Author: Ini chapter 2-nya~

All: Tumben jalan?

Author: Otaknya lagi jalan sih~

All: Ho…

Author: Siapa aja bacain disclaimernya~

Yuugi: Disclaimer, semua yang ada disini bukan punya author kita, yang punya adalah Kazuki Takahashi, kalau misalnya ada beberapa adegan dari anime lain nyelip disini, artinya itu pemiliknya yang menciptakan.

Jou: Warning, Yaoi, angst yang gak bisa dibilang angst(?), OOC, typo, OC dan lain-lain.

Author: Yak~ ini chapter 2-nya!


Chapter 2: Only One Left


"Tidak apa-apa, ngomong-ngomong Anzu, kau melihat perempuan aneh tadi tidak?" Tanya Jou memastikan.

"Tidak yang kulihat kalian hanya sedang melotot terkejut bercampur ketakutan." Kata Anzu.

"Ini… apa yang sebenarnya terjadi…" kata Yuugi agak ketakutan.


"Jou, lebih baik sekarang kita segera ke perpustakaan!" kata Yuugi agak panic.

"Kau kenapa Yuugi?" Tanya Jou.

"Ada yang mesti ku cari." Kata Yuugi sambil mulai berlari terburu-buru.

"Apa yang mesti kau cari?" Tanya Jou kebingungan sambil ikut mengejar Yuugi.

"Sesuatu yang penting, kau ketempat Kaiba-kun saja langsung, tidak perlu mengantarku!" kata Yuugi sambil mempercepat larinya.

"Um… baiklah…" kata Jou sambil mulai mengambil arah yang lain.


"Tuk tuk."

"Hm…"

"Tik tik…"

"Jadi kalian mengerti apa maksudnya?" Tanya Kaiba.

"Yang membuatku bingung adalah, apa maksudnya dengan bagian ini." Kata Atem sambil menunjukkan bagian yang tertuliskan. "Ketika sang pengirim pesan sudah mengantarkan pesan kepada orang itu, maka pintu ke dua dunia akan dibuka, dimana dunia akan penuh dengan energy yang harus di halangi oleh orang itu yang meminum air jiwa dari salah satu guardian."

"Memangnya yang lainnya kau sudah mengerti?" Tanya Yami sambil menuangkan wine ke gelasnya.

"Memang belum sepenuhnya sih, tapi yang akan membuat bencana ini terjadi adalah orang yang merupakan anak dari Lucifer." Kata Atem.

"Lalu kita akan mengetahuinya bagaimana?" Tanya Kaiba.

"Tampaknya kita hanya bisa mengetahuinya saat melihat si pengirim surat datang menghampirinya." Kata Atem.

"Itu tidak mungkin bisa! Lagi pula ada jutaan manusia didunia ini!" kata Yami agak kesal.

"Mau bagaimana lagi, dan disini tertulis sang orang terpilih, harus mencari 5 guardiannya, Guardian of Sea, Guardian of Forest, Guardian of Earth, Guardian of Sky dan Guardian of Hell." Kata Kaiba ikut menjelaskan.

"Kenapa gak sekalian ada Guardian of Heaven aja?" Tanya Yami bingung, sebenarnya sih dia gak terlalu niat dengan misi ini. Entah kenapa dia merasakan sesuatu yang menyedihkan akan terjadi.

"Orang yang terpilih itu adalah Guardian of Heaven." Kata Atem.

"Hm… aku sudah mengerti sebagiannya, nah kalau kita mau menghentikan bencana itu bagaimana?" Tanya Yami (Lagi)

"Kita harus mengalahkan semua pengkhianat surga." Jawab Kaiba.

"Nah caranya supaya kita bisa ketemu oleh orang terpilih itu + Guardiansnya bagaiman?" Tanya Yami.

"… ah! Aku pusing!" teriak Kaiba.

"Aku juga baru tahu bahwa bos menyuruh kita melaksanakan tugas 'ajaib' begini…" kata Atem.

"Kataku aku ingin keluar saja." Jawab Yami.

"Kau gila ya!" kata Atem dan Kaiba bersamaan.

"Hah… cepat kalian pergi, mutt akan segera datang kesini." Perintah Kaiba.

"Hoho… ingin menghilangkan stress rupanya…" ledek Yami yang langsung di death glare Kaiba.

"Baiklah, kita akan pergi. Nah Seto kalau bisa kau tanya tentang Jou hal yang berkaitan dengan itu." Kata Atem sambil menarik paksa saudara kembarnya itu.

"Terserah…" dan Kaiba mulai merapikan beberapa gelas yang berantakan.


"!" Yuugi hanya bisa kaget mengetahui hubungan dari semua hal yang dibaca. "Jangan-jangan aku…" kata Yuugi sambil menatap telapak tangannya sendiri sedih.

