Naruto milik Masashi kishimoto
Pada musim semi, untuk pertama kalinya bagi seorang gadis cantik bernama Sakura Haruno bersekolah di sekolah umum, dari TK, SD, dan SMP dia selalu bersekolah di sekolah khusus wanita. Hari ini, Sakura berdiri di depan gerbang dengan gugup, dia terus menerus berdoa agar perjalanan SMAnya selama 3 tahun ini berjalan lancar. Mengapa dia selalu masuk sekolah khusus wanita, itu dikarenakan dia takut pada lelaki, karena dari kecil Sakura sering di siksa oleh ayahnya yang kini sudah cerai dengan ibunya. Satu-satunya laki-laki yang dikenal dan akrab dengannya tidak satu sekolah dengan Sakura.
Sakura bersekolah di Konoha High School, sekolah dimana laki-laki dan perempuan bersatu. Sakura masih saja berdiri di depan gerbang sampai bunyi bel yang menandakan upacara penerimaan murid baru berbunyi, baru lah dia melangkahkan kakinya ke ruang auditorium. Sesampainya Sakura disana, dia tidak menemukan tempat duduk yang kosong, Sakura pun kebingungan sehingga menarik perhatian para senior yang jahil.
"Hei, lihat cewek itu, cantik yah… sepertinya dia kebingungan, bagaimana kalau kita kerjain sedikit." Ucap salah satu senior yang berniat iseng.
"Haha, ide bagus, mungkin saja bisa jadi pacarku nanti." Timpal temannya.
Dihampirilah Sakura oleh kedua senior tadi.
"Hai, apa kamu anak kelas 1?" tanya cowok yang berniat menjadikan sakura pacarnya.
Begitu melihat mereka, Sakura reflek langsung melangkah mundur dengan cepat.
"Ah..ehm..a…aku…" sehingga Sakura tidak menyadari ada seseorang dibelakang yang sedang berjalan menuju ruangan sambil membawa minuman.
BRUUUKK.
Kedua pemuda itu hanya bisa tertawa tipis merasa bersalah lalu pergi meninggalkan Sakura yang sudah jatuh diatas pemuda yang ditubruknya itu. Ketika Sakura sadar yang didudukinya adalah tubuh seorang pria.
"KYAAAAAAAAAAAA! TIDAAAAK! PERGI KAAAUUU!" teriak Sakura yang memukul laki-laki itu memakai tas nya.
"H…hooii! KAU PIKIR SIAPA DULUAN YANG MENUBRUKKU SEHINGGA AKU TERJATUH? HAH! LIHAT MINUMANKU TUMPAH SEMUA!" bentak laki-laki itu dengan kesal.
Langsung saja suara bergerumuh terdengar di telinga Sakura, suara bisik-bisik yang Sakura tidak suka, dan juga suara tertawa kecil dari belakangnya.
"SETIDAKNYA MINTA MAAFLAH! KAMU PUNYA MULUT KAN?" bentak laki-laki bermata onyx itu lagi.
Sakura hanya terdiam dan menatap laki-laki itu dengan tatapan bersalah.
"Hei, Sasuke… kau tidak apa-apa?" tanya suara temannya dari belakang berambut hitam.
"Menurutmu?" tanya Sasuke sewot.
Sasuke yang sudah berdiri sedang membersihkan bekas tumpahan minumannya, sedangkan Sakura masih terduduk kaku tidak bergerak, lalu temannya itu menunduk dan mendekati Sakura, langsung saja Sakura seperti menghindar.
"Maafkan temanku yah, dia memang kasar mulutnya." Ucap laki-laki itu.
"I…iya.." jawab Sakura malu-malu.
"Hei, kenapa kamu yang meminta maaf? Dia yang salah, aku mau dia minta maaf padaku!" bentak Sasuke.
