A/N: Hua, akhirnya malah buat one-shot x( bukannya lanjutin cerita di English, bisa-bisa ditabokin di sono. Oh ya, author satu ini pengen bikin accountnya khusus NejiTen di ceritanya yang fandom Naruto, kayaknya di Fandom Naruto Indo jarang ada author khusus NejiTen. Kira-kira pada setuju apa gak? Butuh support nih, soalnya saya masih newbie *mojok. Oh ya, ini one-shot pertama ku. Aku ngetik fanfic ini sambil denger lagunya SoulJa ft. Aoyama Tesha yang "Koko ni Iru Yo" dan lagu Indo, *lagi nasionalis* dari Bondan Prakoso yang Bunga. Recommend lagu dari author! Lagu lama sih. *mojok lagi.
Fic ini lebih ke ungkapan hati Neji dan Tenten, maaf kalau misalnya ada yang menyinggung perasaan atau merasa ada yang mirip, soalnya emang banyak sih fanfic yang ungkapan hati/poetry gitu di Fandom Naruto Indo *mojok
Ini semua ide saya sendiri, saya tidak bermaksud untuk mengikuti, ini semua hasil kerja otak saya (yang dodol) ini.
Disclaimer: Naruto bukan punya saya, kalau punya saya, NejiTen udah nikah dari dulu-dulu *ditabokin
WARNING: NejiTen addict, OOC, kata-kata (sok) puitis, abal, aneh, dll.
FLAME doesn't work on me, friends, don't like, don't read people.
PS: (Saat di awal fic)
blablabla = Tenten
blablabla = Neji
blablabla = Neji dan Tenten
READY, SET, GO!
Different World, One Heart
©kosukefan - brainproject
Jika ada saat di mana kita tidak bertemu
Jika kita tidak hidup di dunia yang berbeda
Jika hati ini tidak untukmu
Jika kau tidak mencuri seluruh perhatianku
Mungkin semua akan berbeda
Mungkin kita tak akan pedih akan semua ini
Jikalau aku diberikan lebih banyak keberanian
Jikalau aku mengatakannya lebih cepat
Semenjak pertama aku bertemu denganmu
Semenjak pertama wajah manismu datang di hidupku
Aku mencintaimu
Dan cintaku ini
Sejak awal memang tak akan terjalin di kehidupan sekarang
Ingatkah kau waktu pertama kali kita bertemu?
Ingatkah kau saat-saat kita duduk di kelas yang sama di akademi?
Ingatkah kau saat kita bertemu sebagai tim?
Semua itu masih terekam sebagai film di ingatanku
Wajah datarmu yang selalu menyimpan kesedihan mendalam
Kita berdua memiliki latar belakang yang sama
Kita berdua tidak berbeda
Pernahkah di saat kita menjadi genin, kau melihatku?
Aku memang tidak kuat, Neji
Aku hanyalah perempuan lemah
Aku tidak punya nama belakang
Tidak sepertimu, yang berasal dari klan ternama di desa ini
Saat itu, aku selalu berharap, detik demi detik, bahwa kau bisa menyadari
Aku memang tidak berharga dibandingkan perempuan-perempuan itu
Perempuan-perempuan yang dijodohkan klanmu
Tapi perasaan ini tidak akan kalah
"Sadarkah kau, di tim ini hanya kita berdua yang normal?"
Kata-katamu pada waktu itu menepis semua harapan
Betapa rendahnya aku di hadapan dirimu
Tapi akhirnya, kita membentuk tim yang solid
Kapan anganku akan tercapai?
Aku ingin menggapai tangga-tangga dalam kehidupanku
Bersamamu
Tuhan memberikan kita berdua seharusnya untuk bersama
Mungkin bukan di kehidupan yang sekarang
Mungkin di lain waktu
Mungkin di lain kesempatan
Tapi aku percaya semuanya akan terjadi
Cepat atau lambat
Ingatkah saat kita pertama kali menjalani ujian Chunnin?
