Disclaimer : Bleach © Tite Kubo

Rate : T

Genre : Romance, Humor

Pairing : Ichigo x Hitsugaya

Spoiler Warning : Alternate Universe (AU), Out Of Character (OOC), Shounen-ai, maleXmale, Don't like don't read!

.

Terinsipirasi dari manga Cinta Kecil karya Chitose Yagami. ^^

.

.


Penganggu Kecil

.

Chapter 1


.

.

"Anak siapa ini, Kurosaki?" tanya Hitsugaya. Heran dan surprise dengan kehadiran bocah perempuan di apartemen Ichigo. Rambutnya hijau muda panjang sepunggung. Dan ada tanda luka disepanjang dahi dan hidungnya tapi tertutup dengan poninya. Umurnya mungkin sekitaran tujuh tahun.

Ichigo yang sedang berada di dapur menoleh dan menatap Hitsugaya.

"Anak kerabat. Kemarin dititipkan padaku. Namanya Nelliel Tu odelschwanck. Panggil saja Nel," ujar Ichigo kemudian balik ke aktivitas mencuci piringnya.

Anak yang bernama Nel itu memandangi Hitsugaya. Satu pipinya mengembung. Kemudian bermain dengan boneka teddy bear di depannya lagi.

Kedua kening Hitsugaya mengerut. Sepertinya anak ini nggak menyukainya, gumamnya dalam hati.

Hitsugaya melangkahkan kakinya ke dapur. "Mau kubantu, Kurosa…,"

Gubrak!

Dengan tidak elitnya. Hitsugaya jatuh ke depan. Cowok mungil itu terlentang di lantai. Ichigo cengo. Tapi segera ditolongnya Hitsugaya.

"Hei hei, kau nggak apa-apa, Toushiro?" tanya Ichigo dengan muka cemas. Dibantunya Hitsugaya berdiri.

"Apanya yang 'nggak apa-apa'? Aku sudah jatuh tahu!" jawab Hitsugaya ketus. Di dekat kakinya ada sebuah bola kecil. Jadi ini toh. Yang buat dia jatuh. Dipijatnya pelan dahi dan hidungnya yang mencium lantai tadi.

Nel yang melihat kejadian itu tak ayal meringis geli. Bola kecil itu miliknya yang tadi digelindingkan kearah kaki Hitsugaya.

"Ichigo~!" seru Nel tiba-tiba. Ichigo terkesiap. Dihampirinya anak cewek itu.

"Ada apa, Nel?"

"Temani Nel main," ucapnya manja. Matanya dibuat berkaca-kaca. Ichigo mana tahan diminta seperti itu. Diusapnya lembut rambut hijau muda itu.

"Mau main apa?"

"Keluar! Main di dekat sungai."

"Ok! Ayo kita pergi kesana," Ichigo menoleh ke belakang, "Kau juga mau ikut, Toushiro?"

Hitsugaya mengangguk. Agak kesal juga karena Ichigo mengabaikannya yang tadi jatuh. Diliriknya anak cewek yang merangkul lengan Ichigo. Ketika kedua pandangan orang itu bertumbuk. Nel menjulurkan lidah padanya. Hitsugaya tertegun.

.

.

.

Suasana di sungai itu tampak ramai. Banyak yang terlihat santai di atas rumput. Ada yang tidur-tiduran, Ada yang kejar-kejaran, dan ada yang terlihat sedang berduaan. Hitsugaya mengerutu. Kedatangannya ke apartemen Ichigo untuk berduaan dengan pacarnya itu. Eh~! Malah ada anak kecil penganggu. Dan sepertinya bocah itu nggak mau lihat Ichigo mendekati Hitsugaya. Dasar anak kecil!

Diliriknya Ichigo dan anak kecil itu yang sedang bermain bola. Kelihatan akrab sekali. Haahh... Ichigo memang sangat menyayangi anak kecil sih! Jadi iri sama tuh bocah yang bernama Nel, batin Hitsugaya lesu.

"Toushiro… ayo kesini! Ikutan main," satu tangan Ichigo melambai ke Hitsugaya. Hitsugaya tentu saja senang. Diangkat tubuhnya dari rumput yang didudukinya.

"ICHIGO~ NEL CUMA MAU MAIN SAMA ICHIGO~!" jerit Nel keras-keras. Kedua pipinya mengembung. Sepertinya dia nggak mau ada tambahan orang di permainannya. Ichigo mengaruk belakang lehernya yang nggak gatal. Ditolehkan kepalanya ke Hitsugaya.

"Nggak apa-apa kok, Kurosaki. Kalian berdua main saja," ucap Hitsugaya cepat. Padahal dalam hati. Dia mengumpat kesal karena bocah itu. Bisa-bisanya tuh bocah memonopoli Ichigo. Sial!

.

.

.

"Jadi kalo dirumah Nel selalu..." bocah kecil itu berceloteh disepanjang perjalanan pulang dan Ichigo mendengarnya sambil tersenyum. Kadang dia tertawa geli melihat ekspresi-ekspresi yang dikeluarkan Nel yang lucu dan manis itu.

Hitsugaya memandangi punggung kedua orang itu dengan pandangan cemberut. Sejak tadi Ichigo dan Nel berpegangan tangan. Yah… nggak apa-apa sih. Tapi nyebelin tahu! Mereka berdua lengketnya kayak lem tikus, lem alteco, dan lem-lem yang lengket. Apalagi sepertinya Nel nggak membiarkan Ichigo melirik Hitsugaya. Tambah kesal deh Hitsugaya.

