Hai. Author akhirnya mendapat ilham dari langit dan berhasil melanjutkan kegaringan author di fic ini.


The Black Butler's Days

Oleh : ariadneLacie

.

Kuroshitsuji

Oleh : Yana Toboso

.

Warning : OC. Super OOC. Mungkin OOT (OOT tu Out of Theme, atau Out of time? XD) Selain itu... nilai aja sendiri, okeh?


Chapter 7

"Mbek dan Moo."


Cuplikan cerita sebelumnya :

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, kita sudah sampai!" seru Lacie sambil membuka pintu kereta kuda.

"Waaah..." semua pun turun dan cengo saat melihat pemandangan di luar.

.

Lagu pembuka :

Linkin Park (palsu) ft. Trio Macan Tutul Sumatra – Euweuh Gawe (kurang kerjaan)

.

"Bagaimana, tuan-tuan dan nona-nona... ehem, dan juga bocah-bocah?" tanya Lacie sambil tersenyum bangga memperlihatkan pemandangan indah di luar. Rupanya ia tidak sadar bahwa ia sedang di death glare oleh Ciel dan Alois.

"I-ini kan...?" Tanaka berseru kaget. Eh salah. Emang Tanaka bisa ngomong bahasa lain selain hohohonese? Oke, kita ralat. Yang ngomong itu Finny.

"TAMAN BELAKANG RUMAHKU?" seru Ciel lebay.

"Mbeek..."

"Mooo..."

"Kyaaa~! Ada mbek sama moo! Ada domba sama sapi~! Lucu, lucu!" seru Elizabeth sambil terjun dari flying fox. Walah, sejak kapan disini ada flying fox? Setahu author si Ciel Cuma punya flying rhino alias flying badak deh. Oke, author ngegaring lagi.

"Lizzie? Kok kamu ada disini sih? Ga ngajak-ngajak aku lagi, terbang pake flying fox!" seru Ciel kesal. "Kau juga nggak ngajak aku naik odong-odong... nggak ngajak aku naik becak super cepat... nggak ngajak bernarsis ria di Titanic yang tilelep... JAHAAT!" Ciel terisak lebay.

"Tuan, ini bukan waktunya untuk menangis," kata Sebastian menenangkan sambil menepuk bahu Ciel. "Ini waktunya anda ke toilet, anda lupa, anda kan ingin ke toilet dari tadi?"

Dan semuanya hening. Dasar Ciel pikun. Jadi batu tahu rasa lu!


"Ehem, ehem. Jadi... kok kita malah kesini? Mana pesta si author?" tanya Ciel yang baru kembali dari toilet.

"Oh... sebenarnya yang punya pesta itu bukan author... author itu hanya nama samaran..." kata Lacie mangap.

"Lalu?" tanya Ciel.

"Selamat datang, Earl Phantomhive dan kawan-kawan, ke taman belakang Phantomhive Mansion," tiba-tiba seseorang dengan pakaian serba hitam muncul.

"YANG MULIA RATU?" seru semuanya yang ada disana kaget. Minus Lau. Dia epilepsi.


"Ooh..." kata semua mangap setelah mendengar penjelasan ratu.

"Iya, saya sengaja memakai nama samaran author. Sebenarnya, pesta ulang tahun itu adalah acara Idul Adha," kata ratu Victoria.

"Bukannya Idul Adha sudah lewat sangat lama ya?" tanya William.

"Menurut sudut pandang saya sebagai figuran gaje, belum terlalu lama kok. Lagipula kita kan melakukan Idul Adha hanya untuk membagikan daging-daging domba dan sapi kepada fakir miskin," kata ratu Victoria. Agak ngeles akan ingatannya yang lupa Idul Adha itu tanggal berapa.

"Ohh... pantas saja tadi di taman belakang banyak sapi dan domba..." kata Alois tersepona pada barisan sapi dan domba yang berjejer bak mau melakukan upacara tahun baru (?)

"Waaah... berarti nanti tokoku akan penuh dong... dengan banyak tamu, si Mbek dan Moo! Ihihihi~" kata Undertaker tertawa senang.

"Berarti nanti saya yang repot... sapi dan domba sebanyak ini... sementara hanya ada satu shinigami disini..." keluh William.

"Tenang Will, kan ada aku disini~!" seru Undertaker sambil memeluk mesra William. Claude langsung menutup mata Alois, karena ini adegan sepuluh tahun kebawah. Alois kan, 14 tahun.

"Ya sudah, lebih baik sekarang kita mulai saja penyembelihannya! Ayo, Sebastian! Sembelih!" seru Ciel asal perintah.

"Tunggu, biar lebih seru, lebih baik kalian semua ikut menyembelih," kata ratu lagi. Wah,niat nyiksa nih!

"A-apa? Berarti aku juga ikut nyembelih, dong?" kata Ciel gagap dan takut.

"Hore! Ini kan asik, tuan!" seru Finny girang.

"Cocok untuk melatih kemampuanku memasak gulai sapi dan kambing," kata Bard sambil mengisap rokok lagi.

