GAJE

Rating: K+

Genre: Humor

Disclaimare: Naruto and all of it's character belong to MK *plak* Maksudnya Masashi Kishimoto

Warning: OOC, Typo, Yaoi? dan seperti judulnya yaitu Gaje

Summary: Kumpulan drabble gaje yang dibikin oleh seorang Author gaje dalam waktu senggangnya.

A/N: Kembali bersama saya~ RoSe Lapucell si Author stress nan bejad binti sinting dengan fic berjudul GAJE seperti Authornya~

Kenapa judul fic ini gaje? karena saya gak dapat inspirasi buat judulnya, jadi saya cuman make kata yang terlintas di kepala saya XD

Jangan lupa RnR ya~

XxXxXx

Chapter satu: Threesome?

Siang itu, dapat kita dengar sebuah suara yang sangat mencurigakan di markas Akatsuki. Tepatnya dari kamar Trio Kuek-Kuek, maksud saya adalah Trio Senpai-Kouhai. Alias dari kamarnya Sasori-Deidara-Tobi.

Orang pertama yang melewati kamar itu adalah Pein, sang leader bertampang preman pasar. Eits! Ngapain lu ngelempar majalah PleiBoi ke muka gue Pein? Gue gak butuh majalah kayak begituan! Di komputer gue udah- upss, lebih baik kita kembali ke jalan yang benar.

"Ughh! Ngg! Ah! Ha~" Itulah suara yang terdengar dari dalam kamar tersebut. Pein yang kebetulan lewat pun langsung saja menempelkan telinganya ke pintu tersebut.

Selidik cari selidik(?) di ketahui bahwa pemilik suara tersebut adalah Deidara. Sang teroris yang tak jelas apa jenis kelaminnya tersebut.

"Bagaimana rasanya? Enak tidak?" Tanya suara lainnya, yang diketahui suara milik Sasori.

"Uhhn, iya... un. Rasanya enak~" Jawab Deidara, dan dari nada bicaranya diketahui bahwa dia sangat menikmatinya.

"Bagus lah kalau begitu" Kata Sasori

"Huwaaa~ Curang! Kenapa cuman Sasori-senpai aja! Tobi kan juga mau coba~!" Kali ini terdengar suara rengekan Tobi dari dalam kamar tersebut.

"Hmm? Tobi juga mau coba? Boleh aja sih, tapi hati-hati ya" Kata Sasori mengiizinkan Tobi untuk menggantikannya dalam aktifitas yang sedang ia lakukan.

"HOOOREEE!" Teriak Tobi super lebay.

"Begini caranya Tob. Pertama-tama, Tobi duduk di atas Deidara, terus lakukanlah secara perlahan" Kata Sasori menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Tobi.

"Iya Senpai~! Tobi ngerti!" Jawab si Tobi penuh semangat.

Semenit kemudian, terdengarlah suara rintihan(?) Deidara.

"Ugh! Ah! To, Tobi. Pelan ah! Sedikit ha!" Begitulah suara rintihan Deidara.

"Aduh Tobi~ Kamu terlalu cepat, terus kurangi tenagamu. Liat tuh, Deidara jadi kesakitan" Kali ini terdengar suara Sasori yang kelihatannya panik.

"Ma, maafin Tobi-senpai! Tobi akan mencoba untuk pelan sedikit!" Jawab si Tobi.

'Ugh, sebenarnya mereka lagi ngapain sih?' Tanya batinya Pein yang pikirannya sudah lari keman-mana.

Dan sepertinya, pengupingnya jadi bertambah. Sekarang tidak hanya ada Pein, melainkan Konan, Hidan, Itachi & Zetsu. Dan kalau kita perhatikan secara seksama, kita bisa melihat adanya dua garis berwarna merah yang mengalir (cukup) deras dari hidungya Pein, Hidan & Itachi. Kenapa Konan dan Zetsu tidak memiliki dua garis merah yang mengalir dari hidung? Itu karena mereka berdua baru saja datang.

