Heeeiiii, ketemu lagii, rencananya sih bikin cerita baru setelah lebaran, tapi ternyata sampais aat itu aku g ada kegiatan yang jelas, akhirnya salurkan aja kesini...hhehehehee...
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto!
'Tahukah kamu hal yang paling aku benci didunia ini? Yaitu berpisah dengannya, aku benar-benar tidak bisa jauh dengannya, bahkan, aku rela melakukan cara kotor agar dapat membuatnya menyukaiku, tapi semua itu berubah, ketika 'dia' memaksa menerobos masuk kedalam hatiku.'
Sakura POV
Tahun pertama masuk SMA membuatku berdebar-debar, apalagi aku berhasil masuk SMA yang sama dengan laki-laki yang sangat kusukai dari kecil, Naruto. Aku sangat menyukainya, dia laki-laki periang dan bersemangat, dan selalu menghiburku saat aku sedih, dulu dia selalu menyemangatiku kalau aku sedang sedih dan tidak bersemangat. Aku berdiri didepan gerbang dengan perasaan berdebar-debar, dan tiba-tiba aku melihat sosok Naruto dari kejauhan.
"Narutooo." Aku menyapanya dengan semangat, dan diapun menoleh kearahku lalu menghampiriku, dan seperti biasa, dia selalu merangkulku.
"Hai, Sakuraaa, ternyata kau juga masuk sini." Dia merangkulku sambil mengacak-ngacak rambutku.
"Aah, Naruto hentikan, nanti rambutku berantakan." Kataku sambil mendorongnya, sebenarnya aku tidak ingin mendorongnya, ingin sekali aku berjalan dengannya sambil berangkulan agar murid-murid yang lain mengira kami berpacaran.
"Hahaha, iya iya maaf, kamu tetap terlihat cantik kok." Puji Naruto sambil merapikan rambutku. "Oh iya Sakura, aku masuk duluan yah, katanya tempat duduk pria dan wanita dipisah, kita harus cepat, kalau tidak nanti tidak dpat tempat duduk diacara penerimaan murid baru."
"Ya, ayo kita balapan Naruto." Kataku sambil berlari.
"Heh, kau menantang yah."
Kamipun berlari menuju ruang upacara penerimaan murid baru, tempat duduk pria dan wanita memang benar-benar dipisah, aku melihat Naruto duduk diurutan satu dari depanku, aku melihatnya sedang berbicara dengan teman-teman barunya, dia memang hebat bias sangat cepat mendapatkan teman, sedangkan aku, aku belum dapat teman sama sekali, karena aku berfikir aku tidak butuh siapa-siapa selain Naruto, tapi ternyata itu salah, Naruto pun memiliki banyak teman selain aku.
"Ehm, Maaf, apa kursi ini kosong?"
Ada yang mengajakku berbicara, ketika aku melihat siapa itu orangnya, dia wanita berambut indigo panjang yang sangat cantik, bahkan aku sempat terpesona dengan kecantikannya.
"Ah…iya kosong kok." Kataku dengan gugup.
Wanita itu langsung menduduki tempat kosong itu. "Aku Hinata Hyuuga, kau boleh memanggilku Hinata." Katanya yang memperkenalkan diri.
"Ah, Aku Sakura Haruno, kau juga boleh memanggilku Sakura." Jawabku dengan tersenyum, dia adalah teman pertamaku di SMA ini, sewaktu di SMP aku tidak punya teman, bahkan aku selalu ditindas, tapi aku tidak pernah bersedih karena ada Naruto disampingku dan selalu melindungiku.
"Lihat Sakura, tahun ini dibuka oleh murid yang nilainya paling tinggi saat ujian masuk sekolah ini." Ucap Hinata.
"Oh ya?" kataku yang tidak tertarik, bahkan aku tidak melihat siapa yang berpidato didepan, pandanganku hanya terfokus pada sosok Naruto yang sedang mengamati orang berpidato itu.
Acara penerimaan murid barupun selesai, aku keluar untuk melihat dimana kelasku, ternyata aku masuk kelas 1-1, kelas 1-1 itu kelas orang-orang pintar, Naruto dan Hinata pun masuk kelas yang sama denganku, aku sangat senang bisa satu kelas lagi dengan Naruto, ditambah lagi Hinata teman pertamaku juga masuk kelas yang sama. Aku berjalan sambil melompat-lompat menuju kelasku, tanpa disadari aku menubruk seseorang yang sedang berjalan didepanku.
BRUUK
"Kyaaa, aduuuh duuh." Aku merintih kesakitan karena terjatuh, lalu dengan cepat aku berdiri dan memarahi orang itu. "Kamu! Kalau jalan lihat-lihat dong! Memangnya tuhan tidak menciptakan mata untukmu! Menyebalkan!" setelah puas memarahinya aku melanjutkan lompatanku kekelas.
