Let's get him!

By. Hikari 'The Princess Blue'

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Rated : T

Pair : SasuSaku

Genre : Romance

Summary : Aku menyeringai membayangkan apa yang akan ku lakukan selanjutnya. Targetku berikutnya sudah aku tentukan sendiri.

'Sasuke Uchiha, berikutnya adalah kau!'

AU, Sakura POV, Gaje. RnR please.

Halooo~ saya kembali mempersembahkan fic abal milik saya. Well, semoga kalian suka. Terinspirasi dari kisah saya sendiri bersama adik kelas-ku di SMA dulu. Gajeee~

Oiya, disini Sasuke berkacamata. Tapi tetep keren banget koo~

ENJOY! Don't like, don't read.

===000===

Chapter 1

Tak pernah ku sangka semua akan menjadi seperti ini. Kehidupan indah dan bahagia yang selalu aku impikan tidak selamanya berjalan sesuai keinginanku. Awalnya aku berharap masa SMA-ku akan menjadi saat terindah di hidupku. Aku berharap bisa menemukan seseorang yang cocok untukku dan memulai kehidupan SMA yang mendebarkan bersamanya. Ternyata tak sesuai harapanku.

Di tahun keduaku, aku masuk kelas XI IPA3. Padahal aku sangat tertarik dengan Bahasa. Di awal tahun ajaran baru ini, aku berdoa, semoga aku mendapatkan seseorang yang tepat untukku.

"Gyaaaa! Sakura! Gaara dan Sasori satu kelas di XI IPA1! Bahkan mereka duduk sebangku!" teriak Ino yang berlari ke arahku yang sedang duduk di kelas. Ino, Yamanaka Ino. Dia temanku sejak SMP. Sekarang pun dia teman sebangku-ku.

"Lalu? Apa urusannya denganku?" tanyaku yang tidak berminat membahas kedua laki-laki itu.

"Kau ini bagaimana sih, Sakura! Ini kan hal besar! Mereka berdua kan mantan pacarmu. Tentu unik jika mereka memutuskan duduk sebangku, haha..,"

"Itu tidak ada hubungannya denganku,"

"Hee? Kau masih kesal pada mereka berdua ya?"

"Aku tidak peduli dengan mereka!" aku pergi beranjak dari tempat dudukku meninggalkan Ino yang melihatku dengan tatapan bingung.

Kehidupan SMA-ku yang aku harap akan indah bersama dengan orang yang aku cintai, kini lenyap sudah. Kau tahu alasannya? Karena begitu banyak laki-laki yang silih berganti menjadi kekasihku. Dan hubungan kami tidak akan lebih dari tiga bulan. Ouh, silahkan bayangkan berapa kali dalam setahun aku jadian dan mengalami patah hati?

Aku melangkah keluar kelas. Aku melihat ke arah lapangan dimana anak-anak kelas X sedang berbaris rapi mendengarkan suara ketua OSIS yang sedang memberikan petunjuk pelaksanaan MOS. Aku tersenyum sinis melihat itu. Aku jadi teringat saat MOS dulu. Memuakkan! Hampir semua perempuan yang seangkatan denganku berburu Kakak kelas untuk dijadikan kekasih. Sedikit pun aku tidak berminat dengan Kakak kelas. Entahlah, aku hanya tidak suka. Dari SMP pun aku tidak pernah tertarik pada Kakak kelas-ku.

===000===

"Gyaaaa! Aku tadi bertabrakan dengan Sai! Kyaaa~" teriak Ino yang berlari menuju ke arahku dan memelukku. Aku yang sedang berjalan masuk kelas pun kaget dia tiba-tiba memelukku. Ini masih pagi. Bel sekolah belum berbunyi. Sekolah juga masih tidak terlalu ramai. Dan kelas pun masih sepi. Hanya ada aku dan Ino.

"Sai? Siapa?" aku melepas pelukan Ino yang membuatku sesak nafas.

Aku melangkah menuju bangku-ku. Deretan tengah nomor tiga. Tempat srategis untuk mencontek. Ino menyusulku dan duduk di sebelahku.

"Anak kelas X yang sedang ramai di bicarakan orang-orang. Masa kau tidak tahu?"

"Itu bukan hal penting, 'kan?" jawabku.

"Heh! Sejak kau putus dengan Sasori, kau jadi tidak asik!" kata Ino dengan wajah cemberut.

"Entahlah, aku hanya merasa bosan. Mungkin aku butuh pelarian seperti biasanya," jawabku santai.

"Cari saja adik kelas! Kalau kau mau, nanti ku carikan yang cocok untukmu,"

Aku berfikir sejenak. Adik kelas yaa? Lumayanlah buat pelarian.

"Baiklah. Carikan yang keren ya?"

"Oke! Aku tau seleramu," jawab Ino.

"Pagiā€¦ Sakura, Ino," kata Tenten yang datang bersama Hinata. Sama seperti Ino, mereka berdua juga teman satu SMP-ku dulu. Mereka duduk di depan bangku-ku.

"Pagi," jawabku malas.

"Tumben kau datang dengan Hinata?" tanya Ino pada Tenten.

Tenten tersenyum malu. Bisa ku lihat ada semburat merah di pipinya.

