Summary: Naruto murid baru? Tapi, sasuke mengincarnya?
Disclaimer: Semuanya punya om kishi.
Rated: M
WARNING: YAOI! LEMON! DON'T LIKE DON'T READ!
ooO Mika, RI, dan Dobe Ooo
"Ne, Teme, dari mana kau tau tempat seindah ini?" tanya Naruto, tangannya terus bergerak menekan tombol di kamera-nya, sesekali dia berpindah tempat untuk mencari objek yang bagus.
"Aku sering ke sini dulu bersama Baka Anniki," jawab Sasuke yang telah membaringkan tubuhnya di rerumputan.
"Ooh..." balas Naruto singkat. Dia kembali berpindah tempat menuju pinggir danau untuk memotret kumpulan teratai yang mengapung di permukaan. Ya, mereka sekarang tengah berada di pinggir danau kecil yang berada di tengah hutan.
"Hn. Aku baru tahu kau suka memotret, Dobe." Sasuke beranjak dari tidurnya dan mendekati Naruto.
"Ya begitulah... Hehe... Kau juga suka memotret Teme?" tanya Naruto lagi, pandangannya tetap tertuju pada kumpulan teratai di tengah danau,
"Tidak juga. Tapi aku bisa sedikit." Sasuke duduk di dekat Naruto sambil ikut memperhatikan teratai-teratai itu.
"Ooh... mau mencoba?" Naruto menyodorkan kamera mini-nya ke Sasuke. Sekarang Sasuke tahu, kenapa Naruto sangat tidak ingin meninggalkan tas-nya di sekolah. Ya, karena kamera mungil itu ada di dalam tas-nya tadi.
"Hn. aku lagi malas, Dobe." ujar Sasuke sambil duduk di bawah pohon yang rindang sambil membaca buku yang ia bawa.
"Ya sudah." jawab Naruto.
Lalu Naruto pun kembali memotret disekeliling danau, setelah setengah jam Naruto asyik memotret, Naruto pun duduk di samping Sasuke yang sedang asyik membaca buku.
"Teme~"panggil Naruto.
"Hn?"
"Aku lapar" jawab Naruto
"Hhhh... dasar Dobe." ujar Sasuke sambil menutup buku yang ia baca.
"Tapi, aku kan lapar teme~" rengek Naruto.
"Hn, iya iya. ayo ke mobil."ujar Sasuke sambil berjalan menuju mobilnya.
"Asyik~!" ujar Naruto kegirangan dan Sasuke hanya bisa menghela nafas.
Mobil yang di bawa Sasuke terus melewati jalanan kota, menuju ke sebuah restoran mewah di Konoha.
Sesampainya di sana, Naruto segera masuk ke restoran dan mengambil tempat duduk di sudut restoran, meninggalkan Sasuke sendirian di luar.
"Kenapa kau meninggalkanku, Dobe?" Sasuke yang telah masuk ke restoran, segera mengambil tempat duduk di hadapan Naruto.
Lalu, mereka pun memesan makanan dan menunggu 15 menit. Setelah 15 menit, pelayan itu datang membawa makanan dan meletakkannya di atas meja. Naruto yang sudah kelaparan langsung menerjang spaghetti yang tidak berdosa itu.
"Hehe... aku lapar Teme. Lagipula tadi pagi aku belum sarapan," jawab Naruto dengan mulut yang dipenuhi spagetti.
"Ck, dasar. Memangnya orang tuamu tidak mau memberimu makan?" cibir Sasuke sambil mengaduk jus tomat yang dia pesan tadi.
"Bukan begitu..." Naruto membersihkan mulutnya sebentar, lalu kembali bicara,
"... Mereka dinas keluar kota selama beberapa minggu ini, jadi aku sendirian. Dan karena persediaan ramen di rumah habis, aku tidak sarapan." Naruto kembali mengunyah spagetti-nya perlahan.
"Dasar Baka Dobe." ujar Sasuke sambil meminum jus tomatnya.
"Uuh! teme! jangan panggil aku baka!" ujar Naruto kesal.
"Hn"
"Hhh... dasar teme!" jawab Naruto sambil melahap Spagetti nya. setelah selesai makan, Naruto dan Sasuke berniat jalan-jalan mengelilingi kota dengan jalan kaki, Sasuke menaruh mobilnya di tempat parkiran restoran yang tadi mereka pun berjalan dengan riang sambil melihat kanan kiri. lalu dia melihat ada toko kue, dan tertarik untuk mendekati toko kue itu. Sasuke hanya bisa mnghela nafas, sambil mengikuti kemana Naruto itu pergi.
