Cio : howaaa! Straight time!

Kiri : kenapa sensei? O.O

Cio : lagi pengen bikin straight fic, dan masih dalam bentuk angst O.^

Kiri : mentang2 Tengoku de Kimi ni Aetara dah tamat =.="

Cio : soalnya pengen terobosan baru nih ^w^ jadi bikin sweet trisom 808659 deh~ #plak

Kiri : sweet trisom =.="

Cio : maunya pake 189669 tapi imej cewenya itu ga cocok buat Chrome~ dan kalau pake 188659 entah kenapa agak aneh =.="

Kiri : jadinya ini ya...

Cio : dan sama kaya LfH, ffic ini juga based dari film jepang dan komiknya juga ada ^.Ob

Kiri : hee? Sensei kaga kreatip...

Cio : biarin =3= lagipula cman based story doang, critanya mah ga sama! Soalnya disana MCnya cman dua, disini tiga xD

Kiri : ya udah, dimulai aja deh =w="

...Start...

"Jantungnya mengalami kelaian Ugetsu..." Laki-laki berambut merah itu melepaskan kacamatanya sambil menatap laki-laki berambut panjang hitam didepannya. "Aku akan berusaha sekuat tenaga agar ia bisa sembuh..."

"Yah, semenjak ayah dan ibu meninggal hanya dia keluargaku yang tersisa..." Laki-laki itu hanya tersenyum lemah sambil menghela nafas. "Untung saja ada kau yang membantuku G..." Laki-laki itu menepuk pundak orang yang ada didepannya itu.

"Aku hanya menjalankan tugas sebagai dokter bodoh... Aku tidak bermaksud membantumu..." Laki-laki bernama G itu hanya bisa kesal melihat perilakunya.

"Jangan malu-malu, kau adalah sahabatku sejak kecil jadi kau pasti mau membantuku kan?"

"Ya-ya baiklah aku akan menjawab ya jika kau berhenti memaksaku..." G memakai kacamatanya lagi dan menuliskan beberapa laporan seseorang. "Aku akan menjadi dokter penanggungjawab Yamamoto, jadi aku akan menanganinya hingga ia sembuh..."

...

G tidak mendengar sahabatnya itu mengatakan apapun. Ia menoleh dan mendapatkan sahabatnya itu menundukkan kepalanya didepan tubuhnya.

"U-Ugetsu?"

"Aku mempercayakan Takeshi sepenuhnya padamu..." Ugetsu hanya bisa tersenyum dan menatap kembali mata merah laki-laki didepannya itu.

"Cih, jangan terlalu formal seperti itu bodoh!" G menggaruk leher belakangnya yang sebenarnya tidak gatal itu. "Aku merinding melihatmu seperti itu..."

"G-san, adik anda menghilang lagi dari tempat bermain!" Seorang perawat membuka pintu ruangan itu dan langsung melihat kearah G dan Yamamoto.

"Lagi?" G menepuk pelan dahinya mendengar itu. "Apakah ada masalah lagi di tempat itu?"

"S-sepertinya ia bertengkar lagi dengan anak-anak yang lainnya..."

"Adik?" Ugetsu melihat G yang berdiri dan hendak keluar dari ruangannya. "Aku baru tahu kau memiliki adik G?"

"Adikku selama ini tinggal bersama dengan adik perempuanku yang satu lagi di Italia, dan baru kembali kemari 1 minggu yang lalu..." G membuka pintu ruangannya. "Yah, aku akan meninggalkanmu sebentar, Yamamoto sudah kutempatkan di kamar nomor 80 dilantai 2..."

"Ah, aku akan membantumu untuk mencarinya!" Ugetsu berjalan dan mengikuti G mencari diluar.

Title : I give my first love to you

Rated : T

Genre : Friendship/Angst

Main Pairing : 8086, 5986

Based Story :

Boku no Hatsukoi wo Kimi ni Sasagu

(僕の初恋をキミに捧ぐ)

Disclaimed :

I give my first love to you (KHR Edition)© Me

Boku no Hatsukoi wo Kimi ni Sasagu (Based story) © Kenji Bando, Kotommi Aoki

KHR © Amano Akira

Warning : Gaje, AU story, OOC parah

Chapter 1, Child Moment

"Aneki bodoh..." Anak laki-laki berambut perak terlihat berjalan dengan mainannya yang berbentuk piano. Usianya sekitar 6 tahun, dengan mata berwarna hijau emerald. "Akukan tidak betah ditempat seperti ini... Aku ingin kembali ke Italia..."

