Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku, NaruSaku (friendship)

Genre : Romance/Humor/Friendship

Warning : lil bit OOC, AU, OC, agak gaje, abal-abal

Inspirated by movie Initial D

I change lil bit from the original story.


Sudah dua hari Sakura membolos dari sekolahnya, sejak ia membolos sekolah itu sama saja seperti biasanya. Guru yang selalu datang terlambat dan kelas yang selalu berantakan penuh dengan cekikikan murid-murid edan. Naruto, Kiba dan Suigetsu biasa bercerita di sudut ruangan dengan topik sekitar dunia otomotif dan surga dunia. Tempat hiburan yang banyak gadis-gadis cantik disana. Cekikikan Naruto dan Kiba selalu saja terdengar mengerikan. Dan kini tiga orang edan itu sudah menambahkan satu personel baru yakni Sasuke. WHAT? Dia ikutan nimbrung cerita gaje bareng mereka? Ampun deh! Tapi bedanya dia hanya diam mengiya-iyakan saja perkataan mereka.

Sakura datang menhampiri empat orang itu. Dan menyapanya dengan sedikit lambaian ringan dari tangan mungilnya.

"Yo!" sapanya pada empat orang itu. Naruto dan Kiba membalas dengan cengiran memperlihatkan gigi sekalian gusi mereka. Suigetsu hanya senyum-senyum dan Sasuke hanya diam memandangi gerak-gerik Sakura saat mengambil bangku dan duduk di depannya. Berhadapan.

"Sekolah juga akhirnya!" ujar seseorang di belakang Sakura dengan sedikit suara cemprengnya Ino. Dan dihampiri oleh Hinata. "Huh..bosan dirumah!" jawabnya singkat.

"Jadi kan besok?" tanya Sasuke tiba-tiba mengeluarkan suara dan membuat Ino mulai curiga. Dia memutar-mutar jari telunjuknya di depa wajah Sakura.

"Kau mau pergi kencan dengan Sasuke ya!" ujar Ino masih dengan kegiatannya.

"Balapan, bukan kencan. Ino-pig!" jawabnya santai dan stay cool.

"Apa! Kukira kalian berdua ingin pergi kencan!"

"Ya tidaklah!" jawab Sasuke dan Sakura berbarengan.

Teng…neng…neng…tong

Bel masuk sudah berbunyi dan saatnya bagi mereka untuk memulai pelajaran. Kali ini mereka belajar Matematika dengan guru mengerikan mereka. Orochimaru-sensei yang juga merupakan wakil kepala sekolah selain Jiraiya-sensei. Pelajaran berlangsung menegangkan karena tak ada yang bisa berkutik jika belajar dengan guru ini. Mengerikan.

Bel istirahat sudah berbunyi, semua murid berhamburan keluar. Koridor utama sekolah menjadi ramai. Sakura yang sudah membawa bekal dari rumah, menolak ajakan temannya untuk pergi ke kantin dan memilih untuk sendiri di atap gedung sekolah.

Sakura menaiki anak-anak tangga yang menjadi jalan ke atap. Tapi langkahnya terhenti karena ada suara tapak kaki selain dirinya. Setelah dilihat ternyata itu Sasuke yang berniat juga ke atap.

"Kau mau ke atap juga?" tanya Sakura pada Sasuke yang sudah jalan menaiki tangga mendahuluinya. "Hn!" jawabnya singkat sambil membuka pintu menuju ke atap. Sakura mengikutinya dan duduk di dekat pagar pembatas atap. Membuka bekalnya dan melahap isinya sedangkan Sasuke hanya berdiri memandangi langit luas yang terbentang diatasnya.

"Kau tidak makan?" tanya Sakura

Sasuke masih diam dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Sekotak rokok dan pemantiknya. Sakura masih menunggu jawabannya dan memandangi hal yang dilakukan Sasuke sekarang. Mengambil sebatang dari dalam kotak dan menyalakan pemantiknya. Lalu menghisap dalam-dalam rokok itu dan menghembuskannya lega dengan berbagai bentuk asap.