"Tadi aku bertemu Hinata di depan gerbang sekolah," jawab Tenten.

"Bohong. Dia sedang menunggu Neji-senpai dengan menggunakan Hinata sebagai alasannya," kataku yang sukses membuat muka Tenten memerah. Hinata dan Neji-senpai adalah saudara sepupu yang tinggal satu rumah. Wajar kalau tiap hari mereka berangkat dan pulang bersama.

"Eh? Be-begitu ya?" tanya Hinata.

"Jadi kau benar-benar tertarik dengan Neji-senpai, ya?" tanya Ino.

"Hehe.. iya," jawab Tenten.

"Kalau Hinata, apa ada orang yang sedang kau suka?" tanyaku.

"Err.. a-aku.. eng.."

"Dia suka Naruto! Anak kelas X yang suka berkelahi itu," kata Tenten.

"Hee? Naruto yang sekelas dengan Sai?" tanya Ino.

"Iya. Eh? Sakura, tumben kau betah menjomblo," sindir Tenten padaku.

"Yah, ini membosankan sih. Aku sudah menyuruh Ino mencarikan adik kelas untukku," jawabku santai.

"Adik kelas? Heh? Jadi kau akan mengikuti jejak Ino dan Hinata yang tertarik pada adik kelas?" tanya Tenten lagi.

"Ya, sepertinya begitu. Kau tau aku tidak pernah tertarik dengan kakak kelas 'kan?" jawabku cuek.

Waktu menunjukan hampir pukul tujuh pagi. Kelas sudah ramai. Akhirnya kami pun menghentikan pembicaraan kami. Lalu aku mulai dengan menyalin buku PR milik Hinata. Yaa, aku tahu sebenarnya aku bisa mengerjakan tugas ini sendiri, tapi aku terlalu malas. Seperti ketika ulangan, terkadang jika sedang suntuk pun aku tidak belajar sama sekali.

===000===

Seminggu berlalu sejak Ino mulai mencarikan adik kelas untukku. Dia bilang sudah menemukan orang yang cocok untukku. Tapi dia belum mengatakan siapa orangnya.

"Celaka! Buku tugasku tertinggal di . Hinata, temani aku mengambilnya ya?" pintaku.

"Tapi cepat ya, Neji-nii pasti sudah menungguku untuk pulang," kata Hinata. Aku mengangguk cepat.

Kelasku memang baru saja praktek Biologi, sehingga tadi kami semua berada di . Ruangan itu ada di lantai dua. Anak tangga ada di tengah. Sebelah kiri tangga adalah , dan sebelah kanannya adalah . Aku cepat-cepat naik ke lantai dua dengan membawa tas sekolahku. Disusul Hinata yang berjalan pelan di belakangku. Aku buru-buru mengambil bukuku. Saat aku akan menuruni tangga, aku melihat seorang laki-laki berambut raven berjalan dari arah . Rambut laki-laki itu tampak aneh, mencuat ke atas di bagian belakangnya. Seperti pantat ayam. Kulitnya putih. Memakai kacamata dengan lensa kotak. Seragamnya berantakan. Satu kata untuk laki-laki di depanku itu, sempurna!

Laki-laki itu sedang berjalan dengan seorang laki-laki berambut kuning. Entahlah, tapi aku tidak mempedulikan hal lain selain laki-laki berambut raven itu. Langkahku terhenti di ujung atas tangga. Mataku terpaku menatapnya. Tas jinjing yang ku genggam terjatuh. Aku seperti tersihir dan tak berkedip menatap sosok laki-laki indah di depanku. Laki-laki itu menuruni tangga tanpa menoleh sedikit pun padaku. laki-laki berambut kuning di sebelahnya mengoceh tak jelas. Mataku terus mengikuti mereka sampai bayangan mereka menghilang dari tempat ini.

Aku menuruni tangga dengan buru-buru. Ku lihat Hinata di ujung bawah tangga dengan muka yang memerah.

"Hinata! Kau kenal orang tadi? Yang barusan turun dari tangga! Kau kenal dia?" tanyaku dengan semangat.

"Ya-yang mana? Kan ada dua?" mukanya semakin memerah.

"Yang berkacamata. Siapa dia? Kau tau?"

"Oh, i-itu Sasuke Uchiha. Temannya Naruto,"

Aku berfikir sebentar. Eh? Temannya Naruto? Naruto itu.. akh! Adik kelas yang Hinata suka. Jadi, yang namanya Sasuke Uchiha itu adalah adik kelasku juga ya? Hmm.. menarik.

"Kau pasti akan ku jadikan milikku, Sasuke Uchiha," gumamku pelan. Aku menyeringai membayangkan apa yang akan ku lakukan selanjutnya.

"Eh? Sakura-chan mengatakan sesuatu?"

Aku hanya menggeleng sekali. Dan tersenyum penuh arti.

Sepertinya Ino sia-sia mencarikan adik kelas yang cocok untukku. Karena targetku berikutnya sudah aku pilih sendiri.

'Sasuke Uchiha, berikutnya adalah kau!'

TBC

===000===

Gyaaa~ fic apa ini? Abal. Gaje. Aneh! *pundung*

-ngelirik readers-

Mind to review?