"Hei?" Suara itu tiba-tiba terdengar di lorong itu. Anak itu mencari asal suara dan menemukan seorang anak perempuan berambut cokelat pendek dengan penyangga kaki yang terpasang di kaki kirinya. "Bisa ambilkan itu?"

"Hm?" Anak itu mencari sesuatu yang dimaksud anak perempuan itu. Sebuah bola berwarna biru menggelinding didekat kakinya, dan ia langsung mengambilnya. "Maksudmu ini?"

"Ya, terima kasih..." Anak perempuan itu tersenyum dan menghampirinya. Entah kenapa wajah anak laki-laki itu tiba-tiba saja memerah. "Hm, rambutmu aneh..." Anak perempuan itu tertawa kecil mendengarnya. Tetapi anak laki-laki itu terlihat tidak senang.

"Cih, lalu kenapa kalau rambutku warnanya beda sendiri?"

"Tidak apa-apa, aku suka warna rambutmu kok." Anak perempuan itu hanya tertawa dan melihat anak laki-laki itu. "Kau mau menemaniku keliling tempat ini?"

"Kau tidak ditempat anak-anak lainnya bermain?"

"Aku bosan~ lebih enak melihat sekeliling rumah sakit ini..." Anak perempuan itu hanya menghela nafas panjang. "Jadi?"

"Boleh saja, aku juga bosan ditempat itu..." Anak itu hanya mengangguk, dan sedetik kemudian ia merasa tangannya dipegang dan ditarik anak perempuan itu.

"Kalau begitu a-"

BRUGH!

Anak perempuan itu terjatuh, tentu saja karena kaki kirinya yang digips membuatnya tidak bisa berjalan dengan baik.

"H-hei, kau tidak apa-apa?"

"Ahaha, aku ceroboh..." Anak perempuan itu bangkit dan mengelus kepala belakangnya.

"Ayo, aku akan membantumu berjalan..." Anak laki-laki itu mengulurkan tangannya, dan disambut oleh anak perempuan itu.

"Terima kasih! Ayo..."

...

"Baiklah Yamamoto-kun, akan sedikit sakit tetapi kau bisa menahannya kan?" Seorang perawat akan menyuntik anak laki-laki berambut hitam yang berbaring ditempat tidur itu. Ia hanya mengangguk dan malah tertawa kecil melihat perawat itu.

"Kenapa malah suster yang terlihat takut?" Anak laki-laki itu hanya tertawa ringan saja. "Aku berani kok... Lagipula sejak kecil aku sudah biasa disuntik..."

Sang suster terdiam sejenak dan tersenyum lembut sambil mengelus kepala Yamamoto. "Ya, kau anak yang berani... Sekarang, sudah selesai! Kau boleh tidur lagi..."

"Aku bosan disini..."

"Kondisimu masih belum pulih, jadi sebaiknya jangan keluar dari kamar dulu..." Suster itu menyelimutinya dan menepuk sedikit selimut itu.

"Heee... Kamarnya bagus..." Tiba-tiba suara itu membuat sang suster dan anak itu menoleh kebelakang. Tetapi tidak ada siapa-siapa.

"Baiklah, aku akan meninggalkanmu, Dokter G dan kakakmu akan kembali sebentar lagi..." Suster itu mengelus kepalanya, memeriksa infus yang terpasang dan berjalan meninggalkannya.

"Hahi... Hampir saja ketahuan..."

"Kita sedang kabur, jangan sampai ketahuan suster..."

"Hei, apa yang kalian berdua lakukan disini?" Anak laki-laki berambut hitam itu menoleh kebalik meja yang ada didekat pintu itu, dan menemukan anak laki-laki berambut perak dan juga anak perempuan berambut cokelat itu.

"H-hahi! Kenapa kau bisa tahu?"

"Aku sempat melihat kalian datang..." Anak laki-laki itu hanya tertawa dan berjalan kebelakang sedikit untuk memberikan jalan keluar. "Kalian kenapa ada disini?"