"Aku lebih kenyang kalau begini!"jawabnya

"Huh itu tidak mengenyangkan, hanya akan menimbulkan penyakit!"

"Hmm…!" jawabnya singkat dan kembali berkutat dengan rokoknya. Sakura yang sudah selesai dengan makanannya hendak berjalan meninggalkan tempat yang sudah terkotaminasi dengan asap rokok itu.

"Kau sama saja dengan Ayah dan Shikamaru, perokok!"

"Tapi kau suka kan?" tanya Sasuke sambil mematikan api rokoknya dan membuang puntungnya jauh-jauh.

"Huh..aku tak suka cowok perokok. Mulut dan nafas mereka pasti juga bau tembakau!" jawabnya masih berdiri menjinjing tas bekalnya.

"Apa itu benar?" tanya Sasuke lagi mendekat kearah Sakura. Semakin lama semakin dekat dan Sakura hanya mundur-mundur untuk menghindari asap baru dari rokok yang baru ia hisap. Karena mundur-mundur terus, Sakura tak sadar kalau di belakangnya adalah pagar kawat tinggi pembatas atap. Dan dia terjebak dan tak bisa bergerak lagi karena dibelakangnya kini adalah pagar kawat tinggi pembatas atap yang menghalanginya untuk menjauh dari Sasuke. Tetapi Sasuke semakin mendekat dan meletakkan kedua tangannya diatara tubuh Sakura yang masih berdiri diam di pagar. Sasuke membuang rokoknya lagi dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura. Hanya beberapa centi tapi bau rokok sudah tercium dari nafas Sasuke. Sakura hanya bisa menahan nafas sejenak.

"Kau mau apa, Sasuke?"tanya Sakura mulai tidak tenang dengan posisi mereka. Sangat dekat sehingga Sakura bisa merasakan nafas Sasuke.

"Membuktikan kalau analogimu itu salah!"

"Apa maksud….mmmfff!" belum sempat Sakura menyelesaikan kalimatnya, bibirnya sudah terkunci oleh bibir Sasuke. Sakura terkejut dan membelalakkan matanya. Sasuke masih menciumnya dan marasa kalau ciuman itu sangat lembut untuknya. Tanpa Sakura sadari, ia membalas ciuman itu. Ciuman yang hangat dan sedikit bau rokok, tapi ciuman itu terasa sangat manis dan mulai memanas. Dan Sakura mulai menikmati dan melingkari tangannya di leher Sasuke dan begitu pula Sasuke, ia mengeratkan pelukan di pinggang Sakura dan satu tangannya di pipi Sakura. Rasa tembakau itu sangat terasa di nafas Sasuke yang telah bercampur dengan nafas Sakura. Kadang terasa manis dan bercampur sedikit pahit.

TENG…NENG…NENG…TONG

Seketika suara bel itu membuat mereka mendorong satu sama lain. Sakura sudah merasa wajahnya merah padam karena malu dan begitu juga Sasuke yang memalingkan wajahnya berusaha menyembunyikan. Mereka hanya diam dan tak menyangka akan seperti ini. Sasuke mulai merasa tak enak dengan kejadian tadi.

"Sakura, maafkan aku..aku tak bermaksud untuk….!" Kalimat Sasuke terpotong oleh Sakura yang tiba-tiba memeluknya. Spontan Sasuke kaget dan tidak percaya. Karena dipikirannya saat ini adalah melihat Sakura yang marah dan pergi meninggalkannya sendiri di atap. Pelukan Sakura semakin erat dan Sasuke membalas memeluknya. Rasanya hangat dan terlindungi. Sudah lama ia menginginkan pelukan ini. Bukan dari seorang teman, keluarga tapi melainkan pelukan dari seseorang yang telah mengisi ruang hati yang awalnya kosong akan cinta selain keluarga dan teman. Cinta seorang kekasih.

