Waaaaa tak menyangka aku bisa menulis cerita ini sampai chap 3.

Dan ini juga karena dorongan kalian semua terima kasih telah mereview saia dan juga kembaran saia yang terus mendukung saia…*hiks..hiks…terharu*

Langsung aja ya…

Little 'Princess' Of The Dark

Disclaimer : Nih punya Bang Masashi Kishimoto, saya cuman pinjam charanya doang kok.

Warning : Gaje,OOC,Yaoi,Shounen-Ai,Alur Kecepatan,Typo(s) dll…. DON'T LIKE DON'T READ!

Rate : T *safe*

Genre : Romance, Supranatural, Mistery, Drama..General, dan masih banyak lagi..tapi nanti..khu..khu…khu..

Pairing : Masih SASUNARU slight NejiGaara…

Summary :

Kegelapan itu tak selalu gelap melainkan dari kegelapan itulah akan timbul sebuah cahaya yang amat terang bagi hidup seseorang maupun bagi orang lain.

Chap 3 : Rencana

Chapter sebelumnya:

" Ya sudah, sekarang kita pulang saja percuma disini terus tak akan membawa jalan dan sebaiknya kita harus membicarakan hal ini besok pagi." ucap Sasuke dan dibalas dengan anggukan oleh keduanya.

Akhirnya mereka bertiga pun hilang dibalik angin malam dan terangnya rembulan malam itu.

-blablablablabla-

Hari ini matahari sangatlah cerah, semua orang pun menyambutnya dengan wajah segar dan penuh semangat. Namun berbeda dengan pemuda pirang ini a.k.a Naruto yang terus bergulat dengan selimutnya.

" Naruto, ayo cepat bangun…" ucap pemuda coklat a.k.a Iruka pada Naruto.

" Ehm..iya paman…" balasnya, lalu ia pun berjalan dengan gontai ke kamar mandinya.

" ha…" Iruka pun hanya bisa menghempaskan napasnya.

Naruto pov

Aku pun berjalan dengan langkah gontai menuju ke kamar mandiku, sebab karena semalaman aku sama sekali belum bisa memejamkan mataku!

Arrrggghhh

Sekarang ku lihat wajahku didepan cermin dan terlihatlah kantong mata yang cukup besar dikedua mataku ini. Dan ini semua karena kejadian itu, ha…kenapa aku tak bisa melupakan kejadian itu ya.

Tapi sebenarnya aku juga penasaran, kenapa aku bisa bermimpi seperti itu dan terutama lagi sosok itu mirip sekali denganku, sebenarnya sedang apa yang terjadi disini dan semua itu semakin membuatku bertambah pusing dan stress saja.

Ah ya sudahlah hari ini aku harus sekolah dan itu tak boleh terlambat karena hari ini jam pertamanya adalah si guru mesum itu. Hiee…kalau di ingat-ingat kejadian yang dulu itu bisa-bisa juga membuatku takut dengannya.

Lalu sekarang aku pun menggosok gigiku kemudian aku pun mandi, setelah merasa siip semuanya aku pun keluar dan langsung memakai pakaian seragamku sekaligus memeriksa semua buku pelajaran hari ini.

Setelah semua sudah beres aku pun turun dan menuju tempat makan, dan kulihat paman Iruka sedang menyiapkan meja, lalu aku pun duduk dan mulai memakan makanan yang dibuat paman Iruka.

" Emm..paman kapan pulang ?" tanyaku sebab kemarin aku menunggu tapi belum juga datang dan paginya aku berada ditempat tidurku.

" Oh…tadi malam paman lembur jadi pulangnya agak malam dan paman lihat kamu sudah tertidur jadi paman mengangkat kamu ke kamar mu." Jawabnya.

" oh…ah ya paman, hari ini aku pulang agak sore karena ada tugas yang harus aku selesaikan di sekolah," ucapku.

" Ya sudah, kalau begitu nanti paman buatkan kamu bekal ya ?"

" Tak usah paman, nanti aku beli makanan di luar saja." Balasku.

" oh ya sudah kalau begitu."

Setelah itu aku dan paman Iruka pun berangkat ke sekolah dan seperti biasa pula aku dan paman akan berpisah didepan gerbang karena teman-temanku memanggilku seperti biasanya. Kemudian aku dan teman-temanku pun masuk kedalam kelas.

