Summary: Toushiro Hitsugaya, anak yang terlahir dengan kekuatan khusus yang misterius. Mendadak, diminta bergabung dengan agen rahasia bernama Card. Gimana ya ceritanya? Happy reading!
Warning: Shonen-ai. Don't like, Don't read
Rate: T
Pairing: IchiHitsu
Disclamer: Bleach tetap punya Tite Kubo-sensei
Orang-orang yang memiliki kekuatan khusus... Kadang harus di asingkan dari masyarakat. Padahal mereka juga belum tentu menginginkan kekuatan itu. Di jauhi, di hindari, di katakan yang tidak-tidak... Tapi apakah mereka sadar? Jika kekuatan mereka, justru sangat berguna jika di kumpulkan bersama...
~*~THE CARD~*~
Chapter 1
pagi yang cerah menyapa sebuah kota bernama Karakura. Setiap orang telah siap memulai harinya.
"Aku berangkat!" seru seorang cowok mungil berambut putih saat keluar dari rumahnya.
"Iya, hati-hati!" balas suara seorang wanita dari dalam rumah. Toushiro Hitsugaya, itulah nama cowok mungil tadi. Hitsugaya kini duduk di bangku kelas 1 SMA Karakura. Untuk ukuran anak SMA, jelas tubuh Hitsugaya bisa di bilang 'di bawah standar' *di telen Hyourinmaru*. Biar 'pun begitu, Hitsugaya adalah anak genius dengan IQ jauh di atas rata-rata. Hanya saja...
"AWAS!" seru seseorang. Terlihat seember penuh air hendak jatuh tepat dia atas Hitsugaya.
"UWAAA!" teriak Hitsugaya. Dia menutup matanya dan sedikit merunduk dengan tangan di atas, seakan mencoba menghalau ember berisi air itu. Tapi, tepat sebelum air itu membuat Hitsugaya basah kuyup, terjadi hal yang di luar dugaan.
Hitsugaya membuka matanya saat tidak merasakan tubuhnya basah sama sekali. Dan detik berikutnya pandangannya terpaku pada air yang telah membeku sempurna tepat ke arahnya. Es itu jatuh ke tanah dan hancur berkeping-keping. Semua yang melihat kejadian itu, langsung menatap Hitsugaya dengan tatapan ngeri.
Gimana nggak ngeri, coba? Masa' tiba-tiba ada air yang membeku di langit secara mendadak saat hendak mengguyur Hitsugaya. Hitsugaya yang menyadari pandangan itu, segera berlari meninggalkan tempat itu. Seseorang yang sejak tadi memang mengawasi Hitsugaya, tersenyum menyeringai.
"Akhirnya aku temukan juga, Diamond..." gumamnya.
Hitsugaya masih berlari, mencoba menghilangkan pandangan ngeri orang-orang sekitar dari pikirannya. Hingga ia terhenti di sebuah tempat yang sepi.
"Kenapa... Harus terjadi lagi..?.. Sebenarnya... aku ini apa?" tanya Hitsugaya pada dirinya sendiri. Toushiro Hitsugaya, bukanlah seorang anak biasa. Sejak kecil, dia memiliki sebuah kekuatan yang misterius. Entah bagaimana?
Tapi, dia bisa membekukan sesuatu tanpa menyentuhnya. Tubuhnya juga mampu mengeluarkan aura dingin yang amat membekukan. Dan itu 'pun di lakukannya tanpa di sadari. Karena kekuatannya, Hitsugaya selalu di jauhi oleh orang-orang.
Semua beranggapan kalau Hitsugaya itu bukan manusia. Sejak dulu... Hingga sekarang... Hari-harinya tidak pernah berubah. Seringkali, Hitsugaya mencoba menahan kekuatan anehnya itu untuk keluar. Tapi, hasilnya percuma saja. Karena kekuatannya tetap keluar walau tak di sengaja.
Di tempat lain, nampak seorang cowok berpostur tubuh tinggi, dengan warna rambut oranye tengah menghubungi seseorang.