"Hwaaaa! Keren! Teme... Teme... lihat ini!" panggil Naruto ke Sasuke yang terus berjalan mendekatinya sambil menunjuk-nunjuk seloyang kue mungil di etalase.
"Hn? Apanya yang keren?" tanya Sasuke, mata onyx-nya terus memperhatikan kue yang ditunjuk Naruto, mencari sisi keren dari kue itu.
"Kuenya! Lihat... ada lambang uzumaki-nya!" seru Naruto, heboh. Ya, memang ada sembilan lambang spiral kecil dan satu lambang spiral besar berwarna orange di permukaan kue itu.
"Hn. Cuma itu?" cibir Sasuke, tangannya bergerak memanggil salah satu pelayan di sana untuk mengambilkan kue itu.
"Huuhh! Apa kau lupa? Uzumaki kan nama marga-ku. Selain itu, jumlah spiral-nya ada sepuluh, sesuai dengan tanggal dan bulan lahirku," jawab Naruto.
"Hn. jadi ulang tahunmu tanggal sepuluh" ujar Sasuke.
"Tentu saja! dan tanggal sepuluh itu hari ni teme!" ujar Naruto semangat.
"Apa? Hari ini?" jawab Sasuke kaget.
"Iya, sebenarnya aku ingin merayakan ulangtahunku, tapi aku tidak punya uang yang cukup untuk membeli kue. dan lagi orangtuaku sedang dinas, jadinya tidak bisa merayakan ulangtahunku." ujar Naruto panjang lebar.
Sasuke hanya bisa terdiam melihat Naruto, dan akhirnya menyuruh Naruto memilih kue untuk ulangtahunnya. awalnya Naruto menolak, tapi karena Sasuke memaksanya, Narutopun menyerah dan langsung memilih kue yang ada lambang spiral kecil dan besar.
Sasuke pun segera membayar kue yang dipilih Naruto, dan mereka berdua menyudahi jalan-jalannya dan berniat ke apartemen Naruto, untuk merayakan ulang tahunnya.
"Berantakan!" komentar Sasuke saat melihat isi rumah Naruto.
"Cerewet! Yang penting bisa ditinggali," jawab Naruto sambil melangkah masuk ke dapur.
Beberapa menit kemudian, Naruto kembali ke ruang tamu sambil membawa seloyang kue yang mereka beli tadi.
"Kau belum pulang? Sebentar lagi gelap lohh..." kata Naruto sambil mendudukkan diri di sebelah Sasuke.
"Kau... mengusirku?" tanya Sasuke, lalu mengambil sepotong kue di loyang.
"Bukan begitu... Hei! Jangan dimakan dulu!" seru Naruto, kesal.
"Kenapa memangnya?" Sasuke terus mengunyah kue yang dia ambil.
"Uuh! Harusnya aku meniup lilinnya dulu... baru kau boleh makan! Ck, apa kau tidak pernah merayakan ulang tahun?" Naruto kembali menggembungkan pipi dan memajukan mulutnya.
"Hn"
"Dasar teme! selalu menjawab seperti itu." sungut Naruto.
"Hn. kue ini sangat manis dobe." pinta Sasuke.
"Kalau itu manis, kenapa kau mau memakannya?" tanya Naruto.
"Karena kau berulang tahun hari ini Naruto." jawab Sasuke.
Sasuke pun langsung menarik tangan Naruto, dan membisikkan kata-kata untuk Naruto.
"Otanjoubi omedetto, Naruto" bisik Sasuke ditelinga Naruto.
Naruto yang mendengar kata-kata itu hanya tersipu malu, dan lagi semburat merah di pipi Naruto mulai kelihatan, karena Sasuke memanggil nama 'Naruto'.
Semburat merah muda itu semakin bertambah saat Naruto merasakan bibir Sasuke menyentuh dahi-nya, lembut. Perlahan bibir itu turun, mengecup matanya yang tertutup rapat lalu beralih ke bibir ranum Naruto. Perlahan kecupan hangat itu berubah menjadi lumatan kecil di bibir Naruto, membuat pemuda ceria itu mengerang pelan.
