Disclaimer: Masashi Khisimoto. Dialah yang memiliki seluruh karakter dan cerita yang ada di dalam fiksi ini. Tak ada maksud komersial apapun.

| Sasusaku |

| AU | OOC | Typo | Garing |

| T |

| Romance | Humor |

| musuko-kun |

.

Hanya sebuah fiksi sederhana dari saya.

Happy reading and enjoy!

.


He Is Sakura


Itu dia pria keren nan cerdas! Seseorang yang duduk di pojok kanan belakang kelas. Sedang duduk dengan kedua tangan berada didagunya dan mata onyx yang menatap tajam. Ya tuhan, kenapa kau ciptakan manusia sesempurna dia, wajahnya, matanya, rambut ayamnya, tubuhnya, sifatnya yang cool, dan suaranya yang membuat setiap wanita terhipnotis. Mataku tak letih-letih menatap manusia terindah itu.

Ya, dia adalah Sasuke Uchiha si idola di Konoha High School. Bukan hanya di lingkungan kaum Hawa saja, tetapi kaum Adam juga mengaguminya. Cowok yang mendapatkan gelar pria terfavorit selama dua kali berturut-turut di sekolah, dan pemain basket terbaik.

Tapi sayang, cowok sekeren dia sangat dingin terhadap wanita. Sampai-sampai Sasuke digosipi seorang gay! Memang sih dia sangat dekat dengan teman cowoknya, mungkin itu sebabnya ia di gosipi seperti itu. Tapi aku tidak percaya dengan gosip itu, aku tetap yakin dia adalah pria normal dan tak lama lagi akan menjadi milikku.

"Oh tidak! Dia melihatku! Bagaimana ini!" kata Sakura bingung tak karuan sembari membuang muka.

Tak jauh darinya, ada sekumpulan cewek-cewek yang asik menggosip. Mereka sedang menggosipi seorang cowok yang nekad mengubah dirinya menjadi seorang cewek. Sakura yang tak sengaja mendengarnya, juga ikut-ikutan bergabung.

"Lihat Sasuke, dia sedang asik berbincang dengan Naruto. Padahal dari dulu aku saja tak pernah diberlakukan seperti itu!" bisik Ten-ten kepada semua cewek yang bergosip.

"Benar-benar! Kami juga curiga dengan Sasuke!" balas anak-anak cewek lainnya dengan suara yang lumayan kuat tapi syukur Sasuke tak mendengarnya. Namun, Sakura yang begitu cinta mati kepada Sasuke menjadi sangat kesal kepada teman-temannya.

"Hei kalian! Jangan berbicara seenaknya ya! Dia itu normal! Sekali lagi kalian berbicara seperti itu, siap-siap tanganku akan melayang ke wajah kalian!" teriak Sakura dengan sangat kerasnya dan membuat seluruh siswa terdiam. Ino yang malu melihat tingkah sahabatnya itu, langsung menenangkan Sakura.

Teng teng teng… suara bel pulang berkumandang di Konoha High School, Sakura yang lari terburu-buru tak sengaja menabrak Sasuke hingga keduanya terjatuh.

"Kau tidak punya mata ya!" kesal Sasuke sembari mencoba membangunkan dirinya. Sedangkan Sakura yang ikut-ikutan jatuh hanya bisa terdiam dan dibantu Ino untuk berdiri.

"M… Maaf!" sesal Sakura dengan kepala merunduk. Tapi Sasuke tak membalas pernyataan Sakura dan beranjak pergi dari TKP.

"Huuh, begitulah perilakunya terhadap cewek. Sangat dingin, tapi tetap saja seluruh wanita di sekolah ini mengaguminya, termasuk aku." kata Ino menjelaskan.

"Andaikan aku dilahirkan menjadi cowok, pasti sekarang ini aku bisa dekat dengan Sasuke. Tapi apa mau dikata, aku adalah seorang cewek," susul Ino dengan perasaan sesal. Sakura yang mendengarkannya langsung mendapatkan ide dan tanpa basa-basi menarik tangan Ino menuju kerumah Ino.

.

DI RUMAH INO

Ino yang bingung melihat tingkah sahabatnya itu langsung melepaskan tangannya dari genggaman Sakura.

"Kau kenapa sih Sakura? Tiba-tiba menarikku dan membawa kita ke rumahku!" kesal Ino seraya mengusap-usap tangannya yang sakit karena ditarik.

"Sudahlah, aku punya tugas untukmu!" jawab Sakura dengan perasaan senang. Setelah sampai di kamar Ino, Sakura menjelaskan apa maksud dari niatnya.

.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

"Apa! Apa kau sudah gila!" kejut Ino.

"Yap, aku sudah gila karena cinta. Jadi bantu aku ya!" balas Sakura enteng.

"Tapi, apa kau serius? Apa kau tidak menyesal nantinya?" Tanya Ino yang tak percaya.

"Iya Inoku sayang! Kau pandai mendandani orang kan? Kalau begitu, cepat dandani aku menjadi seorang lelaki sejati!" tegas Sakura. Ino hanya bisa tertegun, karena melihat temannya itu rela menjadi seorang lelaki hanya demi Sasuke. Dengan perasaan terpaksa, Ino pun mendandani Sakura dengan peralatan seadanya.

Setelah berjam-jam, akhirnya Ino berhasil mengubah sahabatnya itu menjadi seorang pria. Rambut Sakura telah menjigrak, dengan beberapa tindik di hidung dan telinganya, juga tak lupa pakaian ambu radul ala pria.

