Apa kabar minna-san! Salam kenal..^^

Saya anak baru di FFN. Ini adalah fic pertama saya yang abal, gaje, garing dan semacamnya. Oh iya..! saya ga jago dalam buat judul dan summary. Jadi sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat banyak sekali kesalahan dalam fic saya ini. Namanya juga fic pertama..^^

Saya juga minta maaf kalau-kalau ada cerita saya yang sama dengan cerita lain. Tapi saya jujur, cerita ini berasal dari imajinasi dan otak saya sendiri.

Warning : Abal, gaje, jelek, typo, OOC (kalau tidak salah^^), bahasanya kacau dan ceritanya juga agak melenceng dari animenya.

Don't Like, Don't Read

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Summary : Apakah yang akan terjadi kepada Naruto ketika dia menjadi seorang Hokage? Bagaimanakah kehidupannya? Dan yang terpenting bagaimana kisah cintanya?

Rated : T

- Love For Hokage -

Chapter1 – I am a New Hokage.

Desa Konoha..

Desa yang sangat indah dan merupakan desa tempat kelahiran ninja-ninja yang berbakat. Desa yang keamanannya terjaga dan juga desa yang begitu ramai dan tenang. Namun, sekarang ketenangan konoha terganggu oleh teriakan seseorang yang berasal dari Ruang Hokage.

Di ruang Hokage…

"Be..benarkah itu Nek?". Tanya Naruto dengan mulut yang tergagap-gagap.

"Tentu saja Naruto". Jawab Tsunade dengan singkat.

"Tapi aku masih tak percaya".

"Hhhh.. sudah berapa kali ku bilang kalau kau di pilih menjadi Hokage ke-6 !". Ungkap Tsunade kesal karena Naruto telah menanyakan hal yang sama berkali-kali.

Naruto tetap saja tidak percaya dengan apa yang dikatakan Tsunade, Karena baru saja dia pulang dari Suna selama 3 tahun untuk mewakili Konoha dalam rapat perjanjian perdamaian yang juga dilakukan para wakil negara lainnya. Tahu-tahunya setelah pulang dia telah di beritahukan akan menjadi hokage.

Hidden story : Start

Setelah Madara Uciha di kalahkan, seluruh pemimpin Negara besar berunding untuk melakukan rapat perjanjian perdamaian agar tidak terjadi peperangan lagi. Rapat perjanjian perdamaian tersebut di adakan di Suna selama 3 tahun. Para pemimpin negara bersepakat untuk mencari wakil agar dapat ikut dalam rapat perjanjian tersebut, karena tidak mungkin bagi mereka untuk meninggalkan negaranya selama 3 tahun. Desa Konoha mengirim Naruto sebagai wakil. Meskipun Naruto itu terkesan bodoh, Tsunade yakin bahwa rapat perjanjian itu akan berhasil kalau Naruto yang di kirim ke sana. Menurut Tsunade Naruto memiliki sifat bijaksana yang tidak kalah dengan para pemimpin negara lain. Selain itu, Naruto juga adalah ninja penuh kejutan nomor 1. Hal ini terbukti saat Naruto berhasil mengalahkan Pasukan Pain yang akhirnya Naruto di sebut sebagai pahlawan.

Naruto pun dengan senang hati menerima tawaran Tsunade untuk mewakili konoha walaupun kenyataannya dia akan meninggalkan konoha selama 3 tahun.

Hidden story : End

Naruto menundukan kepalanya sesaat, kemudian dia langsung melompat kegirangan sambil berteriak beberapa kali " AKHIRNYA! AKU MENJADI SEORANG HOKAGE! AKU ADALAH HOKAGE YANG BARU!". suara teriakannya sangat keras. Teriakannya bahkan dapat membangunkan putri salju yang sedang tertidur karena tertusuk jarum dan juga dapat membuat lukisan monalisa cemberut sambil menutup telinga.

"Naruto! Kau tak perlu berteriak sekeras itu!". Teriak Tsunade kesal. "Aku memilihmu sebagai hokage karena kau berhasil mewakili konoha dalam rapat perjanjian yang di mulai 3 tahun yang lalu. Anggap saja ini sebagai hadiah dariku dan keberhasilan dari usahamu selama ini!"

Mendengar teriakan Tsunade yang tak kalah keras, membuat naruto terdiam. Kemudian Naruto tersenyum sambil naik ke jendela ruang hokage dan berdiri di sana. "Lalu kapan aku akan di lantik menjadi Hokage?" Tanya Naruto lagi.

"Mengenai pelantikanmu.. waktunya masih belum ditentukan". Jawab Tsunade.

