SUMMARY: Anggota akatsuki di pecat? Bagaimanakah kehidupan mereka setelah keluar dari akatsuki?
Disclaimer : Masashi Kishimoto sensei
Author : Sun Setsuna
Warning :Gaje,OOC, Ancur
Don't like dont flame
"Kalian dipecat!" Teriak Pein si leader akatsuki saat rapat.
Anggota akatsuki lain pun langsung cengo mendengar perkataan leadernya itu.
"Barusan leader bilang kita dipecat?gue gak salah denger kan kuz?" bisik Hidan ke kekuzu sambil ngorek kupiknya pake sabit
"..." Kakuzu cuma diam aja
"Lho, mang kenapa leader ?" tanya kisame gak ngarti
"Tau ni, kok tiba-tiba mecat kami, mang kami salah apa leader?"tanya Sasori
"kita bangkrut" jawab Pein lesu
"APA!" teriak mereka semua minus Pein
"Eh Kakuzu, lo pasti korupsiin keuangan kita ya?" Hidan mencurigai Kakuzu yang maniak uang tersebut
"Enak aja lo,gini-gini gue gak doyan uang haram" bantah Kakuzu
"Bukannya waktu itu lo pernah ngembat uangnya tsunade?" Itachi ikut memojokkan Kakuzu
"Itu mah urusan lain, dia punya utang sama gue dan gak mau bayar, jadi gue copet aja uangnya" Kakuzu ngeles
"Bukan itu kok" Pein kembali bicara
"Lalu apa?"
"Belakangan ini bijuu sulit di dapetin, jadi kita gak punya pemasukkan. Sewa markas kita juga mahal. Padahal Cuma gua doang(?), blum buat bayar rekening air, listrik, gas,bla bla bla.. Pein menjelaskan panjang lebar. Trus aku juga mesti ngegaji kalian juga, jadi keuangan kita gak cukup,huahuahaua" Pein menangis gaje
"Oh..." yang lain ber oh ria
"Tobi anak baik, Tobi mau kok kerja gak digaji, yang lain juga kan?" ucap Tobi
"TIDAK MAU!" teriak akatsuki yang lain minus Tobi
"Enak aja gak digaji, mang lo kata harga krim anti kriput gak mahal apa! gue juga mesti ngebayarin kursus nya otouto ku sayang ke orochimaru tau" protes Itachi
"Bagaimana aku bisa beli berbie baru klo gak di gaji" ucap Sasori sambil meluk-meluk barbie nya
"Gue juga gak mau un, harga tanah sekarang makin mahal un" ucap Deidara
"Aku harus memberi ikan-ikan ku makan leader, jadi aku juga gak mau" kata kisame
"Aku juga butu uang buat beli ayam item leader" kata Hidan
"Lha, mang apa hubungannya?" tanya Kakuzu
"Dewa jashin gak mau klo sesajennya gak peke ayam item kuz" jawab Hidan
"Tanaman-tanaman di rumah ku juga mesti di beri pupuk leader" kata Zetsu
"Uang adalah bagian hidupku, jadi aku tidak mau jika gak di gaji" siapa lagi klo bukan Kakuzu
"Maaf ya ayang Pein, tapi aku juga butuh uang buat beli kertas origami" kata Konan
"Gak papa kok ayang Konan, aku ngerti" kata Pein
'Gue kira dia bakal sehidup semati sama gue' batin Pein kesal
"Aku juga butuh uang buat beli lilipop leader" kata Tobi
"Bukannya lo tadi mau klo gak di gaji" teriak Pein marah
"Masa sih?" Tobi masang wajah inocent
'Emang anak buah gak pada setia' batin pain. "Sudah kuputuskan... kalian boleh pergi kemanapun kalian suka, mulai saat ini aku bukan leader kalian lagi. Jagalah diri kalian baik-baik, hiks hiks.." Pein sedih melepas kepergian rekan-rekannya selama ini
"Ayo teman-teman, kita tinggalkan dia" kukuzu memberi komando ke yang lainnya
'Bukannya ikutan sedih ke kek, malah di tinggalin begitu aj' batin Pein makin menangis
"Maaf ya ayang Pein, klo aku sempat nanti aku jenguk kamu" Konan menghibur Pein
" Makasih ya ayang Konan"
Akhirnya mereka pun mulai meninggalkan Pein sendirian. Malang benar nasibmu Pein *author di tendang*
.
.
.
.
.
Satu tahun kemudian...
