Ehem.. Berhubung fic saya hilang waktu itu karna hp-nya ke restart tiba-tiba sebelum fic itu saya save jadinya saya buat lagi, tapi karena ditulis ulang jadinya scene-nya beda dengan yang sebelumnya karna saya udah keburu bad mood duluan buat bikin yang sama.. Dan kejutannya adalah "RATED-nya TIDAK M..!" Hohoho.. (Padahal fic saya yang hilang itu Rated-nya "M" lho!)

Disclaimer:

Masashi Kishimoto

Pairing:

Neji. H - Gaara - Sasuke. U

Rated:

T

Summary:

Gaara dan Neji sudah pacaran selama 3 tahun. Hubungan mereka sangat harmonis sampai suatu saat seorang Sasuke yang tak lain adalah anak dari teman ayahnya Neji, mengacaukan hubungan mereka. Sasuke dan Neji tinggal bersama sehingga membuat Gaara cemburu. akankah mereka dapat mempertahankan hubungan mereka? atau Neji malah beralih pada Sasuke? RnR please, OOC, AU, mengandung Shounen-Ai a.k.a Boy Love

WARNING!:

Jangan ada yang minta saya buat rated M! *pd gila lo bakal ada yang minta..!*


Je' T aime*

By

Hime Uguisu

A

Naruto Fanfic

Gaara masih terlelap dikasurnya. Berusaha tetap menutup matanya karena malas pergi kesekolah.

"Gaa-chan.. Ayo bangun dong sayang!" Perintah Temari yang masih dengan sabar mengguncang-guncang pelan tubuh Gaara yang kini tertidur. Wajahnya tidak mau melihat Temari.

"Aku masih ngantuk Nee-chan!" Seru Gaara dengan malas. Temari menghentikan aktivitasnya. Ia menatap Gaara dengan geram.

"Oh! Ya sudah kalau kau tak mau bangun, aku akan segera menyuruh Neji-kun pulang!" Bentak Temari. Mendengar itu Gaara langsung bangun.

"Apakah Neji-kun sudah datang?" Tanya Gaara panik. Temari mengangguk dengan senyum kemenangan.

"Kenapa tidak bilang dari tadi?" Kata Gaara yang langsung lari kekamar mandinya dengan secepat kilat.

Gaara berlari dengan tergesa-gesa keluar pintu rumah dan berhambur ke pelukan Neji yang sudah berdiri dengan manis menunggunya dengan mobil hitam yang masih menyala.

"Maaf Neji-kun!" Seru Gaara.

"Tak apa, naiklah atau kita akan terlambat." Jawab Neji tenang lalu membukkakan pintu mobil untuk kekasihnya itu dan menyebrang kesisi lain untuk menduduki kursi supir.

"Maaf ya tadi aku kesiangan. Aku lelah sekali sih.." Kata Gaara memulai pembicaraan. Neji menyalakan mesin mobilnya. Lalu ia mengelus rambut merah bata sang pemilik mata aquamarine itu.

"Gak papa kok, Gaara-koi. Oh, ya hari ini ayahku memberi tahuku bahwa anak bungsu dari kenalannya akan bersekolah disekolah kita hari ini!" Seru Neji sambil matanya tetap berkonsentrasi pada jalan. Gaara menatap Neji bingung.

"Laki-laki atau perempuan? Orang tuanya temannya Hizashi-san?" Tanya Gaara. Neji mengangguk.

"Dia laki-laki. Orang tuanya masih tinggal di Iwagakure sama seperti ayahku, sementara dia pindah sekolah ke Konoha. Jadi ayah bilang dia akan tinggal bersamaku. Tak masalah kan?" Tanya Neji setelah memberi penjelasan yang cukup jelas. Gaara terpaku menatap Neji. Lalu ia berusaha memasang ekspresi tetap datar.

"Apa tak bisa dia menyewa apartement sendiri, huh? Kenapa harus dengan Neji-kun!" Protes Gaara. Neji tertawa lalu mengacak-ngacak pelan rambut merah kekasihnya.

"Gaara-koi, ayahnya menitipkannya padaku. Dia sekelas dengan kita lho! Nanti kau juga berteman dengannya, ya!" Jelas Neji lagi. Gaara membuang muka sambil mendengus kesal.

"Tapi aku cemburu.." Bisik Gaara pelan. Sangat pelan hingga Neji tak dapat mendengarnya.

Pagi itu anak-anak banyak yang berkumpul dikoridor sekolah. Ada yang berbincang-bincang dengan teman-temannya, dan lain-lain. Tapi saat itu semua mata langsung tertuju pada seorang cowok berambut style pantat ayam berwarna raven, mata onyx, wajah datar, dan dengan gaya yang sok kegantengan banget yang bikin Author pengen bunuh tuh orang (oke cukup).

