Disclaimer : Cerita, seluruh karakter dan segala unsur yang ada di fic ini hanyalah milik Masashi Kishimoto. Ini hanyalah fiksi belaka tanpa maksud komersial apapun.
| SasuSaku |
| AU | OOC | Typo|
| Romance | Humor |
| T |
| musuko-kun |
.
Hanya sebuah fiksi sederhana dari saya. Enjoy!
.
Males punya pacar? Tapi dipaksa punya? Gampang, hubungi aja Jasa Pacar Sewaan. Dan pesananmu diantar.
Pacar Sewaan
Pacar Sewaan, dari namanya saja sudah aneh ya? Kok pacar bisa disewa?
Tapi jangan berfikir kalau kami ini sama dengan pelacur ataupun gigolo. Kami sangat berbeda dengan mereka. Pertama, kami ini adalah orang yang disewa hanya untuk dijadikan seorang pacar, tidak lebih! Kedua, Kami tidak mau dijadikan istri atau selingkuhan, dan kami tidak mau disuruh untuk berhubungan seks! Kami hanya ada untuk menjadi pacar seseorang saja! Jadi, tampak jelaskan perbedaan kami dengan yang namanya pelacur. Dan sekarang anggota kami sangatlah banyak, dan sudah terkenal di kota kami, yang surprisenya orangtua kami tidak tahu dengan organisasi ini!
.
.
"KRING… KRING…!" bunyi telepon yang berdering sangat kuat.
"Halo! Ini siapa?" Tanya si buntut ayam yang masih mengantuk. Padahal baru jam 5 pagi.
"Halo sayang, ini mama!" jawab Mikoto.
"Hah! Ma-mama!" kejut Sasuke dan berhasil membuat matanya melek.
"Iya Sasuke! Kok tampak terkejut gitu?" Tanya mamanya bingung.
"Oh, tak apa ma! Memangnya ada apa mama menelpon? Bagaimana kabar mama dan ayah di Tokyo?"
"Kabar kami baik. Begini, kami punya kabar gembira,"
"Apa ma?" Tanya Sasuke deg-degan.
"Mama dan ayah akan pulang malam ini!"
"Apa! Bukannya mama dan ayah akan pulang minggu depan!" kejut Sasuke yang sangat tak percaya.
"Begini, pekerjaan mama dan ayah disini ternyata dapat diselesaikan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya! Jadi mama dan ayah bisa pulang malam ini! Ini mama dan ayah sedang berada di bandara!" jelas mamanya.
"Ap-apa! Jadi begitu!" ungkap Sasuke dengan perasaan tidak ikhlas.
"Sasuke! Jangan lupa dengan perjanjian kita? Oke!" jelas mamanya.
"Pe-perjanjian apa?" Tanya Sasuke dengan pura-pura lupa.
"Jangan berlagak lupa, kita sudah janji, kalau mama dan ayah sudah pulang dari Tokyo, kau akan memperkenalkan pacarmu!" ungkap mamanya dengan sedikit tertawa.
"Ap-apa? Apa harus secepat ini? Ta-tapi…"
"Jangan ada tapi-tapian, pokoknya malam ini saat mama dan ayah sudah pulang, kamu harus mengundang pacarmu makan malam di rumah kita. Oke?" lanjut mamanya dan memotong pembicaraan Sasuke.
"Ta-tapi ma!..."
"Sudah dulu ya sayang! Mama ada urusan sebentar. Jangan lupa sarapan dan sekolah. Dadah! Love you!" ucap mamanya sembari menutup telepon.
"Sial! Kenapa jadi kayak gini?" batin Sasuke kesal.
Dengan keadaan layu, Sasuke beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan berusaha menghilangkan peningnya dari hal tersebut.
Setelah itu, ia keluar dan memakai pakaian seragam, lalu sarapan dan bersiap pergi ke sekolah.
.
Sasuke POV
Hai, perkenalkan Namaku Sasuke Uchiha. Kalian bisa menyebutku sebagai anak paling beruntung di dunia dan sekaligus menjadi anak paling malang di dunia. Kenapa begitu? Aku akan menjelaskan dari keberuntunganku dulu.