End naruto pov

Normal pov

Bel pun berbunyi, menandakan semua murid Konoha Gakuen untuk memulai pelajarannya tak terkecuali dengan kelas Naruto.

Srekk…

Terdengar suara pintu dibuka dan menunjukkan sosok seorang guru.

" Ohayou…my lovely student…." Ucap guru itu a.k.a bakoro dengan wajah yang bersinar-sinar dan lebay, sedangkan semua anak yang mendengar hanya bisa merinding dan hampir muntah-muntah.

" Baiklah anak-anak hari ini kita akan praktek di laboratorium," ucapnya sambil melihat-lihat semua anak muridnya hingga ia menemukan suatu yang berbeda.

" Naru-koi dimana teman sebangkumu ?" tanyanya, karena tak melihat anak didiknya yang baru saja kemarin masuk sekolah.

" Em…saya tak tahu sensei." balas Naruto.

" Oh ya sudah kalau begitu, sekarang kalian semua pergi ke lab." Ucap bakoro, dan semua murid pun menuju ke laboratorium.

-Di tempat lain-

Terlihat sebuah pertemuan yang terdiri 6 orang yang masing-masing memiliki ciri yang berbeda.

" Ehem…baiklak kita langsung saja, rapat kali ini untuk membahas bagaimana untuk membawa dia kembali dan apakah ada yang memberikan idenya ?" ucap pemuda berambut coklat panjang kepada kelima pemuda yang berada didepannya.

" AAkkuuu, bagaimana kalau kita seret saja dia kemari ?" ucap pemuda berambut model bob dengan pakaian serba hijau.

" Tidak Lee, itu sangat tidak mungkin dilakukan karena akan menimbulkan masalah yang lebih besar nantinya." Ucap pemuda coklat tadi kepada pemuda model bob itu yang diketahui namanya adalah Lee.

" Benar lee, itu sangat berbahaya," timpal pemuda berkecamata hitam.

" Jadi bagaimana caranya Shino ?" potong Lee pada Shino.

" Hem…aku juga belum tahu bagaimana caranya, kalau kau Neji ?" tanya Shino pada Neji.

" Aku juga belum bisa menemukan jalan keluarnya, jadi bagaimana menurutmu sendiri Gaara ?" tanya Neji pada Gaara.

" Aku sih terserah kalian saja." Ucapnya.

" Jadi, belum ada yang menemukan cara bagaimana membuat dia kembali kesini ?" kini sang pemuda berambut raven yang angkat bicara, semuanya pun mengganguk dan akhirnya semua mata pun tertuju pada seorang lagi yang belum berbicara sedari tadi.

" Apa… kenapa kalian melihatku begitu ?" ucap pemuda berambut nanas yang terus saja dilihat oleh semua orang yang ada disitu.

" Bagaimana menurutmu Shika ?" tanya pemuda raven kepada pemuda nanas bernama Shikamaru.

" Cih mendokusei…kalian hanya perlu menggunakan sedikit kekerasan dan membantu dia untuk cepat mengingatnya, terutama kau Sasuke," ucap Shika pada berambut raven a.k.a Sasuke.

" Menutmu begitu. Baiklah kita akan menggunakan rencana Shikamaru dan semua yang berada disini harus menjalankan tugasnya dan aku akan membagi tugas kali ini. Pertama Neji, Gaara dan aku akan membantu dia untuk mengingat kejadian itu, lalu Shika, Lee,dan Shino kalian bertugas untuk membawanya kemari tapi jangan terlalu menyakitinya, kalian ingat bahwa ia masihlah putri dari negeri ini jadi ku harap kalian semua paham dan kita akan melakukan rencana ini mulai satu minggu lagi." ucap Sasuke.

" Baiklah yang mulia, kami akan melakukannya dengan sebaik-baiknya." Ucap mereka berlima secara bersama-sama.

-Sedangkan di Konoha Gakuen-

Naruto pov

Hari ini si teme itu tak masuk…

Aneh sekali, apa yang terjadi padanya…

Akh kenapa juga aku memikirkannya ya…

Ya sudah mungkin besok si teme itu akan masuk dan kalau tak masuk baru aku menjenguk dia di rumahnya. Ya sudah begitu saja, sekarang aku harus fokus.

