Moshi Moshi..
Cuma mau ngasih peringatan aja=
WARNING !
GAJE ! AU ! OOC ! GAK NYAMBUNG !
Naruto © Masahi Kishimoto
Say That You Love Me ! © Feni Kyara
Say That You Love Me !
Chapter one
Hinata dan Naruto, katanya mereka pacaran loh ! Tapi coba kita lihat, apakah yang dikatakan orang – orang itu benar ? Atau hanya gossip belaka yang gak jelas asal usulnya ! Ingat ya, kalau asal gak boleh usul, kalau usul gak boleh asal ! *dijitak Trans 7*
"Nggak kok, aku dan dia gak pacaran ! Gak sudi ya pacaran sama dia !" Ujar Naruto saat diwawancarai Konoha Magazine.
"Mengapa anda berbicara seperti itu Naruto-san ?" Tanya sang pewawancara.
"Karena, dia sangat menyebalkan !" Jawab Naruto sambil menenggak botol aq*a, upss.. sensor.. maksudnya air mineral.
"Tapi, dia kan cantik !" Pewawancara terus memancing Naruto. Sambil mengedipkan mata.
"Ehmm.. Itu menurut anda, kalau menurut saya, dia biasa saja.. " Ujar Pria berambut pirang jabrik itu.
"Terima kasih atas wawancaranya.. " Ujar pewawancara itu, Naruto segera berdiri dan bersalaman dengan pewawancara itu.
Artis – artis Konoha memang sedang gempar dengan gossip ini, Hinata, yang merupakan teman satu sekolah Naruto dan Sasukepun terlibat dalam gossip ini, entah siapa yang menyebarkan gossip ini, tak ada yang tahu.
Hinata yang saat itu tidak sengaja menonoton wawancara singkat antara Naruto dan Konoha Magazinepun terlihat kesal. Gelas yang dipegangnya saja sampai retak , *nyeremin banget=.=ˇ̌*, Hanabi yang duduk disampingnya ngeri sendiri melihat kakaknya kumat*di tending Hinata*.
"Sialan kau Naruto ! Akan ku hancurkan kau seperti gelas ini !" Hinata langsung bangkit dan pergi ke kamarnya. Hanabi hanya geleng – geleng kepala.
.
.
.
Mentari bersinar begitu terang, burung – burung berkicau riang, Naruto segera membuka jendelanya, disaat yang bersamaan, Hinata pun membuka jendelanya. Keduanya saling menghirup udara pagi hari itu. Dan tiba - tiba perang dunia ketujuhpun terjadi.
"Kau !" Teriak mereka berdua.
"Sejak kapan kau tinggal di rumah itu ?" Tanya mereka bersamaan.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, bodoh !" Hinata kesal sekali mengingat kata – kata cowok bermata biru shapire ini tadi malam saat di wawancarai Konoha Magazine.
"Sejak kemarin ! Memangnya kenapa ? Aku bebas tinggal dimana saja !" Naruto membuang muka sambil melipat tangan di dada.
"Oh Ya ! Kau ini angkuh sekali ya ?"
"Terserah aku dong !"
"Idiot."
Dengan kesal, Hinata menutup kembali jendela kamarnya, Narutopun melakukan hal yang sama. Keduanya saling melipat tangan di dada.
Lagi – lagi Hinata ngedumel, Hanabi yang sedang sarapanpun merasa terganggu, namun tetap saja tidak berani mengomentari kakaknya yang autisnya lagi kambuh*dijitak Hinata*.
Hinata langsung mgeloyor pergi ke sekolah tanpa pamit pada kedua orang tuanya. Lagipula, siapa yang perduli dia mau pergi atau enggak. Ia mengambil selembar roti tawar dan langsung dihalapnya sambil jalan.
Saat Hinata keluar dari pagar rumahnya, lagi – lagi dia harus melihat si "Idiot angkuh" tetangga barunya. Si Idiot angkuh itu menaiki Lamborghini Birunya, Hinata akui mobilnya keren, tapi, orang yang mengendarainya itu yang sangat tidak keren. Naruto tersenyum mengejek kearah Hinata, gadis itupun membuang muka. Naruto tersenyum puas melihat Hinata seperti itu.
Hinatapun sampai disekolah tercintanya. sekolah favorit di Konoha. *yaiyalah, kan cuma ada satu sekolah di Konoha*.
"KONOHA HIGHSCHOOL"
Plang ini terpampang besar – besar di atas pintu gerbang. Dan..