"Bagaimana ya keadaan ayang Konan,yang lain juga. Kok gak ada yang ngasih kabar" Pein terus memikirkan nasib mereka di gua nya, sendirian
"Bagaimana klo ternyata ayang Konan sudah punya pacar baru. Itachi, Sasori, jangan- jangan mereka jadi gelandangan" Pein mengacak-acak rambutnya
"Lebih baik aku cari mereka" Pein pun memutuskan untuk mencari mereka, meninggalkan guanya yang sumpek, bau, dan kotor. Mang males tuh pain
.
.
.
Setelah berjalan sangat jauh, Pein pun sampai di sebua desa yang tidak di kenalnya
"ini dimanana ya?" Pein celingak-celinguk kayak orang nyasar
"Konoha bukan, Suna bukan, Ame bukan, Kiri juga bukan" Pein masih terlihat bingung, Orang-orang disekitarnya pada ngeliatin dia
"Bajunya aneh"
"Orang darimana sih nih?"
"Pake pierchinya banyak banget lagi"
"Turis kali"
Begitulah kata orang-orang di sekitarnya
Hari pun semakin malam. Pein memutuskan untuk istirahat di sebuah kedai. Pein pun duduk di sebuah bangku panjang. Sang pelayan yang hanya mengenakan tank top pun menghampiri Pein
"Nona, minta susunya donk" ucap Pein ngelantur saat melihat pelayan kedeai tersebut. Bener-bener ketua mesum. Pein pun langsung mendapatkan tatapan yang tajam dari pengunjung yang lain
"Anu, maksudnya kopi susunya satu" ucap Pein membetulkan kalimatnya
"Ini mas" pelayan tersebut memberikan pesenan Pein
"Mas, mas, kapan mak gue kawin sama bokap lu" Pein gak terima di panggil 'mas'
"Maaf Mister" pelayan tersebut gemeter di bentak sama Pein
"Berhubung lo cakep, jadi gue maafin". Pein lalu menikmati kopi susunya sedikit demi sedikit sampai habis.
"Ah..mantap"
"Semuanya jadi 10.000 mister" ucap si pelayan tadi
"Mahal amat nih kopi" bentak Pein
"Mas kan, eh maksudnya mister tadi kan makan pisang gorengnya 3, bakwan 4, sama kopinya tadi nambah" bentak pelayan tersebut gak mau kalah
"masa sih, kok gak berasa" pikir Pein. Dasar maruk."Gue gak mau bayar, mau apa lo" Pein menggebrak meja dan menatap pelayan tersebut sampai ketakutan, pengunjung yang lainnya juga gak pada berani.
"I-iya deh, gak usah bayar juga gak papa kok" pelayan tersebut gak jadi minta uangnya ke Pein. daripada kedai nya di acak-acak sama nih orang. Pein lalu kabur meninggaklan tempat tersebut
"hahaha, lumayan makan gratis" ucap Pein sambil melanjutkan perjalanannya
"Eh, apa-apaan nih" tiba-tiba ada orang orang bertopeng yang menangkap Pein dan memasukkan ke dalam karung lalu membawanya pergi. Gak elit amat sih nangkepnya
"Sudah sadar ya?" tanya seorang pria bertopeng di didepan Pein. Saat ini Pein berada di ruangan yang mirip dengan ruangan introgasi
"kayaknya gue kenal sama suaranya" pikir Pein
"Itachi, lo Itachi kan" tebak Pein sambil nunjuk- nunjuk pria bertopeng tersebut.
Pria tersebut lalu membuka topengnya, dan ternyata benar dia adalah Itachi
"Lama gak ketemu ya leader" ucap Itachi
"Chi, lo ditangkep juga ya sama orang-orang bertopeng itu?" bisik Pein
"Enak aja, mereka tadi anak buahku tau" jawab Itachi
"Tega lo masa leader sendiri di tangkep"
"..."
"APA!tadi lo bilang mereka anak buah lo". Telat banget sih responnya sih Pein, dasar leader bloon*ditendang Pein*
"Ya begitulah, mereka anak buahku. Tadi aku dapet info dari seorang pelayan kedai yang melapor ke kami klo ada orang berpenampilan aneh yang berbuat onar di kedainya. Jadi aku langsung menyuruh anak buah ku untuk menangkapnya, eh ternyata pelakunya leader" Itachi menjelaskan
'sialan tuh cewak, pake lapor-lapor polisi segala' batin Pein. "Ngomong-ngomong kok lo bisa sih jadi ketua polisi-polisi itu?"
