A/N : Why hello tharr milady~ Jangan heran kenapa kemarin cerita ini belum masuk kategori 'Completed' xD~ Soalnya masih ada lanjutannya. Tapi ini cuma cerita pendek yang iseng saya bikin tentang gimana Hibari nerima atau nolak lamaran Mukuro kemarin (ceilaaa) #apaan
Jadi—selamat membaca :D
.
.
- - Eien no Monogatari - -
Ditulis oleh hibalicious
Pen-tidak-klaim-an? KHR punya Amano Akira-sensei
Hati hati dengan OOCnisme, Gombalisme, Sok-Romantisme, BLisme
Perché la nostra storia non finirà mai..
.
.
.
"Mi vuoi sposare, Kyouya?"
Hibari melebarkan matanya, mengangkat kedua alisnya ketika iris biru pucatnya memandangi kotak hitam yang Mukuro pegang. Didalamnya terlihat dua cincin silver yang tampak bersinar, dengan ukiran Mist dan Cloud flame. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada sang pemegang yang terlihat berbinar.
.
.
"Apa?
.
.
"Apanya 'apa', Kyouya?"
"Bicara apa kau? Aku tidak mengerti bahasa Itali. Jangan bicara padaku dengan bahasa itu."
...
:iconmukusweatdropdplz:
Mengelus tengkuknya, Mukuro kemudian menggelengkan kepalanya perlahan. Pasangannya ini benar-benar tau bagaimana cara merusak momen romantis. Ia menghela nafas, "Kyouya, Hibari Kyouya, cintaku manisku sayangku belahan jiwaku burung kecilku(?).."
A—APAAAAAAAAAAAAAAAA! KECIL?
..Eh?
Hibari mengangkat alisnya samar, dan sedikit bergidik setelah mendengar kalimat sebelumnya. "Hah?"
Mukuro mengambil satu cincin dari kotak tersebut dan memakainya pada jari manisnya. Ia lalu mengambil cincin yang satu lagi, memasukkan kotaknya ke saku dan menarik tangan Hibari. Ia tersenyum lembut, dan memakaikan cincin tersebut pada jari manis milik pasangannya itu.
"Nah. Bersamaku selamanya, Kyouya?" ia kemudian mencium punggung tangan Hibari.
Mata Hibari kembali melebar, memandang mata berbeda warna Mukuro yang menatapnya. Alisnya kembali bertaut, menoleh pada jari manisnya. Dan entah mengapa ia merasakan kehangatan seketika menyelimuti hatinya. Dapat ia rasakan detakan jantungnya yang tidak menentu. Jujur saja, Hibari tidak ta apa yang harus ia katakan saat ini. Oh bukan, mengeluarkan suara pun rasanya sulit. Ia hanya menatap Mukuro dan cincin ditangannya secara bergantian.
Hibari menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia tidak dapat menahan bibirnya yang mulai melekukkan senyum dibalik telapak tangannya, dan ia tidak mau menampilkan itu pada Mukuro. Wajah Hibari mulai menampakkan semburat merah yang semakin menyebar. Ia sendiri mengakui dirinya sangat senang—bahagia.
.
.
Tapi..
Entah.
Ia tidak pernah membayangkan untuk menjadi pasangan Mukuro seumur hidup, walaupun ia memang selalu ingin bersama Mukuro selamanya. Tapi, tidak ada yang tau kan kapan mereka akan dipisahkan oleh pembatas yang mustahil dilewati itu, kan? Kau tau, kematian—
Dan sejenak itu membuatnya ragu.
.
.
"..Maaf."
.
.
"Eh?"
Hibari tidak tau kapan ia atau Mukuro akan dipisahkan oleh pembatas itu. Tapi suatu saat hal itu pasti akan terjadi, dan ia tidak menginginkannya. Bukan kematiannya. Perasaan saat kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Ia tidak ingin merasakan perasaan yang merepotkan itu ketika suatu saat ia ditinggalkan—
—Mukuro.
.
.
Hibari benci perasaan seperti itu.
Seperti orang lemah.
.
.
Ia memejamkan matanya, menghela nafas panjang sebelum membuka mulutnya lagi. "Aku tidak bisa." ujarnya lirih, mengalihkan pandangannya dari Mukuro.
Mukuro mengernyitkan aalisnya, "K—Kenapa, Kyouya?"
Ia mengenggam erat lengan Hibari yang terdiam, tidak memberi jawaban apapun. Dan sepuluh detik kemudian, ia membuka mulutnya. "Entahlah.."
.
.
.
"Itu tidak akan terjadi, Kyouya." sang ilusionis sepertinya dapat membaca pikiran Hibari.
.
.
"Ha?"
.
.