"Sasuke, dia wanita, tolong jangan kasar, kau boleh bersikap seenaknya pada siapapun, kecuali pada makhluk yang bernama wanita, mengerti?" nasihat temannya itu membuat Sasuke jengkel.
"Terserah kau saja, Sai!" ucap Sasuke sambil meninggalkan mereka, lalu Sai pun mengikuti sahabatnya itu.
"Bisa berdiri?" tanya seorang cewek berambut pirang mendekati Sakura sambil mengulurkan tangannya.
"Ah, i… iya, terima kasih." Ucap Sakura sambil meraih tangan wanita itu.
"Sasuke emmang begitu, jangan diambil hati yah, kami satu SMP dulu, oh iya perkenalkan aku Ino." Kata Ino sambil tersenyum manis.
"A.. aku Sakura." Jawab Sakura yang membalas tersenyum.
"Ayo duduk bersamaku," ajak Ino menarik tangan Sakura. "Aku dari SMP sudah disini bersama Sasuke dan Sai, dengan Naruto juga, nanti kukenalkan padamu, kalau kamu?"
"Aku dari SMP khusus perempuan, jadi aku tidak terbiasa dengan laki-laki." Jawab Sakura dengan suara yang pelan.
"Oohh, pantas kamu terlihat ketakutan tadi." Kata Ino dengan wajah mengerti.
"Kamu tahu, Sasuke, Sai an Naruto adalah cowok terpopuler disekolah ini, dan yang bernama Sai itu adalah kekasihku, kami sudah 2 tahun pacaran." Jelas Ino.
"2 tahun? Sejak 2 SMP?" tanya Sakura tidak percaya.
"Iya, apa kamu juga punya pacar?" tanya Ino dengan lembut.
"Hmm, tidak…" jawab Sakura malu-malu.
"Aha, aku tahu, pasti kamu sedang suka sama seseorang yah." Tebak Ino ngasal, namun tebakannya membuat Sakura blushing.
"waah, benar? Anak mana? Apa senior sini?" tanya Ino bersemangat.
"Tidak, bukan… dia teman kecilku, dia masuk sekolah Suna High School." Jawab Sakura tersipu.
"oh begitu..." kata Ino sambil mengangguk.
Mereka mendengarkan pidato yang amat sangat membosankan itu sampai pada akhirnya tiba penyambutan dari murid baru terpandai di sekolah ini, dan begitu sosok itu muncul di depan, mata Sakura terbelalak besar, karena yang muncul adalah cowok yang ditubruknya tadi. Ino yang sudah bisa menebak reaksi Sakura terkikik kecil.
"Hihihi, sudah kuduga kau akan begitu, ya, Sasuke adalah murid terpandai disekolah ini, makanya guru-guru tidak pernah ada yang protes untuk tingkah lakunya." Jelas Ino sambil tersenyum.
Selagi tersenyum pahit, Sakura merasa Sasuke yang berada di depan sana sedang memandanginya dengan tatapan tajam dan dalam.
'Ya Tuhan, lancarkanlah perjalanan 3 tahunku ini.' ucap Sakura dalam hatinya.
Selesai upacara penerimaan murid baru, Sakura melihat mading untuk mengetahui dimana kelasnya berada bersama Ino.
"Yaaah, aku tidak sekelas denganmu Sakura, ah, aku sekelas dengan Sai, asiiik…." Ucap Ino yang tadinya bersedih menjadi gembira.
Sakura hanya tersenyum melihat teman pertamanya itu bisa berubah mood sangat drastic, Sakura pun mencari lagi dimana kelas yang akan dia tempati sekarang, ketika Sakura menunjuk kearah kelas 1-A, namanya terpajang disitu, Sakura pun tersenyum, tapi senyumannya pudar dan dia merengutkan dahinya untuk memperjelas apa yang dia baca. Dia memegang tulisan itu, lalu diatas telunjuk Sakura tiba-tiba ada telunjuk seseorang lagi.