Aku adalah anak dari keturunan Uchiha. Ya, keluarga yang paling kaya bukan hanya di Konoha, tapi juga termasuk keluarga terkaya di Jepang. Sampai-sampai kalau diibaratkan, harta kami tidak habis selama tujuh keturunan. Bayangkan betapa kayanya kami.
Keluarga kamipun adalah keluarga yang sangat dihormati dan disegani di Konoha dan juga di Jepang. Keluarga Uchiha juga keluarga yang terkenal di seluruh Jepang, bahkan aku saja hampir hafal nama-nama direktur-direktur ataupun orang terkenal lainnnya yang ada di Jepang. Itulah keberuntungan yang ku dapatkan.
Berikutnya, aku mendapatkan wajah yang sangat tampan. Aku tak mau sombong, tapi di sekolah aku adalah cowok yang paling keren menurut mereka. Bahkan, tiap kali aku lewat dihadapan cewek, pasti mereka berteriak, bahkan ada yang jatuh pingsan hanya karna melihat wajah tampanku ini.
Sekarang aku akan menjelaskan kenapa aku dianggap sebagai anak paling malang di dunia. Pertama, aku itu bisa di ibaratkan sebagai hewan peliharaan rumah, maksudnya seluruh gerak-gerikku dijaga ketat, aku sangat terkekang oleh itu. Aku tak bisa seenaknya pergi sendiri ke tempat yang aku mau, aku harus pergi bersama pengawalku. Bahkan orangtuaku dulunya ingin aku home schooling, tapi aku menolak, karena aku ingin mempunyai teman di sekolahan.
Kedua, aku adalah anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtua, setiap hari, bahkan setiap jam orangtuaku selalu pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri. Sepanjang hidupku saja, aku hanya memiliki beberapa kesempatan untuk berkumpul dengan keluargaku, itupun hanya sebentar. Mereka benar-benar sibuk.
Ketiga, aku tak bisa sembarangan memacari seorang cewek. Kenapa? Pasti kalian semua tahu apa penyebabnya. Ya, semua cewek yang ku pacari pasti hanya menginginkan hartaku, walaupun ada yang beberapa karna wajahku yang tampan, tapi tetap saja ujung-ujungnya karna hartaku. Itu membuatku milih-milih pacar.
Aku sangat menderita karna hal ini, andaikan suatu saat aku mendapatkan sebuah cara agar lebih bahagia.
Tapi sekarang aku lebih menderita lagi dengan permintaan aneh orangtuaku. Orangtuaku sangat ingin kalau aku membawa pacar kehadapan mereka. Aku bingung entah untuk apa? Padahal aku baru kelas XII tapi aku seperti sudah disuruh untuk mencari jodoh.
Ya memang, mereka berencana setelah aku lulus dari SMA, aku menikah. Bagaimana dengan pekerjaanku? Tenang saja, aku akan diwarisi seluruh harta dari keluargaku. Dan aku mendapatkan pekerjaan ayahku. Tapi, aku tak ingin hal tersebut. Karna aku ingin mencari pekerjaan sendiri.
Tadinya mereka ingin aku membawanya saat mereka telah pulang dari Tokyo. Dan aku sangat terkejut, ternyata mereka pulang bukan minggu depan, tetapi malam ini! Aku sangat tertekan. Mungkin kalau aku tak membawa pacar, mereka akan menghukumku! Sekarang aku harus bagaimana? Aku tidak bisa memacari cewek dengan sembarangan. Aku harus memilih yang terbaik. Padahal sekarang aku masih sendiri.
.
SESAMPAINYA DI SEKOLAH
Seperti kata Sasuke tadi, saat ia memasuki gerbang sekolah dan berjalan di koridor, ia langsung disambut teriakan histeris dari semua siswi sekolah, bahkan saat sampai di kelas pun ia masih diteriaki. Tak jarang ia pening dan bosan karna hal tersebut.
"Butuh obat sakit kepala, temanku?" goda sahabat kuningnya itu saat ia telah memasuki kelasnya.
"Hn, ya. Aku sangat butuh Naruto," jawab lemas dari sang mata onyx sembari duduk di kursinya.
"Hahaha! Kau butuh berapa?" Tanya si jigrak lagi.
"Aku butuh dua,"
"Hah? Dua? Bukannya biasanya hanya satu?" bingung Naruto.
"Ya, kali ini aku tidak hanya dipusingkan oleh gerombolan cewek-cewek itu, tapi juga dipeningkan dengan permintaan orangtuaku!" jawab Sasuke lemas.