Normal POV
Laki-laki berambut hitam kebiruan itu bengong ketika wanita berambut pink itu yang menubruknya, justru dialah yang memarahinya, seharusnya dialah yang harus marah karena dia melompat-lompat di koridor. Dia memandangi Sakura yang pergi tanpa mengetahui siapa yang dia tabrak.
"Tuan Sasukeee…apa anda tidak apa-apa?" Tanya para wanita yang mengerebuti.
"Hn, sudah aku tidak apa-apa, tapi tolong, jangan sentuh aku." Kata Sasuke dengan sangat dingin.
Sasuke berjalan menuju kelasnya dan melihat gadis yang menubruknya tadi sedang bercanda ria dengan laki-laki berambut pirang, dia tidak peduli, dia menempatkan dirinya ditempat duduk yang dia pilih yaitu didekat jendela.
"Ah, lihat orang itu, dia Sasuke Uchiha yang tadi pagi berpidato di acara penerimaan murid baru." Kata Naruto.
"Lalu? Apa menariknya orang itu?" kata Sakura.
"Dia sangat hebat, aku ingin sekali berteman dengannya." Kata Naruto bersemangat.
"Hahahaha, kalau kamu aku yakin pasti bisa berteman dengan siapa saja." Ucap Sakura dengan tersenyum, dan dengan saat yang bersamaan Sakura melihat Hinata muncul dipintu kelas.
"Ah, Hinataaaa kesiniii." Panggil Sakura, Hinata menghampiri Sakura dengan malu-malu. "Naruto, kenalkan ini Hinata, Hinata, ini temanku dari kecil Naruto.
"H…hai, salam kenal." Sapa Hinata.
"Hai, salam kenal juga." Sapa Naruto kembali.
Naruto POV
Dari dulu, aku memang tidak pernah melepaskan pandanganku terhadap Sakura, aku sangat menyayanginya, ketika dia memperkenalkanku pada temannya, aku berfikir harus dekat dengannya agar Sakura tidak salah bergaul.
"Sakura, kau mau ikut klub apa? Jangan ikut yang berbahaya yah." Kataku meyakinkan agar Sakura aman.
"Hhhmm, apa ya, aku masih bingung. ..kalau kamu?" Tanya Sakura terhadapku.
"Aku mau masuk klub basket." Ucapku sambil nyengir.
"OOhhh, kalau begitu aku mau menjadi manajernya, agar aku bisa melayanimu." Ucap Sakura dengan riang. "Hinata, kamu mau ikut bersamaku?"
"Ng..a…aku, tapi aku tidak mengerti jadi manajer." Ucap Hinata yang malu-malu.
"Tida apa, Sakura bisa mengajarimu, dia sangat hebat kalau soal urusan begitu, iya kan?" kataku sambil memegang kepala Sakura.
Normal POV
Hubungan antara Sakura dan Naruto begitu alami, sehingga Hinata langsung menangkap hubungan mereka, dia tidak perlu menanyakannya lagi, karena dia pikir sudah pasti Sakura dan Naruto berpacaran.
"Ng…apa dikelas ini ada yang bernama Sasuke Uchiha?" Tanya salah satu cewek yang datang kekelas.
"Ya, dia disini." Jawab Naruto.
Cewek itu melihat Sasuke yang sedang berdiam diri, dan memberinya hadiah atas masuknya Sasuke ke sekolah ini.
"Ng…Sa…tuan Sasuke, terimalah hadiah dariku, aku membuatnya tadi malam." Ucap wanita itu dengan gugup, Sasuke menerima benda itu, sarung tangan hasil rajutan yang sangat rapih, lalu sang wanita langsung pergi karena saking groginya, Sasuke melihat kearah sarung tangan itu, lalu mengangkat sarung tangan itu dan membidiknya ketempat sampah, dilemparnya sarung tangan itu dan tepat masuk ke tempat sampah.
Perbuatan Sasuke tidak emmbuat yang lainnya heran, karena memang begitu lah karakternya, pangeran es yang sadis, tapi tidak bagi Sakura, Naruto dan Hinata, mereka sangat terkejut melihat perbuatan Sasuke. Dengan kesal Sakura menghampiri Sasuke dan menggebrak mejanya.
"Kau pikir mudah untuk membuat sarung tangan seperti itu? Kalau aku dari pada susah payah membuatkannya untukmu! Lebuh baik aku mengangoni anak bebek disawah!" bentak Sakura dan sehabis membentaknya dia kembali pada Naruto.
"Hei, Sakura…kau keterlaluan." Ucap Naruto.