"Kalau begitu, panggil aku kalau waktunya sudah di tentukan!" pinta Naruto. "Hmm.. sebaiknya aku pergi dulu, sudah lama aku meninggalkan desa Konoha.. aku ingin jalan-jalan sebentar, sampai jumpa Nek!" ucap Naruto dengan cengiran lebarnya. Dia kemudian melompat keluar jendela.

"Huhh.. dasar bocah, dia terlihat lebih dewasa dari saat terakhir bertemu. Semua orang pasti terkejut melihat penampilannya sekarang.. termasuk kau Sakura…". gumam Tsunade pelan sambil menyunggingkan senyuman.

-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-

Tap.. tap.. tap..

Suara yang di timbulkan oleh langkah kaki Naruto saat berlari. Dia berlari di atas atap rumah penduduk sambil melihat-lihat keadaan di sekelilingnya. "Tidak banyak yang berubah" gumam Naruto pelan saat melihat keadaan Konoha yang sekarang. Kemudian Naruto melihat seorang anak perempuan yang menangis karena terjatuh saat berlari. Naruto pun menghampiri anak perempuan itu dan membantunya berdiri.

"Adik kecil… Kamu tidak apa-apa?". Tanya Naruto sambil memeriksa kaki anak perempuan tersebut.

"Aku tidak apa-apa, kak" Jawab anak itu ketika mengusap air mata di wajahnya. "Terima kasih ya kak.. karena kakak sudah menolongku".

"Sama-sama". Kata Naruto sambil tersenyum.

Anak perempuan itu kemudian pergi sambil melambaikan tangannya kepada Naruto. Melihat anak perempuan itu Naruto jadi teringat dengan seorang gadis yang ia kenal. Haruno Sakura.

"Aku akan memberi tahu Sakura-chan terlebih dahulu tentang berita ini. Dia pasti ada di Rumah Sakit sedang merawat pasien. Umm.. kira-kira bagaimana wajah sakura sekarang ya? Apakah masih cantik seperti dulu atau malah jadi menyeramkan karena kekuatan monsternya semakin dahsyat" Pikir Naruto. Naruto terus berlari sampai akhirnya dia menemukan seorang gadis berambut pink yang sedang merawat seorang pasien di halaman Rumah Sakit Konoha, siapa lagi kalau bukan Haruno Sakura, gadis yang disukainya sejak dari kecil sampai sekarang, walaupun dia tidak tahu bagaimana perasaan Sakura terhadapnya. Mata Naruto terbelalak ketika melihat wajah Sakura yang ternyata bertambah cantik dengan dandanan yang anggun dan terlihat seperti wanita yang feminim.

Naruto pun berlari ke arah Sakura sambil berkata "Ohayo.. Sakura-chan!".

Sakura terdiam sesaat. "Suara itu..". Sakura merasa mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya. Namun suara itu telah lama sekali tidak di dengarnya. "Jangan-jangan ?" Sakura mulai menoleh ke belakang dan melihat seorang pria berambut pirang dengan tiga goresan yang menyerupai kumis kucing di kedua belah pipinya. Sontak Sakura langsung berlari menuju pria tersebut. "Naruto!" sapa Sakura sambil teriak, karena jarak antara dia dan Naruto bisa dikatakan jauh atau terbilang sangat jauh.

Setelah masing-masing dari mereka berlari mendekat ke satu sama lain, akhirnya mereka saling berhadapan."Naruto.. Ini kau kan?". Tanya Sakura sambil memandangi Naruto. Sakura heran karena melihat penampilan Naruto yang bisa di katakan banyak berubah dari terakhir ia bertemu dengannya. Sekarang Naruto memakai jubah panjang bermotif api yang berkobar di bagian bawahnya. Tidak hanya itu, perbedaan Naruto sekarang dengan Naruto yang dulu terlihat sekali pada model rambutnya. Rambutnya yang dulu pendek kini telah tumbuh panjang seperti Hokage ke-4 yang tidak lain adalah Namikaze Minato, Ayahnya Naruto. Wajah Naruto pun terlihat lebih dewasa dan juga tampan, bisa-bisa banyak gadis Konoha yang naksir dan suka kalau melihat Naruto.

Huph..

"Tentu saja ini aku, Sakura-chan". Jawab Naruto sambil memeluk Sakura.

Sakura pun kaget, tiba-tiba rona merah muncul di pipinya karena wajah Naruto dekat dengan wajahnya. 'Ternyata kau memang Naruto..'. kata Sakura dalam hatinya.

