Disclamer : Masashi Kishimoto

Genre : Romance

Pairing : SasuNaru

Rated : M

~~~~~~~~~~~()()()()()~~~~~~~~~~~

Don't Touch Me!

"Sa...su..ke hen...tikan ah..." pinta Naruto, cairan bening di kelopak matanya mulai turun membasahi wajahnya yang penuh keringat. Rasa sakit yang luar biasa jelas tergambar di wajahnya

Keganasan Sasuke mulai menjadi ketika mendengar desahan Naruto, ia mempercepat gerakannya. Menarik kejantanannya hingga ujung batang kepalanya saja yang tersisa lalu kembali menerobosnya dengan kasar, di ulangnya hal itu sampai beberapa kali. Dan tentu saja membuat Naruto berteriak seperti orang kesetanan.

"AKHHH Hen...tikan... ak ahh...aku mohon" pinta Naruto semakin memelas. Namun Sasuke menulikan kedua telinganya. Sekarang ia tengah asik memainkan sebuah mainan yang dapat menuntaskan seluruh nafsunya. Tangan Naruto mencoba mendorong tubuh Sasuke menjauh, namun sayang, tubuh Naruto terlalu lemas untuk melawan Sasuke, alhasil kedua tangan Naruto justru diborgol oleh Sasuke

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan melawan!" bentak Sasuke sembari meremas kejantanan Naruto dengan kasar "Diam, dan nikmati saja" bisik Sasuke tanpa menghentikan permainannya

Dua sodokan mampu membuat Naruto mengeluarkan cairan di dada Sasuke, sementara Sasuke mengeluarkannya di dalam tubuh Naruto. Setelah puas, Sasuke segera melepas kejantanannya dan duduk di samping Naruto yang terbujur lemah di lantai dengan air mata yang terus mengalir dari mata biru-nya. Sungguh pemandangan yang sangat memilukan.

Mata onyx itu memandang Naruto, tubuh Naruto yang penuh keringat membuat dia sexy dimata Sasuke, apalagi ketika melihat cairannya yang mulai keluar dari lubang Naruto membuatnya ingin merasakan kembali tubuh Naruto.

Tangan Sasuke mulai mengelus tubuh polos Naruto, sedangkan Naruto bergidik ketika tangan pucat itu menyentuh wajahnya "Kau manis" kata Sasuke sembari memegang dagu Naruto, lalu mendekatkan wajahnya ke arah Naruto. Perlahan-lahan dia dekatkan bibirnya dan mulai merasakan lembut bibir Naruto. Tubuh Naruto bergetar ketika Sasuke menciumanya, rasa takut mulai menguasainya, serta air mata yang tadi sempat berhenti kembali mengalir.

Lidah Sasuke mencoba menerobos masuk ke dalam mulut Naruto, tapi Naruto sama sekali tidak membiarkannya, ia tetap menutup mulut rapat-rapat dan berharap agar Sasuke tidak dapat menerobosnya. Namun Sasuke tidak kehabisan akal, ia tekan putting Naruto yang mulai mengeras, tentu saja hal itu membuat Naruto mendesah. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan dengan cepat lidahnya mulai menerobos mulut Naruto dan mulai merasakan setiap inci mulut Naruto