Sabar, sabar… dia anak kecil Hitsugaya, gumam Hitsugaya dalam hati sambil mengurut dadanya. Di hembuskan napas kuat-kuat. Emosinya sudah bisa dikendalikan.

"Toushiro, ngapain dari tadi jalannya dibelakang. Sini…" Ichigo melirik ke belakang sambil mengulurkan tangan kanannya. Hitsugaya tentu saja happy dong! Secara ditawari pegangan tangan. Hehehe!

Baru saja dia mau merangkak ke arah Ichigo. Satu teriakan membuatnya terperangah.

"ICHIGO~! NEL MAU DIGENDONG~~!" seru Nel sambil membuka kedua tangannya. Hitsugaya ternganga.

Ichigo tertegun. "Tapi, Nel… 'kan rumahnya sudah dekat."

"Capek~!" katanya manja. Wajahnya dibuat mau menangis. Ichigo tentu saja luluh. Ditepuknya lembut kepala Nel. Kemudian menjongkok.

"Ya, sudah. Ayo naik!" ujar Ichigo sambil menepuk punggung belakangnya agar dinaiki Nel. Nel tentu saja meringis senang. Liriknya Hitsugaya yang masih terdiam. Dijulurkan lidahnya ke cowok mungil itu dengan bibir yang tersenyum kemenangan.

Darah Hitsugaya mendidih melihat itu. Kedua rahangnya mengatup keras. Bocah itu!

.

.

.

"Toushiro, aku mau mandi. Kau mau mandi duluan?" tanya Ichigo begitu mereka sampai di apartemennya. Hitsugaya yang sedang duduk di sofa menggeleng cepat.

"Duluan saja. Aku setelah itu."

Ichigo mengangguk. Muka Hitsugaya mendadak merah. Bagaimana jadinya tuh kalau dia dan Ichigo mandi bareng. Pasti deh...

Pikiran Hitsugaya sudah melayang di tempat berbahaya. Memikirkannya saja sudah membuat dia mimisan apalagi beneran terjadi. Sumpah deh! Mungkin dia bakal pingsan.

Nel yang melihat Hitsugaya seperti cacing kepanasan mendengus sebel. Mendadak satu rencana muncul dipikiran bocah kecil itu. Dilihatnya Ichigo yang sedang bersiap-siap pergi ke kamar mandi.

"ICHIGO~! NEL IKUT MANDI~!" serunya keras-keras. Agar Hitsugaya bisa mendengarnya. Tapi nggak berteriak pun Hitsugaya sudah dengar kok. Hitsugaya kembali lagi ke dunia nyata. Dilihatnya Nel yang berlari menghampiri Ichigo. Mulutnya ternganga.

Apa-apaan nih? Batin Hitsugaya penuh emosi. Pandangannya tertumbuk ke bocah kecil itu. Speecless! Lidah Nel terjulur kearahnya. Dasar dedemit kecil! Bahu Hitsugaya bergetar marah. Ini sudah kelewatan. Tiba-tiba Hitsugaya berdiri dari tempat duduknya.

"Kurosaki, jangan mandi dengan bocah itu," serunya.

Ichigo heran. "Kenapa, Toushiro?"

"Ah… itu…" Hitsugaya nggak tahu mau bilang alasan apa. Masa harus dibilang dia cemburu sama bocah itu. Nggak banget gitu loh!

"Nel kan masih kecil, Toushiro."

Hitsugaya melirik ke arah bocah itu. Nel semakin memeletkan lidahnya.

"Kemarin aku juga mandi bareng dengan Nel. Sudah ya. Aku mandi dulu," ujar Ichigo santai, kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Dibelakangnya Nel jingkrak-jingkrak penuh kemenangan.

Hitsugaya bengong. Jadi kemarin mereka juga mandi bareng? Batinnya tidak percaya. Dijatuhkan tubuhnya kearah sofa dengan lemas. Mimpi apa aku semalam.

.

.

.

"Gomen ne, Toushiro. Aku nggak bisa mengantarmu pulang ke rumah. Nel sudah mau tidur. Jadinya sulit untuk ninggalin anak sekecil itu," jelas Ichigo dengan muka penuh minta maaf. Hitsugaya mengangguk. Dia bisa memaklumi.

Tiba-tiba Ichigo merendahkan tubuhnya. Mukanya mendekat ke arah Hitsugaya. Dan Hitsugaya tahu apa yang akan diberikan Ichigo. Dipejamkan kedua matanya. Tapi ada seseorang yang melihat adegan itu dengan muka kesal. Ditutupnya kembali pintu kamar. Sedetik kemudian sebelum Ichigo dan Hitsugaya berciuman terjadi hal yang tidak diinginkan.

"ICHIGO~! BACAAIN NEL BUKU DONGENG~!" teriak Nel dari arah kamar seperti tarzan kecil. Ichigo otomatis menghentikan mukanya. Dan berbalik menatap kamar Nel.

Kedua tangan Hitsugaya mengepal kuat-kuat. Anjrit! Umpatnya penuh dendam.

"Maaf ya, Toushiro."

"Ya. Aku duluan ya," kata Hitsugaya dengan senyum yang dipaksakan. Dilangkahkan kakinya menjauh dari apartemen Ichigo dengan darah yang sudah naik dikepalanya.

Dan bisa kita lihat di kamar. Nel tertawa-tawa geli sambil melompat-lompat dikasurnya.

.

.


To be continued