"Ternyata dia memang memilikinya," ujar cowok kepala oranye itu.
"Begitu. Baiklah, bawa dia ke markas!" jawab seseorang yg tengah di hubunginya lewat handphone.
"Ok! Nanti akan ku bawa dia ke markas, Jack!" balas cowok kepala oranye itu.
"Tapi, ingat! Jangan sampai kau berbuat kekacauan lagi, Joker!" peringat orang itu.
"Baik, baik! Percayakan saja padaku!" balas pemuda oranye itu lagi. Kemudian di putuskannya sambungan telpon itu. Sebuah seringai menghiasi wajahnya.
.
.
.
Siang itu, Hitsugaya hendak pulang karena waktunya telah tiba. Tanpa sengaja dia mendengar pembicaraan beberapa murid.
"Hiiieeee~ jadi nggak berani keluar malam-malam deh!" ujar seorang murid.
"Iya, nih. Gara-gara kasus itu sih!" balas murid yang lain.
"Memangnya kasus apa?" tanya seorang murid yang ikut nimbrung.
"Masa' nggak tau sih? Itu lho, itu! Kasus itu!" jawab murid itu.
"Kamu ngomong apa sih? Yang jelas dong! Kasus apaan?" tanya murid yang tidak mengerti itu.
"Haduh... Lemot amat sih jadi orang!" jawab murid yang satunya. Dan langsung dihadiahi jitakan dari temannya. "I, iya. Gomen... Maksudku soal ditemukannya mayat di sembarang tempat itu!" sambungnya lagi.
"Oh... Kasus itu! Memang mengerikan sekali ya," jawab murid yang akhirnya mengerti itu. Karakura kini memang tengah di gemparkan oleh sebuah kasus besar. Beberapa waktu terakhir, beberapa orang di temukan mati tanpa luka atau penyebab apa 'pun.
Saat di selidiki infonya, ternyata para korban juga tidak mengidap penyakit apa 'pun. Seakan-akan roh mereka di ambil begitu saja. Benar-benar kasus yang mengerikan!
'Hooo... Kasus itu rupanya...' pikir Hitsugaya. Saat dalam perjalanan menuju rumahnya, nampak sebuah mobil hitam dengan seorang cowok berambut oranye di dalamnya tengah menyeringai.
Tiba-tiba mobil itu berhenti tepat di hadapan Hitsugaya. Hitsugaya tentunya tersentak kaget. Secara mendadak orang yang tadi berada dalam mobil keluar dan menarik Hitsugaya kedalam mobil itu.
"Hei! Apa yang kau- Hmmpp!" Hitsugaya yang bermaksud berteriak, langsung terhenti karena mulutnya yang di bekap. Orang itu melempar Hitsugaya lumayan keras ke dalam mobil.
Di ikatnya kedua tangan Hitsugaya dengan sebuah sapu tangan. Walau hanya sapu tangan, entah mengapa ikatan itu terasa amat kuat dan sulit di lepaskan. Mobil itu akhirnya melaju meninggalkan tempat itu.
"Siapa kau? Lepaskan aku!" seru Hitsugaya kesal.
"Diam, dan ikuti saja perintahku," ujar orang itu. Hitsugaya tentunya tidak tinggal diam. Dia terus berteriak-teriak. Cowok yang mengendarai mobil itu jadi kesal di buatnya.
"Bisa diam tidak sih?" gertaknya. Tatapan Hitsugaya justru bertambah tajam tanpa rasa takut.
"Tidak akan sampai kau melepaskanku!" ucapnya dengan nada tinggi. Saat itu Hitsugaya benar-benar marah akan kelakuan cowok nggak jelas itu. Mendadak aura dingin keluar dari tubuhnya. Aura dingin yang amat membekukan itu membuat kaca mobil yang di tutup rapat jadi berembun.
Cowok tadi jelas merasa sedikit kerepotan karenanya. Terpaksa, di hentikan mobilnya di tepi jalan. Di tatapnya Hitsugaya yang entah mengapa masih mengeluarkan aura dingin itu.
