus sebagai saudaranya sendiri. Dikarenakan hal itulah, Optimus berharap Megatron bisa kembali ke sifat semulanya.

Namun...harapannya pupus sudah.

Buktinya?

Ia membunuh Optimus dari belakang.

1 kalimat yang cukup membuktikan bahwa Megatron memang tidak dapat kembali ke Megatron yang dulu, dan Megatron tidak menyanyangi siapapun lagi.

Elita One, sang Komandan Autobots Wanita, adalah belahan jiwanya. Dari ketika ia masih dalam bentuk seorang Orion Pax, hingga detik ini, ia masih mencintai Elita. Hanya Elita yang tahu beban-beban yang dipikul dirinya selama menjadi Prime. Elita, yang dulunya bernama Ariel, adalah cahaya dirinya. Jika Optimus adalah bulan, maka Elita adalah mataharinya.

Namun, perang besar melawan Decepticons telah menimbulkan tanda tanya besar akan status Elita sebenarnya.

Ketika Optimus meninggalkan Cybertron, ia benar-benar tidak tahu akan status Elita. Ikatan antara mereka berdua serasa dicakar. Namun, Prowl, Komandan Kedua-nya, tetap memaksa Optimus untuk lekas pergi, sehingga dirinya tidak dapat memastikan apakah Elita masih hidup atau tidak.

Dan ketika Arcee bersaudara darang ke bumi, akhirnya ia tahu jawabannya.

Elita mati ditangan pasukan Decepticons. Dan Optimus sama sekali tidak menyadarinya.


Aku ingin meluapkan kekesalanku. Mengeluarkan semua beban ini dari tubuhku.

Tapi Primus tidak mengijinkannya.

Seandainya takdirku bukanlah menjadi Prime, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

Angin kencang menerpa tubuh Optimus, membuatnya sadar bahwa ia baru saja melamun, mengingat masa lalu kelamnya.

Dari audio processornya, Optimus mendengar jejak kaki manusia.

Manusia itu, perlahan, mulai menampakkan dirinya dari balik kabin. Dan ketika cahaya bulan menyinari manusia tersebut..

Muncul seorang bocah berambut coklat dan bermata hijau, mengenakan kaos coklat polos dan jaket berwarna hitam.


Author Note: Cerita ini cuma 3 chapter sih, tapi saya gak berani post 3 chapter langsung, tunggu reaksi dulu deh ; ; Oh ya, fanfic ini ditulis pas saya masih pemula di Transformers dan dunia tulis-menulis, jadi maafkan bahasa yang rada semerawut (plus saya gak ada waktu buat edit. ; A ; maaf beribu maaf, tugas membunuh saya #plak).

PS: Pertemanan antara Optimus dan Megatron saya dapatkan dari baca-baca beberapa fanfic. Lalu, tentang kematian Elita...itu juga baca-baca fanfic doang. Yang tau lebih jelas tentang 2 hal ini, dimohon untuk segera lapor pada coretpolisicoret saya segera.