Disclaimer: Fullmetal Alchemist punya oom Arakawa, saya tidak berbohong!*sueeerr*
Spoiler: gaje,,aneh lho,,ga asik tapi kalo mau baca ya monggo
Aku, Edward Elric.
Jika kamu bertemu dengan seorang pemuda tampan, berambut pirang dengan mata keemasan yang sangat mempesona serta kejeniusan juga charisma yang tak dapat di bendung lagi, itu adalah aku, seorang alchemy kenegaraan, Fullmetal Alchemist, Edward Elric. Hahahahahaa…*ketawa nista*
"Mama, kakak itu pendek sekali sih,"
Apa? Haaa? Siapa yang tadi menyebutku si pendek super cebol? Si kacang buntet? Siapa hah?
"kakak, hentikan! Dia hanya anak kecil," adikku, Al, menahan tubuhku dari anak kecil tak tahu diri itu. Kurang ajar, kurang ajar, aku ingin menghajar anak itu!
Ehm, baiklah.
Aku harus jujur sekarang. Sepertinya, ada yang aneh dengan cara berpikirku. Aku menyadarinya.
Aku, si fullmetal alchemist, ah, tidak. Aku, Edward Elric, sang fullmetal alchemist akan membocorkan penelitianku terhadap isi kepalaku selama ini. Oke, oke, tenang dan mari di tulis *buka buku catatan*
Aku, Edward Elric si Fullmetal Alchemist, sangat membenci susu : kata orang, susu itu lezat dan mengandung begitu banyak vitamin dan kalsium yang bagus untuk tubuh, terutama, tubuh yang sedang dalam masa pertumbuhan.
*tulis*
Heran, benar-benar mengherankan. Apa enaknya sih cairan putih yang keluar dari mamalia berkaki empat itu? Walau pun ia mengandung cukup banyak kalsium untuk *ehm* menambah *ehm* tinggi *ehm* badanku *ehm* tapi tetap saja rasanya memuakkan.
Komentar:
*tulis*
Alphonse Elric
*tulis*
"Kak, susu itu sangat baik untuk tulang dan gigi. Apalagi yang sedang masa pertumbuhan, itulah mengapa tinggi kakak tidak pernah bertambah tinggi,"
*CTAK* *pensil patah*
Sialan, harus kutulis ya? Apa boleh buat, ini namanya penelitian. Baik atau buruknya harus di terima. Nah, selanjutnya.
Winry Rockbell
*tulis*
"Susu itu sangat bagus, Ed! Dan susu juga sangat lezat! Salahkan saja dirimu yang tidak mau minum susu jika tubuhmu selalu kecil seperti itu,"
*CTAK**pensil kedua patah*
Winry memang tidak berubah ya.
Kenapa semuanya mengarah pada tinggi badanku? Sial, padahal aku hanya ingin tahu kenapa aku tidak suka susu dari komentar orang-orang dan mungkin saja aku bisa mendapatkan jawabannya!
"Sudahlah, Ed. Terima saja tubuhmu yang kayak kacang buntet itu. Kalau kau mau, aku bisa membuatkan kaki automail yang membuatmu terlihat lebih tinggi kok," Nek Pinako berucap sambil menghisap cerutunya. Aku menatap Nek Pinako dengan sedikit rasa bersyukur dan diam-diam berdoa dalam hati, semoga, aku tidak menciut seperti Nek Pinako. Amin.
Aku harus menulis lagi.
Aku, Edward Elric, Fullmetal Alchemist ganteng sangat membenci VAN HOHOENHEIM! : kata ibu, dia adalah orang yang lembut dan sangat menyayangi kami. Dia adalah orang yang baik hati namun sedikit pemalu dan rendah hati.
*tulis*
No comment tentang ini. Dia sudah meninggalkan kami dan kurasa aku tidak salah jika membencinya. Kira-kira, apakah ada yang juga membencinya seperti aku ya?
Komentar:
Alphonse Elric
*tulis*
"Kakak tidak boleh seperti itu. biar pun begitu, dia adalah ayah kita,"
Aah~ adikku yang baik dan polos, tapi aku sama sekali tidak bisa satu pikiran dengan dia masalah orang ini. Harus tetap di tulis.
*tulis*
Selanjutnya, hem…AH! Nek Pinako! Kan katanya dia teman minum orang itu!
