Happy belated birthday, Kira Desuke! Maaf lama baru publish fic-nya~ (dan saya lupa kamu minta GaaSaku ato NejiSaku ^^a) Berhubung saya agak kepepet waktu ujian, jadi saya cuma bisa buat fic gaje begini~ gomen ne, otouto~ DX

Btw, it's my first poet & NejiSaku~

Hopefully enjoyed :)

Disclaimer:

Naruto is belong to Masashi Kishimoto-sensei!

mysticahime™

© 2011

.

.

.

-Don't Like Don't Read-

-Need No Flame Reviews-

.

.

.

Notes:

Sedikit gombal-gambil, Neji OOC (haha), puitis, gaje, typo? Hahaha XD

.

.

.

SHE IS THE GIRL

A birthday fic for Kira Desuke

.

.

.

Orangtuaku bilang, "dunia hanya selebar daun kelor"

Itu nyata, bukanlah kiasan tanpa fakta

Pepatah itu ada, bukannya hanya sekadar rangkaian kata tanpa makna

.

Ia bukanlah permaisuri jelita

Ia bukanlah puteri teragung dari seluruh pelosok kerajaan

Ia hanyalah sekelopak bunga ayu yang lembut

Diciptakan oleh-Nya, sungguh sempurna

.

Helai-helai rambutnya begitu halus dan tergerai dengan sempurna

Bibirnya selalu terkatup dengan tegas—sesekali terungkit membentuk senyuman manis

Pancaran sepasang emerald yang berbinar di wajahnya tampak begitu mengagumkan

Aa, tak kusangka ia menjerat hatiku

.

Hatinya lebih tegar dari batu karang manapun

Ia tidak runtuh walau diterjang badai

Ia laksana matahari pagi

Begitu cerah, bersinar dengan gagah

.

Sedekade telah berlalu tanpa kusadari

Detik demi detik berlarian di sekitarku

Cinta telah mengetuk pintu hatiku

Sembunyi-sembunyi, mengisi setiap sudut relung hatiku

.

Orangtuaku pernah bilang, "hidup tak akan pernah adil"

Mereka tepat, mereka bijaksana

Kilasan-kilasan memori yang berkelebat dalam otakku memang menunjukkan bahwa hidup yang tidak adil itu telah melilitku untuk masuk ke dalam pusarannya

Ia telah menjeratku dengan pesonanya—aku jatuh cinta

.

.

.

Sakura sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan menemukan secarik kertas bertuliskan barisan-barisan rangkaian kata yang membentuk puisi itu ketika ia membereskan meja kerja suaminya, Hyuuga Neji. Selama enam belas tahun saling mengenal, Neji sama sekali tidak menunjukkan afeksi berlebihan padanya, walau hati mereka telah benar-benar bertaut selama enam tahun. Kejadian heksanual lalu, kejadian yang membuatnya mencantumkan nama 'Hyuuga' sebagai pengganti nama 'Haruno' pada titelnya.

Wanita berlesung pipi itu tersenyum, hatinya terasa hangat saat membaca kalimat demi kalimat yang memukau itu. Di luar dugaan, ternyata di balik sosok dingin bermata keperakan yang selama ini bertatap muka dengannya, Hyuuga Neji adalah seorang yang romantis.

"Sakura?" Sebuah suara mengiringi deritan engsel yang memagut bilah-bilah pintu ganda rumahnya. Sang pemilik mata lavender itu memunculkan sosoknya dari pintu ruang kerjanya, menemukan siluet tubuh wanita yang mengisi hatinya selama beberapa tahun terakhir ini.

"Neji." Kedua tangan Sakura bergegas melipat kertas putih yang sudah berumur itu, kemudian menjejalkannya ke saku bajunya. Ia menghampiri pria berambut coklat panjang yang baru saja pulang dari tempat kerjanya. "Cepat sekali kau pulang. Maaf, aku hanya mem—"

"Tidak masalah." Kedua bola mata sylvernite itu menilik laci meja kerjanya yang separuh terbuka, kemudian ia beralih menatap wanita yang kini berdiri beberapa inci di hadapannya. Ditelusurinya setiap lekuk wajah yang dicintainya itu. Kedua lengannya terangkat, kemudian merengkuh tubuh mungil cintanya dengan sepenuh hati. "Wajahmu berseri-seri. Menemukan sesuatu yang bagus di mejaku?" tanyanya seraya memejamkan mata, membenamkan kepalanya pada leher Sakura. Dihirupnya aroma manis cherry dari tubuh wanita itu, menikmatinya.

Kedua lengan mungil wanita itu balas mengunci tubuhnya di balik punggung, melingkari tubuh Neji sehingga tak ada jarak lagi di antara mereka berdua. "Jangan ditanya," balasnya, menyeringai dengan pipi menempel pada dada bidang Neji yang terbalut kemeja berwarna off-white, "aku menemukan sesuatu yang luar biasa."

"Apakah itu?" tanya Neji ingin tahu. Dilepaskannya dekapan itu, lalu ia meletakkan kedua lengannya di atas bahu mungil Sakura, menatap dalam-dalam sepasang emerald yang berbinar—berkilau seperti enam belas tahun yang lalu semenjak ia mulai merasakan perasaan berdebar yang meluap-luap dan hangat itu.

Sudut-sudut bibir merah muda Sakura terangkat, mengukirkan senyuman manis yang membuat kecantikannya terpancar tiada tara. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Neji, hidungya menyentuh pelipis yang tertutup beberapa helai rambut coklat milik pria itu.

Tidak. Ia tidak akan mengatakan pada Neji bahwa ia telah menemukan buah tangan seorang Hyuuga yang memaparkan akan kedalaman cinta yang dirasakannya selama bertahun-tahun. Tidak. Ia tidak akan mengungkit-ungkit hal itu. Baginya, puisi itu adalah privasi Neji—sesuatu yang tak akan dibongkarnya meskipun seorang Hyuuga Sakura adalah istrinya.

"Cintamu," bisiknya lembut. "Terima kasih."

Dan Hyuuga Neji tahu, bahwa ia mencintai orang yang tepat.

.

.

.

"She is my girl..."

-FIN-

Author's Bacot Area

*melongo*

663 words only! *gugulingan*

Astaga, tampaknya saya terlena dengan buku-buku persiapan ujian dan tumpukan kertas gambar *bohong*

Bukan ding, ini karena saya pertama kali buat NejiSaku! *alesan* XD

Minim dialog dan nyaris penuh deskrip, bukankah itu saya banget? #plak Syukurlah kalau kali ini tidak abal romance-nya... eh, atau malah abal ya? ==a Maaf kalau alurnya kecepetan, saya memang suka buat oneshot yang captured moment kok ;)

Sekali lagi, ini fic untuk KIRA DESUKE yang berulangtahun tanggal 13 Januari! XDDD Panjang umur ya, Debby sayang, jangan lupa proyek ratem kita, nyahaha XD *digampar*

Buat yang nunggu fic Ugly Girl Under The Raindrops, La Noir Violon, Local Candy Shop, Morte III, dan Último Ano du Melodioso... maaf banget kalau samapi akhir bulan masih belum di-update~ Saya benar-benar sulit mencari waktu untuk ngetik DX

Doakan saya lulus UN & SNMPTN ya :)

Thanks for reading,

mysticahime

230111