"Permintaan apa?"
"Aku disuruh membawa pacarku malam ini, saat makan malam!" jelas Sasuke.
"Kenapa kau harus pening? Kau bisa memilih cewek sesuka hatimu!" ceplos Naruto sambil memukul pundak Sasuke.
"Kau gila? Aku tak bisa sembarangan memilih, sekali kupilih dan ternyata dia tak baik, uangku bisa diplorotinya!" kesal Sasuke.
"Hmmm… begitu ya? Oh ya! Setelah pulang nanti aku akan memberikan sesuatu yang pasti bisa membantumu!" ungkap Naruto dengan riang.
Sasuke langsung penasaran dengan apa yang akan ditunjukkan oleh Naruto, tapi pertanyaannya tak dijawab Naruto sebelum bel pulang berkumandang.
.
BEL PULANG SEKOLAH
Akhirnya setelah menunggu lama, bel pulang telah berbunyi. Siswa-siswi pada berpulangan semuanya. kecuali Naruto dan Sasuke. Mereka masih bertahan di kelas. Naruto lalu menyodorkan selembaran yang berisi tentang layanan aneh.
"Ap-apa ini? Pacar sewaan?" bingung Sasuke saat membaca selembaran dari Naruto.
"Yap! Ini adalah sebuah layanan yang siap memberikan pacar-pacar untuk disewakan!" jelas Naruto.
"Jadi, seperti pelacur gitu?" sindir Sasuke.
"Bukan dong! Ini berbeda dengan pelacur, kelompok ini hanya menyediakan cewek/cowok yang siap jadi pacar. Kita bisa menentukan fisik dan umur sesuai selera kita. Kita juga dapat mengatur seberapa lama kita memakai orang tersebut. Tapi mereka hanya sebagai pacar, tidak lebih! Dan tak disewakan untuk berhubungan seks!" jelas Naruto. Sasuke langsung mengerti dan mencoba memikir-mikirkan lagi.
"Boleh juga nih! Kebetulan sekali ada sebuah layanan jasa seperti ni! Jadi aku tak perlu khawatir dengan masalah uangku yang diploroti!" batin Sasuke senang.
.
SESAMPAINYA DI RUMAH
Saat Sasuke sampai di rumahnya, ia ditelpon oleh orangtuanya lagi. Yang mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari 3 jam orangtuanya akan tiba di rumah.
Karna merasa dikejar waktu, Sasuke langsung menghubungi layanan jasa pacar sewaan yang tertera di selembaran tersebut.
"Halo, dengan layanan Pacar Sewaan. Ini dengan siapa?" Tanya operatornya.
"Ini dengan Sasuke Uchiha. Saya ingin menyewa seorang pacar!" jawab Sasuke.
"Anda ingin cewek atau cowok?" Tanya operatornya lagi.
"Ya cewek lah! Emangnya saya ini Gay apa!" kesal Sasuke.
"Baiklah, anda menginginkan cewek yang seperti apa? Umur berapa? Cirri-ciri fisiknya seperti apa?"
"Saya pokoknya menginginkan cewek yang berumur masih SMA, terus masalah fisik tak jadi pikiran. Yang penting dia gak meloroti uang saya!" jelas Sasuke.
"Hahaha…! Pastinya ia tidak akan meloroti uang anda. Karna ia harus menuruti peraturan kami. Baiklah, anda inginnya kapan dan berapa lama?'
"Saya ingin malam ini ia datang kerumah saya dengan memakai gaun malam. Rumah saya di jalan Ichirami, dan saya hanya menyewa untuk satu malam saja!" ungkap Sasuke.
"Baiklah, saya akan mengirimkannya ke alamat rumah anda. Dan ingat! Jadikan dia seperti selayaknya pacar dan jangan dianggap lebih! Sekian dan terima kasih!" ucap operator tersebut dan mematikan teleponnya.
"Baiklah, sekarang semua masalah telah beres!" batin Sasuke senang.
.
Lalu, jam telah menunjukkan jam 7 malam. Sasuke sudah siap sedia menyambut orangtuanya dan juga pacar sewaannya.
TENG TONG…
Bunyi suara bel rumah, Sasuke terkejut karna begitu cepatnya pacar sewaan tersebut datang. Dan saat ia membuka pintu. Ternyata.