"Kami... Sedang berjalan-jalan, kau mau ikut?"

"Begitulah, kalau hanya dikamar membosankan..." Laki-laki berambut perak itu hanya mengangkat mainan pianonya dan menghela nafas.

"Tetapi aku tidak boleh keluar dari kamar..." Anak laki-laki berambut hitam itu hanya tersenyum tipis.

...

"Bagaimana kalau kami yang bermain disini?" Anak perempuan itu hanya menepuk pundak kedua anak laki-laki itu. "Aku tidak pernah melihat kamar pribadi seperti ini!"

"Memangnya tidak apa-apa kami disini?"

"Tentu saja boleh, kalau sendirian tidak akan menyenangkan!" Anak laki-laki berambut hitam itu terlihat sangat senang. "Namaku Yamamoto Takeshi, siapa kalian?"

"Namaku Miura Haru!" Anak perempuan itu tersenyum dan menatap kearah anak laki-laki yang berambut perak itu. "Benar juga, aku belum berkenalan denganmu..."

"Matamu aneh..." Yamamoto tertawa ketika melihat kearah mata anak berambut perak itu.

"Hei, memang kenapa? Ada yang salah!"

"Tidak, warna matamu bagus..." Yamamoto mengatakan hal yang hampir sama dengan Haru. "Jadi, siapa namamu?"

"Gokudera, Gokudera Hayato..." Anak laki-laki berambut perak itu hanya bisa memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

"Kalau begitu Gokudera-kun, Yamamoto-kun, mulai sekarang Haru dan kalian adalah teman ya!" Anak perempuan itu merangkulkan kedua tangannya dileher kedua anak laki-laki itu.

...

"Aku akan mengecek keadaan Takeshi..." Ugetsu, hanya bisa menghela nafas dan menaiki anak tangga disana. Sudah 1 jam mereka mencoba mencari adik G, dan tidak ditemukan sama sekali.

CKLEK!

"Takeshi, kau sedang apa?" Ugetsu membuka pintu sebuah ruangan pribadi yang ada disana. Mencoba untuk mencari adiknya, Ugetsu dikejutkan dengan pemandangan yang ada didepannya.

...

Ia mengambil handphone yang ada disakunya dan menelpon G.

"Hei G..."

"Ada apa?"

"Apakah adikmu memiliki warna rambut perak dengan model rambut sama sepertimu?"

"Ya, bagaimana kau bisa tahu?"

"Kau harus kekamar Takeshi sekarang..." Ugetsu hanya tertawa dan menutup handphonenya.

Tidak sampai 5 menit menunggu, G membuka pintu kamar Yamamoto dan mencoba untuk mencari Ugetsu. "Ada apa? Kau menemukannya?"

Ugetsu tertawa kecil sambil menunjuk keranjang Yamamoto. Disana Yamamoto, Gokudera, dan juga Haru tertidur disatu ranjang.

"Ahaha... Sepertinya adikku sudah berkenalan dengan adikmu..." Ugetsu tertawa lepas melihat mereka bertiga.

"Dasar..." G hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

...

"Apa katamu Haru?" Yamamoto yang sedang berada diluar bersama dengan Gokudera dan Haru menatapnya.

"Kenapa kalian bisa disini?"

"Kalau aku, karena kakakku adalah dokter di rumah sakit ini. Dan ia memaksaku untuk ikut karena dirumah kami tidak ada siapapun..." Gokudera menghela nafas sambil melempar bola kearah Haru.

"Kalau Haru... Karena terjatuh dari tangga, kaki Haru malah sakit dan harus dibungkus seperti ini..." Haru memukul pelan kepalanya sedikit sambil menjulurkan lidahnya. "Kalau kau bagaimana Yamamoto-kun?"

"... Aku tidak tahu..." Yamamoto hanya bisa menghela nafas. "Sejak kecil aku sudah sering seperti ini. Setiap aku bertanya kenapa, ibu selalu saja menangis... Setelah ayah dan ibu meninggal, aku memutuskan untuk tidak menanyakannya pada kakak..."

...

"Oke, jadi yang tidak sedang sakit disini Gokudera-kun saja ya?" Yamamoto mencoba untuk menghilangkan suasana down yang tercipta disana.