"Haaah, ternyata aku di 1-A, kita terpisah lagi Sai." Ucap suara laki-laki dibelakang Sakura.
"Tidak apa, kau kan ada Naruto." jawab Sai dengan senyumannya.
"Hhh, makhluk itu hanya bisa menyusahkan saja" gerutu Sasuke sambil menggaruk kepalanya, dan saat itu Sasuke baru sadar, kalau dihadapannya itu adalah Sakura.
"Hei cebol." Sapa Sasuke.
Sapaan Sasuke membuat Sakura tersinggung, karena tubuhnya memang tidak tinggi.
"Jangan bilang kalau aku satu kelas denganmu." Celetuk Sasuke yang masih melihat jari Sakura menempel di papan.
"M… memangnya aku mau satu kelas denganmu! Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup!" bentak Sakura yang kini sangat memberanikan dirinya.
Bentakan Sakura membuat heboh seluruh sekolah, karena tidak ada yang berani membentak Sasuke seperti itu.
"Sakura… kau menggali kuburanmu sendiri." Ucap Ino dengan wajah taku dan bersuara pelan.
Sai dan Naruto saling pandang dan menatap Sasuke dari belakang, mereka berpikiran buruk tentang sahabatnya yang tengah menyeringai itu.
"Peh! Berani sekali kau membentakku seperti itu, apa kau tidak tahu siapa aku?" ucap Sasuke sinis sambil memehang dagu Sakura, dan itu membuat Sakura sangat takut, yang tadinya dia memberanikan diri, kini dia menjadi pengecut kembali, apa lagi Sasuke 'laki-laki'.
"Aku tanya padamu! Kau tahu tidak siapa aku!" bentak Sasuke sambil memukul papan pengumuman.
"Aku tidak tahu!" jawab Sakura spontan sambil menutupi mukanya memakai tas.
Jawaban Sakura membuat seluruh sekolah makin heboh, biasanya kalau Sasuke bertanya seperti itu, lawannya pasti menjawab maaf sambil berlutut.
"Benar-benar cewek ini, aku akan memaafkanmu kalau kau meminta mohon maaf padaku sambil membungkuk agar…" belum selesai Sasuke menyelesaikan kata-katanya, dia berhenti karena benar-benar kahet bahwa Sakura melakukan apa yang dikatakannya.
"Aku mohon maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi, aku janji, aku bahkan akan menganggap kita tidak saling tahu, aku akan meminta pada guru agar kita bisa pisah kelas." Jawab Sakura dengan cekatan.
Jawaban Sakura justru membuat Sai, Naruto dan Ino menahan tawa, karena baru kali ini ada wanita yang meminta jauh dari Sasuke.
"Kau…" ucap Sasuke yang tertahan karena kesal.
Lalu Sakura mengangkat kepalanya dan menatap Sasuke dengan tatapan takut, entah mengapa melihat tatapan Sakura, Sasuke jadi mengurunkan niatnya untuk sedikit menjahilinya.
"Sudahlah, anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi." Kata Sasuke yang langsung meninggalkan semuanya dan disusul oleh Naruto dan Sai.
"Ahahahahaa, aku tidak percaya kamu bisa membuat Sasuke berhenti mengerjai orang." Ucap Ino sambil menepuk bahu Sakura.
"A… aku tidak melakukan apa-apa." Jawab Sakura bingung.
"Kamu baru saja melakukan apa yang tidak pernah dilakukan oleh para wanita yang pernah aku kenal, waw, Sakura… kepolosanmu sunggung menarik." Puji Ino.
Sakura hanya menyengir pahit entah harus senang atau bingung atas pujian Ino.
Selama dalam kelas, Sakura yang duduk di dekat jendela merasa terus-terusan di tatap oleh Sasuke yang duduk tepat dibelakangnya, dia berfikir mengapa harus Sasuke yang duduk dibelakangnya. Sepanjang waktu di sekolah saat itu adalah waktu terburuk untuk Sakura.