Saat itu aku kalah melawan si pirang dari Suna
Tapi kau, yang harusnya mencaci-makiku malah mendukungku dengan kata-kata tak terucap
Aku sedikit berharap semenjak saat itu
Berharap bahwa
Suatu saat, kau akan mendekapku lagi di pelukanmu yang hangat
Berkata bahwa kita tercipta untuk satu sama lain
Kita dapat merasakan kebahagiaan yang abadi
Suatu saat, Kami-sama menginjinkan kita untuk menyatu
Semua terasa nyata bila kau ada di dekatku
Kita pergi ke misi bersama dengan tim kita
Tidak dapat terhitung berapa kali kita menyelamatkan nyawa satu sama lain
Aku ingin menjagamu, melindungimu dengan segenap hati
Aku ingin selalu bersamamu setiap waktu
Aku ingin mendengarkan setiap ceritamu dengan seksama
Setiap detik bersamamu, lebih indah dari setiap keajaiban di dunia
Di dada ini sakit Neji
Aku tak ingin kau tahu bahwa perasaan ini sudah terlalu lama terpendam
Bahwa luka tanpa dirimu sudah menyebar ke seluruh bagian tubuhku
Aku tak ingin berdusta bahwa menyanyangimu membutuhkan pengorbanan yang sangat
Aku tau bahwa kau tak menyukai wanita tersebut, tetapi tetap Neji
Aku cemburu, aku iri, aku menangis
Meratapi kenyataan bahwa dialah wanita pilihan Klan Hyuuga
Bukan aku, yang tidak punya sejarah klan
Bukan aku yang sama sekali tidak mengetahui siapa orangtuaku
Aku hanyalah sebuah yatim piatu yang tidak tahu latar belakangku
Siapa ibuku? Siapa ayahku?
Sudah lama tak aku tanyakan hal itu dalam-dalam di dalam hati Neji
Aku bukan wanita tegar, bukan!
Aku juga punya hati, punya nurani yang sebenarnya mudah rapuh
Semua ini hanya topeng Neji, dan kau yang paling mengetahui hal ini
Persetan dengan kata-kata 'Cinta tak harus memiliki'
Mereka yang berkata hal tersebut tidak pernah mengalami hal seperti ini
Keinginan dan terlebih hasrat untuk memilikimu
Kau tak mengerti Neji, kau tak mengerti
Hati ini sakit tanpa dirimu
"Aku mencintaimu, Tenten"
Kata-kata terakhirmu itu menyadarkanku
Bahwa memang takdir sedang tidak berpihak pada kita
Bahwa semua ini sejak awal memang sudah tidak mungkin
Kita tak mungkin untuk bersama, Neji
Apalagi setelah kau menyandang seorang istri yang tidak benar-benar kau sayangi
Tapi aku percaya Neji, di kehidupan selanjutnya, kita bisa bersama
Kami-sama akan memberkati orang yang percaya padanya
Aku mencintaimu, Neji, di masa lampau, di masa ini, dan di kehidupan selanjutnya
"Baby boy, watashi wa koko ni iru yo, doko mo ikazu ni matteru yo
You know that I love you, dakara koso
Shinpai shinakute iinda yo
Donna ni tooku ni itemo kawaranaiyo kono kokoro
iitai koto wakaru desho?
Anata no koto matteru yo..."
(Baby boy, I'll be right there, won't go anywhere, I'll be waiting for you
You know that I love you, so
There's no need to worry
No matter the distance, this heart of mine won't change
You know what I'm trying to say, right?
I'll be waiting for you)
Tenten..
Kaulah harapan dalam hidupku
Kaulah satu-satunya orang yang dapat menerimaku
Di saat atas dan bawah dalam hidupku
Kaulah yang membuatku mengerti arti hidup ini tanpamu
Dengan bantuanmu, aku menjadi kuat, sangat kuat daripada siapapun
Tenten..
Perlukah kau tau bahwa aku mencintaimu
Semenjak saat pertama kita bertemu dalam satu tim
Semenjak kedua mata kita menatap satu sama lain untuk pertama kalinya
Dapat kurasakan darahku mengalir dengan deras dan jantungku tak berhenti berdetak dengan cepat
Tenten..
Tidak peduli berapa kali aku memanggil namamu
Tidak peduli betapa berbedanya dunia kita
Tidak peduli seberapa besar jurang perbedaan di antara kita
Tidak peduli seberapa deras ratap tangis yang harus kita keluarkan
Tidak peduli seberapa banyak konsekuensi yang harus kita ambil
Aku tidak peduli dengan apapun lagi, Ten, asal aku bisa bersamamu
Bagiku itu bukan masalah untuk melewati jurang itu
Walaupun pada akhirnya kita jatuh bersama
Aku tidak peduli
Yang aku inginkan hanya bersamamu, sampai akhir hayat kita
"Sepertinya dia lumayan manis"
Kata-kata itu kau ucapkan saat kau melihat pemuda bermata onyx itu
Mendengarnya, ingin sekali aku meremukkan seluruh tulangnya
Atau membuatnya terluka dan tidak dapat mengikuti ujian Chuunin tersebut
Maka dari itu aku tidak menyukainya
Maka dari itu sikapku kepadanya sangat-sangat dingin
Sebagai anak yang berusia 13 tahun
Aku menantangnya dengan kata-kata yang tidak terucap
Terbakar api cemburu
Satu hal yang tak mungkin aku lakukan, Tenten
Demi kamu, aku rela walau harus kehilangan imageku
Aku rela Tenten
Kau tau Ten?