"Biar saja! Aku benci melihat laki-laki seperti dia." Jawab Sakura dengan nada besar seolah sengaja agar Sasuke mendengarnya.
Sasuke berdiri dan menghampiri Sakura. "Hei wanita aneh!" panggil Sasuke. "Kau pikir kau siapa hah? Dari tadi kau membentakku dengan seenaknya."
"Memangnya kau siapa sampai-sampai aku tidak boleh membentakmu?" ucap Sakura yang menolak pinggang.
"Kau, akan menyesal membuatku malu didepan kelas." Ucap Sasuke sambil menunjuk dahi Sakura.
"Aku tidak takut! Hanya banci yang beraninya dengan perempuan!" tantang Sakura.
"Su…sudah sudah sudah." Pisah Naruto yang berdiri ditengah-tengah mereka. "Sasuke, aku minta maaf atas perlakuan Sakura yah."
"Jadi dia pacarmu? Kalau pilih pacar sebaiknya yang elit sedikit, bukan kera liar seperti ini." Ejek Sasuke.
"Apa! Coba ulangi sekali lagi!" bentak Sakura yang tubuhnya ingin menyerang Sasuke tapi ditahan oleh Hinata.
"Kera liar, kau memang pantas dapat julukkan seperti itu." Ejek Sasuke kembali, entah mengapa sepertinya Sasuke menikmati ejekannya dan menikmati kalau Sakura marah-marah padanya.
"Aaarrrgghhh, berisik sekali siih! Kalian kalau ingin berkelahi diluar saja sana! Mengganggu tidurku saja!" bentak laki-laki yang terbangun dari tidurnya dipojokkan kelas.
"Shikamaru! Disini kau rupanya, cepat keruang kepala sekolah! Kau ini malas sekali, heran kenapa nilai-nilaimu bagus!" teriak wanita berambut pirang sambil menjewer telinga laki-laki itu.
"Aaww, Ino sakit." Rintih Shikamaru.
"Ahahaha, maaf yah, kalian lanjutkan saja pertengkaranya, ayo cepat Shikamaru!" ucap Ino.
Sasuke dan Sakura terdiam melihat pertengkarannya dipotong oleh suara Shikamaru, kemudian mereka saling pandang lagi dan mulai memaki satu sama lain.
"Apa kau lihat-lihat? Kera!" ejek Sasuke.
"Apa, kau yang melihatku dasar banci!"
"Cewek gila"
"psycho!"
"Dada rata!"
"Apaaa! Kau…" Sakura kehabisan kata-kata.
"Kehabisan kata-kata? Kuperingatkan padamu! Aku tidak akan segan-segan walaupun kau wanita." Ucap Sasuke sambil memegang dagu Sakura.
"Cukup! Aku rasa kau sudah melebihi batas." Potong Naruto yang memegang tangan Sasuke dengan wajah serius.
Sasuke menatap Naruto dengan tajam, lalu melepaskan tangan Naruto dengan kencang, Sasuke pergi meninggalkan mereka keluar kelas, dan menutup pintu kelas dengan sangat kencang.
"Terima kasih Naruto." Ucap Sakura dengan nada pelan.
"Kau lupa janjiku? Aku akan selalu melindungimu kan." Ucap Naruto memegang pipi Sakura dengan lembut.
Hinata menyaksikan adegan itu dengan tersenyum, tapi merasa sesak di dadanya.
Pertemuan mereka berawal dari hebatnya pertarungan mulut antara Sasuke dan Sakura, tanpa mereka sadari bahwa itu adalah awal dari hubungan persahabatan yang sangat erat untuk mereka. Naruto yang periang, Hinata yang pemalu, Sakura yang enerjik dan egois, Sasuke tuan muda berhati dingin, Shikamaru yang pemalas dan Ino yang dewasa. Hubungan dengan karakter yang saling bertolak belakang, namun membuat sebuah tali persahabatan yang indah pada akhirnya.
sedikit yah, habis aku bingung mau nerusin apa ngga yah cerita ini...
mau bikin sesuatu yang baru aja, mau bikin Sakura dan Sasuke jadi musuh, habis aku selalu bikin cerita dimana Sakura dan Sasukenya gampang jatuh cinta, kali ini aku mau buat Sakura yang susah buat jatuh cinta sama Sasuke, dan Sasukenya tuh yang mati-matian ngejar Sakura..(looh? kok ngasih spoiler?)...
hahahahahhaa, gitu deh pokoknya, diterusin atau ngga, kita lihat nanti yaah, tapi kalau para pembaca suka, dengan senang hati saya akan meneruskannya...^^
hohohohoho...salam hangat...
mmuuaaahhhh