"Berapa umurmu sekarang, Naruto?" bisik Sasuke lagi. Tangan putih-nya membingkai ke dua belah pipi Naruto.
"17." ujar Naruto sambil terus memperlihatkan semburat merah diwajahnya.
"Hn. Naruto..." panggil Sasuke sambil memandang Naruto.
"Apa?" tanyanya.
"Aishiteru." ucap Sasuke.
Naruto kaget mendengar Sasuke berkata begitu, dan akhirnya menjawab "Kau serius?" tanya Naruto tidak percaya.
"Hn"
"Tapi kan kita baru kenalan teme." jawab Naruto.
"Aku tidak peduli." ujar Sasuke sambil memeluk Naruto.
"Ukh! Teme! Sesak!" Naruto mendorong pundak Sasuke yang terus memeluknya erat.
"Hn," Sasuke melepaskan pelukannya lalu mengecup bibir Naruto sekali lagi.
"So... will you be my boyfriend, Naruto?" Mata onyx Sasuke menatap mata safir Naruto dengan tajam.
"Aku... aku tidak tahu Teme... Beri aku waktu..." pinta Naruto, lembut. Sebuah lumatan dibibirnya menjadi balasan atas permintaannya itu.
"Hn, tidak bisa. Aku tidak mau kau direbut orang lain," ujar Sasuke. Dia membenamkan kepalanya di rambut pirang Naruto, menghirup aroma di sana.
"A-aku... Aku tidak yakin..." Naruto menyandarkan kepalanya di dada bidang Sasuke, mata biru-nya terpejam, merasakan kenyamanan yang tercipta di sana.
"Yakinlah Naruto, yakinlah bahwa kau mencintaiku juga." Sasuke mengelus rambut pirang Naruto, lalu kembali mendekapnya.
"Ta-tapi..."
"Sssstt, tenanglah aku tidak akan menyakitimu." ujar Sasuke, dengan jarinya yang tepat di mulut Naruto.
Naruto hanya diam beberapa saat, dan akhirnya dia berbicara lagi "Apa? kau bercanda?" tanya Naruto.
"Aku serius, dobe." jawabnya sambil memeluk Naruto.
"Tapi... kita ini sesama laki-laki." ujar Naruto.
"Aku tidak peduli." jawab Sasuke sambil mengeratkan pelukannya.
"Aku sudah bilang kan? Hubungan sesama laki-laki sudah biasa di sini," lanjut Sasuke.
"Tapi... Kalau begitu... Umm... Kalau kau menyukai sesama jenis... Lalu kenapa kau tidak dengan orang lain saja?" tanya Naruto lagi. Dia melepaskan pelukan Sasuke dan menatap mata onyx itu.
"Hn? Kau... menolakku?" Alis Sasuke terangkat saat mendengar pertanyaan dari pemuda yang dia cintai itu.
"Bukan... bukan..." Naruto menggelengkan kepalanya, pelan. Lalu kembali melanjutkan perkataannya,
"Aku... hanya merasa tidak pantas untukmu. Kau... terlalu sempurna," lanjut Naruto.
"Hmm~ tapi kau adalah matahariku, dobe." ujar Sasuke sambil mengelus pipi Naruto.
Naruto hanya bisa tersipu malu mendengar ucapan Sasuke.
"Jadi apa kau menerimaku?" tanya Sasuke.
"Ngh... aku tak yakin teme... tapi entah kenapa aku merasa nyaman denganmu." jawab Naruto dengan wajah yang memanas.
"Kuanggap itu sebagai 'iya', dan sekarang kau adalah kekasihku." ujar Sasuke sambil menjilati leher Naruto.
"Nghh..." desah Naruto.
Naruto mendorong pundak Sasuke lagi, memaksa Sasuke untuk menghentikan jilatan-nya. Dia menatap mata Sasuke lagi, lalu berujar pelan,
"Ne, Sasuke... jujur aku belum pernah tahu apa itu 'cinta' jadi..." Naruto terkesiap, kata-katanya dipotong oleh lumatan ganas dibibir-nya.
"Jadi... aku akan tunjukkan apa itu 'cinta' Dobe," lanjut Sasuke, seenaknya.
"T-tapi... Hwaa! Teme! Lepas!" Naruto memukul-mukul pundak Sasuke, memberontak saat pemuda Uchiha itu menggendongnya ke kamar terdekat.
