Masih ketemu dengan Ryu disini.. orang gaje yang menulis ni fanfic dnegan seenak jidat XDD meminjam chara death note~

Disclaimer : Death Note bukan punya saya, kalau saya yang punya pasti saya bikin isinya LxLight .. huahahaha XDD .. tapi fic ini asli punyaku, imajinasi orang gaje yang fujoshi tingkat akut –plak- XDD

Title : Our Family?

Genre : Romance, Humor

Rate : T

Pair : L x Light , Matt x Mello

Warning : Yaoi, OOC sangat, gaje, humor garing

Summary : Ada masalah apa Mello di sekolah sampai-sampai Light tidak boleh datang ke sekolah? L cemburu gara-gara Mikami? Pengen tau lebih lengkap? BACA aja~ Review please~

Yakk.. happy reading minna ^v^…

Pagi ini matahari begitu bersemangat membakar semua makhluk yang ada di bumi dengan mnegeluarkan jurus panasnya yang teramat bejatnya(?).

"Gila! Global warming makin menjadi-jadi. Go green dong, kurangi makan cokelat" kata Near dalam perjalanan menuju sekolah nisatanya(?) ditemani dua saudaranya yang sibuk dengan cokelat dan gamenya.

"Apaan sih? Nyindir gua lu Near?" tanya Mello dengan Pedenya yang teramat tinggi selangit.

"Iya, memangnya kenapa? Enggak terima?" tanya Near jujur dari hati terdangkal(?).

"Ah udah lu berdua berisik amat sih.. aku gak konsen main gamennya tau" bentark Matt, membuat Bear dan Mello terdiam seperti patung hidup(?).

Akhirnya setelah menempuh jalanan berpuluh-puluh kilogram(?), melewati lautan, sungai, hutan, sumur akhirnya mereka sampai depan rumahnya lagi(?) eh, maksdunya sekolahnya.

"Mello.." panggil Om Mikami berlari ala film india ke arah Mello, namun Matt menghadang Mikami, tapi bola berhasil ditendang Mikami..sehingga..GOOLLL(?). Mikami mencetak gol dengan sangat noraknya(?).

"Ada apa Om?" tanya Mello santai padahal kakinya gemeteran, bulu kuduknya rontok semua(?).

"Gimana? Suratnya sudah di kasih ke Light-chan?" tanya Mikami sok imut mampu membuat seorang Near mintah dengan elitnya di depan misa(?).

"Sudah Om.." jawab Mello jujur(baca: bohong) padahal Light nemuin sendiri tuh surat nyelip di gigi sang anak(?).

"Gimana reaksinya?" tanya Mikami makin bafsu(?) menyentuh Mello lebih jauh, namun hal itu berhasil gigagalkan Matt yang kelewat cemburu normal(?).

"Maaf ya, Mello jatah saya Mas/Jeng.." kata Matt segera menarik rambut Mello yang menggairahkan(?) itu dengan penuh gairah. Dengan secepat sena eyeshield 21 Matt membawa Mello ke kelas dan lemonan disana(?). ==' gila! Umur 8 taun udah lemonan? Gua aja yang umurnya lebih dari 100 tahun baru lemonan sama Rem beberapa hari lalu pas kawinan batin Ryuk yang lagi lewat.

"Near, kamu tau reaksi Light-chan gimana?" tanya Mikami maksa Near buka hatinya(?), maksdunya mulutnya.

"Mama Light sangat senang sekali menerima surat dari Om" jawab Near jujur (baca: bohong).

"Benarkah?" tanya Mikami tidak percaya, rasa senang meliputi dirinya sehingga muncul efek bunga-bunga berterbangan disekitar misa yang lagi BAB di WC(?).