Sasuke benar-benar menikmati pelukan itu dan menenggelamkan wajahnya di bahu kecil Sakura. " Maafkan aku. Aku sudah lancang menciummu!"

"Tidak apa-apa, Sasuke. Kau tahu itu adalah ciuman pertamaku loh!" jawabnya terlihat senang di dalam pelukan Sasuke.

"Aku baru menyadari, saat pertama bertemu denganmu. Aku merasa berbeda. Apa lagi jika melihat senyummu. Aku mulai merasakan suka padamu Sakura !" kata Sasuke jujur dengan perasaan yang sejak dulu berbeda jika di dekat Sakura. Apalagi sejak ia tahu kalau ia dikalahkan oleh seorang perempuan.

"Benarkah? Aku senang karena kau menyukai aku Sasuke. Terima kasih!" ujarnya melepas pelukan dan memandang wajah tampan Sasuke. Sasuke juga memandangi wajah manis Sakura. "Sama sepertimu, aku merasakan berbeda bila di dekatmu. Mungkin seperti cinta!"

Sasuke sedikit tersentak dengan perkataan itu. Senang, kini ada didalam hatinya. Melompat-lompat ria kesana kemari memberi sengatan yang lain dalam dirinya. Akhirnya ia dapat tersenyum sepenuhnya. Walau ini terasa cepat tapi ia sudah merasa yakin pada perasaannya.

" I love you, Sakura!" ujarnya penuh dengan senyuman, menyentuh pipi lembut Sakura dan memberi sedikit pijatan disana. Sakura memegangi telapak tangan Sasuke dan ikut terbuai dengan pijatan lembut itu.

"Aku tahu, kita baru beberapa hari bertemu, tapi aku sudah yakin dengan perasaan ini. Perasaan yang baru pertama kalinya aku rasakan. Tapi…I love you too, Sasuke-kun!" jawabnya dengan senyuman pula. Mereka berpelukan lagi dan sediki lebih lama.

Angin berhembus ringan di atas atap itu, langit yang biru memperlihatkan awan yang putih bergerak sedikit demi sedikit membentuk gumpalan unik disana.

"Hanya dengan dialah aku bisa memapakkan semua emosiku dan aku menang untuk sekali ini. Dalam mencuri hatinya!" batin Sasuke.

Skip Time 04.00 Takoyama

Dalam perjalanan menuju puncak lintasan gunung Takoyama, Sakura sedang berfikir dengan tindakannya yang menerima tantangan balapan ini. Mereka akan berbalap dengan tiga mobil termasuk dirinya. Ia pertama kalinya ia berbalap dengan lawan yang lebih dari satu. Dan salah satu lawannya adalah kekasihnya. Dan tiba-tiba saja terlintas dibenaknya tentang isi pesan dari Sasuke kemarin.

Aku takkan kalah dua kali, Sakura!

Aku akan menang…dua kali menang !

"Aku tahu maksudnya sekarang, dua kali menang. Mungkin ini kedengarannya aku terlalu percaya diri. Dia sudah menang sekali. Mendapatkan hatiku!" pikir Sakura sambil senyum-senyum sendiri. Dan pada saat itu juga ponselnya berbunyi dan menjawabnya lewat earseat-nya. Awalnya suara itu terdengar tidak jelas dan langsung suara itu berteriak keras. Hampir saja Sakura lepas kendali dari setirnya. Ternyata yang menelpon adalah Naruto yang super berisik.

"Saku-chan, kau pacaran sama teme ya?" tanya Naruto dengan suara teriakannya yang merusak gendang telinga Sakura.

"Naruto..jangan teriak-teriak. Iya, memangnya kenapa?"

"Kenapa tidak beri tahu aku, Saku-chan!"

"Untuk apa?"

"Huh….kau menghancurkan hatiku, Saku-chan!"

"Jangan menangis Naruto, kau sudah besar!"

"Siapa yang nangis?"

"Tuh…disini terdengar sekali suara isakanmu Naruto, aku pakai earseat!"

"Haaaaa….Saku-chan jahat!"

