Kuro Hitsuji

Kuroshitsuji by Yana Toboso

Fanfiction by BlackKiss'Valentine

A/N : Chapter 4 dan tersenyumlah! *apaansih?* Makin gak ada juntrungannya neh.

Warning : Thanks buat yang udah review di sebelumnya! To AriadneLacie dan semua yang sadar, gomen chapter kemaren emang kurang lucunya.


Suasana pantai yang tenang adalah replika surga yang kenyamanannya hanya bisa dirasakan oleh orang-orang tertentu saja. Maksudku,bersama yang terkasih. Michael Arias [1] yang ngomong sih… Tapi, suasana itulah yang kini dirasakan Ciel Phantomhive—dengan kacamata hitam kecil (bulat pula, pinjam Bo Bo Ho kayaknya) dan kemeja tipis bercorak hibiscus, bersantai di sebuah pondok beratap rumbia dan men-set bokong kecilnya untuk pewe diatas kursi santai anyaman rotannya. Hufft, pantai Kuta memang indah~

Eh? Bukannya Ciel ke Palembang ya? Iya, dia ke Palembang dan sempet cium tangan calon mertuanya… Tapi Lizzy bilang ada konser Dapit Anchurletta di Bali, dimana panggungnya di bangun diatas laut lepas dan ditarik sama tanker dan artisnya bakal muncul pake banana boat, sebagai konser amal buat korban Merapi (gak nyambung banget). Mereka yang ngefans sama orang itu buru-buru packing deh, terbang ke Bali.

Dan diantara ketenangan siang hari itu, hape android si Ciel bunyi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 'Susis' dari Sule si Superstar yang lagi hits di Indonesia.

"Hallou? Ini Ciel~ Cyapa ya?" jawab Ciel sok imut.

"Ini Sebastian, tuan muda!" jerit seseorang yang ngaku sebagai Sebastian *author dihajar* diujung telepon.

"Oh, Sebas. Kenapa?" Nada bicaranya jadi cool lagi. Sambil mendengarkan Sebas, Ciel ngambil pisang diatas meja dan mulai menelanjangi buah malang itu.

"Tuan! Alexander, Tuan!" kata Sebastian masih ngejerit-jerit.

"Ya, ya, ya… Alexander kenapa? Ikut syuting 'Inggris Mencari Binatang' sebagai bintang tamu?" dan Ciel melahap pisangnya, mengunyahnya dengan kejam.

"Bukan! Tapi, Alexander… Itu gak ada!" Sebastian mulai gigit-gigit kabel telponnya, dan sinyal diantara mereka jadi terputus-putus—analisis Ciel.

"…Gluk! —Alexander ilang?" kata Ciel yang tangannya berusaha meraih anggota keluarga yang lain dari si pisang yang baru saja pergi ke surga.

"Bukaan~ ITU-nya Alexander gak adaaa~" diujung sana terdengar bunyi becek, mungkin Sebastian nangis. Cengeng amat—pikir Ciel.

"Itu? Itu apa ya? Matanya ilang, gitu?" Ciel menelanjangi adik si pisang malang yang mulai menangis tersedu-sedu (?).

"Ah, gak usah sok lugu, Tuan! Tontonan Anda kan gak cuma Spongbop Sekwerpen! Bukannya Anda suka ngajak saya nonton 'Menggrepe Maria Ohjawa' dari episode 1 mpe 156 berikut 48 OVA-nya!"

"Lho? Apa hubungannya film tentang mijetin artis ama domba item?" Ciel melempar pakaian bekas kakak-beradik pisang itu ke tempat sampah terdekat, mencoba meraih bapak pisang yang kelihatan lebih besar dan menggairahkan. Yaelah, gak kenyang lo makan pisang, Ciel? "Oke, oke… Aku paham. Jadi kamu cari kemana-mana (mank apaan!) , tetep gak nemu? Jadi Alexander itu cew—BETINA, maksudmu?"

Sebastian mengangguk di depan telepon. Ciel menghela nafas mengetahuinya (kok lo bisa tau?).