Yap ! Seperti biasa, semua orang memasang wajah manis menyebalkan kearahnya, ditambah lagi karena wawancara Naruto semalam, gadis – gadis lain yang memuja Naruto, seperti mengejeknya dan puas karena jawaban Naruto semalam. Gadis berambut indigo ini tak perduli dengan apa yang dilakukan orang, dia terus melangkah kekelasnya, Sakura dan Tenten tengah menunggunya sedari tadi.
"Lama sekali !" Ujar Sakura.
"Maaf.. " Jawab Hinata sambil meletakkan tas nya diatas meja.
"Kau melihatnya di TV kan semalam ?" Tanya Tenten.
"Ya.. Dan itu, benar – benar menyebalkan ! Dan kalian tahu ? Dia tinggal disebelah rumahku sekarang ! Ini benar – benar membuatku muak !" Wajah kesal Hinata keluar.
"Apa ? Dia tinggal disamping rumahmu ?" Tanya Sakura tak percaya.
"Begitulah.."
"Ini tak bisa dipercaya !" Teriak Naruto sesampainya di ruang artistic, Sasuke, Kiba dan Shikamaru menoleh kearahnya dan melempar pendangan aneh.
"Hey Dobe ! Ada apa hah ?" Tanya Sasuke.
"Gadis itu ! Ternyata dia tinggal dirumah baruku !" Ujar Naruto kesal.
"Kau dan dia benar – benar jodoh ya !" Ledek Kiba.
"Kalian tidak dengar wawancaraku semalam ya ?" Naruto memberikan Deathglare ke arah Kiba.
"Yasudah, kalau kau tidak suka, pindah lagi saja !" Ujar Kiba nyengir.
"Tidak bisa ! Aku harus tinggal ditempat itu untuk beberapa waktu !" Ujar Naruto.
"Bersabarlah kalau begitu !" Akhirnya Shikamaru mengeluarkan suara.
Tak lama kemudia bel masuk sekolahpun berbunyi, mereka berempat segera masuk kekelas. Sepanjang perjalanan mereka, teriakan – teriakan histeris menggema di seluruh ruangan. Yah, beginilah kalau ada artis disekolah.
.
.
.
Jam istirahatpun tiba, semua siswa berlarian keluar kelas layaknya sapi gila kurang makan. Mereka segera meyerbu kantin yang kelihatan seperti gudang makanan. Aku, Sakura, dan Tenten masih terdiam dikelas, sedangkan 4 sekawan itu ( Naruto, Sasuke. Kiba dan shika ) sudah keluar dari tadi.
Saat Hinata keluar kelas, begitu banyak wartawan yang mengejarnya dan Hinata merasa terganggu karena hal itu.
"Bisa kasih pendapat, bagaimana perasaan anda terhadap Naruto?"
"Apakaha anda berpacaran dengan Naruto ?"
Hinata bingung bukan kepalang, iapun segera lari tanpa member komentar apapun, Sakura dan Tenten pun ikutan lari. Alhasil, mereka terjebak diatap sekolah. Hinata duduk berdiri dip agar pembatas, Tenten masih mengatur nafas, sedangkan Sakura, masih berdiri membelakangi pintu masuk.
Mereka benar – benar seperti mafia yang sedang dikejar – kejar polisi. Hinata kesal sekali.
"Kenapa sih mereka mengira aku dan Idiot Angkuh itu pacaran ?" Tanya Hinata sebal.
"Kau lupa ya, kejadian dua minggu lalu ?" Tanya Sakura.
"Ke-ja-dian apa ? Dua minggu lalu ?"
.
.
.
"Hinata ? Kau tidak apa – apa ?" Tanya Choji.
"Ya, aku baik – baik saja.. " Jawab Hinata.
"Tapi, wajahmu pucat sekali !" Sakura mulai khawatir.
"Aku bai…" Hinata terjatuh dan mereka membawanya ku ruang kesehatan. Hinata tak sadarkan diri untuk waktu yang lama, dan, Choji dan Sakurapun menitipkannya kepada Suzune, sang perawat sekolah.
Lalu, disaat yang sama, Naruto sedang dikejar – kejar paparazzi dan ia masuk kedalam ruang kesehatan dan pura – pura sakit dan tanpa dia ketahui, ia berbaring disebelah Hinata, dan mereka satu ranjang, ternyata sang paparazzi berhasil menemukan Naruto, dan dilihatnya Naruto dengan seorang gadis satu ranjang.
