Entertaiment. Dunia yang kita kenal dengan ke mewahan dan penuh kesenangan. Tak sedikit yang berusaha masuk ke dalamnya. Dapat menghasilkan banyak uang dalam waktu cepat, kata mereka.
Hm…
Tetapi, apakah semua itu benar?
.
.
.
ENTERTAINMENT
Authors: Enma-chan and Sei Matthew
Disclaimer: Hidekaz Himaruya
Rate: T
Genre: Romance/ Humor
Pairing: PRUSUKPAN, etc
Warning: OCC, OC, shonen-ai, kata kasar, typo, kelebayan, dll
.
.
CHAPTER 1 : BLACKxCROSS
.
Sekarang kita tengok di sebuah restoran Mc*piiiip* yang terletak tak jauh dari gedung Hetalia Entertaiment. Terlihat empat orang yang ramai dengan meja penuh. Ya, penuh dengan keempat orang berpakaian aneh, sisa-sisa burger dan pembungkusnya.
"Sudahlah jangan makan terus…"
"Hump, mpfupuhmp…"
"Hentikan, git! Kau membuatku pusing!"
"Mphufurupu…"
"Cepat telan makanan tak awesome itu! Membuatku pusing saja!"
"Huf… sruuuf… okay, okay… aku sudah selesai."
"Bagus, git. Karena aku sudah tak betah dengan penyamaran ini."
Eh? Tunggu… penyamaran? Memangnya, siapa mereka? Apakah mereka Gayus dan teman-temannya yang sedang kabur dari penjara untuk makan di restoran Mc*piiiip*? Kalau dilihat-lihat memang ada yang berambut hitam disana. Bedanya dia nggak blateng alias belah tengah kayak Gayus yang biasa kita lihat di tv. Mukanya tertutup oleh kacamata berlensa keunguan dengan syal yang menutupi mulutnya. Dia memakai jaket dan celana pendek. Pendek dan terlihat seperti anak kecil. Hm… cukup anehkah?
Atau yang dua orangnya lagi? Sama-sama berambut pirang, sih. Bedanya hanya yang satu pendek dan yang satunya tinggi, yang satunya makan banyak burger dan yang satunya suka marah. Yang paling mencolok mungkin adalah yang satunya punya alis yang cukup tebal. Si alis tebal memakai kemeja dengan cardigan diikat ke lehernya plus topi dan masker. Sedangkan si pemakan burger mengenakan kacamata hitam, topi dan jaket coklat bergambar bintang di dalam lingkaran disebelah kirinya. Sudah cukup aneh?
Mungkin yang satu ini yang paling aneh. Jarang sekali kulihat orang berambut putih. Apa ubannya banyak? Tapi dia masih muda untuk dikatakan tua. Hanya memakai kaos tanpa lengan dengan jaket diikatkan dipinggangnya. Otot-ottnya pun kelihatan dengan jelas. Duh, kerennya… *plak* tapi topi dan kacamatanya membuat semua orang tak dapat mengenalinya. Hm… siapa dia? Siapakah mereka?
"Ah! Bukankah itu Alfred dari band BlackxCross kan?"
"Benarkah? Kalau begitu, yang lainnya adalah… kyaaaa!"
Dengan cepat sudah banyak orang mengelilingi meja keempat orang aneh tadi. Dan kebanyakkan dari mereka adalah perempuan. Tapi, mengapa bisa ramai seperti itu? Ya tentu saja. Karena keempat orang aneh itu adalah Gilbert Bleischmit, Alfred F. Jones, Arthur Kirkland, dan Kiku Honda. Mereka adalah personil band BlackxCross yang sedang naik daun dan terkenal di kalangan anak muda, terutama kaum hawa.
"Argh, sial! Ini semua gara-gara kau, git!"
"Ya, mereka mulai berdatangan dan memenuhi meja kita dengan tak awesome-nya…"
"A… apa yang harus kita lakukan?"
Mereka berempat pun sibuk untuk menutupi diri mereka dari kamera-kamera yang siap mengambil gambar mereka. Akan jadi barang bagus untuk taruh di blog mereka.
