Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto
Warning : Shounen-ai, Alternative Reality, typo, maybe OOC. Don't like don't read!
My 3rd Drabble, hope you enjoy my story :-)
Kacamata dan Ciuman
By : Uzumaki Arisa
Setengah jam lamanya di kamar tidur di sebuah apartemen mewah Naruto tidak melepaskan pandangannya dari sosok pucat didepannya yang tengah berkutat dengan laptop dipangkuannya. Mata safir itu terpaku pada sebuah kacamata yang bertengger pasrah di hidung mancung sosok itu. Jarang-jarang Naruto mendapat pemandangan seindah ini. Ah, dia baru sadar kalau kekasihnya ini—Uchiha Sasuke—lebih tampan ketika memakai kacamata.
Kemudian pandangan Naruto beralih pada bibir tipis sang kekasih. Wajahnya terasa memanas ketika mengingat entah sudah keberapa kalinya bibir itu mencium dan melumat bibir miliknya, menjelajahi lehernya dan menyerang tubuhnya dengan ciuman yang bertubi-tubi. Hanya dengan memandang kekasihnya ini, Naruto serasa gila sesaat.
'Ngomong-ngomong soal kacamata dan ciuman, apa kacamata itu akan menganggu saat Sasuke menciumku?' batin Naruto.
"Apa yang sedang kau pikirkan sampai kau melihatku seperti itu, dobe?" tanya Sasuke setelah mencuri pandang ke arah Naruto. Lalu dia pun kembali berkutat dengan laptopnya.
Naruto yang tersadar dari lamunannya setelah mendapat lemparan pertanyaan dari sang kekasih hanya diam sesaat. Dia menghembuskan nafas sejenak sebelum membalas "apakah… apakah kacamata itu akan mengganggu saat kita sedang berciuman?" tanya Naruto tanpa sadar.
Seketika Sasuke menghentikan gerakan jarinya di laptop. Dia merasa janggal dengan ucapan Naruto. Namun selanjutnya, sebuah seringai tipis muncul di wajah Sasuke.
Sedangkan Naruto? Dia yang baru sadar dengan apa yang dia ucapkan barusan buru-buru menyangkal. "Ma-maksudku bukan seperti itu! Sebenarnya, anu… itu… ah! Po-pokoknya ini bukan seperti yang kau pikirkan!" ucap Naruto terbata.
"Ho… begitukah? Bagaimana kalau kita praktekkan sekarang?" ucap Sasuke, masih dengan seringaian di bibirnya. Sasuke pun menutup laptopnya dan berjalan ke Naruto yang mematung.
Selanjutnya yang terdengar dari ruang itu bukan hanya suara ciuman dan kecupan basah, tetapi juga suara desahan dan rintihan pelan yang diiringi dengan deritan ranjang.
Tampaknya Naruto harus menambahkan catatan kecil di otaknya : 'Jangan membicarakan atau membahas tentang ciuman pada Sasuke jika dia mau menanggung resiko berada di atas ranjang selama tiga hari penuh karena tidak bisa berjalan'
END
AN : Gaje ya? Maaf… Ide ini muncul saat saya melihat adikku yang pakai kacamata saat baca buku. Terus ketepatan juga Ayahku lagi nonton Naruto (padahal tuh anime udah tayang berulang-ulang tapi Ayahku tetap nonton=.=) Akhirnya, lahir;ah fic ini, hehe
Mind to Review?