...

"S-sudahlah teman-teman..." Yamamoto hanya bisa mencoba untuk menghibur kedua temannya itu. "Bagaimana kalau sekarang kita bermain base ball saja?"

"..." Melihat Yamamoto yang bersemangat, Haru dan Gokudera saling bertatapan dan tertawa. "Baiklah, aku dan Haru yang akan berjaga!" Gokudera dengan seenaknya saja mengatur posisi tetapi Yamamoto hanya tertawa melihatnya.

...1 Bulan kemudian...

...

Gokudera terlihat hanya duduk didepan kamar Yamamoto, dan tidak melakukan apapun. Ia menundukkan kepalanya dan menunggu seseorang. Yah, ia menunggu Yamamoto yang tumbang pagi tadi setelah bermain dengannya dan yang lainnya.

"Gokudera-kun!" Haru yang sebenarnya sudah keluar dari rumah sakit beberapa minggu yang lalu masih sering menemui mereka berdua. Ia melihat kearah anak laki-laki itu. "Dimana Yamamoto-kun?"

Gokudera hanya melihat kearah Haru dan menunjuk kedalam kamar. Disana Yamamoto terbaring tidak sadarkan diri dengan beberapa alat untuk mendeteksi detak jantungnya dan juga alat bantu pernafasan.

"Aku tidak tahu... Sejak pagi tadi ia tidak sadarkan diri, dan aku juga tidak boleh pergi menemuinya..." Goku terlihat cemas dan juga tidak bergerak dari tempatnya duduk. Harupun duduk disebelahnya dan menunggu sampai ada kabar dari Yamamoto.

...

"Keadaannya sudah stabil sekarang..." G keluar bersama dengan Ugetsu setelah memeriksakan keadaan Yamamoto. "Sebaiknya kita biarkan dulu ia beristirahat dan-" G berhenti ketika melihat Gokudera dan Haru tertidur didepan kamar Yamamoto.

"Ada apa G?" Ugetsu melihat kedepan kamar dan tentu saja terkejut juga melihat Haru dan Gokudera yang ada disana.

"Mereka ini..." G hanya menghela nafas panjang dan menggendong Gokudera.

"Ahaha... Sepertinya Takeshi mendapatkan teman-teman yang baik..." Ugetsu menggendong Haru dan membawanya kedalam kamar Yamamoto, membaringkan mereka diatas sofa.

"Dan juga merepotkan..."

...2 bulan kemudian...

"Yamamoto-kun, Gokudera-kun!" Haru yang memang setiap hari datang menjenguk masuk kedalam kamar dan menemukan kedua sahabatnya itu sedang bermain. Malam itu, ia baru saja sampai dari festival musim panas dan masih mengenakan kimono berwarna biru laut. "Bagaimana, ibu memakaikannya untukku!"

...

Yamamoto dan Gokudera entah mengapa hanya bisa terdiam dan melihat Haru dengan wajah memerah. Haru yang melihat mereka berdua terdiam hanya bisa memiringkan kepalanya bingung dengan kelakuan mereka.

"Hei, kalian berdua kenapa?" Haru mengibas-ngibaskan tangannya didepan kedua wajah sahabatnya itu.

"T-tidak apa-apa, kau tampak lucu dengan kimono itu Haru...!" Yamamoto hanya tertawa sambil menggaruk kepala belakangnya.

"Hahi? Terima kasih Yamamoto-kun!" Haru tampak senang dipuji oleh Yamamoto. Sementara Gokudera yang memang tidak pernah bisa jujur dan selalu bersikap menyebakan hanya bisa mendengus kesal.

"Tidak cocok tuh, kau jadi terlihat lebih feminim! Kau kan lebih cocok memakai baju yang tomboy...!" Gokudera tertawa mengejek sambil menunjuk Haru.

"Heee, jahatnya!" Haru hanya mengembungkan pipinya dan menyilangkan tangannya didepan dada.

"Ma, ma... Sudahlah, sekarang kenapa Haru ada disini?" Yamamoto yang memang sering menengahi mereka berdua ketika bertengkar hanya bisa tertawa dan memisahkan mereka berdua.

"Tentu saja untuk mengajak kalian melihat kembang api!"