"Jangan nangis, masih ada Hinata kan!"

"Hah Hinata? Kenapa Hinata?"

"Huh…dasar kurang peka, dia itu cinta mati padamu!"

"Apa..ma..masa iya!"

"Dasar! iya. Sejak SMP malah. Kau ini kurang peka sekali!"

"Tapi…ta—!"

"Dia lebih mencintaimu, Naruto ketimbang aku yang mencintaimu sebagai seorang sahabat dan kakak. Yah…berjuanglah untuk Hinata, Naruto !" ujar Sakura dan langsung mematikan koneksinya dengan Naruto yang berada di seberang sana. Naruto yang masih sedih kini merubah raut wajahnya dengan wajah senang. Karena masih ada yang mencintainya dengan tulus selain Sakura yang sebenarnya sudah ia anggapnya sebagai kakak.

"Arigatou, Sakura!" gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.

Butuh waktu 3 menit untuk sampai di tujuan oleh Sakura dengan mobil kesayangannya Toyota Corolla GT-S yang baru saja sembuh dari kumatnya. Disana telah menunggu beberapa orang dari kelompok Sasuke dan Akatsuki. Di kelompok Sasuke, ada Suigetsu beserta kekasihnya Karin, Kiba, Shino, Lee, SaiIno, NejiTen, Hinata dan terakhir Naruto. Dan di kelompok Akatsuki, ada Kakuzu pastinya, Hidan, Deidara, Pain the Leader, Tobi dan Zetsu. Ia memarkir mobilnya di dekat mobil Sasuke lalu keluar menghampiri mereka.

"Kau sudah siap?" tanya Sasuke

"Hmmm…siap!" jawabnya dengan anggukan.

"Sakura, pakai ini!" pinta Sasuke memberikan sebuah earseat yang koneksinya sudah tersambung pada Sasuke dan Suigetsu. Dan Kakuzu terkoneksi pada Pein. Suigetsu dan Pein bertugas untuk memberitahukan keadaan sekitar pertandingan pada pemain. Aman di lewati atau tidak. Selain itu sebagai informan –Sai, Shino , Lee dan Kiba– berperncar di tepi jalan lintas gunung Takoyama di tiap tikungan. Pemberi informasi pada jalannya pertandingan. Mereka segera memulai tugas masing-masing. Sakura telah memasang earseatnya dan Sasuke menghampirinya.

"Jangan lepas earseatnya. Ini untuk keselamatan dan komukasi kita!" jelas Sasuke sambil memperbaiki letak earseatnya. Sakura mengangguk mengerti dan tersenyum.

"Aku takkan kalah darimu!" kata Sasuke memukul pundak kecil Sakura.

"Aku juga!" jawabnya.

"Ehem…waktunya mulai, cuy!" ujar Suigetsu merusak kegiatan mereka. Sui hanya senyum-senyum. Lalu keduanya berjalan ke mobil mereka masing-masing. Saat START Sakura berada di posisi belakang dan di depannya Kakuzu dan Sasuke. Lalu mereka berjalan lambat menuju garis START. Dan saat itu tampak seorang melambai-lambaikan tangan sebagai catatan untuk bersiap lalu ia pergi dari jalanan tersebut dan membunyikan sesuatu yang melengking keras keudara sebagai tanda untuk GO.

Ketiganya melaju kencang, Posisi Sakura berada di belakang Sasuke. Dan sasuke sendiri berada di belakang kakuzu. Intinya kakuzu yang memimpin. Tikungan demi tikungan di lewati dan kini saatnya beraksi.

"Kakuzu memimpin di depan diikuti Sasuke lalu Sakura!" ujar informan –Sai–

"Sakura kita harus memotongnya!" suara Sasuke terdengar jelas di telinga Sakura. Masih dengan tatapan fokus ia menjawabnya singkat.

"Ya!" jawabnya singkat padahal ia sedang merencanakan sesuatu untuk memotong kakuzu bersamaan dengan sasuke. "Aku punya rencana, lakukan seperti biasa aku memotong yang lain. Selokan!" ujar Sakura.

