Hai, bingung mau ngomong apa, baca aja ye? Pendek, kok. Hanya sekedar surat cinta dari seorang bocah kecil kepada kakek tua.


Surat Cinta

Dimiliki oleh : ariadneLacie

.

Kuroshitsuji

Dimiliki oleh : Yana Toboso

.

Warning :

OOC sangat, lebay, nista, de el el.

Happy reading!


Dear Tanaka-ku tersayang,

Tanaka. Hanya 4 huruf. Ya, 1 buah T, 1 buah N, 1 buah K, dan 3 buah A. Disambung-sambungkan sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kata. T-A-N-A-K-A. Tanaka. Ah, tapi entah kenapa kata yang sangat simple, unik dan aneh itu dapat membuatku berdebar-debar setiap aku membacanya, menyebutnya, maupun memikirkannya.

Kau tahu Tanaka? Kau itu… sangat mempesona.

Kau itu… imut sekali. Kepalamu bulat dan kecil. Pendek, lagi. Yah, karena kau itu pendek, maka aku jadi makin menyukaimu.

Wangi-mu… benar-benar khas. Wangi teh sariw*ngi celup yang biasa kau minum tiap hari.

Pose duduk-mu… juga sangat mengagumkan. Pose duduk tukang jamu yang biasanya lewat setiap pagi di depan mansionku. Tapi, entah kenapa lebih mempesona. Aku heran, kenapa kau tidak kesemutan, ataupun kram dengan pose duduk seperti itu? Ingin sekali rasanya aku menidurkan kepalaku di pangkuanmu yang rasanya sangat hangat itu.

Tanaka, oh Tanaka.

Kau tahu, aku rela. Aku sangat rela! Untuk menyanyikan lagu Cinta Satu Malam kesukaanmu itu, di tengah hujan, dengan koreografi Aderai kelelep sekalipun! Aku pun rela untuk menyanyikan lagu Keong Racun sambil menghujani-mu dengan kerang-kerang hijau beracun—si makanan kesukaanmu—itu!

Oh Tanaka, Tanaka, Uwoowowoow

Kau tahu? Tadi aku baru saja bernyanyi ala Justin Bibir yang kelelep di got. Tapi sayangnya, ini hanyalah sebuah surat. Kau pasti tidak dapat mendengarku.

Ho Ho Ho.

Tanaka, kenapa kau selalu merespons seperti itu saat aku ngobrol denganmu? Padahal aku sudah mencoba segala cara… Kenapa kau tidak pernah merespons yang lain? Ha Ha Ha, atau Hi Hi Hi, misalnya? Tanaka, aku bosan!

Tapi, tidak apa-apa. Janganlah merendahkan dirimu, Tanaka. Meskipun kau itu sudah tua—meskipun umur kita sangat—bahkan SANGAT jauh, aku tetap mencintaimu! Tidak ada yang dapat menghalangi cintaku!

Ingin sekali rasanya aku memerintahkan butler-ku, Sebastian, untuk membuatmu jatuh cinta padaku. Tapi… aku tahu ia akan menolak. Karena, hubungan kita adalah hubungan terlarang, hubungan antara cowok dan kakek-kakek tua. Tapi!

Sudahlah, aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

Tanaka, dirimu di becak-ku, tak lekang oleh ongkos. Meskipun kau tidak mau membayar, meskipun betisku sudah sebesar cula badak karena terlalu lelah menggoseh becak, aku tetap rela menggosehkan becak untukmu!

Jadi… maukah kau… menerima cintaku yang sangat dalam ini, Tanaka?

Aku sangat mengharapkan jawabanmu.

From : Ciel Phantomhive, your most beautiful angel.


Selesai?


Omake :

Orang geje : WAHAHAHAHAHAH! CIEL GOMBAL BANGET, WAHAHAHAHA!

Ciel : Heh! Siapa lo? Berani-beraninya masuk ruang kerja gue!

Orang geje : Wah… ketahuan dah…

Ciel : Oh, author gila toh. EEEEH? APA ITU YANG KAU BACA?

Author tolol : Bu…bukan apa-apa.

Ciel : Sebastian! Ambil itu!

Sebastian : Yes, my lord.

Author tolol : AAAH! (lebay)

Ciel : (muka merah, rambut naik, idung meler *?) AUTHOR TOLOOOL! GUE GA PERNAH NULIS KAYAK GINIAAAN! SEBASTIAN, SINGKIRKAN AUTHOR TOLOL ITUU!

Sebastian : Yes, my lord. (nyeret author)

Author tolol : OH MAI GAT! GUE TANGANNYA DIPEGANG SEBAS! KYAAA~ KYAAA~ (lebay, nista)

Lacie : Sebas-chan! Ada surat untukmu!

Sebastian : Sini (ngambil surat)

.

From Grell Sutcliff, to Sebastian Michaelis.

.

Sebastian : *keringetdingin

The End? To be continued? Which one you want? :)

Oke, gue tahu gue lebay. Nista banget lah ni fic! Tiba-tiba aja kepikiran di tengah kebosanan di perjalanan… udah tahu gue lagi ujian… eh malah publish fic. Oke, biarin lah, soalnya ni ide fic mendet trus di otak, kalo ga dikeluarin bisa-bisa pelajarn ga masuk^^

So, reviews, please? But no flame! Onegai! #bows

The half-demon butler, Ariadne Lacie.