"Semuanya, pegangan tangan! Terutama Kiku, jangan sampai lepas! Kita terobos mereka!"
Dengan aba-aba dari Alfred mereka pun menerobos kerumunan itu dan keluar dari restoran tersebut.
"Kyaaa! Jangan keluar BlackxCross!"
Uh, sial… kalau begini, kita bisa dikejar-kejar terus…
"Butuh bantuan?" Seorang wanita yang membawa mobil van hitam itu membuka kaca mobilnya.
"Elisabeta!"
"Cepat naik. Kalian tidak mau dikejar-kejar terus, kan?"
Maka naiklah keempat orang tersebut ke atas van hitam tersebut. Tapi siapakah Elisabeta? Oh, ternyata dia adalah manager dari band BlackxCross. Dia adalah manager yang baik dan perhatian dengan para personil BlackxCross. Bukan berarti dia punya rasa cinta terhadap mereka, karena dia sendiri sudah mempunyai kekasih bernama Roderich. Tetapi karena dia adalah ketua sebuah forum resmi para fujoshi. Ya, begitulah…
.
.
.
"Akhirnya sampai juga…" kata ketiga orang tadi. Lalu kemana yang satu? Oh, Kiku… dia sudah tidur di van karena kecapaian. Kasihan.
"Yahahaha... kita selamat karena aku yang HERO ini!" tawa Alfred sambil membusungkan dadanya dan langsung dapat pukulan keras dari Arthur.
"Selamat apanya? Kau yang malah membuat rusuh, GIT!"
"Ya! Kerusuhan yang sangat tak AWESOME!" seru Gilbert, dan mulailah pertengkaran mereka. Entah adu mulut atau adu jitak, tapi yang jelas Elisabeta, selaku manager mereka, sudah mulai gerah.
"UDAH BERHENTI! KALIAN BERANTEM MULU!" bentak Elisabeta. Semuanya pun diam dengan posisi semula dan menatap Elisabeta.
"TAPI DIA YANG MULAI DULUAN!" teriak mereka serempak.
"SUDAH AH! BERISIK AMAT!" bentak Elisabeta keras, akhirnya mereka bertiga pun berhenti bertengkar, tetapi dalam hati mereka menyumpah satu sama lain.
"Ng… Elisabeta-san… apa kita sudah sampai?" ucap Kiku, diucek matanya untuk menghilangkan airmata yang keluar saat ia menguap. Ternyata baru bangun.
"Ah, Kiku. Kita sudah sampai kok" ucap Elisabeta.
'Ah, sial! Adegan uke yang terlewat!'
.
.
.
"Jadi ini jadwal konser kalian yang sudah kususun rapi." ucap Elisabeta.
Sekarang mereka sudah berada didalam dorm, tepatnya diruang tengah. Ruangan yang dicat putih gading dengan sedikit akses hitam yang menambah keserasihan ruangan. Tak lupa grand piano putih yang berada didekat pintu kaca geser diujung ruangan.
"Tsk, jadwal kita padat sekali" decak Arthur kesal, ia membolak-balik kertas jadwal yang ada ditangannya.
"Ya, mau bagaimana lagi. Kalian kan kita sedang naik daun" timpal Elisabeta tenang. Ia meminum teh yang dihidangkan diatas meja, Arthur hanya mengerutu.
"Jadi besok kita sudah harus bersiap dengan undangan manggung di HetaUnivesity, setelah itu melanjutkan konser dikota sebelah? Sungguh tak AWESOME!"
"Ya sudahlah Gil, emang jadwalnya kayak gitu!" seru Elisabeta kesal, dan mulailah ocehan Gilbert tentang ke AWESOME-annya yang tak cocok dengan jadwal ketat.
"Ahahaha... kalau Cuma seperti ini sih HERO sepertiku pasti bisa!" teriak Alfred, dan mendapat pukulan jitakan dari Arthur karena berisik.
Ruangan kembali ricuh. Alfred tetap berteriak, Arthur sudah siap memukul dengan kertas yang ia gulung, Gilbert yang sibuk mengoceh, dan Elisabeta yang ingin memukul mulut Gilbert dengan fryingpan kesayangannya.