Di saat pagi saat ku buka mata dan sampai ku menutup mata
Hanya kau satu-satunya wanita yang ada di pikiranku
Wajahmu selalu terbayang di benakku, dan senyummu, oh Kami-sama
Aku rela untuk menukar nyawaku demi membuatmu menampilkan senyum mengembang
Tak ada wanita manapun yang bisa menandingi kecantikanmu
Mungkin aku tidak pandai berkata-kata
Mungkin egoku terlalu tinggi untuk dapat mengucapkan semua kata-kata gombal
Ketahuilah Ten, hanya kamu yang ada di kepalaku
Kau cinta pertamaku, Ten, dan tak ada yang menggantikanmu hingga akhir hayatku
Percayalah padaku Ten, kau tak terganti di sini
Di dalam hatiku, di dalam benakku dan juga di dalam hidupku
Tenten, sulit hatiku berkata bahwa semua ini adalah nyata
Mungkin kita berdua tidak ditakdirkan bersama di kehidupan ini
Aku yakin Ten, di saat matahari masih bersinar
Di mana kedudukan klan tidak lagi masalah
Di mana tidak ada peperangan yang memaksa kita untuk berjuang
Kita akan bersama, akhirnya Ten, kita akan berbahagia berdua
Wanita itu dan klan
Mereka memisahkan kita untuk bersama, untuk menjadi satu kesatuan
Aku tak pernah mencintai wanita itu, aku tak pernah Ten!
Aku tahu kau mengetahuinya dari sudut pandang matamu
Apakah kau merasa cemburu ? Atau kau hanya merasa kasihan terhadapku?
Ten, jawab aku, aku benar-benar frustasi!
Aku ingin cinta ini dapat kau sambut
Tapi apa daya, di kehidupan ini kita tidak bisa bersama
Apa yang harus kulakukan?
Aku bingung Ten
Berkali-kali aku menangis tanpa sebab jika mengingatmu
Bayangkan, seorang Neji Hyuuga menangis?
Kau mungkin akan tertawa keras, Ten
Tapi di dalam sini sakit, sangat sakit
Aku ingin untuk bersamamu sekarang
Setelah 10 tahun aku mencintaimu, aku tak pernah lelah akan memandang wajahmu
Dalam 10 tahun juga, di dalam sini tercipta kesakitan yang luar biasa
Tidak ada yang namanya 'Cinta tak harus memiliki'
Karna pada dasarnya, manusia tak pernah puas, sama seperti aku
Aku tak puas dengan mendapatkan engkau hanya sebagai sahabat dan juga teman satu tim
Aku ingin mendekapmu dengan erat
Aku ingin merasakan hembusan nafasmu di bahuku
Aku ingin kita berdua tertidur di bahu masing-masing
Aku ingin melewati detik demi detik bersamamu, melewati setiap masa denganmu di dekatku
Walau mungkin itu hanya akan terjadi bukan di kehidupan yang sekarang
Aku tidak pernah berhenti berharap
"Aku juga mencintaimu, Hyuuga Neji,"
Saat kata-kata itu sampai di telingaku, alangkah inginnya aku melonjak-lonjak kegirangan
Aku melihat darah bercucuran dari wajahmu
Ku dekap erat tubuhmu dan tak ingin kulepas lagi
Akhirnya Tenten, akhirnya aku mendengar kata-kata itu keluar dari mulutmu
Tenten, aku mencintaimu
Mungkin benar di kehidupan ini kita tidak bisa bersama
Mungkin benar takdir tidak mempersatukan kita saat ini
Perasaan ini terlalu kuat Ten hingga aku tidak bisa mengontrolnya lagi
Tak peduli harus berapa millenium kulewati
Tak peduli seberapa berubah dunia yang akan datang
Aku yakin Ten
Ku akan menemuimu lagi di kehidupan itu
Akan kutunggu kau, Tenten
Ingin sekali ku katakan "aku suka padamu"
namun cinta ini siksa jika ku gak ada kamu
hendak jiwa kan mengikatmu di sisi
namun berat tuk mengucap, cukup untuk kukagumi
A b c d, ku harap kau mengerti
semua ini bukan cerita narasi deskripsi
hanya perasaan suka namun sulit hati berkata
bukan fiktif, sedikit naif, hanya sebuah realita
Cinta ini derita, ku harap kau juga merasa
apa yg kurasa tanpa banyak tanda tanya
rasa ini fakta, selektif bukan posesif
ku tak ingin berdusta, ku cinta kau bunga
EPILOGUE
Usai perang Ninja besar-besaran yang mengambil banyak korban selesai, sang jenius dengan IQ 200 dan calon istrinya, sang kakak sulung dari Kazekage Gaara, mencari jumlah korban yang hilang ataupun gugur di medan perang, terutama Rookie 9 yang juga merupakan pahlawan-pahlawan dari kemenangan Konoha.