"Baiklah bagaimana pendapatmu tentang aku sekarang?" Tanya Sakura sembari menatapi tubuhnya dari cermin.

"Ya begitulah, tapi bagaimana menjelaskan semua ini kepada orangtuamu, hah!" kesal Ino.

"Hahaha! Tenang saja, kau tinggal mengatakan kepada orangtuaku kalau aku dapat tugas dari guru ke suatu desa terpencil! Oke!" balas Sakura enteng. Ino hanya menganggukkan kepalanya karena pasrah melihat sahabatnya.

"Terus dimana kau akan tinggal Sakura?" bingung Ino.

"Sudahlah, itu masalah gampang. Kau tidak perlu khawatir! Sekarang yang harus kau lakukan adalah merahasiakan identitas diriku, Oke!" jelas Sakura, dan sekali lagi Ino hanya membalas dengan anggukan kepala. Sakura lalu berfikir nama apa yang cocok buatnya, akhirnya ia memutuskan nama samarannya adalah Saku Kumuro.

.

KEESOKAN HARINYA

Teng teng teng, bel masuk telah berbunyi di Konoha High School, para murid telah masuk kedalam kelasnya masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak!" sambut Bu Shizune yang baru saja memasuki kelas. Kemudian Bu Shizune memperkenalkan murid baru.

"Baiklah anak-anak, kita kedatangan murid baru. Ayo silakan masuk!" kata Shizune sembari mempersilahkan murid baru itu untuk masuk.

"Hai semuanya! Perkenalkan nama saya Saku Kumuro! Salam kenal!" sahut Sakura yang baru saja memasuki kelas sambil melambaikan tangan. Ino hanya bisa merundukkan kepalanya karena malu melihat tingkah sahabatnya itu sembari berharap tidak ada yang mengenali Sakura.

Sasuke yang menyaksikannya hanya tersenyum. Tak ada satupun teman-teman Sakura yang terlihat curiga.

"Wah! Besar sekali ya dadanya! Hahaha!" ejek Naruto yang mengundang gelak tawa seluruh temannya. Sakura lalu kesal tapi mencoba menahan amarah. Ya, walau dari luar ia tampak seperti pria, tapi Sakura tak dapat menyembunyikan dadanya.

"Yap, aku kan sering berolah raga! Jadi badanku atletis!" balas Sakura dengan senyum.

"Wah, tampan juga cowok ini, metal pulak tuh." batin Temari.

"Pulang sekolah ini, aku harus mengajaknya kencan!" batin Ten-ten sambil tersenyum.

Setelah Sakura memperkenalkan dirinya, Shizune menyuruh Sakura untuk memilih tempat duduknya. Tak sedikit para siswa cewek memintanya untuk duduk bersama, tapi Sakura memutuskan untuk duduk di sebelah Sasuke.

"Hai salam kenal!" sahut Sakura kepada Sasuke. Tapi Sasuke hanya membalas dengan tatapan datar.

.

Teng teng teng, bel istirahat pun terdengar. Sakura yang tak tahan untuk buang air besar bergegas pergi ke toilet. Karena terburu-buru, Sakura tak menyadari bahwa ia masih menyamar menjadi pria. Sakura kemudian memasuki toilet yang bertuliskan wanita.

"Aaaakkhh! Dasar cowok tak tahu diri! Keluar! Kau ingin mengintip kami kan!" teriak para wanita sembari mendorong Sakura untuk keluar.

"M… maaf! Saya tadi tak bermaksud seperti itu! Saya sangat kebelet makanya salah masuk!" sesal Sakura sambil memegang pantatnya karena sudah tak tahan lagi.

Tanpa berfikir panjang, Sakura masuk ke toilet pria dan melihat banyak cowok di dalamnya. Sakura sudah tak memikirkan lagi apa jadinya kalau dia masuk ke toilet cowok, pasti ia akan melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat.

Untuk mencegahnya melihat yang tidak-tidak, Sakura menutup matanya. Setelah itu, ia melangkahkan kakinya perlahan-lahan menuju kamar toilet. Tetapi setelah ia cari, kamar toilet untuk buang air besar sudah penuh semua, namun ada satu yang kelihatan tak bertuan. Dengan tenaga yang masih ada, ia berusaha membuka kamar toilet yang mungkin tak terkunci. Namun, karena pupnya sudah di ujung tanduk, tanpa berfikir panjang ia menobrak pintu tersebut.

Akhirnya, pintu itu dapat terbuka tetapi Sakura terkejut setelah melihat kedalamnya. Ternyata ada seseorang yang buang air besar, dan orang tersebut adalah Sasuke! Yang lebih parahnya, Sasuke dalam keadaan hanya memakai baju, sedangkan celananya terbuka karena sedang buang air besar. Untung saja ia sedang membaca majalah, jadi dengan cepatnya Sasuke menutupi bagian terlarangnya dengan majalah tersebut.

"Hei! Kau! Apa yang kau lakukan!" teriak Sasuke marah sembari mencoba memakai celananya.

"M…maaf!" jawab Sakura malu sambil menutup kedua matanya.

JEBROTTTT!

"Oh no!" teriak Sakura karena kotorannya telah keluar duluan sebelum ia berhasil mendapatkan toilet.

.

.

.

Bersambung


Wah, benar-benar ancur ini fic *sambil ngelirik-ngelirik diatas*

Gak nyangka kepikiran cerita macam ini *di lempar sepatu sama readers*

Musu senang, kalau minna-san mau membaca fic gaje ini

Tapi Musu sangat senang apabila minna-san sudi mereviewnya *halah*

So, please reviewnya ya v.v

Arigatou