"Iya Om.. sampai-sampai Mama Light latihan gulat dapur buat nemuin Om, gimana? Mama Light senang kan?" tanya Near balik dengan wajah imut yang dia buat-buat. Mikami yang tadinya senang, jadi pundung di bawah rok Naomi misora wali kelas Mello, Matt dan Near juga Misa. XD

"Dasar, Orang tua mesum" kata Naomi sambil memukul mikami dengan pancingan(?) yang dia bawa. Niatnya si Naomi itu mau mancing di empang belakang sekolah, tapi ketauan raye pemilik empang yang super galak. Kata-katanya sih (basa modernnya : gosipnya sih) si pak Raye itu naksir ringan(?) sama Ibu Naomi, katanya sih gara-gara Ibu Naomi kalo tidur suka ngorok plus ngigau kayak Bebek sekarat jadi si pak Raye naksir sama Ibu Naomi *gossip author*.

Bek tu Near..

"Kalau aku masih punya pendengaran yang normal, aku dengar mama Light akan ke sekolah hari ini" kata Near sedikit memberi(?) harapan ke Om Mikami.

"Benarkah? Akan kutunggu jandamu Light-chan" kata Miami berkobar-kobar sampe rela naik ke atap gedung sekolah, jadi patung(?) cadangan sekolah.

x-x-x-x

Terlihat dua orang sedang bercumbu(?) dengan indahnya di taman(?) depan rumah. Itu, Light dan L, sedang peluk-pelukan depan shinigami(?).

"L.. ngapain meluk-meluk? Aku jadi PeDe(?) tau.. jangan lepaskan(?)" kata Light.

"Light-kun mau kemana? Jangan tinggalin aku sendiri di rumah" jawab L sedih, dengan menangis ala panda(?) ketusuk duri salak(?).

"Aku Cuma mau ke sekolah Mello, Matt dan Near.. Bayar uang lahiran, eh.. uang bulanan sekolah mereka" kata Light dengan ragu-ragu(?).

"Aku ikut deh.. aku takut Light-kun dinodai Mikami si tukang minyak(?)" kata L menawarkan diri jadi bodyguard Light.

Sesampainnya di sekolah

"Light-chan" teriak Mikami pake toa ebgitu melihat sosok princess-nya memasuki gerbang sekolah. Dengan mulusnnya, tangan L mendarat dengan selamat sehat wal'afiat di wajah Mikami.

DUAKHH.. Terdengar suara pukulan tangan L kewajah ancur(?) milik Mikami. Dengan cengengnya Mikami nangis mewek-mewek sambil memegang pantatnya yang berhasil berciuman(?) dengan mesranya(?) dengan aspal.

"Ngapain Lo panggil-panggil nama istri gua" kata L dengan berani, sebenrani para pahlawan melwanan penjajah(?).

"Hak asasi gua dong.. Light-chan aja enggak marah" kata Mikami membela diri, lalu menengok ke arah Light yang sudah siap dengan sarung tinjunya, maklum Light pemenang turnamen gulat dapur(?).

"Aku malah senang Mikami memangggil namaku sampai-sampai ingin ku hancurkan bibir busukmu(?) yang sangat hancur itu" kata Light yangsangattajam, setajam golok yang baru diasah 2 minggu, 3 malam(?) buat pertemuannya dengan mikami hari ini. L dan Light pun meninggalkan Mikami pundung di kolong mobil.

x-x-x-x

"Anda orang mudanya(?) Mello?" tanya salah seorang guru yang bernama Tak ada eh, maksdunya Takada.

"Iya.. saya orang mudanya(?), sedangkan dia orang pandanya(?)" kata Light sambil menunjuk L yang asyik mengulum lolipopnya dengan sangat mesumnya(?).

"Kalau begitu, bisa ikut saya ke Klub? Eh, maksdunya ke ruangan saya sekarang" kata Takada. L dan Light hanya mengangguk seperti boneka pajangan mobil yang selalu ngangguk-ngangguk.

"Begini, bu.." kata Takada begitu mereka bertiga sampai di rungan Takada kepada L yang sedang asyik memakan lolipopnya.