"Begini ceritanya" Itachi menjelaskan
flashback
Setelah di pecat dari akatsuki, anggota akatsuki yang lain(-Pein) pergi bersama sebagai pengembara. Mereka keluar masuk desa setiap hari. Tapi karena status mereka yang sebagai buronan itu menyebabkan tidak ada satupun desa yang menerimanya. Hingga mereka pun sampai di desa ini.
"Eh, ini dimana?" tanya Tobi ke yang lainnya sambil terus berjalan memasuki desa tersebut
"Gak tau, yang pasti bukan konoha dah" jawab Itachi tegas
"Kayaknya disini cukup aman dah. Buktinya gak ada yang ngenalin kita tuh" kata Konan
"Berhenti semuanya" ucap Kakuzu tegas yang berada di depan
"Kenapa kuz, apa ada yang sedang mengintai kita?" tanya Deidara
"Itu..." Kakuzu menggantungkan kalimatnya
"Sebelah mana, biar gue yang tanganin" Sasori pasang mode siaga begitu juga akatsuki yang lainnya. Deidara sudah memasukkan tangannya ke kantung lempungnya. Itachi sudah mengaktifkan sharingan nya. Hidan sudah siap dengan sabitnya
"Itu..." lagi lagi Kakuzu menggantungkan kalimatnya
"Sebelah mana!cepet jawab!" teriak Hidan gak sabar
"Itu..."
"Gue mau boker" jawab Kakuzu enteng
GUBRAK...akatsuki pada jatuh. Terang aja Kakuzu langsung dapet pukulan, tendangan dari yang lainnya karena membuat mereka pada tegang.
BAG..BUG...PAK...BUG...BAG.. PLAKK..AAAGGHH...CROTT(?)
"Gak sopan banget sih ngomong kayak gitu di depan cewe" Konan memaki-maki Kakuzu
"Eh, apaan nih kuning-kuning di kaki gue" Hidan memperhatikan sesuatu yang menempel di sepatunya. Kemudian mencimnya
"Kok bau ya?"
"Sorry Dan...gue dah gak tahan" ucap Kakuzu.
Hening..
1 menit..Hidan masih nyiumin sesuatu tersebut
2 menit...Hidungnya mulai gak tahan
3 menit...Ucapan Kakuzu baru nyampe di otaknya. Lama banget sih loadingnya
"UAPAAA!" terik Hidan menggelegar
" Kurang ajar lu kuz..-biip..-biip-biip-biip-biip-biip" Hidan memaki-maki Kakuzu tanpa ampun. Seandainya kisame dan Itachi gak megangin Hidan pasti Kakuzu sudah tinggal sejarah.
"Sudah hentikan, diliatin banyak orang tuh" lerai Konan karena melihat banyak orang yang menonton adegan pertengkaran gratis itu
"cih.."
"Sebaiknya kita begini saja.." Itachi mulai bicara lagi. "mulai saat ini lebih baik klo kita berpisah"
"Tobi gak mau pisah sama Deidara senpai" Tobi nagis-nagis gaje
"Aku juga gak mau pisah sama Sasori danna un" Deidara meluk-meluk Sasori
"Hush..hush hush, pait..pait..pait" Sasori berusaha mengusir Deidara. Tapi kayaknya percuma tuh
"Mang kenapa chi, kok kita harus berpisah lagi? tanya kisame
"lo liat kan tadi.. gara gara hal sepele" Itachi melihat ke arah Hidan dan sepatunya yang terkena sesuatu dari Kakuzu
"Enak aja lo bilang sepele, bau tau"
"Maksudnya, jika kita terus bersama tidak menutup kemungkinan kita akan berkelahi lagi, dan itu akan mengundang perhatin banyak orang, jadi keberadaan kita tidak aman lagi"
"Oh.." akatsuki beroh ria
"Ya deh aku ngarti..lagi pula kita ini akatsuki kan, masa gak bisa ngejaga diri masing-masing" ucap Zetsu. Dari mana aja ni orang, eh maksudnya setengah orang.
Mereka pun akhirnya berpisah lagi..mencari kehidupan masing-masing
.
.
.
"Hei... !hentikan pria itu!" teriak seorang polisi yang lagi mengejar seorang pencuri di depannya
Bukh..