"Hentikan itu. Apa kau mau membekukan kita semua?" ujarnya dengan nada datar.
"Tidak masalah jika aku memang harus melakukannya!"
"Huh... Dasar keras kepala. Terpaksa kugunakan cara paksa," gumamnya. Cowok tadi memukul belakang kepala Hitsugaya dengan keras, sehingga Hitsugaya tidak sadarkan diri.
.
.
.
"Ngh..." gumam Hitsugaya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Pandangannya masih kabur dan kepalanya juga terasa pusing.
"Hei, kau sudah sadar?" tanya seseorang. Hitsugaya mencoba sekeras mungkin untuk mengembalikan kesadarannya. "Ini salahmu sih, Ichigo! Kenapa sampai memukulnya segala?" suara orang itu terdengar lagi.
"Habis aku tidak punya pilihan lagi! Jangan salahkan aku, Rukia!" Hitsugaya langsung tersadar sepenuhnya saat mendengar suara cowok yang sangat di bencinya tadi.
"Ka, kau?" teriak Hitsugaya spontan.
"Wah! Akhirnya sadar juga!" girang seorang cewek berambut hitam sebahu. Di samping cewek itu, juga ada seorang cowok berambut oranye yang jelas-jelas di kenalnya.
"Di mana aku? Siapa kalian?" tanya Hitsugaya histeris.
"Tidak perlu heboh begitu, Hitsugaya-kun," ujar gadis tadi.
"Berisik tahu!" tungkas cowok berambut oranye itu.
"Dari mana kau tahu namaku? Rasanya aku tidak pernah mengenalmu!" heran Hitsugaya.
"Kalau itu sih... Nanti juga kau tahu!" jawab gadis itu lagi. Pintu tiba-tiba terbuka. Di depan pintu, nampak 3 orang cowok. Yang satu berambut merah, yang satunya lagi berambut hitam panjang, sedang yang terakhir berambut biru tua.
"Joker, Heart. Apa dia orangnya?" tanya cowok berambut hitam panjang itu sambil menunjuk Hitsugaya.
"Benar," jawab pemuda berambut oranye itu singkat. Hitsugaya jadi tambah bingung saja, dengan maksud pembicaraan mereka.
"Apa maksud kalian? Siapa kalian sebenarnya?" ujar Hitsugaya dengan nada menuntut jawaban.
"Padahal penampilan luarnya sudah mirip. Tapi sifatnya beda sekali ya," ucap pemuda berambut merah.
"Memang, sifatnya beda sekali," tambah pemuda berambut biru tua.
"Kalian bicara apa sih?" geram Hitsugaya. Aura dingin kembali keluar dari tubuhnya. "Jujur saja, aku tidak pernah berpikir untuk menggunakan kekuatan ini secara sengaja. Tapi, kali ini lain..." sambungnya sambil mengeluarkan aura yang semakin lama semakin dingin. Sedangkan orang-orang misterius itu, hanya memandang Hitsugaya.
"Aura dingin yang kuat... Benar-benar anak dari diamond terdahulu..." ujar pria berambut hitam itu.
"Reiatsu es... Jack, bukankah sudah cukup aku dan Heart yang memiliki reiatsu es?" tanya cowok berambut biru tua.
"Tapi, reiatsu milik anak ini berbeda. Bagaimana 'pun aku sudah memutuskannya," jawab cowok berambut hitam itu lagi. Kemudian di alihkannya pandangan ke arah Hitsugaya. "Toushiro Hitsugaya, tidak perlu khawatir. Kami tidak bermaksud buruk. Kami hanya ada sedikit urusan denganmu,"
"Urusan? Urusan apa?"
"Tidak perlu terbawa emosi! Kami datang dengan damai kok!" ucap cowok berambut merah.
"Itu benar. Kendalikan kekuatanmu itu! AC kami tidak sedang rusak tahu!" tambah cowok berambut oranye itu sambil nampak sedikit menggigil. Mau, tidak mau, Hitsugaya akhirnya mencoba meredakan kekuatan yang meluap itu.
"Jadi, apa penjelasan kalian?"