.
.
.
"Kau sudah ingat sekarang ?" Tanya Sakura.
"Ohh.. Mimpi suram itu.. penyebabnya.. " Hinata pasrah.
"Awalnya itu bisa dihentikan setelah si Naruto itu mengadakan Konferensi Pers, ternyata sampai sekarang itu masih jadi berita hangat.." Ujar Tenten.
Mereka terdiam. Hening. Lalu perut mereka yang bersuara. Mereka benar- benar lapar, karena waktu istirahat mereka malah dipakai untuk lari – larian gajelas.
Merekapun mengintip keadaan di dalam, setelah mereka yakin sudah tak ada paparazzi lagi, merekapun keluar, segera menuju kantin.
Kali ini mereka yang seperti sapi gila kelaparan.
Mereka segera memesan makanan.
"Aku lapar sekali !" Ujar Hinata.
"Ini semua gara – gara paparazzi !" Tenten sebal.
Baru saja mereka akan menelan suapan pertamanya, bel masuk berbunyi, benar – benar membuat amarah mereka meledak. Tapi, mereka tak perduli, mereka tetap berada di kantin. Lalu saat mereka akan kembali ke kelas,Tsunade , guru killer yang ada disekolah ini menghadang mereka.
"Kalian ! Darimana saja kalian ?" Tanya Tsunade sambil tolak pinggang.
"Eh.. sensei.. " Hinata tersenyum manis.
"Gak usah pake senyum – senyum !" Bentak Tsunade.
Masalah apapun kalau ketemu nenek sihir satu ini *digepak Tsunade* pasti jadinya madesu, alias masalah dengannya suram.
Kami digeret ke ruangan Tsunade, di interogasi seolah penjahat kelas kakap yang habis membunuh seorang artis yang sedang naik daun sekarang. Mereka hanya manggut – manggut saja mendengara ceramah gratis dari Ibu Hj. Tsunade Bin Tsunadi.
Setelah mereka selesai dengan Tsunade, mereka segera kekelas. Dan mereka pun mendapat ceramah singkat dari Azuma. Sungguh hari yang menyebalkan baggi 3 serangkai ini.
.
.
.
Kakashi masuk ke dalam kelas, pelajaran seni kali ini akan membahas tentang pagelaran yang biasa diselenggarakan. Acara tahunan ini akan diikuti oleh seluruh siswa.
"Saya ingin mengumumkan, bila pagelaran tahun ini aka nada kontes dansa, dan seluruh siswa wajib mengikutinya, pasangannya harus berupa cewek cowok, dan pasangan ini harus menurut undian.. " Jelas Kakashi.
"Apa ? Undian ? Dia sudah gila ya ?" Protes Hinata.
"Dia memang gila, bukannya ?" Tanya Sakura.
"Baiklah, pasangan pertama, Temari dan Shikamaru, lalu, Tenten dan Kiba, Ran dan Sinichi, Inuyasha dan Kagome, Ichigo dan Orihime, Sakura dan Sasuke, Hinata dan Naruto.."
"Apa ?" teriak Naruto dan Hinata bersamaan.
"saya tidak mau berpasangan dengan dia !" Protes Hinata.
"Saya gak setuju dengan undian ini !" Ujar Naruto.
"Terserah kalian, kalau kalian tidak mau mendapat nilai untuk kelulusan kalian dalam bidang menari !" Kakashi masa bodo, dan langsung melanjutkan pasangan – pasangan yang lain.
Benar – benar hari paling buruk untuk Hinata. Mereka harus berdansa untuk latihan besok. Dan mereka harus menyiapkan musicnya.
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi, dengan malas, Hinata berjalan keluar kelas, Naruto dan Hinata saling berpandang – pandangan untuk beberapa detik lalu mereka saling membuang muka.
"Kau harus kerumahku mala mini untuk menentukan musiknya !" Ujar Naruto sambil berlalu begitu saja tanpa berkata apa – apa lagi.
=TBC=
Chapter one, done !
Arigatou yang udah baca Fic aneh ini !
Mohon review nya ya…
Fic ini dibuat untuk mengganti Fic saya yang berjudul "Goodbye Days" karena Fic itu sudah hilang entah kemana, jadi saya gak mod untuk melanjutkannya lagi, padahal tadinya saya udah ngelanjutin sampai Chapter 4, maaf ya..
hehe:P
Mohom diterima ya…
^^Thanks to read this Fanfict^^
~~ARIGATOU GOZAIMASU~~