"Kau terlihat lebih cantik Sakura-chan" Naruto melepaskan pelukannya sambil tersenyum. Senyumannya yang manis membuat wajah Sakura memerah kembali. " Sakura-chan, apa kau sedang sakit? Wajahmu merah Sakura..". Tanya Naruto heran tanpa mengetahui apa penyebab sebenarnya wajah Sakura jadi memerah.

"Ti..tidak apa-apa Naruto.., A-aku tidak sakit kok..". Sahut Sakura tersendat.

"Ooohh.. Syukurlah kalau kau tidak sakit Sakura-chan".

Sakura tersenyum melihat perhatian Naruto kepadanya yang masih belum berubah sejak dulu, walaupun hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman atau dapat juga di artikan Sahabat.

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau akan datang hari ini? Seandainya kau bilang, aku dan teman-teman pasti akan menyambutmu di depan pintu gerbang desa Konoha". Tanya Sakura.

"Tidak apa-apa kok, Sakura-chan. Aku tidak ingin merepotkan kamu dan teman-teman hanya karena ingin menjemputku yang baru kembali ke desa". Ucap Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Lagipula aku pulang tidak lewat gerbang pintu desa Konoha, jadi tidak ada yang tahu kalau aku sudah kembali selain Nenek Tsunade karena aku tadi langsung ke Ruangan Hokage untuk mengatakan hasil rapat di Suna". Ucap naruto panjang lebar

"Hahh..? Lalu bagaimana caramu langsung berada di ruangan Hokage?." Tanya Sakura yang lagi-lagi heran dengan kalimat yang di lontarkan Naruto.

"Apa kau lupa Sakura-chan? Tentu saja dengan jurus baru yang ku dapat setelah berhasil mengendalikan kyubi dulu." Jelas Naruto dengan alis sedikit mengkerut dan bibir yang cemberut.

"Oh Iya.. Gara-gara lama tidak bertemu denganmu aku jadi sedikit lupa". Ucap Sakura sambil tertawa kecil karena melihat Naruto yang cemberut.

"Sakura-chan, apa kau tahu dimana Sasuke sekarang? Aku ingin bertemu dengannya.."

"Oh Sasuke-kun.., dia sekarang sedang menjalankan misi dari Guru Tsunade, mungkin akan kembali besok atau lusa". Jelas Sakura sambil malu-malu karena dia telah menyebut nama Sasuke. Jelas saja Sakura malu, Sasuke merupakan cinta pertamanya Sakura.

"Ooh.." gumam Naruto singkat. "Lalu bagaimana hubunganmu dengannya Sakura?" Tanya Naruto lagi.

"Hubungan apanya?" Tanya Sakura balik.

"Ya.. hubunganmu dengannya, maksudku apa kalian sudah pacaran?" Jelas Naruto pada Sakura yang terlihat bingung.

"Tentu saja tidak Naruto! aku dan dia hanya teman biasa". Jawab Sakura kebingungan.

"Benarkah?"

"Benar". Jawab Sakura.

"Tapi, sepertinya yang kau katakan itu bohong..". Ucap Naruto sambil menggoda Sakura.

"Ahh.. sudahlah Naruto, aku tak ingin kamu membicarakan hal itu terus". Desah Sakura yang di iringi tawa Naruto. Melihat naruto yang sedang tertawa juga ingin membuat Sakura tertawa. Tawa pun pecah di antara keduanya.

Merekapun terus berbincang hingga hari sudah hampir sore. "Sakura-chan! Hari sudah mulai gelap dan pekerjaanmu pasti sudah selesai. Kau mau ku antar pulang?" Tanya Naruto.

"Boleh saja, tapi jangan anggap ini kencan ya?" Jawab Sakura.

"Iya-iya". ucap Naruto sambil tersenyum. Naruto kemudian memegang tangan Sakura dan menariknya dengan lembut. Sakura terkejut, wajahnya pun memerah, ada rasa yang aneh saat Naruto memegang tangannya. Ia pun kembali tersenyum sambil menunjukan Naruto arah jalan untuk sampai ke rumahnya.

Sakura's POV - start

Hangat. Inilah perasaan aneh yang ada pada diriku saat Naruto memegang tanganku. Terlebih lagi saat dia tersenyum, senyumannya sangat manis, mungkin bisa membuat para gadis di konoha terpesona.

Tak kusangka, setelah 3 tahun tidak bertemu dengannya, banyak sekali perubahan pada dirinya, terutama penampilannya. Sekarang tubuhnya pun tinggi, mungkin sama dengan tinggi badan Sasuke-kun. Rambutnya yang panjang pun turut membuatku terkejut, dia terlihat seperti Hokage ke-4 yang merupakan hokage hebat, keren dan tampan. Yah.. wajar saja sih, Naruto kan anak Hokage ke-4.