Kembali ke SasoDeiTobi. Tampaknya 'aktifitas' yang mereka lakukan sudah cukup jauh. Hal itu terbukti dengan suara ritihan Deidara yang selanjutnya.

"Ah...ha... Da... Danna... un... Aku dah gak kuat lagi!" Rintih Deidara.

"Sabar Dei, sebentar lagi Tobi selesai kok" Jawab si Sasori.

"Ta... tapi aku dah ah! Gak kuat, un! Sa... sama Danna... ugh aja, un. To... Tobi, gak bener ah!un" Sahut Deidara.

"Baiklah kalau begitu. Tobi, gantian" Kata Sasori dengan nada memerintah.

"Hee? Tapi Tobi kan baru sebentar! Sedangkan Sasori-senpai kan udah dari tadi malam!" Rengek si Tobi.

'Wad de? Dah dari tadi malam? Ternyata Sasori kuat juga ya' Kata batinnya si Pein yang pikirannya sudah ngeres dari dulu. Aduh Pein~ apalagi nih! Ngapain lu ngelempar doujin 1827 punya Konan ke gue! Gue ogah baca Seme!18! Ehem! Mari kita kembali ke SasoDeiTobi.

"Ayolah Tob, gak kasian apa kamu ngeliat Deidara?" Tanya Sasori ke kouhainya tersebut.

"Uh, kasian sih." Jawab si Tobi, dan tampaknya Tobi sedang berpikir keras dari balik topengnya "Baiklah, kalau itu keinginan Dei-senpai! Tobi mau gantian sama Sasori-senpai" Jawab si Tobi sedikit kecewa.

"Makasih Tob" Jawab Sasori.

"Nah, Deidara. Gimana rasanya?" Tanya Sasori lagi,

"Ugh, i... iya, un. Lebih enak dari si Tobi, un" Jawab Deidara.

"Boo, mentang-mentang Tobi masih pemula dalam hal begituan" Kata Tobi dengan nada kecewa. Dan kalau kita bisa melihat ke dalam kamar tersebut sudah dapat dipastikan bahwa Tobi pundung di pojokan.

"Jangan sedih dong Tob, buat pemula kamu udah lumayan kok" Kata Sasori berusaha menghibur Tobi.

"Em... emang lumayan sih, un. Ta... tapi tenaganya gak nanggung-nanggung" Sambung Deidara, dan tampaknya nafasnya sudah kembali normal.

"Iya~ Tobi tau. Eh? Dah seledai ya Senpai?" Tanya Tobi penasaran.

"Iya, un. Aku dah ngerasa enakan kok, un" Jawab si Deidara.

'Merasa enakan? Emang tadi lagi ngapain sih?' Tanya batinnya Pein yang tampaknya dua garis merah dari hidungnya sudah berhenti mengalir, begitu juga dengan Hidan & Itachi. Dan sepertinya Konan & Zetsu sudah pergi entah kemana.

"Iya, lagian kasian si Deidara. Punggungnya udah merah gara-gara kelamaan di kerokkin" Sahut si Sasori.

GUBRAK.

Hanya itu suara yang terdengar dari luar kamar tersebut. Dan kita bisa melihat bahwa Pein, Hidan & Itachi sudah tumbang karena kaget.

Makanya! Jangan berpikiran yang macam-macam Pein, rugi kan elu buang-buang waktu dan darah cuman buat ngedengerin Deidara di kerokkin. Eits! Ngapain lagi lu ngelempar doujin AkuRoku punya Konan ke gue? Gue emang suka AkuRoku, tapi sebaiknya elu berhenti ngelemparin doujinnya Konan sebelum elu yang dilempar sama Konan!

TBC

Chapter satu end~

Muahahaha! Kenapa? Mesum? Gaje? Gak ngerti? Jangan khawatir! Saya saja sebagai Author sama sekali gak ngerti! *plak*

Anyway~ Review plis *ngarep*