"Permisi, kalau boleh tahu kenapa kau mengangis?" Tanya Laki-laki berambut putih panjang dengan mata warna coklat.

"Ah… ini hanya kelilipan debu…" jawab Yuugi mulai menghapus air matanya panic.

"Apakah kau membaca sejarah sedih yang membuatmu menangis?" tanyanya lagi.

"Ya… aku menemukannya…" kata Yuugi, "Ah! Namaku Yuugi Mutou, kau?" Tanya Yuugi.

"Namaku Bakura Ryou, salam kenal Yuugi-kun." Kata Ryou.

"Salam kenal juga Ryou-kun semoga kita bisa menjadi teman baik!" kata Yuugi.

"Ya, semoga saja…" kata Ryou sambil menatap Yuugi kosong.

"Um… ada malasah apa Ryou-kun?" Tanya Yuugi.

"Bukan apa-apa." Bantah Ryou cepat.

"Kalau begitu, aku akan pulang duluan Ryou-kun." Kata Yuugi sambil membawa banyak buku tebal tentang mitologi kuno.

"Jangan-jagan dia…" kata Ryou sambil melihat sebuah tanda hitam dileher Yuugi yang mulai menjalar perlahan untuk membentuk sebuah symbol, tapi ini masih belum terbentuk sempurna, tanda yang baru terbentuk hanyalah sebuah garis – agak melengkung.

"Sudah tidak ada banyak waktu, aku harus mencari yang lainnya." Kata Ryou sambil keluar perpustakaan secara diam-diam.

"…Διαστάσεις συνδέσμων φρουροί(Diastáseis syndésmo̱n frouroí),pertama dari inti bumi dulu, Guardian of Sea…" dan tiba-tiba tubuh Ryou mulai ditelan oleh lubang yang mempunyai warna gelap.


"Sampai jumpa lagi Seto, jangan lupa jaga keadaanmu ya…" kata Jou yang mencium bibir Kaiba cepat.

"Kau juga hati-hati Katsuya." Dan jendela limo Kaiba tertutup rapat.

"Hah… sekarang harus kembali lagi keperkejaan." Kata Kaiba sambil mulai berjalan masuk ke arah masionnya, tetapi tiba-tiba dia terhenti ketika melihat udara membelah seperti membentuk dimensi.

"Ketemu…" kata orang itu.

"Kau siapa!" Tanya Kaiba bersiap-siap dengan handgun-nya yang ada di saku belakang celananya.

"Namaku adalah Bakura Ryou, salam kenal Νερό(Neró). Tidak itu adalah nama lamamu. Jadi, bisa kau perkenalkan siapa namamu sekarang." Pinta Ryou.

"Kaiba Seto, dan aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau katakan!" Kata Kaiba.

"Tenang, kau sudah mengerti artinya kumpulan tugas yang kau baca?" Tanya Ryou.

"Kau mengetahuinya?" Tanya Kaiba memastikan.

"Tentu saja, karena sejak hari itu selesai, hanya aku yang bisa mengingatnya." Kata Ryou.

"Tolong ceritakan dengan jelas." Perintah Kaiba.

"Bagaimana kalau sambil didalam?" Tanya Ryou.

"Kalau itu mau mu." Kata kaiba sambil memimpin jalan.


"Aku mengerti…" kata Yuugi sambil mulai membaca tumpukan buku yang dia pinjam.

"Jadi aku memang mempunyai hubungan dari semua ini…" kata Yuugi sambil menutup bukunya. Tiba-tiba dia di kejutkan oleh lambang yang tadi dilihat oleh Ryou kini telah hampir membentuk ¼ lingkaran dengan berbentuk kumpulan diamond.

"… tapi bagaimana aku mengetahui lima orang lainnya…" kata Yuugi lemas sambil mulai berjalan ke kamar mandinya.

"Apakah dendam nya masih berlanjut meski sudah ribuan tahun yang lalu?" Tanya Yuugi lagi.

'Lalu apa maksud dari mimpiku itu… semoga bukan hal yang buruk…' pikr Yuugi sambil mulai mencelupkan semua tubuhnya di air panas yang tadi sudah dia siapkan.

"Itu tidak mungkin…" kata Kaiba seolah tercenggang.

"Bagaimana pun kita harus melakukannya." Kata Ryou.

"Jadi ternyata hitungan waktu perang sudah mulai berjalan?" Tanya Kaiba lagi.

"Kau harus meralat satu hal Kaiba-kun, itu bukan hanya hitungan mundur perang, tetapi juga kehancuran dunia dan meninggalnya sang Guardian of Heaven, Mutou Yuugi." Perjelas Ryou. "Nah, jadi apakah kau ingin ikut membantu mencegah hancurnya dunia ini, atau hanya ingin menonton dunia ini hancur?" Tanya Ryou.