End naruto pov

-Skip time-

Bunyi bel pun terdengar sangat keras dan semua murid pun berbondong-bondong untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun itu berbeda lagi dengan pemuda berambut pirang ini. Ia terus berjalan menuju sebuah danau yang kemarin ia kunjungi itu.

" Ha, aku kemari lagi tapi memang ini adalah tempat paling nyaman untukku." Ucap Naruto. Namun tak lama ia mendengar sesuatu yang bergerak dibelakangnya.

Srek…sreekk…

Terdengar suara semak-semak yang terus saja bergerak, Naruto pun sudah siaga sedari tadi.

' Jangan-jangan hewan buas atau….'pikirannya pun sudah sangat ketakutan terlebih lagi matahari hampri tenggelam, ia pun mencoba tegar dan tak lama muncullah sesosok bayangan.

" HUWWAAA…manusia berkepala pantat ayam…" teriaknya histeris dan sebuah jitakan pun langsung bersarang di kepalanya.

" Apa maksudmu dengan manusia berkepala pantat ayam dobe," ucap sosok itu. Tak lama Naruto pun sadar dan kembali membuka kedua matanya karena ia tak familiar dengan suara dan sebutan itu.

" TEMEEE… kau membuatku kaget saja !" ucap Naruto sambil mengelus dadanya yang sedari tadi berdetak sangat kencang.

" Kenapa kamu disini dobe ?" tanya Sasuke.

" Memangnya apa urusunmu denganku teme. Ini adalah tempat rahasiaku tahu," balasnya ketus.

" hn "

" Apa maksud 'hn' mu itu teme dan kenapa tadi kau tak masuk sekolah ?" tanya Naruto sebab ia sangat penasaran kenapa si teme ini tak masuk tadi.

" Maksudku tak ada dobe dan alasan kenapa kau tak masuk karena aku tak ingin." Jawab Sasuke dan membuat Naruto semakin bingung.

" Apa maksudmu dengan tak ingin teme ?" tanyanya lagi.

" Karena aku memang tak ingin dobe," Naruto pun semakin kesal dibuatnya dan akhirnya ia memutuskan untuk melihat pemandangan alam didepannya ini daripada melihat Sasuke. Namun tak lama lamunannya pun buyar.

" Dobe, aku ingin tahu bagaimana perasaanmu ketika orang yang kau sayangi meninggalkanmu begitu saja tanpa ada sebab dan penjelasan yang jelas ?" tanya Sasuke dan membuat kerutan di dahi Naruto semakin banyak.

" Apa maksudmu dengan hal itu teme ?" ucap Naruto agar ia dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas.

" Jawab saja pertanyaan ku dobe,"

" Baiklah, kalau menurutku sih aku pasti akan sakit sekali dengan kejadian itu tapi menurutku pasti ada penjelasan darinya namun ia hanya tak bisa menyampaikannya saja." Kata Naruto.

" Hn"

" Apa maksud jawabanmu itu teme membuatku semakin kesal saja !" ucap Naruto.

" Tak apa dobe kau tak perlu tahu," ucap Sasuke dengan agak lirih.

" Kenapa denganmu teme ?" tanya Naruto kali ini dengan suara yang lembut karena ia melihat sepertinya keadaan Sasuke sedang tidak baik.

" Aku hanya ingin sekali memeluk seseorang dobe, aku terlalu begitu rindu dengannya," ucap Sasuke dengan suara yang sangat lirih dan membuat hati Naruto semakin sesak dan sakit juga. Lalu secara tak sadar Naruto pun membentangkan tangannya dan mulai mendekap tubuh Sasuke yang lebih kekar darinya sedangkan Sasuke sangat terkejut akan hal itu tapi tak lama ia pun mencoba untuk membalas dekapan itu.

Sehingga membuat wajah mereka sangat dekat, hingga keduanya dapat merasakan hembusan nafas satu sama lainnya dan mata mereka pun saling pandang satu sama lainnya, mereka merasa sangat saling merindukan hal ini dan entah kapan bibir keduanya pun bertemu, Sasuke yang berada dalam dekapan Naruto sekarang telah berbalik mendekap Naruto. Lidah keduanya pun tak berdiam saja mulai dari sasuke yang terus menekan bibir naruto dan mulai menjilati bagian bawah bibirnya untuk mendapaytakan ijin sedangkan naruto dengan senang hati membukakan bibirnya.