Naruto mulai memberontak, kakinya mulai menendang dada Sasuke, menyebabkan Sasuke menghentikan ciumannya dan mengelus dadanya. Naruto berusaha mengambil oksigen sebanyak mungkin dan berusaha berdiri, ia ingin sekali keluar dari tempat yang mengerikan ini. sungguh, ia sangat ingin keluar dan merasakan udara di luar! Tapi sayang takdir berkata lain, Sasuke yang mengetahui pemikiran Naruto itu langsung menarik tubuh Naruto, menyebapkan Naruto meringis kesakitan karena tubuhnya langsung berbenturan dengan lantai secara keras.

"Kau yang mengajakku bermain kasar, Naruto" kata Sasuke sembari mengelus pipi Naruto "Dan akan ku layani itu" bisiknya sembari mengecup telinga Naruto, jelas hal itu membuat Naruto membelalakan matanya

"Aku mohon, jangan lakukan lagi" pinta Naruto dengan wajah memelas, baru saja ia mengambil oksigen tapi Sasuke akan membuatnya kembali kehabisan oksigen "Tolong hentikan semua ini, Sasuke" teriak Naruto

Sasuke menyeringai sembari mengecup leher jenjang Naruto "Kau lupa Naruto? Aku sudah membelimu" kata Sasuke "Dan aku bebas memperlakukanmu semauku" lanjut Sasuke sembari memijit kejantanan Naruto yang mulai mengeras

Kesabaran Naruto mungkin sudah di ambang batas, ia memang sadar bahwa Sasuke telah membelinya, tapi itu bukanlah kemauan Naruto. Naruto diculik lalu dibawa ke rumah seorang germo dan sebelum Naruto dipakai oleh pelanggan, ia sudah terlebih dahulu dibeli oleh Sasuke. Tapi itu bukanlah alasan untuk menyiksanya, Naruto itu bukan binatang yang bisa disiksa setiap hari, ia manusia!

"Aku bukan binatang yang bisa kau siksa terus-menerus Sasuke" teriak Naruto, memang benar, kesabaran setiap orang memang ada batasnya

"Jika kau menuruti semua mau-ku aku tidak akan menyiksamu seperti ini" kata Sasuke santai sembari mempermainkan kejantanan Naruto di bawah sana

Naruto mengigit bibir bawahnya, Sasuke memang kejam. Ia tidak mengijinkan Naruto untuk merasakan segarnya udara, ia justru mengurung Naruto di sebuah tempat yang sangat gelap. Dan jika Sasuke butuh Naruto, ia akan mendatangi Naruto dan menyiksanya sampai Naruto berteriak kesetanan.

"Kau itu IBLIS, Sasuke, Cuih" kata Naruto sembari membuang ludah ke sembarang tempat

PLAK

Tangan Sasuke menampar pipi Naruto dengan keras, memberikannya sebuah tanda merah yang mungkin sulit untuk dihilangkan. Bagi Sasuke itu adalah hukuman yang cukup pantas untuk orang yang berani mengatainya seperti itu "Jangan pernah main-main denganku Naruto" kata Sasuke marah, diletakannya kedua kaki Naruto di atas bahunya, kemudian, tanpa peringatan ia langsung meneroboskan seluruh kejantanannya dengan kasar ke dalam lubang Naruto

"UAKKKCCHH" jerit Naruto, tubuhnya bergetar hebat, rasa sakit yang luar biasa kembali menerpa Naruto, seluruh tubuhnya terasa remuk dan nafasnya tersenggal-senggal saat Sasuke melakukannya dengan kasar. Memang, ini bukan yang pertama baginya, tapi tetap saja, jika dilakukan dengan kasar pasti akan terasa sakit, apalagi yang melakukannya adalah seorang iblis.