"Maaf, saya SEME, jadi yang berhak di panggil itu Light selaku UKE saya" kata L dengan manisnya, semanis garam(?).

"Ah, maaf.. baiklah, begini bu.. Mello ada masalah dengan sekolah" kata Takada emnjelaskan kepada Light yang sibuk menyulam(?).

"APAA!" teriak Light sambil menjatuhkan alat sulamannya (supaya lebih dramatis ditambah backsound JENG~JENG~JENG).

"Masalah apa?" tanya L santai, sesantai di pasar(?).

"Mello nunggak bayar konntrakan 10 bulan bu.." kata Takada sambil marah-marah dan mengeluarkan hujan lokal dan badai lokalnya.

"Kontrakan?" tanya L dan Light bergantian(?).

"Eh, maaf.. itu sih data tunggakan kontrakan saya, maaf.." kata Takada membuka aib sendiri dengan bangganya dan dengan jujurnya(?).

"Oh, tidak apa-apa.. kalau bisa ceritakan saja semua tentang anda sampai hal yang pribadi sekalipun" kata L keenakan.

"Jadi, Mello itu nunggak bayar bulanan sekolah 3 bulan" kata Takada tidak terlalu mengeluarkan emosinya. Karena dia sadar tunggakannya lebih besar daripada tunggakan Mello *guru yang bejad rupanya* =='.

"APA? Padahal saya sendiri yang bayar.. kenapa bisa nunggak begitu?" tanya Light membela dirinya dengan capu ijuk yang baru dia beli 2 tahun lalu(?). dengan bangganya dia menunjukkan pada Takada dia mampu membeli sapu ijuk.

==' bener2 kelewat miskin si Light nih..ckck.. kasian

Light : gara-gara siapa? ==' *siapin golok*

"Ya, Mello ngancem pihak sekolah agak memberinya uang(?) katanya untuk beli cokelat" kata Takada nyaris menagis gara-gara mengupas daun bawang(?).

"APA?" untuk kesekian kalinya Light berteriak-teriak seperti orang waras (baca: gila) sempat membuat L main cinta mati akibat ulat lebay Light(?).

"Oh iya, ada lagi kasus yang bersangkutan dengan Mello.. Dia pernah malak temennya, bukan malak duit sih.. tapi malah cokelat sama buah salak(?)" Lanjut Taada sambil memotong-motong cabe rawit dengan tidak rapihnya.

"Benar-benar keterlaluam si mello itu.. pantas saja tidak mau aku datang ke sekolah, jadi karena dia suka salak(?)" kata Light dengan tampang pintarnya (baca: begonya).

"BUKAN WOY.. tapi karena suka biji salak" tambah Takada makin ngaco. L hanya geleng-geleng kaki(?) mendengarnya.

"Ayo, pa.. kita labrak tuh anak Bejad" kata Lught sambil makan nasi goreng yang dibuat ingat Takada ngupas bawang? Motong cabe rawit? Nah, saat itu dia sedang bikin nasi goreng di ruangannya. Maklum selain profesinya menjadi guru, dia juga tukang salak (apa hubungannya dengan nasi goreng?).

"Oke deh, honey.. saya nurut sama kamu aja" kata L santai. ==' ini santai apa gak bisa ngomong?

x-x-x-x

"KYAAA~ MAMA-nya Mello, Matt dan Near datang" teriak Misa melihat dua sosok sepasang sandal jepit, eh.. L dan Light menuju kelas Mello.

"Eh? Mama? Ngapain disini?" tanya Mello dalem lemari, yah~ mello ngumpet di dalem lemari kelas.

"Mana Mello?" tanya Light begitu tiba di ambang pintu kelas anaknya. Dengan wajah yang sangat tampan dan rupawan dia masuk ke ruang kelas dengan jalan ala Miss Universe *bener gak tulisannya? =='*.

"KYAA~ LIGHT-SAN, Misa cinta Light-san" teriak Misa dengan sadisnya.