Murid-murid mulai berbisik-bisik sambil menatap cowok yang sedang berjalan dengan sok cool-nya itu. Ada yang berbisik "Psst.. Dia murid baru ya..", "Hey.. Hey.. Dia tidak jelek juga!", "Ah, gayanya sengak sekali!", dan lain-lain. Tapi si cowok emo itu hanya berjalan lurus tanpa menoleh sedikitpun. Sampai ia tiba didalam kelas dan duduk dengan tenang.

"Gaara-koi, ayolah.. Dia laki-laki kok!" Kata Neji yang berusaha mengikuti langkah Gaara yang sangat cepat. Saat ini Gaara berjalan menuju kelas dengan langkah yang sangat cepat dan tak mau menatap Neji.

"Justru karena dia laki-laki aku jadi cemburu! Aku saja tidak tinggal denganmu!" Bentak Gaara. Gaara semakin mempercepat langkahnya dan sampai didepan kelas. Neji sedikit berlari untuk bisa mengejarnya sampai tempat duduk Gaara sekarang.

"Eh? Hyuuga.. Hyuuga Neji?" Tanya seseorang saat melihat Gaara dan Neji duduk dibelakang orang itu.

"Ah! Iya. Kau?" Tanya Neji bingung. Gaara menatap cowok yang bertanya pada Neji itu dengan sinis.

"Aku Sasuke, Uchiha Sasuke. Aku adalah murid baru dari Iwagakure, ayahku teman ayahmu, Hyuuga. Mulai hari ini aku akan tinggal dirumahmu, kan?" Jelas Sasuke. Gaara mendengus sebal, lalu merangkul lengan Neji yang duduk disebelahnya.

"Jangan. Macam. Macam. Pada. Neji-kun. Dia. Pacarku." Jelas Gaara pada penekanan disetiap katanya. Sasuke tertawa lepas mendengarnya.

"Dasar! Kau kira aku ini slash? Aku masih straight tau!" Ejek Sasuke. Gaara menggembungkan pipinya. Neji mengelus rambut Gaara pelan sambil tertawa.

"Sudah, sudah, ini tidak lucu Gaara-koi. Hanya kau dihatiku, tenang saja." Kata Neji. Gaara memandang Neji dengan sebal. Lalu membuang muka.

"Huh! Awas saja kalau kau berani macam-macam, UCHIHA!" Bentak Gaara. Sasuke sedikit tersentak sebelum menyeringai jahat.

"Hn." Mendengar jawaban Sasuke itu, Gaara menjadi semakin kesal.

"Oh ya, Sasuke. Kau boleh memanggilku Neji saja. Dan, kenalkan namanya Gaara, Sabaku no Gaara, kekasihku." Neji memperkenalkan dirinya dan Gaara.

"Ya, kita bisa saling memanggil nama agar lebih akrab." Kata Sasuke menjabat tangan Neji sambil melirik Gaara dengan tatapan misterius. Gaara berdiri dan menggebrak meja.

"Aku benci kau!" Kata Gaara sinis. Neji geleng-geleng kepala. Bingung bagaimana caranya mengatasi uke-nya yang sangat cemburuan itu.

Sekolah telah usai. Sekarang pukul 17.00. Neji sedang serius menyetir mobilnya. Gaara duduk disampingnya, dan Sasuke duduk dibangku belakang. Sepanjang jalan Gaara terus menutup mulut sambil menggembungkan pipinya seperti anak kecil. Berkali-kali Neji berusaha menahan tawanya melihat uke-nya itu memang benar-benar sangat childish. Mereka akhirnya tiba di apartement Neji. Gaara turun dengan membanting pintu mobil dan segera berlari masuk kedalam apartement itu. Neji dan Sasuke mengikuti Gaara hingga tibalah mereka dibagian apartement Neji.

"Huh, disini ada satu kamar tidur, ruang TV, dapur, dua kamar mandi, fasilitas komputer dan internet, sofa, ruang mak-" Gaara yang sedang menjelaskan setiap sudut ruang di apartement Neji kata-katanya dipotong Sasuke.