"Baiklah, alasan kami membawamu kesini adalah untuk memintamu bergabung dengan kami," terang cowok berambut hitam.
"Ber...gabung..?.."
"Kami adalah anggota agen rahasia bernama 'Card'. Agen kami terdiri dari orang-orang pengguna kekuatan seperti halnya kau," jawab cowok berambut oranye itu.
"Tunggu, apa maksudnya dengan 'pengguna kekuatan'?" heran Hitsugaya.
"Maksudnya adalah... Ini!" ujar cowok berambut biru tua yang kemudian mengeluarkan seekor naga es dari telapak tangannya. Semua yang di sana langsung terbelalak.
"Merunduk!" seru mereka sambil merunduk bersamaan. Hitsugaya yang tidak tahu apa-apa hanya bisa mengerjapkan mata berkali-kali. Tapi, naga es itu tiba-tiba menuju ke arahnya.
Mendadak sebuah tangan besar menariknya hingga jatuh, dan membentur tubuh seseorang. Ternyata, yang menarik Hitsugaya tadi adalah cowok kepala oranye yang tadi dia pikir akan menculiknya.
Cowok itu mendekap Hitsugaya agar terhindar dari naga es itu. Wajah Hitsugaya memerah merasakan kehangatan dari dekapan cowok berambut oranye itu. Untungnya naga es itu segera hilang. Tapi, tentunya tempat itu amat sangat berantakan. Banya benda yang membeku, dan embun hawa dingin bertebaran di sana sini.
"Spade... Kenapa kau seenaknya saja mengeluarkan kekuatan tanpa peringatan, HAH?" geram cowok berambut hitam panjang itu.
"Iya nih! Apa kau mau membuat kami semua jadi patung es?" tambah cowok berambut merah.
"BAKA! Aku masih ingin hidup tahu!" timpa cewek berambut hitam itu histeris. Sedang Hitsugaya masih berada dalam dekapan cowok yang berambut oranye.
"Hei, kau baik-baik saja?" tanya cowok kepala oranye pada Hitsugaya. Hitsugaya hanya mengangguk kecil sambil menunduk. Berusaha menahan wajahnya yang amat merah.
"Jadi... kembali ke awal pembicaraan. Pengguna kekuatan adalah orang-orang yang terlahir dengan kekuatan khusus. Salah satunya adalah kau, Hitsugaya." jelas cowok berambut hitam panjang itu lagi.
"Bukan hanya kau yang merupakan pengguna kekuatan. Kami juga sama denganmu. Hingga kami akhirnya membentuk kelompok ini. Mencoba mengumpulkan para pengguna kekuatan untuk bergabung dengan kami," tambah cowok yang berambut biru tua.
"Kalian juga... Sama denganku..?.." heran Hitsugaya.
"Ya, kami sama denganmu. Sejak kecil selalu di jauhi karena kekuatan kami ini. Tapi... Semua berubah saat King datang dan meminta kami bergabung," jawab cewek berambut hitam sepundak itu.
"King?"
"Dialah pemimpin kami. Orang yang memulai kelompok ini. Sayangnya saat ini King sedang tidak ada di tempat, sehingga dia tidak bisa menemuimu," jawab cowok berambut merah.
"Oh ya, hampir saja kelupaan! Namaku Ichigo Kurosaki, salam kenal ya!" salam cowok berambut oranye itu.
"Aku Renji Abarai!" ujar cowok berambut merah.
"Aku Rukia Kuchiki! Salam kenal Hitsugaya-kun!" ucap cewek berambut hitam sepundak.
"Kusaka Soujiro. Salam kenal," ujar cowok yang berambut biru tua.
"Aku Byakuya Kuchiki," ucap cowok yang berambut hitam panjang. "Baiklah, cukup perkenalannya. Jadi apa jawabanmu?" sambung Byakuya lagi.
"Mana bisa aku menjawab secepat itu! Sedangkan nama kalian saja, aku baru tahu barusan!" jawab Hitsugaya.