"Kau yakin ini berhasil?"

"Apa salahnya kalau dicoba!" jawabnya. "Kau yang akan melakukannya Sasuke, aku hanya mengikutimu dari belakang. Intinya kita memotong secara bergandengan !" jelasnya lagi. Sasuke mengangguk mengerti dan langsung fokus mencari tempat yang dikatakan Sakura. Tikungan ke 4 dari atas, ada selokan.

Ia telah menghitung berapa tikungan yang ia lewati, setelah jalan lurus ini, tikungan itu akan ada dan disanalah kesempatannya. Sasuke mulai memacu Kakuzu yang berada di depan, sakura bergandengan dengan sasuke.

"Sekarang, Sakura!"

Mereka masuk tikungan tersebut, sesuai dengan analisa Sakura. Kakuzu akan memperlebar jaraknya ke kiri dan menyisakan jarak yang cukup untuk dimasuki di bagian kanan.

"Kakuzu, kau terlalu lebar!" ujar Pein, namun terlambat. Kakuzu telah membuka peluang untuk mereka berdua masuk dan memotong. Sasuke dan Sakura mempercepat lajunya dan secara bergandengan memotong Kakuzu.

"Sasuke dan Sakura secara bergandengan memotong Kakuzu di tikungan ke 4 dari Start.!" Jelas informan –Shino–

Tapi Kakuzu tidak mau kalah. Di jalan lurus tersebut, ia berniat memotong mereka lagi dengan kecepatan yang tinggi.

"Perhatian semuanya, ada mobil lain dari arah berlawanan. Mobil penduduk biasa. Kurangi kecepatan!" jelas seseorang dari seberang sana memberitahukan adanya masalah. Mobil lain dari arah berlawanan. Sesuai perintah, mereka mengurangi kecepatan kecuali Kakuzu. Dia tetap menambah kecepatan dan kesempatan itu selalu ada. Melihat mereka berdua yang melambat, Kakuzu berniat memotong.

"Kakuzu, jangan gegabah!" peringatan dari temannya itu diacuhkan dan dengan kecepatan yang semakin bertambah. "Kakuzu, hei..jangan gegabah!" kali ini Sasuke yang angkat bicara karena ia sendiri telah melihat Kakuzu memotongnya. Mobil yang dari arah atas itu berpapasan dengan Kakuzu dan mereka bertabrakan. Namun mobil yang dari atas tersebut dapat menghindar dengan banting stir tapi terlambat untuk Kakuzu. Ia merem paksa mobilnya dan akhirnya terbalik. Mobil itu berguling-guling, terpental jauh dan terhempas keras kejalanan.

"Kakuzu mengalami kecelakaan karena kecerobohannya. Ia memotong Sasuke dan Sakura yang sedang melambat karena mewaspadai mobil dari arah lawan. Dan terjadi tabrakan. Mobil biasa itu selamat, tapi Kakuzu parah!" kali ini Kiba yang angkat bicara.

Sasuke dapat menghidari kecelakaan itu tapi kini kekhawatirannya pada sakura yang berada di belakang. Apakah bisa menghindar?

"Sakura!" panggil Sasuke lewat earseatnya. Awalnya tak ada jawaban dan Sasuke mulai panik. "Sakura!" panggilnya lagi.

"Hmm…aku baik-baik saja. Tinggal kita berdua, Sasuke!"

"Huh…!"

"Sasuke dan Sakura melanjutkan pertandingan, Kakuzu baik-baik saja. Hanya luka di bagian kepala!" ujar informan yang tak lain adalah Lee

Pertandingan dilanjutkan, Kakuzu sudah ditangani oleh temannya dari stand tempat kejadian. Sasuke masih di depan dan Sakura di belakang. Mereka sama-sama kuat dan Sakura tak bisa memotongnya dengan mudah. Dia butuh rencana baru. Sekarang ini, Sasuke dan Sakura adalah lawan, dengan paksa Sakura melepas earseatnya dan mulai merencanakan taktik selanjutnya. Sakura menambah kecepatan dan hal itu di ketahui oleh Sasuke. Dengan cara yang sama ia menambah kecepatan. Mereka seperti kejar-kejaran.