Sasuke tidak membiarkan Naruto beradaptasi dengan apa yang sekarang berada di dalam tubuhnya. Dengan gerakan cepat, Sasuke mengeluarkan hampir seluruh kejantanannya lalu menerobosnya dengan sangat kasar, ia terus melakukan itu. Sasuke tidak membiarkan Naruto mengambil nafas, ia terus memompa miliknya.

Rasanya ingin sekali Naruto melawan perbuatan Sasuke ini, tapi badannya serasa menjadi jelly. Mungkin kali ini Naruto tidak akan memberi perlawanan yang berarti, tapi ia sudah bersumpah akan membalas seluruh perbuatan Sasuke jika ia sudah bebas dari tempat menjijikan ini.

Nafas Naruto tersenggal-senggal, kelakuan Sasuke ini memang lebih binal dibandingkan yang tadi, sampai-sampai Naruto harus mengeluarkan hampir seluruh keringat yang ada di dalam tubuhnya "Sa...kit...hmm... hen...tikan...ahhh...shhh" pinta Naruto di sela-sela desahannya

Memang benar Naruto merasakan sakit yang luar biasa akibat permainan Sasuke ini, tapi naif rasanya jika mengatakan ia hanya merasa kesakitan dengan apa yang dilakukan Sasuke. Memang benar selain rasa sakit yang Naruto terima, ia juga merasakan sensai yang tidak bisa tergambarkan ketika Sasuke berhasil menyentuh sebuah benda di dalam sana, namun Naruto tidak akan pernah mengakuinya.

Sasuke hanya menyeringai mendengar permintaan Naruto. Ia mulai menarik tubuh Naruto, membuat Naruto berada dalam pangkuannya. Setelah itu ia pegang pinggang Naruto dengan kedua tangannya dan ia naik-turunkan tubuh mungil itu. Hal ini tentu saja membuat Naruto berteriak sejadi-jadinya, karena rasa sakit yang tidak tertahankan "Sa..kit" jeritnya namun itu sama sekali tidak membuat Sasuke berhenti atau sekedar merasa iba, ia justru mempercapat gerakannya. Dan dalam detik selanjutnya Sasuke berhasil mengeluarkan seluruh cairannya di dalam tubuh Naruto, sementara Naruto mengeluarkannya di dadanya dan Sasuke.

Setelah permainan ini selesai, Naruto yang kelelahan, tanpa sadar tertidur di pangkuan Sasuke. Ini benar-benar hal yang melelahkan bagi Naruto. Sasuke yang sadar bahwa Naruto tertidur dalam dekapannya membelai rambut pirang itu dengan lembut dan melepaskan kejantannya dari dalam tubuh Naruto.

Ia mulai menggendong Naruto dan menidurkannya di sebuah tempat tidur di sudut ruangan. Perlahan-lahan ia membaringkan tubuh mungil itu, melepaskan borgol yang membuat tangan kurus itu merah kemudian menutupi tubuh Naruto dengan sebuah selimut tebal.

Mata onyx itu memandang pemuda yang sedang tertidur itu, perlahan-lahan sebuah senyum mulai muncul di bibir tersebut "Naruto, have nice dream" bisiknya di telinga pemuda itu kemudian mengecup lembut dahinya

Setelah puas memandangi pemuda di hadapannya, ia segera mengenakan seluruh pakaiannya dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut, lalu kembali menguncinya dan membiarkan Naruto sendirian. Jangan salah selain Naruto, Sasuke juga merasa lelah dengan permainan tersebut, ia juga butuh istirahat untuk menghadapi pekerjaannya besok.