"Maaf nak, dia milikku.. bukan milikmu.." kata L tersenyum penuh kemenangan ke arah Misa.

"Mello" panggil light, namun anak yang bernama Mello tak kunjung keluar.

"Mello, keluar kamu.. atau aku tidak mau jadi Seme-mu lagi" kata Matt membuka aib bangsa Negara(?) dengan tampang berdosanya.

"HUWAA.. jangan gitu Matt, nanti kita gak bisa lemonan" kata Mello akhirnya keluar dari lemari persembunyiannya, membuat Light datang ke arahnya dengan tatapan ingin memakan Mello.

"Eh.. mama.. ada apa?" tanya Mello sok polos dan sok suci.

"Hentikan ucapanmu yang basi itu.. beli yang brau napa, gak modal banget sih jadi anak(?)" kata Light dengan tidak elitnya memuncratkan mata air lokalnya.

"MELLO, kenapa kamu nunggak? Demi cokelat.." tanya Light membuka baju Mello, eh membuka aib Mello.

"Salah mama sendiri kenapa pelit? Sangkin Mello gak bisa makan cokelat.. sekarang Mello jadi suka makan salak.. karena warnanya mirip cokelat" teriak Mello balik menyalahkan Ibunya(?) yang tak bertanggung jawab itu.

"Salahkan papamu yang panda itu.. kenapa gaji mama Cuma dengan rape, bukan dnegan uang(?)" Kata Light ga mau kalah pamer lemonan sama Mello dan Matt.

"Kalau begitu kita impas ma(?)" kata Mello berusaha berdamai dengan adil (baca: licik).

"Okelah kalau begitu" kata Light nurut, L yang daritadi diam saja akhirnya angkat bicara, karena enggak mau kalah berdialog(?).

"Mello, jujur.. kamu nunggak kan?" tanya L lembut selembut kulit durian(?).

"Cuma 1 bulan doang pa" kata Mello akhirnya ngaku dia nunggak.

"1 bulan? Kata Ibu Takada 3 bulan?" tanya L bingung sambil menggaruk-garuk punggungnya yang gatal.

"ENAK AJA.. yang nunggak 3 bulan tuh Ibu Takada ke Mello.." teriak Mello dengan sukses mendapat piagam karena berhasil membuka aib Takada.

"Nunggak apaan?" tanya L dan Light penuh nafsu(?).

"Nunggak beli bumbu dapur buat masak nasi goreng ke Mello.." jawab Mello polos. Light yang baru ingat kalau beberapa minggu terakhir bubumbu dapurnya suka menhilang tiba-tiba, jadi itu semua karena ulah anaknya yang bernama M-E-L-L-O itu.

"MELLO…" teraik Light membuat gempa disekitar sekolah(?).

"Jadi, karena kamu bumbu dapur suka ilang mendadak?" tanya Light ga terima bumbu dapurnya diculik(?). Apalagi diculik anaknya sendiri lalu dijual ke orang bertanggung jawab bernama Takada itu dengan harga mahal(?).

"GOOD JOB NAK, mama jadi untung" kata Light mengambil dompet Mello dengan izin Mello(baca: secara paksa).

"Hahh~ keluargaku kok begini sih?" ujar L memandang kekasihnya dengan tatapan nafsu ingin segera nge-rape dan lemonan di ruang kelas mengajarkan Mello dan Matt cara lemonan yang baik dan benar(?).

Dengan perasaan tenang, Light dan L pulang dari sekolah anaknya. Berhasil membuat Mikami pundung, Takada nangis sujud-sujud, Misa mimisan, Anak-anak kelas dengan bangganya tau aib guru dan keluarga L dan Light(?).

x-x-x-x

"Hhh~ kirain masalhnya gawat, ternyata emang gawat(?)" kata Light sambil merebahkan tubuh gagahnya ke ranjang empuk.