"A-aku ikut saja!" kata Maylene gugup.

"Hohohoho~" Tanaka mulai berhohohoho ria. Wah~ Mas Tanaka~ aku juga ingin belajar hohohonese dong~!

"Ayo cepat, tidak usah ba-bi-bu lagi, ayo mulaai!" seru Lacie bersemangat. Ia sudah siap dengan golok-goloknya.

"Glep," Ciel hanya bisa menelan ludah.


"Kyaaa! Rokku kecipratan darah dombaa! Aaah!" jerit Maylene lebay. Apa salahnya sih, House Maid berkotor ria? Berani kotor itu kan baik, mbak. Lemah lu.

"Finny... sembelihlah domba dan sapi dengan benar... jangan digencet pake batu gitu! Itu namanya penyiksaan!" seru Bard.

"Aah! M-maaf Bard-san! Maaf domba-san!" seru Finny panik. Buru-buru ia mengambil sabit dari gudang alat perkebunan.

"Hohohoho," hohoho Tanaka.

.

"Lan Mao, ayo, adikku yang baaiiik... mulus... dan cantik... tetapi tidak rajin menabung ini harus mau membantu kakaknya menyembelih domba, kan?" bujuk Lau pada adiknya Lan Mao.

"Tidak mau," kata Lan Mao singkat padat dan tegas. Sekaligus pedas dan menusuk hati. Miris dan ironis.

"Cih, sial!" seru Lau kecewa dan pasrah.

.

"Bunuh, bunuh. Cepat selesaikan pekerjaan, dan kacamata adalah nomor satu~" terdengar seseorang bernyanyi dengan lirik yang tidak jelas.

"Will! Suaramu jelek!" seru Undertaker dari bawah sana. Will langsung memberikan death glare-nya pada Undertaker, tapi buru-buru memalingkan wajah saat melihat penampilan Undertaker.

Dia lagi tidur dengan anggun dan molek di dalam peti mati. Jadi mirip Cleopatra gitu deh. Sayangnya Antoniusnya itu Will. Jadi kesannya norak tapi keren. Alay, kan?

.

"Kyaaa! Cieel! Tolong aku!" seru Elizabeth dengan noraknya. "Dombanya lucu tapi kalo udah dipotong... dia menggelepaar! Aaah!"

"D-diam Lizzie! Aku juga takut! Huweee!" seru Ciel ga kalah noraknya.

"Ciel... jika kau mati... aku juga akan mati! Di tengah lautan domba... lautan darah domba ini...!" seru Elizabeth mencoba mengatakan kalimat puitis. Tapi gagal.

"Lizzie..." Ciel menatap Lizzie dengan terharu.

Oke, mari kita tinggalkan drama Romeo dan Juliet yang gagal dan norak itu.

.

"Berani menatapku... dan kau akan mati! Wahahahah!" seru Alois sambil menyembelih sapi dengan ganasnya. Aduh, kasian sapinya. Mana Alois ga pake do'a dulu, bisa-bisa ga sah dan afdol dong.

"Tuan, sembelihlah dengan lebih tenang," kata Claude sambil membetulkan letak kacamatanya. Berlagak kayak orang pinter deh kayaknya. Padahal aslinya, tong kosong ga nyaring bunyinya tuh!

.

"Apa jadinya seorang butler jika ia tidak bisa menyembelih dengan cepat , akurat, dan anggun?" kata Sebastian sambil menyembelih sesuai motto-nya itu.

"Maka ia adalah seorang butler banci. Udah banci ganas lagi. Nista," timpal Lacie dengan dingin. Tapi agak nyoba-nyoba ngelawak gitu deh. Sayangnya garing.

"Lo kejam banget deh..." kata Sebastian sedih.

"Eheheheh," Lacie Cuma nyengir aja sambil membantu Sebastian menyembelih domba dan sapi.


Sore harinya...

.

"Horee! Semuanya selesaai!" seru Finny girang.

"Ayo kita buat sate sapi!" seru Bard bersemangat sambil mengeluarkan flame thrower kesayangannya.

"A-aku ikut saja..." kata Maylene.

"Kita barbeque saja," usul ratu.

"Eeh... tapi—" belum sempat Ciel menyelesaikan kalimatnya, Sebastian buru-buru membekep mulut Ciel.

"Tuan, kalau ratu sudah bilang begitu, ikuti saja. Daripada ratu memecat anda sebagai anjing penjaga ratu!" bisik Sebastian. Ciel hanya manggut-manggut saja.

"Ada apa, bocah?" tanya ratu.

"T-tidak," kata Ciel agak kecewa.

"Baiklah! Semuanya, siapkan alat-alat untuk barbeque~!" seru ratu bersemangat.

.

Dan, malam itu mansion Phantomhive barbeque-an. Ultah author tidak jadi dirayakan. Sayang.

"Sebas-chan!" seru Lacie sambil membawa piring barbeque pada Sebastian yang sedang menyendiri. Menjauh dari kerumunan.

"Apa?" tanya Sebastian sambil memandang langit yang penuh dengan bintang-bintang gemerlap. Efek-efek glow-glow in the dark yang keren itu loh.

