Good day minna-san :)

This my first KHR Fics, so bear with it :D

and i am working on some other fanfics, but then suddenly this idea came out and i felt like i want to publish it :D

so here it is.

well, I won't continue the chapter if there aren't any responses, like maybe Reviews or PMs.

i know, you can't tell by reading the prologue. but i promises, the next chapter will be... WOW! -lol-

and also, i'm gonna mix up some languages. like Italiano, Fance, English, Japanese and Indonesian :D

Disclaimer comes first; have you ever see my name written on the manga and anime's credit? no? then YES! i'm not the owner of KHR. if i did? i will make Giotto marry me instead of being a vongola leader ^_^;


Prologue

Italia

Seorang pria berambut pirang berdiri dibalik sebuah pohon besar, mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah setelah berlari cukup lama dengan jarak yang cukup jauh. Ia mencoba menarik nafas, menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya.

Aku tidak boleh berhenti disini...

Ia mendongakan kepalanya, merasakan angin berhembus menerpa wajahnya, membuat rambutnya menyapu wajahnya. Mata emasnya menatap langit malam yang mulai terasa dingin.

Aku harus segera menemuinya...

"Laggiu!"

"Prenderlo!"

Pria berambut pirang itu melihat kearah belakang, melihat kerlap-kerlip cahaya senter yang terlihat berlalu lalang. "Che!" pria itu menggertakan giginya lalu menatap ke depan, ke arah jalanan kosong yang tidak dilalui oleh cahaya senter.

Dengan satu hentakan kaki, pria itu berlari secepat mungkin ke arah pintu gerbang besar.

"OI! LAGGIU!" seorang pria dengan suara serak berteriak sambil mengarahkan senternya ke bada pria berambut pirang, "DOPO UTERO!". Dalam sekejap ratusan pria berjas hitam mengejar pria pirang yang kini berhasil melompati pagar tinggi yang menjadi pembatas antara pria berjas hitam dan dirinya. Pria itu menoleh ke belakang dan mendesah lega saat mengetahui pria berjas hitam berada jauh dibelakang. Ia berlari ke ujung jalan, mencoba mencari kendaraan yang masih berlalu lalang.

"BOSS!"

Pria berambut pirang itu menoleh, mendapati seorang pria berambut merah melambaikan tangannya dari dalam sebuah mobil. Pria itu turun dari dalam mobilnya dan segera membukakan pintu mobil untuk pria berambut pirang. Pria itu mengangguk dan segera menghampiri si rambut merah dan masuk ke dalam mobil.

"Come va?"

Pria berambut pirang menarik nafas panjang lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran tempat duduk. Ia melonggarkan simpul dasi yang melingkari lehernya sambil menatap keluar jendela.

"..."

Begitu mendengar ucapan dari pria berambut merah itu, Giotto, membelalakan matanya tak percaya. Nafasnya tercekat diujung tenggorokannya, seolah sesuatu menahan dirinya untuk bernafas. Tanpa sadar, Giotto mengepalkan tangannya, mengepalkannya dengan keras hingga pembuluh darahnya dapat terlihat dengan jelas di kulit putihnya.

"Accidenti a te, Daemon Spade"


Translation:

Laggiu! : Over there! [an expression when you're after something]

Prenderlo! : Catch him [i'm not sure about this one though]

Che! : in indonesian, it sounds the same as 'Cih!'

Dopo Utero : After Him

Come va : How's everything? [an expression when you want to know about some current situation]

Accidenti a te : More likely an expressio of cursing someone. bad words. and there's no specific meaning ^_^;

Anyway, The chapter will be updated if there're at least 7 reviews [why 7 ? because my name consist of 7 alphabets~ LOL]. the more review i get, the more i can write because your reviews might encourage me. psst, i'm done with chapter 1 already, so as i get the 7th reviews i'll update it :D

Edited; Translation added.