"He? Tapi Yamamoto belum boleh keluar rumah sakit bukan?" Gokudera hanya bisa menatap Haru dengan tatapan bingung.

"Yang bilang akan keluar dari rumah sakit siapa?"

...

"Lihat, itu kelihatan!" Haru menunjuk kearah kembang api yang terlihat dari tempat mereka sekarang. Kembang api terlihat dari atap rumah sakit, dan disanalah tempat mereka sekarang.

"Whoaa..." Yamamoto hanya bisa kagum melihat kembang api yang ada disana. Goku hanya bisa diam tetapi tatapannya juga menunjukkan kekaguman.

"Kelihatan kan? Rumah sakit ini memang tempat yang cukup tinggi untuk melihat kembang api itu!"

"Inginnya, kalau tahun depan aku bisa melihatnya dari dekat..." Yamamoto hanya duduk dan melihat kembang api itu. Haru dan Gokudera juga duduk disampingnya dan menepuk pundak Yama. "Kalian tahun depan juga masuk sekolah kan?"

"Tetapi, kita akan tetap berteman!" Haru hanya tertawa dan melingkarkan tangannya dilengan Yamamoto. "Iya kan Gokudera-kun?"

"Tentu saja, tidak perlu kau beritahupun aku sudah tahu kok..." Goku melingkarkan tangannya dibahu Yamamoto dan memukul sedikit kepalanya. "Makanya, jangan mengatakan hal itu seakan kita tidak akan bisa bertemu lagi bodoh..."

"Iya-iya..." Yamamoto hanya bisa tertawa dan senang melihat kedua sahabatnya itu mengatakan hal seperti itu.

"Ah, aku akan membawakan snack yang dibelikan aniki untuk kita!" Yamamoto mengingat sesuatu dan berdiri dari tempatnya. "Kalian tunggu saja dulu disini!"

...

"Hm... Dimana ya..." Yamamoto mencari kue yang dibelikan oleh kakaknya untuk mereka makan. "Ah ini dia! Baiklah aku akan-"

"Tidak bisa Ugetsu..." Yamamoto mendengar pembicaraan kakaknya dengan kakak Gokudera dilorong menuju kekamarnya. Dengan segera, ia mencoba untuk bersembunyi dan mendengar apa yang dibicarakannya.

"Apa maksudmu G?"

"Aku sudah memeriksa kondisi tubuh Yamamoto-kun..." G mencoba untuk menatap laporan hasil pemeriksaan itu. "Penyakit Yamamoto-kun sudah parah... Mungkin tidak terlalu terlihat, tetapi jantungnya sudah tidak bisa disembuhkan lagi..."

"Jadi maksudmu..."

"Aku tidak ingin mengatakan hal ini, tetapi... Yamamoto-kun hanya akan bisa bertahan hidup tidak sampai 20 tahun lagi..."

...To be Continue...

Cio : hoeee OAO gaje, Gaje! Baru pertama kali bikin straight angst malah jadi gini... *mojok*

Kiri : jadi, ini inti ceritanya gimana ya sensei?

Cio : jadi, Yamamoto itu anak kecil yang punya penyakit kelainan jantung. Sejak umurnya 1 tahun, dia terus-terusan dirawat dirumah sakit. Nah pas dia pindah rumah sakit karena dokter penanggung jawabnya itu sahabat kakaknya, dia ketemu sama adiknya sahabat kakaknya Gokudera, ama anak perempuan yang dirawat karena patah kaki ya itu Haru =="

Kiri : setting waktunya?

Cio : ini dia~

Yamamoto umur 6 tahun

Gokudera umur 6 tahun

Haru umur 6 tahun

Ugetsu (Kakaknya Yama) umur 26 tahun

G (kakaknya Goku) umur 26 tahun.

Kiri : jadi bedanya 20 tahun semua?

Cio : ya gitu deh =w="

Kiri : ya udah ga usah sedih sensei~ cerita sensei dari sononya emang jelek kok...

Cio : jahatnya... *mojok*

Kiri : heee?

Cio : tutup sono...!

Kiri : oke~ reader, maafkan atas cerita gaje dari author! Tapi bagaimanapun kritik dan saran kalian benar2 diperlukan, jadi RnR oke ^.Ob