~~~~~~~~~~~()()()()()~~~~~~~~~~~

2 Jam Kemudian

Naruto membuka matanya dan kembali sadar ke dunia nyata yang begitu mengerikan. Ia memandangi pergelangan tangannya, walaupu suasananya gelap, Naruto masih dapat melihat bekas merah dipergelangan tangannya akibat borgol yang dipasang Sasuke, dan tidak dapat dipungkiri rasa sakitnya masih menjalar sampai sekarang. Perlahan-lahan Naruto mencoba duduk, dan ia dapat merasakan perih yang luar biasa di bagian tubuh bawahnya. Namun itu tak dipedulikan Naruto, ia mulai berjalan menuju kamar mandi walau dengan langkah tertatih-tatih.

Byurrr

Naruto duduk di bawah guyuran air yang berasal dari shower yang berada tepat di atasnya. Dinginnya air yang seperti ingin menyayat setiap inci kulitnya, tapi ini masih belum seberapa bila dibandingkan dengan rasa sakit yang telah di buat oleh Sasuke.

'Kenapa kau tidak membunuhku saja, Sasuke?' tanya Naruto pada dirinya sendiri, ia sudah sangat muak dengan keadaannya sekarang, ia merasa dirinya adalah seekor peliharaan yang harus menurut pada majikannya jika ingin tetap hidup.

Naruto mulai berdiri dengan susah payah, satu tangannya ia letakan di dinding untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Sementara tangannya yang lain mulai menelusuri sebuah lubang di bawah sana. Ia mulai memasukan dua jarinya secara perlahan, dan mencoba menahan semua rasa sakit yang ia peroleh akibat perbuatannya sendiri. Tujuan Naruto adalah untuk membuang jauh-jauh cairan Sasuke yang masih tertinggal di dalam tubuhnya. Ia sangat membenci Sasuke!

Setelah merasa cukup, Naruto mematikan shower tersebut dan berjalan keluar, meningalkan jejak basah di setiap langkahnya. Tangan kurusnya mulai mengambil sebuah handuk yang berada di sebuah kursi kemudian mengeringkan seluruh tubuhnya.

Mata Naruto tertuju pada sebuah pakaian yang terletak di kursi. Naruto mulai mengambil kaos berwarna biru kelam tersebut kemudian mengenakannya bersama celana berwarna sama yang telah disiapkan Sasuke. Sebenarnya Naruto malas untuk memakai semua barang yang ada hubungannya dengan Sasuke. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, terpaksa Naruto mengenakannya. Ia tidak ingin mati konyol gara-gara kedinginan. Jika bisa memilih mati bunuh diri mungkin lebih baik dibanding mati konyol gara-gara kedinginan.

"Huh sampai kapan aku harus ada di sini?" guman Naruto lalu merebahkan dirinya dan mulai memejamkan mata, mengingat semua kejadian yang indah bersama keluarganya yang kini telah tiada.

Ayah dan Ibunya meninggal karena sebuah kecelakaan mobil sehari sebelum Naruto berulang tahun yang ke 15, dan itu adalah sebuah kado yang sangat pahit bagi Naruto. Setelah kematian kedua orang tuanya, kakak perempuan Naruto, Namikaze Ino pergi entah kemana, lalu setengah bulan kemudian ia mendengar kabar jika kakak-nya meninggal bunuh diri. Naruto tidak menyangka hal ini akan menimpa kehidupannya.

Naruto mulai memasuki alam mimpinya, dan perlahan-lahan air mata mulai menetes dari matanya. Entah apa yang terjadi dalam mimpi Naruto, yang pasti Naruto tengah menangis dalam tidurnya.

Kreeekk

Seseorang mulai masuk ke dalam ruangan gelap tersebut, lalu ditutupnya kembali pintu yang sempat ia buka. Ia mulai melangkahkan kaki-nya ke arah pemuda yang tengah tertidur di atas kasur. Ia menarik nafas panjang ketika melihat pemuda itu menangis dalam tidurnya. Tangan dinginnya mulai menghapus cairan bening tersebut. Ia mulai berbaring di sebelah Naruto dan menarik Naruto dengan lembut ke dalam dekapannya. Tangan pucatnya mulai membelai rambut pirang tersebut dengan lembut.

Hangat...

