Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto. We don't own Naruto.

Warning: AR, OOC, OOT, plotless, humor failed.

Genre: Romance

.

Pantun

~Dendang pantun cintaku padamu~

.

"…kondisi ekonomi Konohagakure belum stabil pasca perang. Terjadi inflasi dan deflasi pada—"

Naruto Uzumaki, kandidat kuat Hokage berikutnya, menguap lebar-lebar tidak tahu diri di forum diskusi yang melibatkan semua petinggi dan para sesepuh Konoha.

Sikutan tajam rekan setimnya yang bersurai merah muda mendarat pada rusuknya. Naruto mengaduh, di sisinya yang satu lagi, Sai tersenyum memaklumi. Sasuke sebagai terdakwa sekaligus pahlawan perang dunia ninja hanya mendengus.

"Sakit, Sakura-chan…" Naruto meringis-ringis sembari mengusap-usap bagian tubuh yang digelayuti pedih.

Sakura memberikan gestur mendengarkan pembicara saat ini—salah satu sesepuh Konoha yang tua dan menyebalkan, serta tanda agar Naruto diam menyimak diskusi ini—berhubung mereka terlibat langsung dalam perang dunia ninja.

Hingga Naruto yang tengah bersungut-sungut bertemu pandang dengan seorang gadis yang duduk di seberangnya bersama tim delapan.

Hinata Hyuga. Tersenyum geli dan mahfum atas tingkahnya. Ternyata jika dia tidak malu-malu seperti ini, sungguh—

Terbersit rangkaian memori dalam benak Naruto. Ada banyak sekali hal dan rasa yang ingin Naruto ungkapkan pada Hinata. Namun satu hal yang ingin ia ucapkan—

"Jadi, Naruto, sebagai pahlawan dunia ninja, bagaimana tanggapanmu tentang solusi yang ada untuk masalah krisis ekonomi ini?"

Teman-teman seangkatan Naruto menahan tawa. Duh, lihat saja itu yang ditanya sedang melongo dengan tampang bodoh terpesona ke seberangnya.

"Aaah…" Naruto mendesah, "satu detik, dua koma…"

"EH?"

"Hinata cantik, Naruto yang punya."

Hinata Hyuga tersipu.

Teriakan dan jitakan merongrong Naruto Uzumaki. Mari berdoa supaya dia sempat mengatakannya langsung pada tambatan hatinya.

.

Fin

.

Jangan lupa ikut berpartisipasi di NaruHina Annual Event (NHAE), NaruHina Fluffy Day, tanggal 10 April nanti, ya.

Mind to RnR?