"Apa kau tahu... Kalau Juushiro Hitsugaya, ayahmu. Dulu adalah anggota Card?" tanya Byakuya. Hitsugaya membulatkan kedua bola matanya. Dia begitu kaget akan pertanyaan Byakuya.
"Ma... Maksudmu... Otou-sanku..?.."
"Benar. Juushiro Hitsugaya adalah mantan anggota Card yang memegang pangkat Diamond," ucap Byakuya lagi. Hitsugaya merasa tidak percaya akan kenyataan yang di dengarnya itu. 'Apa maksudnya semua ini? Card itu apa? Apa hubungannya denganku?' tanya Hitsugaya dalam hati.
"Aku tahu kau bingung. Awalnya kami 'pun juga begitu. Tapi, kekuatan kita... Kekuatan yang menurut orang lain mengerikan. Dapat berguna bagi semua orang!" ujar Ichigo.
"Kekuatanku... Hanya bisa... Menyakiti orang lain..." ucap Hitsugaya lirih.
"Itu tidak benar! Kami, anggota card... Bertugas membasmi monster yang di sebut hollow. Hollow biasanya memakan roh manusia. Karenanya, kami memiliki tugas untuk membasmi mereka," tambah Renji.
"Pastinya kau tahu soal kasus yang terjadi belakangan ini 'kan Hitsugaya-kun? Kasus soal penemuan mayat-mayat tanpa sebab kematian yang jelas," ujar Rukia.
"Memang apa hubungannya?" heran Hitsugaya.
"Sebetulnya, orang-orang itu tewas karena rohnya di makan oleh para hollow," jawab Kusaka.
"Para hollow itu memang hidup dengan memakan roh manusia. Sedangkan kami para anggota Card, bertugas untuk membasmi mereka," jelas Byakuya.
"Tapi, bukankah kasus itu baru akhir-akhir ini muncul?" tanya Hitsugaya yang sudah mulai nyambung dengan inti pembicaraan itu.
"Kami juga tidak tahu ada apa. Karena belakangan ini jumlah hollow meningkat drastis. Sampai-sampai membuat kami kerepotan." Jawab Renji.
"Karenanya, kami memintamu untuk bergabung. Sebelum meninggal... Otou-sanmu juga meminta kami untuk mengajarimu caranya mengendalikan kekuatan." Ujar Byakuya lagi.
"Kau... sudah di takdirkan untuk bersama kami." Ucap Ichigo sambil menjulurkan tangan kanannya kearah Hitsugaya. "Bergabunglah bersama kami... Toushiro... mulai sekarang, kami adalah temanmu..." sambungnya lagi.
"Apa... ini sungguhan..?.. aku... punya teman..?.." tanya Hitsugaya tidak percaya. Semua orang tersenyum memandangnya.
"Tentu. kita ini teman, Hitsugaya-kun!" jawab Rukia.
"Teman dari sekarang, dan seterusnya!" tambah Renji.
"Teman sampai kapanpun." Timpa Kusaka.
"Jadi, apa jawabanmu Toushiro Hitsugaya?" tanya Byakuya untuk yang kesekian kalinya.
"Jika kekuatanku bisa berguna bagi orang lain... aku mau. Aku akan bergabung dengan kalian!" jawabnya pasti. Semua nampak senang dan puas akan jawaban Hitsugaya. Hitsugaya menerima uluran tangan Ichigo dengan penuh kepastian.
"Selamat datang... di Card. Toushiro," ucap Ichigo.
"Hn!" jawab Hitsugaya sambil mengangguk dan tersenyum.
TO BE COUNTINUE
Hana: Yeeeeeyyyyyyy! Akhirnya nie fic bisa Hana publish juga!
Readers: Bukannya updet, malah publish yang baru lagi!
Hana: Gomenasai... habisnya Hana kepingin banget sih! Yang penting, arigatou yang mau membaca fic Hana ini! Gomen jika masih banyak typo di fic ini, alur kecepetan, alur nggak jelas, EYD yang salah, DLL! Yang pasti, Hana kan juga manusia biasa yang bisa salah!
OK! Riview Pleas~~~ (^_^)b