"Minggir kau kakek-kakek keriput" pencuri tersebut menabrak Itachi dari belakang
"Sialan, gue di panggil kakek-kakek, pake keriput segala lagi" geram Itachi. Itachi lalu bangkit. Dengan seketika Itachi muncul di depan pencuri tersebut. Pencuri tersebut tercengang begitu juga dengan polisi yang masih jauh di belakang
BAG..BUG..BAG..BUKK..BAG
Itachi menghajar pencuri tersebut habis-habisan
"Sekali lagi lo berani manggil gue kakek-kakek..gue bikin muka lo jadi...jadi apa ya?" Itachi mikirr. lho, kok malah bingung
"Hei anak muda, dari mana kau belajar ilmu seperti tadi?" tanya polisi tersebut sambil memborgol tangan pencuri tadi
"ehm.. anu, waktu aku di Anbu" jawab Itachi sekenanya
"Anbu? Apa itu?"
"Semacam organisasi mata-mata gitu"
"Wah, kebetulan sekali..kami sedang kekurangan orang..ayo ikut dengan ku, kau pasti akan suka bertemu dengan pimpinan ku" polisi tersebut lalu mengajak Itachi ketempatny
Flashback end
"Begitulah ceritanya. Karena banyak berprestasi gue diangkat jadi ketua polisi disini. Gak nyangka, ternyata pengalaman jadi anbu berguna juga,hehehe" Itachi tertawa kecil. Uchiha gitu loh."Ngomong-ngomong leader lagi sibuk apa sekarang, biju nya dah kekumpul semua belum?"
"Oh itu ya...". Pein garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia gak mungkin ngejawab klo semenjak dia memecat anak buahnya, dia jadi tambah sulit mengumpulkan biju. Jadi dia selama ini hidup dengan cara memalak orang-orang yang lewat di sekitar markas. "Tinggal sedikit lagi kok" jawab Pein."Chi, kabar akatsuki yang lain gimana? Tanya Pein penasaran
"Aku gak tau banyak leader, soalnya sibuk banget. Yang aku tau cuma Sasori aja, waktu itu dia sempet sms aku, nih alamatnya" Itachi mencatatkan alamat tempat Sasori, dan memberikannya ke Pein
"Eh chi, gue boleh nginep gak semalem disini?"
"Boleh aja, masih banyak tuh sel yang kosong,hehehe"
"Sialan lo, gue di samain sama pencuri"
"Becanda kok, leader nginep di kantor ku aja ya" Itachi lalu mengantar Pein ke kantor nya di lantai dua gedung kepolisian
"Gila,ini sih bukan kantor, tapi rumah" Pein terkejut melihat kantor Itachi yang begitu mewah
.
.
.
"Leder yakin mau pergi lagi?"
"Iya, aku mau cari Sasori, siapa tau dia akan membutuhkan aku"
"Hati-hati ya leader, jangan sampai ketangkep lagi!" ejek Itachi saat Pein mulai berjalan semakin jauh
"Sasori... lagi apa ya dia?"
TBC
Author: "Akhirnya fic pertama ku publish juga *tepuk tangn yang meriah*. Mohon maaf ya klo masih banyak salah-salah kata, ancur, dan sejenisnya"
Hidan: "Dasar author gila, kenapa gue mesti kena hajatnya si Kakuzu?"
Author: "salahin Kakuzu dong yang buang hajat sembarangan"
Itachi: "makasih ya sun lo gak bikin gue jadi nista"
Sasori: "sun, lo gak niat bikin gue jadi nista kan?
Author: "itu tergantung sama lo sendiri." author tersenyum setan
Sasori: "nih aku kasih barbie ku"
Author: "Barbie?gue gak doyan barbie,mang gue cewe?".ngeliat ke Deidara
Deidara: "mang gue cewe un?"
Sasori: "emang"
Deidara:"gak papa, asal sasori danna yang jadi cowok nya"
Sasori:"najis,hoek". "Buat adek lo aja klo gitu sun, terima ya..pliss jangan bikin nista gue, nanti fans-fans gue pada pergi.."
Author: "baiklah klo kau memaksa"
Kakuzu: "nih aku kasih koper ku, tapi jangan pukulin aku lagi ya"
Author: "lho, kok gak ada isinya"
Kakuzu; "hehehe,lupa. 10 juta, cukup kan?"
Author: "gue suka gaya lo kuz"
Hidan: "apa-apaan tuh maen sogok-sogokan segala, gue laporin sama dewa jashin lo biar pada dapet hukuman!"
Author: "tenang aja, ini gak bakal ngerubah apapun kok". Author kabur
Sasori: "sialan kita di tipu, kuz"
Kakuzu: "kejar!"
All chara: Review yaaaaa...