"Tikungan tepat sebelum finish, disana ada selokan lagi. Dan tempatnya agak luas untuk memotong jika Sasuke terlalu lebar menikung!" pikir Sakura merancang taktiknya.

Mereka hampir sampai di garis finish dan tinggal melewati satu tikungan lagi. Sakura menambah kecepatan dan begitu pula dengan Sasuke.

"Kali ini aku tak akan kecolongan lagi!" gumam Sasuke yang melihat ancang-ancang Sakura untuk memotong lewat kaca spionnya. Tikungan itu telah berada ujung mata. Dewi fortuna besamanya lagi, Sasuke berusaha untuk menikung lebih sempit dan tidak memberi kesempatan pada Sakura untuk memotong, tapi teorinya kali ini salah. Walapun masih terlihat sempit tapi disana ada selokan yang bisa menjadi pijakan untuk memotong walapun sempit.

"Bagus, Sasuke!" gumam Sakura senyum-senyum kemenangan dan langsung tancap gas dengan cekatan di melewati selokan yang jalannya sedikit bergelombang itu. Sasuke terpotong. Sakura kini berada di depan dan tanpa berfikir panjang dia menambah lagi kecepatan dan sampai ke garis finish dengan selamat sentosa sehat walafiat. Dan Sasuke menyusul. "Tampaknya aku benar-benar tak bisa mengalahkannya dalam urusan balapan!"

"Huiii…Sakura memotong Sasuke, dan menuju finish dengan tenangnya. Pemenangnya adalah Sakura!" ujar informan itu dengan tawa girangnya. Naruto melompat-lompat senang sambil menggendong Hinata karena sangking senangnya. Neji yang melihat langsung memukul kepala Naruto. Tenten mencegahnya namun terlambat. Suigestu hanya senyum-senyum. Karin ngomel-ngomel sendiri. Sedangkan Ino tanpa sadar mencium pipi Sai. Sai jadi blushing dan sangking gembiranya Ino menciumya lagi. Kiba meraung-raung bersama anjingnya.

Selang beberapa menit kemudian, mobil Sakura datang dan berhenti di dekat teman-temannya berdiri. Dia keluar dan langsung disambut salaman dan pelukan dari teman-temannya. Lalu Sasuke datang dan memberhentikan mobilnya di belakang mobil Sakura. Ia berjalan ke arah Sakura, temannya yang tahu maksud dari semua itu hanya bisa menghindar dari pasangan pembalap itu. Menyibukkan diri dengan kegiatan mereka.

"Heh…Aku kalah!" ujar Sasuke menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal membuat rambutnya sedikit berantankan.

"Kata siapa, kau menang kok!" jawab Sakura sedikit malu-malu.

"Menang apanya?"

"Menang dalam mencuri hatiku!" jawabnya percaya diri ditambah dengan senyumannya yang kemarin-kemarin telah membuat esnya Sasuke meleleh. Sasuke merendahkan badannya dan meletakkan kepalanya di dekat telinga Sakura lalu berbisik yang membuat Sakura sedikit geli.

"Heh…kau ini terlalu percaya diri!" bisik Sasuke dan mencium pipi Sakura dengan tiba-tiba. Sakura terkejut kalau Sasuke akan mencium pipinya di tempat yang ramai seperti ini. Sasuke tersenyum seringai. Lalu Sakura memukul lengan Sasuke manja.

"Kau hebat!"

"Arigatou, Sasuke-kun!"

"Kau mau masuk kelompok balapku?" tawar Sasuke. Dari dulu ia ingin mengajak Sakura untuk masuk kelompok balapnya yang sedang dipromosikan oleh kakaknya Itachi ke dunia balap yang sebenarnya. Dan akan melawan lawan yang sebenarnya. Dan berhadapan dengan dunia balap yang sebenarnya.