"Sudah kuduga.. memang ada sesuatu disekolah anak kita(?). Sudah kuperkirakan sejak kemarin, ternyata sekarang Mello jadi suka salak" kata L dengan nafsunya membuka lemari isi cake miliknya.

"Yah~ tak kusangka bumbu dapurku hilang karena Mello" kata Light masih ringan(?) hati melepas bumbu dapurnya.

"Light-kun.. mau lemonan?" tanya L dengan mata bergairah 45'(?).

"Sudah kubilang ini ratenya T.. bukan M.. baiklah, kita lakukan tapi disensor" kata Light sok suci. Dengan cepat author merekan adegan nista bin bejad itu dengan kamera suci milik Ryuk(?).

x-x-x-x

"Mama~ Papa~ Kami pulang" teriak 3 anak imutnya (baca: nistanya) datang dengan suara gaduh seperti ada konser kecil-kecilan(?).

"Ayo, sini ~ Hari ini papa yang masak" kata L keluar dari kamarnya tanpa mengenakan baju putihnya yang usang(?) itu.

"WOW! Papa sama mama habis lemonan ya?" tanya Mello bangga(?).

"Iya dong~ emangnya kamu aja yang bisa.." jawab L pamer sisi kegagahannya(?) sebagai SEME.

"Sepertinya hanya aku yang masih suci dan normal" ujar Near jujur.

"Near boleh kok jadi pasangan Matt" tawar Matt.

"Enggak usah, nanti aku kehilangan wajah imutku" kata Near tak rela wajahnya dihajar Mello hanya gara-gara SEMEnya yang maniak game itu lemonan dengan dirinya yang sangat suci(?).

"Ayo, makan.. jangan berantem" ajak L lembut.

Di Ruang Makan

"L!" teriak sang UKE dari kamar, yang sepertinya baru bangun dari mimpi indahnya.

"Ada apa honey?" tanya L sambil berteriak pakai toa dari ruang makan.

"BRA GUA MANA?" tanya Light gak kalah keras suaranya. Mello, Matt dan Near cengo mendengarnya ternyata panggilan mama itu enggak bohongan.

"Gila loe Light-kun, loe cowok bukan cewek.. lagian pas guerape lug a ada tuh yang anamnaya BRA" teriak L berdosa(?).

"Oh iya, gua lupa.. snagking menghayati peran jadi emak-emak" kata Light baru nongol di ruang makan.

"Dasar UKEku yang ancur.. bikin nafsu gua ningkat aja loe" kata L makin nafsu pengen BAB.

"Siapa nih yang masak?" tanya Light curiga(?).

"Aku dong.. SEMEmu paling Oke di dunia fanfic(?)" kata L dengan bangganya.

"Menang berapa turnamen dapurnya?" tanya Light.

"yah, kalah sih.. jadi, maklum aja kalau rasanya asem kecut gitu" kata L tanpa rasa bersalah setetspun (?). Serempak Mello, Near, dan Matt memuntahkan makannan yang merea makan.

"Kok baru kerasa asem kecutnya pas papa ngomong sih" kata Mello masih mual-mual mau BAB(?).

"Iya, padahal tadi nikmat banget makannya sampe mau overdosis" timpal Near dengan bangganya.

"Gua berasa apa ya?" tanya Matt sibu main game(?). Jangankan lagi makan, lagi tidur aja Matt mainin PSPnya(?).

"Eh, iya.. jam berapa sekarang?" tanya Near tiba-tiba nanya jam.

"Jam 7 lewat 65(?). ada apa Near?" tanya Matt ngasal.

"Ada kencan.. kalo gitu aku pergi dulu, jangan kangen ya" kata Near melambaikan kiss bye ke arah keluarga gajenya.

"Kencan?" tanya L, Light, mello dan Matt serempak seperti paduan suara.

"Sama siapa Near kencan?" tanya Mello penasaran.

"Kita hubungi tim mata-mata yuk, kita tuntuin tuh Near mau kemana" tawar L.