Mereka sampai di sebuah ladang yang berbunga karna saat itu musim semi. Ladang itu terkenal dengan banyaknya lawan yang berjatuhan di daerah itu. "Semua ini merepotkan saja," kata Shikamaru. "Sudahlah Shika, lagipula, Rookie 9 menjadi pahlawan dan semua selamat, hanya 2 orang yang sekarang sedang hilang. Lagipula Neji dan Tenten juga teman kita, masa kau tidak mau untuk mencari orang yang dekat dengan kita?" kata Temari menimpali. Shikamaru hanya mendesah pelan.
Ketika mereka sampai di tengah-tengah ladang tersebut, Temari memandang sekeliling dengan seksama, berusaha mencari 2 temannya yang hilang. Pohon Sakura yang lebat kemudian menarik perhatiannya. Perlahan tapi pasti, dia melihat dua cahaya seperti bayangan Neji dan Tenten yang sedang tersenyum.
"Shika.." panggilnya pada tunangannya itu. "Apa, merepotkan? Tanya Shikamaru dengan bosannya. "Aku seperti melihat Neji dan Tenten. Mereka bergandengan tangan dengan riang dan tersenyum dari arah sana," kata Temari sambil menarik Shika dan menunjuk ke arah pohon Sakura yang sedang berbunga lebat. Shikamaru lalu memberi insyarat kepada Temari untuk segera melihat pohon tersebut.
Mereka berlari dan dapat keluar dari ladang bunga tersebut. Pohon Sakura itu sangat lebat dan tebal diameternya. Perlahan tapi pasti, Shikamaru melihat kaki seseorang yang amat sangat ia kenal. 'Neji!' pikirnya. Dia langsung berlari ke arah belakang pohon tersebut dan Temari mengikutinya.
Sepasang matanya membuka lebar melihat 2 insan yang sudah tak bernyawa di depannya. Neji memeluk erat tubuh Tenten, seolah tak ingin melepaskannya. "Sepertinya mereka sudah lebih dari 3 hari tidak bernyawa, Shika, tapi mengapa mayat mereka sama sekali tidak bau?" tanya Temari yang juga melihat 2 insan tersebut sambil menahan nangis akan kehilangan sahabatnya yang tomboy.
"Itu karna mereka terlalu menyayangi satu sama lain, Tem, mereka sudah terlalu lama mencintai tanpa memiliki, mereka juga terlalu lama untuk menahan kesakitan yang sebenarnya ada di dalam hati masing-masing tanpa satu sama lain," kata Shikamaru dan memandang Temari. "Ayo kita beritahu Rokudaime Naruto," lanjut Shika sambil mengambil radio. Temari hanya menatap nanar terhadap pasangan tersebut.
TAHUN 2050
Kehidupan teknologi yang sedang marak-maraknya, membuat orang-orang jadi melupakan sejarah hidup. Ladang berbunga yang masih sama dengan berpuluh-puluh tahun yang lalu, sebuah pohon Sakura yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya berdiri di tempat tersebut. Seorang perempuan berusia 16 tahun berdiri di bawah pohon Sakura tersebut. "Pohonnya besar dan kelihatannya sudah tua," ujar perempuan tersebut sambil memandang kagum pohon tersebut. Rambut coklatnya yang sebahu dibiarkannya tergerai dan matanya berbinar-binar melihat keadaan alam di sekitar tempat tersebut.
"Kau siapa?" tiba-tiba seorang pemuda yang sepantarannya datang dari arah pohon Sakura tersebut. Anak perempuan tersebut terlonjak kaget dengan kehadiran pemuda tersebut. "Kau! Membuatku kaget saja!" katanya sedikit berteriak. "Kau siapa?" pemuda tersebut mengulangi pertanyaannya.