Banyak sekali perubahan pada dirinya, tetapi masih ada sifatnya yang tak berubah, yaitu selalu ceria, penuh semangat, tawa dan senyumnya yang manis.

'Ahh.. kenapa aku memikirkan tentang Naruto terus sih? Lebih baik aku fokus menunjukan arah jalan kepada Naruto' ucapku dalam hati.

Sakura's POV - end

Sakura pun kembali dari lamunannya. Tanpa Sakura sadari ternyata Naruto memandangnya dari tadi. Naruto heran dengan apa yang di pikirkan oleh Sakura. Sakura tertawa pelan lalu membalas pandangan Naruto dengan senyumannya yang berhasil membuat wajah Naruto memerah walaupun tak terlalu terlihat.

-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-/_/-_/-

Hari mulai semakin gelap, sementara itu Naruto dan Sakura saling berjalan beriringan. Namun, tidak seorangpun diantara mereka yang ingin berbicara dan memecah kesunyian. Selama perjalanan, paling-paling yang dilakukan mereka hanya saling memandang untuk sesaat kemudian di lanjutkan dengan tawa antara keduanya, walaupun sesekali ada di antara mereka berdua yang wajahnya memerah karena saling memandang.

"Naruto! Kita lewat jalan sini saja agar lebih cepat sampai!" Sakura akhirnya memecah kesunyian di antara mereka berdua.

"Yosh.. terserah kamu Sakura-chan". Jawab Naruto yang disertai senyuman manis yang lagi-lagi membuat wajah Sakura memerah".

Mereka berdua melewati jalan di samping Sekolah ninja Konoha. Ternyata di sana ada gedung baru yang sedang di bangun, mungkin untuk membuat kelas baru bagi para genin di sekolah Ninja Konoha. Mengingat setelah berakhirnya perang besar, banyak sekali anak-anak yang datang ke Konoha untuk sekolah di sana. Maklum, sekarang desa Konoha merupakan desa yang terkenal daripada desa lain, Banyak ninja berbakat yang berasal dari sekolah ninja Konoha ini.

Tiba-tiba Naruto melihat ada reruntuhan jatuh dari gedung itu, mungkin karena gedung itu belum selesai di buat sehingga tidak kokoh. Gawatnya, arah jatuh reruntuhan itu menuju tempat Sakura berada. Naruto pun berteriak kepada Sakura yang sekarang ada di belakangnya. "Sakura-chan! Awas ada reruntuhan jatuh menuju ke arahmu!" Teriak Naruto.

Sakura terkejut. Ia pun langsung berlari ke depan tempat naruto berdiri untuk menghindar dari reruntuhan itu. Saat hampir selamat dari reruntuhan, kaki Sakura tiba-tiba tersandung sesuatu yang membuat Sakura jatuh. Naruto yang melihat Sakura jatuh ke arahnya langsung terkejut dan..

..BRUUGGH..

Sakura terjatuh, tapi anehnya dia tidak merasa sakit ataupun luka. Dia malah merasakan kehangatan pada bibirnya. Sakura pun membuka kedua matanya. Dia terkejut, wajahnya memerah, jantungnya berdetak kencang dan seluruh tubuhnya memanas. Dia terjatuh di atas tubuh Naruto dengan posisi yang Yahh.. bisa di bilang posisi yang akan menimbulkan kesan tidak baik bagi orang-orang atau anak-anak yang melihatnya. Dan yang lebih mengagetkan, ternyata tanpa sengaja mereka berciuman, bibir mereka berdua saling bersentuhan.

To be Continoued….

Parah, jelek, abal, garing, atau sebutan semacamnya memang cocok untuk fic saya yang jelek ini.

Mohon maaf ya.. kalau di chap ini romance-nya belum kerasa banget, namanya juga masih chap awal. Nanti kalau update akan saya tambahin adegan romancenya.^^

Di chap ini saya sengaja membuat Naruto tidak mengatakan bahwa dia akan jadi Hokage kepada Sakura. Mungkin saya akan menulisnya di chap depan.

Ok, Silahkan review bagi yang mau komentar tentang fic saya. Karena saya masih baru, saya harus belajar dari Author yang lain. Saya juga butuh banyak masukan dari senpai-senpai sekalian.

Bagi yang mau nge-flame tidak masalah, karena mendapat flame di fic yang pertama merupakan hal yang berkesan bagi saya^^.

Always Smile^^

Zhan' Masamune

Jangan lupa Riview ya^^