Naruto mulai merasakan sesuatu yang janggal dari tubuhnya. Tubuh yang tadi kedinginan kini menjadi hangat, sangat hangat. Lalu, perasaannya yang tadi sedikit kacau akibat mengingat keluarganya kini melebur menjadi perasaan tenang. Mata shapirnya mulai terbuka sedikit saja, dari kegelapan ini Naruto dapat merasakan seseorang tengah mendekapnya. Ingin rasanya Naruto mendongak dan melihat siapakah orang yang mampu mebuatnya tenang, namun ia terlalu takut. Takut jika ini adalah sebuah mimpi yang akan segera berakhir. Akhirnya Naruto memejamkan kembali matanya dan merasakan setiap sensasi yang berada dalam tubuhnya. Jika ini adalah mimpi, Naruto sudah cukup bersyukur karena memperoleh mimpi yang menenangkan batinnya –walau hanya sementara.

~~~~~~~~~~~()()()()()~~~~~~~~~~~

Seberkas cahaya mencoba masuk dari sebuah jendela kecil yang terletak tinggi di atas ruangan yang gelap ini. sepertinya mereka berebut masuk untuk membangunkan seseorang yang tengah tertidur pulas di dalam sana.

Mata shapire itu terbuka, mencoba merasakan setiap inci cahaya yang berhasil menyentuh wajahnya. Ia mencoba menggerakan badannya, dan sungguh ia merasa badannya pegal, seakan remuk. Tapi bukan Naruto namanya jika menyerah dengan rasa sakit, dengan susah payah ia mencoba bangun dan duduk di tepi ranjang. Akhirnya ia dapat menghembuskan sebuah nafas panjang ketika mendapati dirinya telah duduk dengan kaki terjulur.

Kreek

Seseorang yang sangat-sangat dibenci Naruto mulai masuk ke dalam ruangan. Naruto memandang setiap langkahnya dengan pandangan tajam "Tenanglah, kau masih terluka dan aku tidak akan bermain kasar denganmu hari ini" kata Sasuke sembari berjalan ke arah Naruto yang masih menatapnya tajam "Jangan menatapku seperti itu" kata Sasuke sembari mengelus pipi Naruto.

"Lepaskan aku" bentak Naruto sembari mencekram kerah baju Sasuke

Sasuke hanya diam mendapat perlakuan dari Naruto, matanya memandang mata Shapire itu "Tidak akan" katanya pelan "Kau harus sadar, kau adalah milikku" lanjut Sasuke sembari mendekatkan wajahnya ke arah Naruto, dan tanpa Sasuke sadari tangan Naruto sudah mulai bergerak, lalu...

BUKK

Badan Sasuke menyentuh lantai dengan kasar akibat sebuah pukulan dari Naruto "Jangan berfikir, aku tidak berani memukulmu" kata Naruto mencoba berdiri

Jemari Sasuke mengelap setitik darah yang keluar dari sudut bibir-nya, lalu ia mulai berdiri tepat di hadapan Naruto "Kau sangat berani, Naruto" kata Sasuke "Dan itulah yang aku sukai darimu" lanjut Sasuke dingin

Tangan Naruto mencoba memukul wajah Sasuke kembali, namun sayang, Sasuke dapat menghindarinya dengan mudah, bahkan sekarang, tangan Naruto ada dalam genggaman Sasuke "Sial" dengus Naruto

"Satu pukulan saja sudah cukup kan?" tanya Sasuke dingin, ia mulai mendekat ke arah Naruto dan menubruknya secara kasar, Naruto yang sedikit kaget tidak dapat menghindar

"Akh" pekik Naruto karena tubuhnya lagi-lagi membentur lantai dengan kasar

Sasuke terus memandang pemuda di bawahnya, sementara yang dipandang balas memandang dengan tatapan marah. Sasuke hanya tersenyum kecil saat melihat kemarahan di mata Naruto, ia mulai mendekatkan bibirnya untuk mengecup bibir lembut tersebut, namun Naruto segera memalingkan muka. Tangan Sasuke mulai memegang dagu Naruto dan sedikit menariknya agar dirinya dan Naruto dapat saling berpandangan. Ia dekatkan lagi bibirnya, Naruto ingin menolak, tapi kali ini tubuhnya menghianati Naruto.

Sasuke menempelkan bibirnya ke arah Naruto dengan lembut, membuat Naruto sedikit heran. Bibirnya terus merasakan setiap inci bibir Naruto tanpa ada bagian yang terlewatkan. Dan kini lidahnya mulai bermain, bukan, bukan untuk menerobos mulut Naruto, tidak, melainkan untuk menjilati bibir Naruto, hanya menjilati, dan Sasuke melakukannya dengan lembut, tidak seperti biasanya.

Tangan Sasuke mulai meraba dada Naruto yang masih terbungkus pakaian.

"Sasuke sudah saatnya pergi" kata sebuah suara dari balik pintu

Sasuke sedikit menyesal karena tidak mengunci pintu sehingga ada orang yang menganggunya. Ia menghentikan permainannya dan mulai memandangi kakaknya dengan tatapan kesal.

"Kita lanjutkan nanti Naru" kata Sasuke lalu beranjak pergi meninggalkan Naruto

Sementara Itachi memandang Naruto dengan tatapan iba.

"Sampai kapan kau akan memperlakukan Naruto seperti itu, Sasuke?" tanya Itachi ketika Sasuke mengunci ruangan gelap itu

"Ini bukan urusanmu" kata Sasuke dingin

"Dia itu bukan binatang, dia perlu kebebasan"

"Kau tidak mengerti apa-apa tentang Naruto, dan tujuanku melakukan ini padanya"

"Yang aku tahu tujuanmu hanya untuk menyiksa anak itu"

"Mungkin diantaranya"