Mukuro pun tau suatu saat mereka akan dipisahkan dengan kematian. Tapi ia tidak mengerti kenapa hal itu membuat seorang Hibari Kyouya yang tidak takut akan kematian menolak untuk menjadi pasangannya sampai kematian itu tiba. Mukuro sendiri tidak menginginkan hal itu, ia ingin bersama Hibari selamanya tanpa dipisahkan—
—Kematian.
.
.
Karena itu..
.
.
"Karena jika suatu saat aku terlahir kembali, aku akan mencarimu, Kyouya. Aku akan bersamamu lagi di kehidupan selanjutnya.. Aku berjanji.."
.
.
Karena cinta kita tidak akan berakhir.. Kyouya.
.
"Kau pikir aku akan mati sebelum kau?"
.
.
"Tentu tidak, Kyouya."
.
.
Dan aku tidak akan mati dengan mudah.
"Jadi?" sang lelaki berambut indigo mengulurkan tangannya pada Hibari. "Vuoi essere mia moglie, mia cara?"
Hibari merundukkan kepalanya, memandang telapak tangan Mukuro yang menanti sambutan darinya. Sejenak ia ragu, tapi perlahan, Hibari meraih tangan Mukuro, memajukan tubuhnya untuk menggapai lelaki itu. Sementara Mukuro melebarkan lengan, menyambut Hibari kedalam pelukannya. Dan mendekap sang skylark dengan seluruh hangat tubuhnya. Ia mengecup dahi Hibari lembut.
"Ti amo, amore mio. Io saro sempre con voi.. Kyouya."
.
.
.
"Sudah kubilang jangan bicara bahasa asing."
.
.
Mukuro tersenyum.
.
.
.
Because our story will never end..
- - Jadi, tidak ada tamatnya, kan? - -
A—APAAAAAAAAAAAAAAAA! KECIL?
(LAH DIBAHAS LAGI?) #abaikan
Y—Yo~ Bagaimana? 8D;; Saya ngerasa aneh, tapi entahlaah, ini dibikin gegara saya pengen banget naro kalimat gombal Mukuro yang "Karena jika suatu saat aku terlahir kembali, aku akan mencarimu, Kyouya. Aku akan bersamamu lagi di kehidupan selanjutnya.. Aku berjanji.." tapi ga tau mau naro di fanfic mana dan terpikirlah buat bikin lanjutan pendek ini =));;
Papa gombaaaaaaaal kyaa kyaa (A—APAANSIH!)
Jadi? 8D
B—Boleh minta pendapatnya dengan r—reviewnya lagi, milady? XD;;
Grazie gozaimashitaaaa for reading XD~#bahasanyakacau
- - Kamus Gombalisme - -
Eien no Monogatari = Never ending story.
Perché la nostra storia non finirà mai = Because our story will never end
Mi vuoi sposare? = Will you marry me?
Vuoi essere mia moglie, mia cara? = Will you be my wife?
Ti amo, amore mio. Io saro sempre con voi = I love you, my love. I'll always be with you.
(c) Google Translate, yang kemungkinan memberikan translate salah karena tidak ada yang sempurna, begitupun mbah Google kita ini u_u
#apasih
Oya, makasih review nya xD;; karena ga ada waktu cukup (S—SOKSIBUKDEH), ngga sempet bales semua D: Jadi saya bales disini aja ya oTL
Keiko no Midori - Waaaai~ 6918~ 8D Baguslah kalau suka XDb jadi ikut seneng hyahahaha XD *sodorin nanas* Hauu makasih ;;w;; saya juga cinta anda (E—EH?) #abaikan
Tetsunyan - *pukpuk* Susah dibuka, kah? XDa Eh? Nuuuuuh! Kyouya bukan mainan tapi alat hiburan ;;w;; *dijejelin tonfa* Yosh~ 6918 all the way~
Nesia Eg Yufa - Hyahahaha XD chapter extra ini lebih gombal lagi 8D Kyouya yang manis itu lucu XD~ (p—padahal OOC) E—Entahlaah XD~ Saya juga nungguin undangannya TuT
Adik—Eh, blackhairedpineapple - *digeplak* Disini endingnya diulas 8Db Reaksi Mama bisa dilihat diatas XD~ Waaii.. HiMW.. dakuh lagi ngehubungin si ilham dulu TuT dan.. My Heaven nunggu 6 chapter beres dulu 8D *joget samba* *dijejelin nanas*
Eszett - Ahoooy~ XD Selamat menikmati hidangan keduanya 8Db Semoga belum kenyang biar author lain pada semangat bikin(?) *digeplak* Iya bener XD MukuHiba udah paling klop 8D Ah~ Yang smutty belum berani ;;w;; Baru bisa bikin tahap pemanasan(?) aja XD;; #gajelas