"Aku Tenten, dan kau?" Tenten menyodorkan tangannya ke arah pemuda tersebut. Pemuda itu hanya diam dan membalas uluran tangannya. "Aku tanya, siapa kau?" Tenten mengulangi pertanyaannya, terlihat kesal dengan kelakuan pemuda tersebut. Entah mengapa Tenten terlihat familiar dengan wajahnya yang datar dan rambut coklatnya yang panjang.
"Neji. Hyuuga Neji," kata pemuda itu pelan. Mereka berdua seperti itu dalam diam dan akhirnya memilih untuk duduk di bawah pohon Sakura itu. Tenten bersenandung pelan di bawah lebatnya pohon Sakura yang baru mekar tersebut.
"Ten, apakah kau tau sejarah pohon ini?" tanya Neji sambil melihat ke langit. Tenten menggeleng kepalanya dengan pelan. "Memang apa?" tanyanya menuntut penjelasan dari pemuda tersebut. "Di dekat pohon ini, pernah ada Perang Ninja besar-besaran, pada akhirnya Desa Konoha yang tak terletak jauh dari sini pada zaman dahulu, menang dengan bantuan Desa Suna dan rekannya yang lain," katanya pelan dan Tenten memperhatikan.
"Saat itu Rookie 9 dibilang sebagai pahlawan dari perang itu, dan Uzumaki Naruto, menjadi Rokudaime Hokage. Rookie 9 semuanya selamat walau ada beberapa yang luka parah, kecuali 2 orang," kata Neji lagi. "Dan kau tau Ten? Dua orang tersebut sudah menyukai satu sama lain selama bertahun-tahun tetapi tidak pernah bisa menyatu, apalagi setelah sang pemuda menikah dengan wanita yang dipilih klannya," lanjutnya. "Mereka meninggal di bawah pohon ini, setelah mengalahkan sebagian besar dari musuh, dan namanya ada di Memorial Stone yang sekarang dipugar di sana," kata Neji sambil menunjuk arah lapangan besar dengan kuil di dekatnya.
"Mereka meninggal dengan mendekap satu sama lain, walaupun mereka sudah 3 hari meninggal sebelum ditemukan, tak ada bau sama sekali dari mayat mereka, walau akhirnya setelah dipisahkan, bau tersebut ada. Banyak orang mendoakan mereka akan jasa mereka dan satu hal lagi," kata Neji terdiam selama beberapa menit. "Satu hal apa?" tanya Tenten tak sabar.
"Mereka didoakan untuk dapat bersatu di kehidupan mereka yang selanjutnya karna mereka adalah salah satu bukti nyata bahwa cinta pertama bisa menjadi sangat abadi. Tahukah kau Ten? Bahwa nama mereka adalah Hyuuga Neji dan Tenten?" kata Neji sambil menatap Tenten lurus.
"APA?" Tenten terlonjak saking kagetnya, "Jangan-jangan, jangan-jangan.." kata Tenten terbata-bata. "Pada pertama aku melihatmu, entah kenapa aku tahu namamu adalah Tenten dan wajahmu terlihat sangat familiar untukku, senyummu, wajah kagummu dan semuanya, aku pikir, mungkin kita berdualah wujud nyata dari keinginan 2 pahlawan itu," kata Neji tersenyum simpul.
Tenten hanya tak bisa berkata-kata dan balas menatap Neji lurus.
"Mungkin."
"Karena jika pada akhirnya kau bersamaku, tak peduli berapa lama waktu yang kuhabiskan, aku rela menunggumu hingga berpuluh-puluh tahun"
SELESAI
A/N: Akhirnya selesai juga fic ini, dibuat saat hari Senin dan akhirnya selesai pada hari Jumat (dengan bolong-bolong juga pengerjaannya). Berbotol-botol teh dihabiskan untuk membuat kosu sadar sampai subuh demi nyelesaiin fic ini lebay
Yup! Bagaimana pendapat semuanya. Saya sih overall, lumayan puas dengan fic 'ngebut' saya ini. Mungkin akan ada sekuel jika ada yang mau? Mau mau mau?
Jangan marahkan saya soal genre, kosu masih pusing mau taruh di mana. Masalahnya, menurut kosu fic ini bukan Tragedy, karna kosu bikinnya terakhir Neji ama Tenten bareng kan ya kan ya kan ya kan? Karna itu masuknya di Hurt/Comfort aja, kalo Angst kayaknya gak pas deh. Huhu. Pusing T_T
Akhir kata, REVIEW PLEASE. Oh ya, FLAMES DON'T WORK ON ME FRIENDS. *big smile* if you don't like, so why did you read this story ? *big smile again*
Doain ya The One and Only bisa cepet update abis saya update You're The Way I Feel (English) *pundung*