~~~~~~~~~~~()()()()()~~~~~~~~~~~

Naruto kini terduduk lemas, sembari menyentuh bibirnya dengan ujung telunjuknya. Entahlah, sejak Sasuke menciumnya tadi, batin Naruto seakan tenang 'Bodoh! Tidak seharusnya aku memikirkannya!' batin Naruto sembari membuang jauh-jauh pikiran tentang Sasuke 'Dia itu iblis, kau harus sadar itu Naruto, kau membencinya!'

Kreekk

Lagi-lagi pintu terbuka. Naruto memandang dengan was-was pintu yang terbuka itu. Dan mata Naruto terbelalak sempurna ketika mengetahui yang melangkah masuk bukanlah Sasuke!

"Siapa kau?" tanya Naruto

"Ck" guman pria tersebut sembari mendekat ke arah Naruto

"Jangan macam-macam!" kata Naruto

Pria itu menghembuskan nafasnya "Jadi kau yang bernama Naruto?" tanya pria tersebut "Aku tidak berniat menyakitimu" lanjutnya tanpa mempersilahkan Naruto untuk menjawab pertanyan yang ia lontarkan sebelumnya "Jangan berisik, karna aku akan membebaskanmu dari sini" jelasnya sembari memandang ruangan ini secara teliti

Mata Naruto membulat mendengar perkataan pria di hadapannya. Entah apa yang harus Naruto katakan, ia terlihat sangat bingung. Apa ia harus percaya pada di orang di hadapannya? Tapi Naruto juga sedikit takut jika pria yang berkata akan membebaskannya punya maksud lain di balik perkataannya.

"Apa bisa aku percaya padamu?" tanya Naruto menyelidik

"Ya, karna aku telah berjanji pada seseorang untuk menjagamu" jawabnya

Ya sepertinya Naruto mulai percaya pada orang di hadapannya. Dari cara bicaranya, Naruto dapat sedikit memastikan jika orang ini tidak berbahaya "Tapi, di luar sangat banyak penjaga"

"Ck, kau meremehkanku?" tanya pria tersebut, dan dengan polosnya Naruto mengangguk "Dasar, jika aku bodoh, mana mungkin aku bisa menyusup sampai ke sini" jelasnya dengan nada sedikit kesal. Dan Naruto mulai menyadari kebodohannya.

"Maaf" kata Naruto pelan "Tapi siapa kau sebenarnya?" tanya Naruto "Setidaknya kau memberitahu nama-mu"

"Namaku..."

To be Continue

~~~~~~~~~~~()()()()()~~~~~~~~~~~

Note : Ini adalah cerita pertama saya

Jika kalian merasa muak dengan cerita ini saya mohon maaf sebesar-besarnya

Salaam

-Kei-

~~~()~~()~~()~~()~~()~~()~~()~~()~~()~~()~~~