Sasuke menjatuhkan Naruto di atas kasur Naruto yang bewarna otange cerah. dengan cepat Sasuke menindih Naruto, tak peduli Naruto memberontak. Sasuke terus menjilati leher Naruto, membuat Naruto mendesah.
"Ahh~" Desah Naruto.
"Kau menikmatinya kan?" tanya Sasuke sambil melepaskan kancing baju Naruto satu persatu.
"Ja-jangan Teme." ujar Naruto sambil mendorong Sasuke.
Sasuke yang merasa terganggu pun, akhirnya menggenggam kedua tangan Naruto dan menaruhnya di atas kepala Naruto.
"Dengan begini, kau tidak akan berontak lagi." jawab Sasuke sambil menjilat puting susu Naruto.
"Ahh~ Aaahh…"
"Hn. 'Rasamu' enak, Naruto..." bisik Sasuke sambil terus menjilati dada Naruto, lalu turun kebawah dan menjilati tatto spiral di perut pemuda itu.
"Nghh... berhenti Sasuke," Naruto menjabak dan mengacak-ngacak rambut raven Sasuke, tapi pemuda Uchiha itu sama sekali tidak menggubrisnya. Sasuke kembali ke leher Naruto, mengigiti dan menjilatinya dengan penuh nafsu.
"Ukhh! Teme!" Naruto mengerang pelan saat tangan kiri Sasuke telah bermain di kejantanannya.
Sasuke pun mengocok barang Naruto yang sedikit mengeluarkan cairannya.
"Aah! Te-teme~" desah Naruto sambil meremas rambut sasuke.
Sasuke pun mulai semangat untuk menjamah tubuh Naruto. pertama-tama dia menjilat tanda kissmark di leher Naruto, lalu turun kebawah dan menjilat puting susu Naruto. Naruto hanya bisa pasrah atas kelakuan Sasuke yang kian menjadi.
"Aaah~ Aaakhh…" desah Naruto.
Sasuke terus menjilati tubuh Naruto. Sesekali dia menggesek kejantanaan mereka berdua.
"Akkh! Teme! Nghh!" Naruto mulai menikmati setiap tindakan yang dilakukan Sasuke. Keringat pun mulai bercucuran dari tubuh Naruto, membuat Sasuke semakin ingin 'menyantap'nya.
"Dobe... Ahh! Bagaimana rasanya? Hnh?" Sasuke mengecup mata dan bibir Naruto cepat. Semakin lama mereka berdua semakin terbakar oleh nafsu dunia.
"Akh! Ahh~ teme~. kumohon! jangan!" tolak Naruto.
"Hn. tapi kau menikmatinya kan? lihat saja 'barangmu' ini Naruto, sudah mengeluarkan sedikit cairan." ujar Sasuke sambil memainkan kejantanan Naruto dengan jari telunjuknya.
"Ah... uuh... Nnhh.. ja-jangan..." desah Naruto, saat Sasuke mulai memainkan ujung kejantanan Naruto.
Merasa tidak puas, Sasuke pun langsung memasukkan kejantanan Naruto ke dalam mulutnya. Sasuke melakukan mouth job nya dengan cepat. Naik turun, Naik turun, begitulah seterusnya. membuat Naruto mendesah keenakan.
"Aaahh... Te-teme... Ngghh..." Sasuke mulai menggila karena desahan Naruto yang begitu sexi. dengan sengaja, dia memperlambat gerakan mouth jobnya, berharap Naruto memohon kepada Sasuke.
"Aaah… te-terus… lebih cepat.. aahh… teme…Annhh…" desah Naruto memohon kepada temenya untuk melakukannya lebih cepat lagi. Sasuke menuruti perintahnya dan mempercepat mouth job nya itu.
"Aaah… Aaah… Aaah… Uuuh… Nnnhh…." Desah Naruto menjadi-jadi.
Sesaat Sasuke mulai merasakan tubuh Naruto mengejang, dan ingin mengeluarkan hasratnya. Tapi Sasuke tidak akan membiarkan nya dan sengaja melepaskan kejantanan Naruto dari mulutnya membuat Naruto mengerang putus asa.
"Aaaahhh…" erang Naruto dengan kecewa.
"Tak akan kubiarkan kau keluar duluan, Dobe." Ujar Sasuke sambil membuka celananya.