"Apa boleh, aku kan perempuan!"

"Akan kuusahakan. Apapun untukmu!" jawab Sasuke juga ikutan senang.

Sakura tersenyum senang karena ia akan bersama Sasuke dalam satu kelompok balap. Kelompok ini bernama Red Devil yang sementara ini masih mengikuti balap biasa yang tidak resmi. Hanya untuk kesenangan dalam dunia balap biasa. Namun suatu hari nanti Red Devil akan tampil di pertunjukan dan pentas yang sebenarnya.

"Yak…kini mobil Nissan Silvia S15 merah milik RedDevil melaju kencang, melewati beberapa mobil yang tak kalah hebatnya dari dirinya. Berliuk-liuk sangat cantik seperti ular. Satu langkah lagi menuju finish namun teman dalam satu timnya yang menggunakan mobil Nissan Silvia AREX Elite 901 merah hitam yang tak jauh beda tipe dari Nissan Silvia S15 RedDevil beriringan dengannya. Siapakah yang duluan menempuh garis finish di All-Konoha Grand Car Championship dan menjadi pemenangnya?" suara toa milik informan yang menginformasikan jalannya pertarungan Car Championship tahun ini.

Kedua mobil dari RedDevil itu adalah kawan yang sedang menjadi lawan dalam pertarungan. Mereka tidak mengenal kata mengalah walaupun dalam kelompok yang sama. Yang mereka pikirkan adalah kemenangan yang ada ditangan nanti.

Nissan Silvia S15 merah dan Nissan Silvia AREX Elite 901 merah hitam telah sampai di finish secara bersamaan meninggalkan mobil lain di belakang. Di lihat dari hasilnya mereka kelihatan seri dan jika diamati dari kamera yang di replay. Maka akan kelihatan kalau Nissan Silvia S15 merahlah pemenangnya.

"Yeah, Minna-san, The Winner is Nissan Silvia S15 from RedDevil with the racer is Haruno Sakura. The one and only girl in this Championship!"

Penonton bersorak gembira menyambut kemenangan tersebut. Dengan perasaan bangga, Sakura memarkir mobilnya di stand RedDevil dan keluar dari mobilnya. Dan disusul dengan mobil Nissan Silvia AREX Elite 901 merah hitam dibelakangnya.

"Kau hebat, Saku-chan!" tiba-tiba Naruto datang memeluk Sakura dengan kasar. Sakura hanya pasrah dan membalas pelukan itu. Pemilik Nissan Silvia AREX Elite 901 merah hitam marah dan menhampiri mereka berdua.

"Hei,…dobe! Kau peluk saja sana Hinata, bukan pacarku!" ujarnya ketus yang ternyata Sasuke si pemilik Nissan Silvia AREX Elite 901 merah hitam tersebut.

"Huh…bentar aja ga boleh. Teme pelit!"

"Apa!"

"Hmmm..Sasuke-chan, cemburu ya!" ujar salah seorang dari mereka yang merupakan ketua RedDevil. Pria berumur sekitar 24 tahun, rambut berkuncir hitam, dan tinggi semampai.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku dengan embel-embel 'chan', Itachi!" jawab Sasuke ketus. Sakura tertawa ringan dan yang lainnya pun ikut tertawa. Sasuke sendiri jadi malu diam-diam. Haaha….

Akhirnya kini tinggal mereka berdua, yang lainnya pada sibuk mengurusi mobil juara itu. Waktu istirahat hampir selesai, kini acara untuk pemberian medali kepada para pemenang.

"Sakura,…..Hhaah..aku susah sekali mengakui kalau aku selalu kalah dalam hal ini!"

"Tidak apa-apa, tapi kau menang kan selain hal ini!"