"Walaupun padat, jika berusaha juga pasti selesai dengan memuaskan" ucap Kiku, ia tersenyum sambil menatap kertas jadwal.
"Ya, benar juga sih" ucap Elisabeta dengan pose berpikir sambil ngangguk-ngangguk sendiri.
"Tak perlu dikatakan aku yang HERO ini pasti bisa!" Ucap Alfred.
"Baiklah aku yang AWESOME ini akan melakukannya!" seru Gilbert semangat.
"Benar juga sih..." Arthur bergumam, Kiku tersenyum.
PLOK PLOK
"Yak! Kalau begitu kalian harus bersiap-siap untuk double konser besok!" seru Elisabeta, "Ingat, kalian sudah jadi artis. Jadi jangan malas!"
"Alfred! Kurangin bicaramu dan latihanlah!" Alfred yang ditegur hanya senyam-senyum gaje.
"Gilbert! Berhenti mengoceh tentang ke AWESOME-an!" Gilbert hanya ber'cih' ria, sambil tersenyum sinis.
"Kiku jangan terlihat lesu begitu! Ayo semangat!" Kiku hanya ber'eh' ria.
"Dan Arthur! Walaupun kau leader, tapi tetap saja aku yang memegang kekuasaan tertinggi. Jadi jangan bossy!" dan Arthur hanya mengerutu, sambil berdecak kesal.
Elisabeta tersenyum penuh arti, "Jadi... BlackxCross?"
Mereka semua terdiam, lalu tersenyum menatap Elisabeta.
"Ayo kita latihan!" teriak mereka bersamaan dan dimulailah sesi latihan mereka…
.
To be continue
.
.
Enma : gile, pertama kalinya gue kolab sama lo. Ternyata kita emang hanya bisa disatukan dengan manga, anime, dan fanfic! Kufufufu~
Sei : iya, gue juga nggak begitu nyangka. Hasil iseng-iseng ngobrol di belakang berguna juga…
Enma : yah, walau gitu susah juga nyari judul, ya. Sampe berminggu-minggu nih…
Sei : iya, sampe bete gue
Enma : dan udah lama juga gue nggak nulis fanfic lagi. Cape juga ya *nangis* ditengah-tengah pekerjaan sekolah yang menumpuk, sampai menelantarkan fanfic dan forum… *gomen nee~*
Sei : sok sibuk lo! Bilang aja males!
Enma : yah, elu… jangan nyebar rahasia dong, kan malu *digaplok*oh iya, mungkin ada yang bingung soal PRUSUKPAN nih, Sei!
Sei : PRUSUKPAN adalah pairing yang kita buat karena keinginan, kebingungan (dan keegoisan) kita dalam memilih pasangan yang cocok dengan Kiku di antara Alfred, Arthur dan Gilbert.
Enma : tapi dipairing ini walau mereka saling berebut, mereka juga saling berbagi Kiku *smrik*
Sei : ya, jadilah sebuah foursome atau mungkin lebih ke cinta segiempat antara mereka. Tapi Kiku yang juga bingung mau milih siapa merasa enjoy-enjoy aja… *evil laugh*
Enma : mending berbagi daripada nyari musuh, kufufu~ *evil laugh gaje menggema diruangan*
Sei : *ketawa gaje* heem… oh, ada berita juga! Ntar kita bakal nyoba bikin cover cd dari BlackxCross! Jadi nantikan ya!
Enma : hah? Kita? Yang ada Cuma gue yang ngegambar kaleee… dan itu juga belum tentu, gue kan sibuk *sok sibuk lagi*
Sei : bodo. Yang penting gue udah nyiapin macem-macem deh. Oh iya, bagi para reader minta reviewnya ya! Flame pun kami terima…
Enma : flame? Bakar-bakar… *bakar sate di depan api unggun* ya, kritik, pesan dan saran juga kami terima.
Sei : mohon kerjasamanya, dan sampai jumpa di chapter depan!
Enma : jaaa! *sambil makan sate*
Sei : Daw, semua! *ikutan makan sate*