Wajah Naruto memanas, saat melihat ukuran kejantanan Sasuke lebih besar dari Naruto. Naruto tidak bisa mengedipkan matanya, dan membuat Sasuke menyunggingkan seringaiannya.
"Hn. Bahkan kau sampai lupa berkedip dobe." Ujar Sasuke. Wajah Naruto memerah, saat mendengar perkataan Sasuke.
"Sudah hentikan! Aku tidak- Akkhhh! Sakit!" Jari Sasuke pun kangsung menerobos lubang Naruto yang sempit. Membuat Naruto teriak kesakitan.
"AKKH! Sakit teme!" teriak Naruto. Tetapi Sasuke tidak menghiraukan perkataan Naruto dan langsung memasukkan jari keduanya, dan disusul jari ketiga.
"AKKH! TEME! SAKIT! HENTIKAN!" Teriak Naruto sekencang-kencangnya.
Sasuke terus melakukan aksinya dengan ketiga jarinya, tak dihiraukannya teriakan Naruto yang memohon untuk berhenti, malah membuat Sasuke menjadi semangat.
Akhirnya Sasuke berhasil menyentuh titik kenikmatan Naruto. Membuat Naruto mendesah kenikmatan.
"AAHH~"
"Hn. Sudah nikmat dobe? Kau mau lebih? Akan kukabulkan." Sasuke mempersiapkan kejantanannya tepat dilubang Naruto. Dan langsung menghentakkannya kedalam lubang Naruto.
"Akkh! Sakit!" teriak Naruto saat benda yang lebih besar masuk kedalam dirinya.
"Hn. Tahan dobe." Ujar Sasuke sambil memaju mundurkan pinggulnya.
"Ahh.. Ahh… teme… uhh… Ohhh… Ce-cepaat…" Desah Naruto.
"Hn. Kau udah mulai menikmatinya ya, Dobe?" ujar Sasuke sambil terus memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat.
"Nggh… Aaahh… Mmhh… Aaahh…"
Sasuke terus memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat, semakin cepat. Membuat Naruto mengejang dan mulai merasakan klimaks, Sasuke juga mulai merasakan klimaks, lalu dia mengeluarkan barangnya di lubang Naruto, hingga hanya kepalanya yang ada di dalam. Dan menghentakkan nya kembali, membuat dia mengeluarkan cairannya begitu saja.
"AAHH…Sasuke!" Naruto pun mengeluarkan hasratnya begitu pula Sasuke.
Sasuke mengeluarkan kejantanannya dan akhirnya terbaring disamping Naruto.
"hhh…Terimakasih Naruto, aku menikmatinya." Ujar Sasuke sambil memeluk Naruto.
"Uhh! Aku lelah Sasuke!" jawab Naruto.
"Hn. Tidurlah." Sasuke pun menyelimuti Naruto dan akhirnya mereka berdua tertidur.
(x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x)
Keesokan paginya.
"Aaww! Sakit!" erang Naruto saat dia merasakan bagian bawahnya sakit.
"Hn? Kenapa dobe? Tanya Sasuke sambil mengucek-ngucek matanya karena dia habis bangun tidur akibat suara Naruto.
"Kenapa apanya! sakit tau! Dasar teme jelek!" marah Naruto.
"Hn. Gimana kalau kita melakukannya lagi?" ujar Sasuke dengan seringaiannya.
Naruto yang merasakan rambu-rambu bahaya ingin berlari, tapi sepertinya dia sudah ditangkap duluan oleh Sasuke.
"Lepaskan!" teriak Naruto.
"Tidak akan." Ujar Sasuke sambil menjilat cuping Naruto.
"Kubilang lepaskan! Dasar pervert!" teriak Naruto membuat apartemennya jadi ramai.
Dan sepertinya ronde kedua akan dimulai.
-The End-
Hoho. Kyknya yang ini kurang Hot. Yang ini aku krjakan slma 2 hri. *bnrkan?*
RI. Mksih sdh membantu. n.n, Kau anggota yang baik. dan utk dobe Terimakasih.
Dan untuk para reader, sprtinya kami akan mengganti nama akun ffn yg baru krna ad 2 anggota yang msuk. Dan otanjoubi omedetto Naruto, maaf telat 2 hari, smga langgeng dgn sasuke ya . hahahaha.