Ciuman mereka berlangsung cukup lama, hingga akhirnya Sasuke melepaskan bibirnya dahulu karena ia merasa bahwa Naruto pasti sudah kehabisan nafasnya. Kedua muka mereka sangatlah merah.

" Nih teme apa maksudmu menciumku tadi ?" tanya Naruto dengan muka yang ditundukkan.

" Kamu tahu kan maksudku dobe ?" tanya Sasuke balik.

" Bagaimana aku tahu teme, kau saja tak menjawab pertanyaanku," balasnya.

" Hem…karena orang yang kumaksud itu adalah dirimu dobe ?"

" Ja-jadi…kau sangat merindukanku tapi kenapa ?" tanya Naruto.

" Karena kau adalah my little 'princess' untukku dobe," ucap Sasuke dengan lembut.

" Hei apa maksudmu dengan 'princess' itu teme ! aku ini cowok tahu!" kini Naruto sangat kesal sebab tak langsung ia disebut sebagai cewek oleh Sasuke.

" Nanti kau juga akan mengerti dobe," ucap Sasuke kemudian ia pergi dari tempat itu dan membuat Naruto semakin bingung.

Naruto pov

A-apa maksud si teme itu..

Dan akh aku baru ingat itu adalah ciuman pertamaku…

Huwaaaa

Awas kau teme, tapi kenapa tadi aku tak bisa menolaknya. Dan entah kenapa aku sangat menantikan hal ini.

Ah ya sudah besok saja aku membalasnya, sekarang aku harus pulang hari sudah semakin gelap.

End naruto pov

Normal pov

Sudah seminggu sejak insiden ciuman pertama Naruto, tapi tetap tak membuat mereka berdua semakin akur malah membuat mereka saling bertengkar dan saling mengejek satu sama lainnya. Seperti sebutan teme maupun dobe, dan semua orang di sekolah itu pun sudah hapal sekali dengan sikap kanak-kanak Naruto maupun Sasuke jika mereka berdua bertemu.

Dan tentu saja yang sangat mengagetkan semua orang adalah Sasuke, ya walaupun baru seminggu di sekolah ini, dia sangat dikenal pendiam dan dingin dan semua orang pasti akan menyebutnya prince cool, namun jika ia berada didekat Naruto ia bisa menjadi sangat berbeda.

Dan semua orang di Konoha Gakuen pun hanya bisa terseyum dan tertawa setiap kali melihat mereka berdua.

Hingga hari yang di tunggu pun telah datang.

Burung gagak banyak berkeliaran disekitar Konoha Gakuen dan tentu saja ini semua membuat murid-murid menjadi gempar dan merinding.

-Di dalam kelas Naruto-

" Nih teme, kenapa kau melihat keluar terus ?" tanya Naruto pada Sasuke yang sedari tadi pagi terus saja melihat keluar jendela.

" Dasar dobe, kau hanya bisa menggangguku saja," Balasnya.

" Teme, aku hanya heran saja kenapa tingkah lakumu hari ini berbeda sekali dan apa sih yang ada diluar kan hanya ada burung-burung gagak yang bertebangan ?"

" Aku hanya senang saja hari ini dobe," jawab Sasuke dengan suara yang sangat rendah hampir seperti desis.

" Apa yang tadi kau bilang teme ?" tanya Naruto yang tadi seperti mendengar rivalnya ini berbicara tapi tak begitu jelas.

" Tak ada apa-apa dobe," jawabnya dan Naruto pun akhirnya memutuskan untuk ikut juga melihat pemandangan luar. Dan keheningan pun terjadi apalagi hari ini semua guru sedang rapat untuk membahas rencana pembangunan gedung baru.

" Nih teme, aku heran kenapa banyak sekali burung gagak hari ini tak seperti biasanya. Apa akan terjadi sesuatu ya soalnya persaanku tak enak." Ucap Naruto.

" Mungkin itu hanya perasaanmu saja dobe," lalu mereka pun kembali memandangi langit biru nan luas di angkasa.

Naruto pov

Ha...mungkin memang benar apa yang dikatakan si teme, mungkin ini hanya perasaanku saja.