"Nih, enak, kok," kata Lacie menawarkan.

"Aku tidak makan makanan manusia. Makanan manusia itu tidak enak, lagian," kata Sebastian.

"Yaaah... coba saja dulu. Ini kan yang masak, setengah iblis, dan juga manusia," kata Lacie membujuk. Sebastian akhirnya menurut saja daripada Lacie mulai ngotot dan menjambak rambutnya.

"Oya, Sebas-chan, ini kan tanggal 13 Desember! Besok Ciel ultah, kan?" tanya Lacie.

"Iya, kenapa?" tanya Sebastian sambil mencerna rasa barbeque tersebut. Enak.

"Kau... kita tidak merayakannya?" tanya Lacie.

"Hmmm... lihat saja nanti," kata Sebastian sambil tersenyum penuh arti.

Lacie hanya menatap Sebastian. Setelah itu ia tersenyum sendiri. Ciie, cinta pandangan ke100, ya?

"Aah... tak terasa sebentar lagi kita akan berpisah, ya..." gumam Lacie.


To be Continued

Ending Song :

Taylor Sw*ft ft. Doger Monyet – Sarimin Pergi ke White House


Akhirnya selesai juga. Sebentar lagi tahun baru loh, kayaknya seiring dengan tahun baru berjalan, fic ini bakalan tamat.

Anyway, author lupa bilang terima kasih, buat siapapun itu, yang nominasiin fic ini di IFA. Author shock sekaligus seneng, loh. Untung ga sampe ngapung. Kan gawat, burung-burung bisa depresi gara-gara ngeliat alien kayak author melayang di langit. Oke, intinya, author mau bilang makasih.


Thanks for the review juga yah. Nih, balesan buat review. Chapter 5 dan 6 :

Fujoshi Akut : Hai. Iya dong dikabulin Author kan bertanggung jawab~ #narsisgila I-iya. Tapi author gak pake rex*na, loh. XD

Arleena Lauren : Iya, gue tau kok gue emang garing. Tapi kan daripada ga update... yah... #membeladiri weee sudi-sudiin aja kali tu dua orang ciuman. Emang cocok kok #gila.

Apa? kalo disuruh Sebas beneran lo mau nyontek? Wah... gawat nih. Jangan-jangan anda beneran nyontek waktu UAS? =_=

Cleo-Ciel I luv him 4 ever : Kenapa Sebas disuruh nyium si Lacie? Waah... itu sih gara2 ada yang nge-request... 8'D Kenapa Ciel jadi mesum? Namanya juga OOC alias Out of Character. Berarti saya bebas membuat Ciel seperti itu~^^ #digampar Mana? Mana alamat fb-mu?

M-maaf pendek. Lagipula kan waktu itu saya lagi UAS 8'D Last chap? habis ini last chap kok kayaknya.

Luxam : Iya dong, dansa~~ tau ga, gara-gara ini aku jadi suka dansa looh~! #gila

Pearl Jeevas : Boleh kok^^ selain Lacie nama saya juga Aria~ dan sebenarnya saya lebih suka dipanggil Aria^^ Kyaa~ makasih udah bilang fic saya kocak^^ Sebastian cebok? di sekolah saya juga kata-kata itu langsung nge-trend setelah temen saya baca fic ini 8'D

Melantha Raphaelis : S-saya jenius humor? masa? #ngarep Anda penggemar Undertaker? tapi kok deket sama William sih? 8'D Di pesta author? hmm... yah, tapi malah jadiny gini... oke, liat aja chapter selanjutnya^^ saya masih aktif kok^^d

Iya dong! Undertaker juga punya jurus penggoda! wahahahahah! #sarap #gawaras

Serena Akako Yuu : Serena... Serena... jangan2 anda yang di twitter? #barunyadar #bego waaaa... maaf saya lupa... D'8 Yo, semoga chapter yang ini lucu juga, dan menghibur, ya^^

xxnERURaiHimexx : sebenarnya yang memberikan inspirasi itu adalah kakak kelas saya yang penggemar lagu nostalgia ga jelas... ahahaha XD #dibacok eeh? y-yang chapter itu lucu ya? serius, saya bener2 ga percaya diri sama yang chapter itu... UAS saya agak lancar kok^^ rapot juga agak bagus, meskipun agak mengecewakan. Tapi saya tetap bersyukur^^ Yosh, ni chapter lanjutannya!

Reehive : M-makasih udah suka!^^ #jogetjoget Udah update nih, maaf lama. Yosh, kayaknya saya ga hiatus, kok.

Yunoki Trancy : Wahahaha. Kasian kalo nge-rock-nya dilanjutin. Lama-lama ada korban berupa tukang siomay 8'D wahahah. Nama author, tidak dimunculkan kok disini. Cuma di chapter waktu itu juga. Soalnya kata si Arleen, dia mau hak paten-in tu ide 8Dd

Angchan Phantomhive : Waaa... syukurlah kalo menghibur^^ semoga bisa menghibur lagi ya!


Udah deh.

Mau review lagi?