"Berarti aku harus menghubungi Ratu secepatnya…"

"Benar banget, Tuan! Dia sudah membuat mansion Anda yang biasa berbau permen ini jadi bau kambing… Gak lupa, dia suka make baju-baju Anda *?* dan jarang sikatan… Trus ya, Tuan, dia tuh ganggu hubungan saya sama si Keti. Dia tuh bikin Keti jadi menyingkir dari pagar tembok belakang dan sekarang saya jadi susah buat ketemu sama dia. Keti kan sangat sederhana, jadi dia ga punya nomor hape yang bisa saya hubungi… Dia mah maunya BBM-an (sederhana apanya!) padahal BB saya kan baru meledug lagi kemaren waktu saya nyari huruf 'G' dari 'Ganteng'… Duh, dia tuh ya, Tuan… Kalo gak makan spaghetti toping selai stroberi tiap 3 jam sekali gak bakal BAB mpe besoknya, padahal kan topingnya saya perlukan buat campuran Sayur Lodeh kesukaan Tuan dan Tanaka… Dan yang paling penting, dia suka ngegossip sama curut mansion tetangga soal keadaan mata ikan di telapak kaki kiri tuan yang gak bakal sembuh pake Combantrin. Eh, ya iya sih gak bakal sembuh kalo pake obat cacingan! Harusnya kan di operasi Caesar tuh… Dan lagi, Tuan, Alexander tuh kemaren meluk-meluk saya. Bilang kalo bodi saya tuh, yahud macem Ade Rai di-fusion ama Chris John…"

"AAAH! APAAN SIH KAMU NON-STOP NGELUH GITU! GAK BENGEK APA!" teriak Ciel gak tahan mpe nyumpel lubang idungnya pake pisang. Keti? Keti siapa sih? Mang ada cewek bernama Keti yang kerjaannya nyandar di tembok belakang kebon?—pikirnya. "Dengerin dulu atuh, aku mau ngomong apaan…! Habis ini, aku bakal ngE-mail Ratu, dan aku mau bilang…"

"Ya?" Sebastian menahan keinginannya untuk mengeluh, padahal masih ada 2 halaman word print-out berisi daftar kesalahan Alexander ditangannya. Oke, masih gatel pengen nyumpahin Domba Gosong itu sih… Tapi, kalo Bocchannya sudah memberikan solusi yang baik untuk mereka, sudah cukup. Kalo Bocchannya bener-bener 'sayang' sama dia, itu semua…

"Ratu harus mengganti nama dombanya jadi Alexandria, biar cocok sama gendernya ~"

sudah gila.

"…"

"…"

"…?"

"…"

"…!"

"…"

"WUAAA~ BOCCHAN JA'AT~! ITU KAN JUDUL PILEM YANG DI SONTREKKIN SAMA ARIL PETE'BAND! POKOKNYA, KALO SI DOMBA GOSONG ITU GAK SEGERA DIKELUARIN, SAYA BAKAL GANTI SEMUA COKLAT DI PUDING YANG SAYA BUAT DENGAN CHOCOCHIP A LA KAMBING DAN MEMBIARKAN ANDA MATI MENELANNYA! SAYA JUGA BAKAL PERGI KE RUMAH TRANCY BUAT NGELAMAR KERJA DISANA DAN NYURUH SI JIDAT BANDARA [2] NGEGANTIIN SAYA DISINI!" Sebastian banjir airmata dan air idung. Dia gak rela, sungguh gak rela…

"Eh! Nama itu penting lho…" Ciel pasang pose monyet maksa pisang untuk buka baju; memperjuangkan ide briliannya. "Kalo kita kasih nama Alexandria, berarti kita berharap Domba Item itu bakal tumbuh secantik Nadine Chandrawinata si kembang desa! Kan bagus, tuh?"

"SUNGGUH TEGANYA DIRIMU, TEGANYA-TEGANYA-TEGANYA-TEGANYA—(disingkat) KALO GAK DIBALIKIN, NTAR TUAN PULANG SAYA GAK MAU JADI SEME LAGI!" ancam Sebastian, berguling-guling di genteng. Protes buruh memang biasa diwarnai oleh aksi ancam mengancam…

Ciel kesedak pisang ngedengernya.

"Uhuk—Baiklah. Jadi, kamu maunya aku gimana? Buru-buru pulang ke Inggris dan ngebalikin Alexander ke Ratu? Trus,ngebeliin ayam goreng bumbu Bali untuk ngebujuk entah-cewek-aneh- namanya-Keti itu kembali nempel-nempel-ditembok-mansion-tanpa-kuketahui?"

Sebastian ngangguk-angguk lagi.

"Pokoknya, aku kudu ngE-mail Ratu dulu kalo mau dateng. Kalo emang segitunya kamu pengen Alexander pergi, mau gak mau aku harus ngembaliinnya—SROOT~" jelas Ciel sambil ngebersihin sisa pisang yang nyangkut di idungnya dengan coolnya.

"Hontou ni!" tanya Sebas girang.

"Iya."

Dan Sebastian menutup pembicaraan mereka dengan cipika-cipiki mesra jarak jauh tanpa diketahui Lizzy. Setelah telpon ditutup, Ciel langsung mengetik E-mail untuk Ratu:


To : Qu33nImoeth18+.uke

CC : .uke

Subject : h4i,bo0~

H4i, B00~ Ap3 k4b4r U~? Ud4 3 JaM QtA gA E-MaiL2aN. Ciel KaNg3n ANeeth 4mA qu33n.