Sampai saatnya berl pulang berbunyi, Sakura sedang menukar sepatunya di loker, dan Ino menghampirinya dengan wajah senyum ramahnya itu bersama Naruto.
"Sakura, mau ikut dengan kami tidak? Oh iya aku belum mengenalkanku pada Naruto kan? Ini Naruto." Ucap Ino memperkenalkan.
"Hai, aku Naruto." Kata Naruto smabil menjulurkan tangannya.
Sakura yang melihat Naruto menjulurkan tangannya terhenti sebentar dan memandang tangan Naruto dengan tatapan ragu. Lama dengan posisi seperti itu, Ino menghampiri Sakura dan membisikkannya sesuatu.
"Ehem… jabatlah tangannya, Sa ku ra." Bisik Ino.
"Ah… iya, maaf… aku Sakura." Ucap Sakura menjabat tangan Naruto, namun belum ada 1 detik, Sakura sudah melepaskan genggamannya lagi, dan itu membuat Naruto heran.
"Ayo ikut dengan kami." Ajak Ino.
"Kemana?" Tanya Sakura.
"Oh, kita hanya berkumpul biasa, tapi ini sudah tradisi sejak SMP." Jelas Ino.
"Hhmmm… maaf, mungkin lain waktu, ibuku sendirian dirumah, aku harus menjaganya, ah… sudah dulu yah… aku harus pulang, daaah." Pamit Sakura terburu-buru.
Ino dan Naruto saling tukar pandang dan kembali menatap sosok Sakura yang sedang berlari.
"Tidak suka bergau, dan berbakti pada orang tua yah." Ucap suara laki-laki dari belakang Ino.
"Ah, Sasuke… sejak kapan kau disini?" Tanya Ino kaget. "Mana Sai?"
"Aku disini." Sahut Sai yang memeluk Ino dari belakang.
"Sasuke, jangan bilang dia akan menjadi korbanmu selanjutnya." Tebak Sai sambil memeluk Ino.
"Tidak! Tidak boleh, Sakura berbeda dengan cewek-cewek yang pernah kau tiduri itu! Jadi, jangan pernah kau sentuh dia." Larang Ino dengan wajah serius.
"Heeii, kenapa kau begitu peduli? Kau kan baru pertama kali bertemu dengannya." Ucap Sasuke heran.
"Tidak tahu, aku merasa dia perempuan baik-baik, aku bias merasakannya." Jawab Ino.
"Ya, aku juga… terlihat dari cara dia menggenggam tanganku tadi." Timpal Naruto.
"Genggam? Kau menggenggamnya?" Tanya Sasuke kaget.
"Ya, kami berkenalan, dan sepertinya, dia tidak terbiasa dengan laki-laki." Jelas Naruto.
"Tidak terbiasa dengan laki-laki yah… ini menarik." Ucap Sasuke sambil menyeringai.
"Oh tidak, Sasuke… jangan lagi…" mohon Ino sambil melepas pelukannya Sai. "kau boleh mengerjai berapa wanita sepuasmu, tapi jangan dia."
"Tenang saja, aku hanya ingin sedikit menggodanya, ayo kita pergi." Jawab Sasuke seenaknya.
"Cih." Desis Ino.
"Tenang saja, ada kami yang mengontrolnya." Ucap Sai berusaha menenangkan kekasihnya itu.
"Aku tahu, tapi kan kalian tahu, Sasuke, kalau sudah menginginkan sesuatu, apapun akan dia lakukan." Gerutu Ino.
"tapi aku yakin Sakura tidak akan jatuh dalam permainan Sasuke." Kata Naruto yakin.
"Dari mana kau tahu?" Tanya Ino.
"Aku bisa merasakannya." Jawab Naruto tersenyum.
aku jadi kangen bikin fict khusus SasuSaku... n_n, selamat dibaca yaaaah...