Tapi, aneh juga soalnya nggak biasanya burung gagak sangat banyak dan mereka semua berkumpul di sekolah ini. Ya sudahlah lebih baik aku tak menggubrisnya, lalu kututup mataku sebentar untuk merasakan hembusan angin yang menerpa wajahku. Tapi saat aku membukanya kembali mataku hanya bisa terbelalak lebar bagaimana tidak pemandangan ini…

Aku berdiri disebuah kastil err mungkin juga soalnya tempat ini sangat luas dan terdapat menara-menara seperti di kisah-kisah dongeng. Lalu aku pun melayang diatasnya, aku melihat semua orang sedang berjalan-jalan dengan riang dan suasananya begitu damai.

Aku pun memutuskan untuk mendekat namun sebelum aku mendekat ada sekelebat bayangan hitam yang menghalangku.

" Putri, sekarang waktunya kau kembali kesini…karena kami semua sangat merindukanmu putri." Ucapnya.

Twich

Sudah cukup hari ini, kenapa sih sejak seminggu mulai dari si teme itu selalu saja aku dipanggil putrid padahal aku kan cowok.

" HEI… enak saja jangan panggil aku dengan sebutan 'putri' aku ini cowok tahu!" ucapku namun mereka berdua semakin mendekat kearahku. Aku pun semakin mundur kebelakang sebab dua orang yang berada didepanku ini begitu sangat menakutkan apalagi dengan pakaian serba hitam mereka.

Semakin lama aku mundur mereka semakin mendekat kearahku, sedangkan aku hanya bisa ketakutan sehingga rasanya aku tak bisa bergerak sama sekali dan salah satu dari mereka pun mendekat ke arahku dan menjulurkan sebelah tangannya ke kepalaku. Dan saat dia menyentuh kepalaku entah kenapa mendadak kepalaku sangat sakit seperti tertusuk seribu jarum, dan aku pun hanya bisa jatuh tersungkur karena sakit di kepalaku hingga akhirnya kesadaranku pun mulai meghilang namun sebelum itu aku mendengar mereka berbisik sesuatu tapi aku tak sempat mendengarnya karena rasa sakit ini.

End naruto pov.

-Di belakang Sekolah-

Matahari mulai tenggelam namun disini terdapat 6 orang pemuda yang sedang berkumpul di tambah seorang pemuda lagi yang sepertinya sedang tidak sadarkan diri. Yang diketahui nama mereka adalah sasuke, neji, gaara, shino, lee, dan shikamaru.

" Akhirnya kita bisa membawanya tanpa menyakitinya," Ucap Sasuke yang sedang menggendong Naruto ala bridel style.

" Iya, tapi tak aku sangka ia bisa jatuh pingsan karena hal itu namun itu mempermudah kita membawanya ke uks terlebih dahulu." Ucap Neji.

" Aku juga tak menyangkanya ternyata segampang ini." Kata Gaara.

" Ehm..tapi bagaimana dengan pamannya itu ?" tanya Shino.

" Cih..tenang saja aku sudah mengatur semuanya," ucap Shikamaru.

" haa…padahal aku juga ingin membantu tapi ia keburu pingsan jadi kami tak berguna ya, tapi nggak apa-apa dan aku penasaran apa yang kau tulis paadanya Shika ?" tanya Lee.

" Aku menulis bahwa ia sedang berlibur bersama kita ke villa keluargaku, ya walaupun agak sulit akhirnya aku bisa menyakinkan paman itu apalagi sebentar lagi musim panaskan." Balas Shika.

" Ya sudah, sebaiknya kita pergi sekarang." Ucap Sasuke lalu semua pemuda itu pun menghilang.

TBC

WAA…GAAJJEEE….

Apa ini ceritanya tambah gaje begini…

Maaf atas kesalahn fic diatas pasti bayak salahnya…

Haduhhhh….*mukul-mukul kepala pake panci*

Ya sudahlah ini juga saia buat gara-gara saia stress ama tugas-tugas saia jadi salahkan saja tuh tugas *nunjuk tugas di kamar*

Oke…tolong di review dan beri tahu saia apa yang salah. Flame juga tak apa-apa yang penting membangun saia.

Dan terima kasih telah membaca sampai sini.

Arigatou….Gonzaimasu…