1n1 Ciel anN LaGHe pL3s1r k3 Bali. Bali, Lh0 \./ ! Qu33n m4W NyThip Ol3h" aPha! nThi Ciel c4riiN. Th4phiy, Qu33n kuDU baYYar Lun45 y33… jYangAn NGhut4nk mo3l0e.

bHeTheWhe n1Y Qu33N, cI Sebby AnN jaDi butler aQ Ng4mBhek g1Tcu Gar4" cY Alexander ~3~ kLow Ciel B4likIn gim4NhA? qU33n gA BisA bo0nk lAghi3 MaCCHie keN4 ChaChaR c0Z ThukAng KheBBon Qu33N UdH An3 SuAp 368jt, WaTT ng3LaPHORin K34dHaan Qu33N.

Ci4O, 2 JaM lAghE Ciel b4Lik K3 Inggris watt k3TeMu qu33n. Ciel bw4in KoBoi Bali Ajh4 ya! M4w Kh4n! ? XD

P.S. : pAk JaYus BuKKAn AnN NonThon teNNis di Bali. Dy MaH NnTon'NA pRinCe OF TeNNIS t3t3p Di p3nJaRA baReNK Sipir"NA. AnN aDh4 di B3RitHa Tuw NaMAnya PaK B4mB4nK, spUpU'na PaK JayUS. Ciel Ken4laN pa5 nNTon TenNi5 iTuW ^w^ b


Aduh. Super dah. 4L4y bAnGETTH~ *Tidak, Author ketularan!* Bacanya pelan-pelan ya. Ntar lidahnya kesrimpet lagi.

Dan si Ratu yang lagi asyik main otome-game mendadak pucat ngebaca E-Mail dari BFF-nya itu. Tensinya naek lagi. OMG…

Tepat 2 jam kemudian, sebuah pesawat pribadi melesat meninggalkan bandara Ngurah Rai menuju Inggris. Ciel, di dalamnya duduk dengan tenang memandang keluar jendela dimana pemandangan pantai Kuta begitu cantik.

Setelah ini, semuanya harus selesai. Ia tidak ingin butlernya yang biasanya bisa duduk manis dirumah makin berserk aja. Jangan menambah jumlah pelayan bodoh di rumahnya.

Semuanya harus selesai, karena Author mulai gila nyari idenya.

Gemuruh adegan penyelesaian antara Sebastian Michaelis Sugiono, Ciel Phantomhive Arilaso, Ratu Inggris (Err, gak tau namanya), Keti, Tanaka (?) dan Alexander baru saja dimulai. Karena itu, tetaplah stay tune di Kuro Hitsuji dan nantikan chapter selanjutnya! Muahahahaha!


OMAKE :

Ciel yang tengah melihat awan stratokumulus mengumpal-gumpal disedot mesin sayap jumbo jet pribadinya kemudian tersentak, kaget, kehilangan semua rasa kantuknya.

'OH, SH*T. GW LUPA LIZZY! GW JUGA LUPA KONSER DAPIT ANCHURLETTA-NYA BELOM GW TONTON! '

Di pantai Kuta, Elizabeth 'Lizzy' Middleford menangis tersedu-sedu sambil memegang es krim jengkol yang mencair—kudapan khusus yang sudah susah-susah dibuatnya untuk Ciel selama 5 jam.

"CIEL BEGOOOO!"


Index Pemahaman :

[1] Michael Arias, sutradara anime Tekkon Kinkreet yang mengutarakan kalo pemandangan paradise (di pantai gitu deh) cuma bisa kita rasakan bersama yang kita sayangi.

[2] Jidat Bandara : Silakan mengasumsikannya sebagai Claude Faustus atau William T. Spears. Yang mana aja sama-sama berjidat kinclong *hajar* dan pas sebagai obyek yang dibicarakan disini.

A/N : Yokatta, All! Entah siapa yang melakukannya, Kuro Hitsuji masuk dalam daftar nominasi IFA. Walau mungkin salah liat, fatamorgana, ato tanda-tanda dalam ramalan Nostradamus : Selamat, selamat! Tumpengan, tumpengan! *gila* Makasih buat yang udah review di chapter sebelumnya termasuk di fic 'Bocchan Read The Manga' (diluar ekspektasi kalo ada yang doyan, haha). Tetap sehat dan majukan FKI! Jaaa~!

(Kudu review lho, soalnya Author udah capek-capek nulis 4L4y *gakpenting*)