"Hei, siapa sih yang tinggal disini sebenarnya? Kenapa kau jadi yang menjelaskan? Bahkan kau punya kunci dan masuk lebih dulu?" Tanya Sasuke sinis. Gaara menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Sudah, Gaara-koi terima kasih sudah mau menjelaskan ya! Sasuke kau istirahat saja dulu, rapikan barang-barangmu dan bajumu dikamarku." Kata Neji berusaha mencairkan suasana sebelum terjadi pertumpahan darah diantara mereka. Neji merangkul leher Gaara dan mengecup kepalanya singkat. Gaara hanya tetap pasang wajah kesal pada Sasuke. Lalu beberapa detik kemudian Gaara kaget.

"APA? JADI KAU AKAN TIDUR DENGAN NEJI-KUN?l teriak Gaara. Neji dan Sasuke sampai menutup telinga mereka.

"Kan kau sendiri yang bilang kalau disini hanya ada satu kamar!" Bentak Sasuke.

"Pokoknya aku mau menginap disini!" Kata Gaara, ia segera mengambil handphone di saku bajunya dan menelpon Temari.

"Hallo, Nee-chan! Aku mau menginap dalam jangka waktu yang tak dapat ditentukan di apartement Neji-kun. Kalau kau menyuruhku pulang, aku tak akan pulang. Kalau kau memaksaku untuk pulang maka aku akan bunuh diri! Nanti minta Kankuro untuk mengantar bajuku, bukuku, seragam, sepatu, dan semua yang kubutuhkan sehari-hari! Mengerti? Bagus kalau mengerti." Kata Gaara saat berbicara ditelpon dengan Temari. Gaara berbicara dengan sangat cepat bahkan dalam satu tarikan nafas. Temari saja tak sempat menjawab apa-apa dan Gaara keburu mematikan ponselnya lebih dulu.

"Gaara-koi mau menginap? Asik! Ayo kita habiskan malam yang indah.." Seru Neji lebay dan langsung dipukul Gaara.

"Tapi jangan harap aku mau melakukan 'itu' denganmu ya! Sampai aku kelas 2 SMA baru aku mau melakukannya!" Bisik Gaara sambil menepuk pundak Neji yang lebih tinggi darinya. Sekarang Neji yang berubah menggembungkan pipinya sebal.

"Huh! Gaara-koi pelit!" Rengek Neji sambil mengejar Gaara yang berlari kekamar.

"Memang! Haha.." Gaara tetap berlari sampai memasuki ruang kamar dan merebahkan tubuhnya dikasur. Neji ikut merebahkan dirinya disamping Gaara lalu menciumi leher pemuda bertato 'ai' itu.

"Ahaha.. Hentikan Neji-kun! Geli.. Aaah.. Haha.." Gaara berusaha menyingkirkan kepala Neji yang terus menjilati dan menggigit-gigit pelan lehernya. Mencari titik Gaara.

"Aaahh~ stop! Neji-kuuuu~n..." Gaara mulai mendesah tak jelas. Mendengar suara 'asing' itu, Sasuke yang masih duduk diruang tv segera berlari kekamar dan membuka pintu kamar itu.

"Hei, aku tidak melarang kalian melakukan apapun bahkan hard yaoi sekalipun. Tapi bisakah kalian kecilkan suara kalian dan mengunci pintu?" Tanya Sasuke datar. Neji segera menghentikan aktivitasnya dan bangun dari tempat tidur. Gaara masih tertidur saja dikasur.

"Aku lelah.., ingin tidur." Ucap Sasuke. Neji yang sudah berdiri disamping tempat tidur segera melirik kearah pacarnya. Gaara berguling ke tengah tempat tidur.

"Aku tidak mau pergi dari kasur ini. Kau saja tidur disofa!" Bentak Gaara sambil memejamkan matanya dengan paksa. Sasuke berjalan semakin mendekat kearah kasur dan tertidur dikasur itu.

"Gak mau, aku juga mau disini. Geser!" Perintah Sasuke. Dengan malas Gaara menggeser posisinya karena tak mau menyentuh Sasuke.

"Aku juga jadi mau tidur." Kata Neji. Ia lalu merebahkan dirinya disamping Gaara. (Baca: ditengah-tengah antara Gaara dan Sasuke.).

Gaara dan Sasuke masih terlelap didalam kamar, sementara Neji sedang ada didapur memasak sarapan untuk mereka. Hari ini Minggu dan sekolah libur. Akhirnya Gaara membuka matanya juga.

Gaara's POV

Ah, sudah pagi! Rupanya Neji-kun sudah memasak sarapan lagi. Aku kan sering juga menginap disini. Kulirik orang yang tertidur disebelahku. Dia Uchiha Sasuke.