Nek Pinako Rockbell
*tulis*
"Ha? Kau tanya apakah aku benci pada Hohoenheim apa tidak? Entahlah *sedot cerutu* dia pria yang baik sebenarnya, tapi memang sedikit menyebalkan saat dia meninggalkan kalian bertiga sampai akhirnya kalian jadi harus tinggal berdua saja sekarang. Namun ada satu hal yang membuatku benar-benar kesal padanya,"
Ah~ternyata Nek Pinako sehati denganku, YES! *bersorak*
"Aku benci ketika melihatnya terus awet muda sedangkan aku terus berubah menjadi tua," dan cebol, tambahku dalam tulisan di buku catatan.
Aku tidak tahu lagi siapa yang bisa kutanyai tentang Van Hohoenheim. Lanjut ke masalah selanjutnya.
Aku, Edward Elric, Fullmetal Alchemist yang tampan dan jenius, amat sangat muak terhadap Kolonel Roy Mustang: kata orang sih, dia adalah gambaran fuhrer masa depan, dengan wajah tampan, kelakuan profesional dan kemampuannya sebagai flame alchemist yang hebat.
Aku bersumpah tidak akan menanyakan pertanyaan, "Apakah kau benci pada Roy Mustang dan apa yang membuatmu membencinya?" pada gadis-gadis di dalam Central mau pun di luar Central. Jawabannya pasti sangat tidak valid untuk penelitianku. Ah, kurasa ada satu gadis yang bisa memberiku jawaban sevalid-validnya.
Riza Hawkeye
*tulis*
"Kalau di tanya apa aku membenci kolonel, aku akan menjawab, tidak. Tapi kuberitahu saja padamu, aku kesal pada kolonel yang selalu membuatku bekerja sangat keras setiap harinya dan membuatku harus membuang peluruku—" *DOR**Roy terlonjak dari kursinya* "Hanya untuk mengingatkan pekerjaannya dan tidak memakai telepon kantor untuk menelpon gadis-gadis yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Aku ini orang yang disiplin,"
*tulis*
Aku dan Hayate, anjing yang di pungut Letnan satu itu mengangguk patuh. Ya, dia adalah orang yang sangat disiplin. Kolonel memang membutuhkan yang seperti itu.
Nah, kira-kira siapa lagi yang bisa kutanyai ya? Ah, tentu saja sahabat karibnya, Mayor Maes Hughes, walau pun dia baik dan juga sahabat kolonel Mustang, tapi dia jujur sekali.
Maes Hughes
*tulis*
"Apa, Ed? Kau bertanya padaku tentang Roy? Hmm, dia orang yang menyebalkan," aku mengangguk setuju. Dia memang menyebalkan. "Apa yang membuatku sebal padanya? Tentu saja karena dia mengacuhkan foto Aliciaku tercinta ini. Lihat, Ed, dia manis sekali bukan? Dia sudah dua setengah tahun ah, tidak, bulan depan dia tiga tahun. Lihatlah Ed, betapa manisnya dia,"
Aku salah orang untuk bertanya. Kurasa yang ini tidak perlu di tulis deh.
"Kakak, sebenarnya kau sedang melakukan apa sih beberapa hari ini?" tanya Al, di suatu sore. Aku masih mencoret-coret buku catatanku, mencari pikiran yang sedikit aneh di dalam otakku. Aku pun menatap Al.
"Aku hanya sedang me-reset ulang otakku, aku menemukan beberapa kejanggalan yang di luar manusia normal," jawabku sok ilmiah. Al hanya ber-o ria.
"Kalau yang seperti itu sih, sepertinya aku juga pernah lihat," ujar Al.
"Oh ya?" sahutku heboh. Kupikir itu hanya ide cemerlangku saja. Ternyata ada orang lain yang melakukan hal yang sama. Dia pasti orang yang aneh juga.
"Apa dia orang di sekitar kita?" tanyaku penasaran. Al menganggukkan kepala besinya.
"Siapa?"
"Umm~"
"Katakan, siapa dia, Al!"
"Kolonel Mustang," jawab Al polos.
UAAPPPAAAAAAAA?
Ini fic pertama aku di fandom FMA,,mohon bantuannya ya~ ^O^
maaf klo masih aneh dan geje,,dan satu lagi,,saya masih bingung dengan pangkat2 orang di FMA kecuali fuhrer, letnan satu riza hawkeye, kolonel mustang dan mayor hughes...monggoo~