"Heh…kau ini!" ujar Sasuke mencium jidat lebarnya Sakura. Sakura diam menikmati kecupan itu. Lalu bibir Sasuke bergerak ke hidung kecilnya dan terakhir ke bibir ranumnya. Mereka berciuman cukup lama dengan penuh cinta dan kehangatan. Sampai pada akhrinya Naruto menyela keasyikan mereka.

"Hei teme, Saku-chan. Sudah saatnya!" panggil Naruto kepada dua sejoli itu.

Mereka berdua pun mengikuti Naruto dan berjalan keluar dari stand RedDevil menghampiri para penonton untuk memperlihatkan wajah kemenangan pertama mereka. Tiga juara tersebut naik ke podium. Di posisi pertama, Haruno Sakura dari RedDevil, posisi kedua, Uchiha Sasuke dari RedDevil dan posisi ketiga Mastumoto Gin dari Fairlady Z. medali kemenangan telah telingkar manis di leher mereka. Piala sebagai tanda kehebatan mereka. Dan rangkaian bunga sebagai tanda partisipasi mereka.

Dengan bangga mereka menunjukan pada semua orang, Ryosuke dan Saki yang datang melihat putri tercintanya mengalahkan banyak lelaki untuk berdiri di podium itu. Perasaan bangga dan senang bercampur dalan hati pasangan suami istri itu.

Setelah selesai, mereka berdua datang menghampiri Sakura dan memeluknya.

"Ayah, Ibu!"

"Kau benar-benar putri terhebat Haruno Ryosuke dan Saki, Sakura!"

"Terimakasih, Ayah, Ibu!"

Mereka melepas pelukan hangat itu dan seseorang berambut merah datang menhampiri Sakura dan memeluknya. Ia memeluk gadis bertubuh mungil itu erat seperti sudah bertahun-tahun tak bertemu.

"Sasori-nii-chan!"

"Sakura, Kau keren sekali!" pujinya masih dalam keadaan berpelukan.

"Aku kangen, nii-chan!"

"Hn…Aku juga. Mulai sekarang dan sampai seterusnya. Aku tetap di Konoha. Aku bergabung dengan RedDevil, Saku!"

"Benarkah!"

Mereka melepas pelukan hangat adik kakak itu. Sasori mengangguk dan tersenyum pada Sakura. Begitu juga dengannya. Tapi pertemuan itu terintrupsi oleh panggilan toa Naruto dan Kiba.

"Sakura-chan, mari kita rayakan kemenangan kita!" teriak dua orang berisik itu dari dalam stand. Lalu di ikuti oleh Ino yang tak kalah berisiknya dari mereka berdua. Menarik tangan Sakura untuk masuk kedalam. Ia hanya pasrah dan melambaikan tangan sampai jumpa pada orangtuanya yang bersiap untuk pulang. Sasori mengikuti adiknya masuk kedalam. Mereka semua merayakan dengan makan ramen dan beberapa masakan yang mereka pesan dari keluarga Sakura. Dan disana mereka pesta sake. Sakura juga nekat meminum sake tersebut namun Sasuke melarangnya terus. Mereka semua bergembira sampai malam tiba. Dan malam itu juga mereka kembali merayakannya di tempat karauke. Dasar, itu semua usul dari Naruto dan Ino. Mereka berdua mereka memang berisik dan kompak.

Sakura merasa puas pada dirinya yang telah menikmati dan menyandang gelar juara pada race pertamanya dan dengan bangga pula ia di beri takdir bertemu Sasuke dan masuk RedDevil. Takdir memang digariskan untuk kita oleh Tuhan, semua orang punya takdir masing-masing. Tinggal kita saja yang menunggu dengan sabar dan berusaha sampai masa itu tiba. Dan inilah takdir seorang Haruno Sakura yang awalnya sebagai The Takoyama Conqueror.

Owari


akhirnya selesai juga...

maaf ya klo cerita romancenya mengecakan...

habis...aku ga bakat buat yang kyk gituan...

riviewnya ya minna...

untuk semua para reader minta maaf bgt nih..ga bisa balas review..tapi untuk semuannya terima kasih banyak...