"Mama! Ayah!" kejut Sasuke.
"Hai Sasuke! Apa kabar sayang!" sambut mamanya gembira.
"Tap-tapi bukannya sejam lagi" Tanya Sasuke bingung.
"Maafkan kami sekali lagi! Kami kecepatan! Tapi itu lebih baikkan!" jelas mamanya.
Sasuke lalu mempersilahkan orangtuanya untuk masuk.
.
Satu jam kemudian, Sasuke dan orangtuanya telah siap sedia, begitu juga dengan makan malamnya. Tetapi pacar sewaan Sasuke belum datang juga. itu membuat Sasuke khawatir.
"Ja-jadi? Mana pacarmu Sasuke?" Tanya mamanya.
"A-anu! Dia bilang, dia ada masalah diperjalanan, bentar lagi pasti nyampek kok!" jelas Sasuke sambil meyakinkan orangtuanya.
.
TENG TONG…
Bunyi bel rumah berbunyi, pertanda ada seseorang yang datang. Dengan ligat, Sasuke langsung menuju pintu depan dan membuka pintu rumah.
Terlihatlah seorang wanita dengan gaun yang sedikit berantakan.
"Malam! Apakah anda bernama Sasuke Uchiha? Saya adalah pacar sewaan anda! Maaf bila saya sedikit berantakan! Tadi saya…" ucap cewek tersebut sambil mencoba merapikan gaunnya, tetapi tangannya langsung ditarik Sasuke ke dalam rumah tanpa basa-basi.
Sampailah mereka berdua di ruang makan, kedua orangtua Sasuke menyaksikan kedatangan pacar Sasuke. Seorang cewek dengan rambut pink dan gaun merah cerah dengan motif bunga. Dan di kepalanya ada hiasan bunga manis.
"Ini dia ma, pa! Pacar Sasuke!" kata Sasuke sambil menunjukkan cewek tersebut.
"Siapa namanya?" Tanya Mikoto.
Sasuke langsung bingung, karna ia belum sempat menanyakan nama cewek tersebut.
"Nama saya Sakura! Sakura Haruno!" jelas cewek tersebut.
Hati Sasukepun lega. Mereka duduk bersebelahan dan menghadap Mikoto dan Fugaku.
"Jadi, berapa lama kalian berpacaran?" Tanya Fugaku.
"E… e… Berapa lama kita pacaran, sayang?" Tanya Sasuke. Sakura langsung bingung, karna sebelumnya belum diberitahu kalau akan seperti ini.
"An-anu… tiga tahun! Ya, tiga tahun!" jawab Sakura sambil menyodorkan jarinya yang menunjukkan angka tiga.
"Loh? Bukannya waktu itu pacarmu bernama Ino, Sasuke?" Tanya Mikoto bingung. Sasuke menghirup nafas, dan mencoba mencari alasan.
"Duh! Dasar bodoh!" bisik Sasuke kepada Sakura.
"Jangan panggil aku bodoh!" bisik Sakura lagi sambil menginjak kaki Sasuke.
"Auwww!" rintih Sasuke kesakitan. Orangtuanya menatap bingung.
"An-anu… dulu Sasuke masih berstatus teman dengan Sakura, tapi mungkin dikarenakan kami dulu sangat dekat, jadi Sakura fikir kami sudah pacaran! Begitu ma!" jelas Sasuke. Orangtuanya mengangguk, sebagai pertanda mengerti.
"I… ia tante! Hehehe, Sakura fikir waktu itu kami sudah pacaran! Eh, ternyata belum!" cengir Sakura mencoba pro dengan pernyataan Sasuke.
"Kau harus membayar lebih, karna hal ini!" bisik Sakura ke Sasuke.
Mereka menjalani malam itu dengan baik, walaupun sedikit tidak lancar.
.
.
Bersambung
*ngelirik yg di atas*
Nah, satu lagi fic gaje dari sayah #headbang :p
Maaf banget ya kalo humornya ga kerasa sama sekali ==" #pundung #gelindingan
Tapi tapi tapi, makasih lho udah mau baca fic gaje ini #peyuk2 #timpuked
Akhir kata namun bukan akhir ajal (?) would u mind to gimme review? Please? :3
Thanks. (/`3`)/