"Dasar Sasukecapantatayam (julukan yang diberikan oleh Author FNI), rese banget sih lu!" Gumamku. Aku berusaha memaksakan diriku yang nyawanya belum penuh untuk bangun, menghampiri Neji yang sedang didapur. Sukur-sukur sih masih ada yang bisa aku bantuin. Aku berlari kecil kearah dapur dan menabrak punggung Neji-kun yang sedang berdiri didepan kulkas.

"Aduh! Ah.. Kau Gaara. Ada apa, sayang?" Tanya Neji. Neji membalikan badannya. Aku memegang kepalaku yang tadi terbentur dan pipiku merah.

"Maaf.. Tadi aku terburu-buru sampai tak melihatmu." Ucap ku pelan. Aku menatap Neji sambil tersenyum-senyum tak jelas.

"Gak papa kok. Sini, sayang mau ngapain?" Neji merangkulku. Aku menggeleng.

"Hanya ingin membantumu, tapi sepertinya kau sudah selesai masaknya." Aku menatap meja makan yang telah tertata rapi beberapa piring nasi dan makanan lainnya.

"Terima kasih atas niatmu, tapi aku sudah selesai." Neji tersenyum.

"Hmm.. Wangi masakan yang enak sekali nih.." Kata Sasuke yang sudah bangun. Ia langsung duduk dikursi meja makan. Aku dan Neji menatap Sasuke tanpa berkedip.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Sasuke. Ia lalu melihat-lihat kesekelilingnya.

"Tak ada yang salah kok." Kata Neji. Sasuke tersenyum singkat pada Neji. Neji mengajakku untuk duduk makan bersama.

"Itadakimasu!" Seru kami bertiga, lalu menyantap sarapan itu dalam diam.

"Neji!" Teriakku sedikit membentak saat melihat Sasuke sedang membuka kemeja piyamanya di depan Neji. Tepatnya sih didepan kamar mandi. Saat ini Neji baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap dan Sasuke yang baru mau masuk kamar mandi membuka piyamanya didepan kamar mandi dengan gerakan agak lambat. Neji memandang Sasuke tanpa berkedip sampai suara teriakanku mengagetkannya. Neji segera berlari kearahku yang duduk diruang tv tak jauh dari kamar mandi. Ia duduk disampingku.

"Ada apa, Gaara-koi?" Tanya Neji lembut.

"Apa melihat Sasuke lebih menarik daripada melihatku?" Bentakku. Sasuke yang belum masuk kamar mandi tertawa kecil mendengarku.

"Apa kau lihat-lihat, Uchiha?" Bentakku sambil menatap tajam kearah Sasuke. Sasuke menggeleng kepalanya dengan senyum mengejek lalu mulai melangkahkan kaki kirinya kedalam kamar mandi. Ia terdiam sebentar lalu melepaskan kemeja piyamanya dan melemparnya kelantai (baca: celananya sih masih dipakai).

"Mungkin aku memang lebih menarik untuk dipandang, ya? Hn Neji?" Tanya Sasuke sambil menengok kearah kami. Ia bicara dengan nada yang seakan menggoda. Oh! Fvck untukmu Sasuke!

"Cih! Diam kau! Hei!" Teriakku tapi ia tak memperdulikannya dan malah tertawa puas sambil terus melenggang masuk kekamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi. Neji tiba-tiba mencium pipiku.

"Kau jauh lebih menarik darinya Gaara.." Ucap Neji. Aku memegang pipiku yang tadi dicium olehnya.

"Tapi kenapa kau menatapnya tanpa berkedip sedikit pun?"

"Aku hanya tidak sengaja melihat tubuh atletis yang putih mulus tanpa luka atau goresan bahkan tanpa noda sedikitpun." Jelas Neji. Aku menatap Neji sinis.

"Jadi maksudmu tubuhnya indah?" Tanyaku dengan menyipitkan mata.

"Bu.. Bukan.. Bukan itu maksudku, a.. Aku.. Aku.., err.. Maksudku tubuhmu jauh lebih indah darinya.." Neji tersenyum agak dipaksakan. Aku beranjak dari sofa dan berjalan memasuki kamar. Neji mengejarku. Kami masuk kedalam kamar. Aku menutup pintu.

"Akan kutunjukan padamu bahwa aku jauh lebih indah Neji!" Kataku. Aku membuka kemejaku perlahan, membiarkan Neji menatapku tanpa berkedip.


*Je' T aime= aku cinta kamu (bahasa prancis).

TBC..! maaf pendek banget! Author janji chap 2-nya akan panjang!

Kyaaa! *author udah keburu mimisan duluan liat Gaara gak pake baju* #PLAK!

Ini fic NejiGaa Author yang pertama. Mohon REVIEW-nya ya.. Pleasee...