"Ogah ah, aku pengen lemonan sama Mello" kata Matt sok memutuskan takdir(?) dan nasib(?) Mello. Mello yang mendengarnya langsung mengajak Matt ke kamar terang-tenrangan.

"Yaudah.. kita ajarin mereka aja cara lemonan yuk Light-kun" jawab L yang maniak nge-rape kekasihnya itu.

"Aku penasaran dengan isah cinta si kakek tuan (baca: near)" kata Light mempersiapkan tenda, bawang, komppor, dan kasur. Loe kate mau pindahan/ ngapain coba bawa gituan.

"Oke deh, kita semua buntutin near dengan Pedenya" kata Matt mematahkan kesenangan Mello(?).

x-x-x-x

"Mello, mama beliin salak ya sebagai pengganti cokelat" kata Light tiba-tiba dengan topiknya yang enggak nyambung dengan kabel yang akan disambungkan dengan tukan PLN(?).

"Gak mau.. Setelah ditelaah, ternyata aku gak suka salak ma.. aku suka rambut mama" kata Mello mengacak-acak dengan rapih (baca: berantakan) rambut Light sehingga ketampanannya berkurang 30%.

"Maat, kamu bawa handycam kan?" tanya L dengan gaya sok jadi mata-hidung (baca: mata-mata). Dengan gayanya yang seperti kebo kepleset kulit durian(?) dengan sangat tidak elitnya L terjatuh dan berciuman mesra dengan aspal membua Light cemburu memburu babi hutan(?) eh, cemburu menguras sumur(?).

"Hahaha~ dasar papa norak bangetsih, gitu aja gak bisa jadi detektif" kata Mello menggantikan L yang masih bermesraan dengan aspal. Namun, sayang ternyata keberuntungan masih menyertai Mello yang terjatuh dengan gaya matrix akibat kepleset kulit salak yang baru dia makan(?). Dan menimpa kebo alian L yang masih bercumbu dengan aspal dengan maksdiatnya(?).

Light dan Matt yang melihat itu lnagsung menguras sumur dan beberapa sumur warga untuk melampiaskan rasa cemburu mereka terhadap aspal(?).

Entah sadar atau tida, dan sepertinya 100% Near sadar kalau keluarganya membuntuti dia dnegan sikap gaje dan sangat tidak elitnya itu. Dengan wajah dipermak seimut mungkin near membuka pintu rumah calon peliharaannya(?) dan keluarlah seorang waria, eh.. perempuan.. siapa dia?

SIAPA? XDD

Kita lanjutkan di chapter selanjutnya.. XDD

Gimana nasib sumur(?) warga yang di kuras Light dan Matt?

Gimana serunya percumbuan antara L x Mello x aspal?

Gimana bentuk dan struktur(?) gebetan Near?

Setia saja anda menunggu~ XDD

BERSAMBUNG..

L : gila! Hot banget gua ama si aspal.. *bangga*

Light : Kuras sumur? Ga sekalian aja kuras lautan? *muka pengen nguras lautan* XD

Author : Hebat kalian kompak beri komen duluan XDD *gaje*

"Mello : gua gak terima masa gua Cuma makan sedikit salaknya? Harusnya yang banyak dong~~ =_=lll

Matt : Mello , lu enak banget sama aspal.. gua di empatin?

L : lha? Petamanya apa?

Light : keduanya apa?

Mello : ketinya apa?

Author : keempatnya apa?

Matt : 1. Papa L, 2. Aspal, 3. Salak, 4. Gue~ TT_TT

Author : Saba raj deh lu.. nasib..

Matt : gara-gara loe~ TT_TT

Mello : bukan maksud gue gitu Matt *ngajak matt lemonan dibawah pohon toge(?)*

Author : *digeret, digantung di pohon semangka(?)*

L : yah~ karena author sibuk disiksa.. PLEASE REVIEM seikhlasnya XD …