Disclaimer : Naruto bakal jadi milik saya, kalau saya berhasil nyulik dan maksa Masashi Kishimoto buat pergantian hak milik #ditendang

A/N : Terima kasih buat Hanya Orang Tidak Jelas atas review anda di fic saya yang "Tanyakan Pada Dunia" dan fic saya yang lain. Makasih banget! Dan makasih juga buat pujiannya! Saya gak bisa ada tanpa kalian, terutama anda Hanya Orang Tidak Jelas. Hahaha. Ini sekuel yang sengaja saya buat untuk anda. Terima kasih juga yang sudah visit tapi gak review. Yang penting, saya gak bikin kalian semua kecewa.

:)

Nagisa

~oOo~

Tanyakan Pada Awan

Tanyakan pada awan,

apakah mereka akan selalu berarak di langit?

Kuharap mereka akan menjawabnya dengan satu gerakan indah

Gerakan lambat yang tertiup angin

Dan bergerak ke sisi yang lain dari bumi

Tanyakan pada awan,

apakah mereka akan selalu berada di bawah naungan langit biru?

Bersandar pada warna-warna dari cahaya matahari,

yang tersaring seperti itu?

Mungkin mereka enggan menjawabnya atau tidak dapat menemukan jawabannya dari sekian juta jawaban yang ada

Tanyakan pada awan,

apakah mereka selalu ditemani oleh sekelompok burung indah,

yang berterbangan melewati mereka?

Melewati dinginnya sentuhan awan yang dingin dan lembut namun menggelitik?

Jawabannya akan kau temukan saat sang burung melintasi awan dengan ekspresi datar

Tanyakan pada awan,

apakah mereka akan selalu secerah hari ini?

Tidak menghitam dan menghantam bumi dengan menurunkan butiran-butiran air kecil?

Mereka tak bisa memprediksinya.

Itu semua tergantung Tuhan dan alam tempat mereka bernaung

Tanyakan pada awan,

apakah aku merindukanmu, ayah?

Jawabannya, iya. Aku merindukanmu.

Aneh memang, tapi itulah fakta.

Ake merindukanmu, sebagai anak.

Aku ingin kau tahu, bahwa aku telah menyerukan pada dunia

Bahwa aku bahagia. Teriakanku didengar oleh mereka.

Syukurlah hal itu bisa terjadi.

Aku telah merealisasikannya,

dalam versiku sendiri, Ayah

Aku ingin kau tersenyum bahagia di sana, di sebuah tempat yang mungkin di atas awan, karena kau telah mengecap sebuah kata 'keabadian'

Aku juga telah mengecap sebuah kata bernama 'kebahagiaan'

Kini, aku yang menunggu ayah untuk mengecap sebuah kata bernama 'kebanggaan'

Ya, aku harap ayah betul-betul merasakannya dan ayah dapat mendengarkan suaraku yang kecil ini di balik awan

Uzumaki Naruto