"Kalau dunia ini hancur, maka orang-orang tak bersalah akan ikut mati. Aku akan ikut." Kata Kaiba tegas.

"Kau memang masih seperti dulu Νερό(Neró)." Kata Ryou sambil tersenyum.

"Jadi, apa yang harus kulakukan?" Tanya Kaiba.

"Sebelum kau mengetahui apa yang harus kau lakukan, pertama kau harus mengerti betul peran mu sebagai Guardian of Sea." Kata Ryou.

"Peran?" Tanya Kaiba.

"Tentu saja setiap Guardian ada perannya." Kata Ryou.

"Jadi apa perannya?" Tanya Kaiba.

"Di dunia ini, peran laut adalah sebagai tempat kehidupan ke dua setelah daratan, kau dulu tinggal di dasar laut yang dalam, para guardian menyebutnya ingo." Jelas Ryou.

"Ingo?" ulang Kaiba lagi.

"Ya ingo, tempat dimana tidak bisa dimasuki secara paksa oleh manusia, semua para penghuni laut tinggal di ingo, mulai dari hewan-hewan laut hingga para duyung." Jelas Ryou makin serius.

"Jadi duyung benar-benar ada…" kata Kaiba yang akhirnya percaya bahwa di lautan ada duyung.

"Dulu teknologi sudah mulai maju, para penyelam berusaha memasuki ingo, tapi kau membuat pelindung yang kuat sehingga mereka hanya bisa melihat kamuflase ingo." Jelas Ryou makin serius. "Pada saat itu tidak sengaja ada perempuan yang berhasil memasuki ingo dan kau mungutuknya agar menjadi buih laut untuk selamanya. Bangsa romawi kuno menyebutnya dewi Aprodhite." Jelas Ryou.

"Hm… aku sudah mengerti arti dari laut, jadi tugasnya?" Tanya Kaiba agak sedikit tidak sabaran.

"Kau tahu pembuihan air laut yang naik ke langit?" Tanya Ryou.

"Tentu saja aku tahu bodoh, bahkan anak anjing pun tahu itu." Kata Kaiba agak kesal.

"Sebenarnya buih itu adalah pesan dari laut untuk mengirimnya ke surga melalui bantuan Guardian of the Sky." Jelas Ryou.

"Hah? Pesan tentang apa?" Tanya Kaiba lagi.

"Pesan yang berisi tentang manusia yang melanggar hukum ingo." Jawab Ryou cepat.

"Oke, aku sudah mengerti tentang semua pekerjaan ku, satu hal yang ingin ku tahu, kau ini siapa?" Tanya Kaiba sambil menatap Ryou tajam.

"Aku adalah Παγκόσμια κορυφή φρουροί(Pankósmia koryfí̱ frouroí), setidaknya itu namaku sebelum mati dalam perang itu, tugasku adalah menjaga dimensi antara alam sana dan dunia supaya tidak bisa dimasuki makhluk dari dunia ini, dan juga mengantarkan semua pesan dari Guardian of Sea, Guardian of Forest dan Guardian of Earth ke Guardian of Heaven." Jelas Ryou.

"Lalu bagaimana dengan Guardian of Hell?" Tanya Kaiba penasaran.

"Hanya Guardian of Hell yang mempunyai kelebihan di antara semua Guardian, dia memiliki hubungan langsung dengan Guardian of Heaven, tugasnya adalah menghukum manusia melanggar aturan yang kita buat dan memberikan Guardian of Heaven perlindungan secara langsung." Jawab Ryou.

"Hm… baiklah aku sudah mengerti sekarang, jadi siapa yang selanjutnya akan kita temui?" Tanya Kaiba.

"Kekasih lamamu Δωρεάν Φυσικά (Do̱reán Fysiká) atau Guardian of Forest." Jawab Ryou sambil tersenyum.


"… aku masih belum mengerti apa maksudnya!" kata Yuugi agak kesal.

"Kenapa kau tidak coba untuk masuk ke alam setengah sadarmu?" tiba-tiba ada sebuah suara yang memberitahu Yuugi.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya." Yuugi mulai bisa mempercayai suara yang suka muncul tiba-tiba sejak dia selesai mandi.

"Cukup dengan tidur dan hatimu tetap terbuka." Kata suara itu santai.

"Aku tidak mengerti caranya!" ucap Yuugi frustasi.

"Kau coba praktek langsung saja." Usul Suara itu.

"Baiklah…" dan Yuugi mulai mencoba apa yang disarankan suara tadi.

"Ini dimana?" ucap Yuugi tetapi tampaknya suara itu menggema di kepalanya seorang diri.

"Kami tidak akan menyerahkan alam semesta kepadamu!" teriak seorang anak perempuan yang sangat mirip dengan Yuugi, memakai baju roma kuno dan memegang sesuatu yang berkilauan(?). badannya sudah penuh dengan luka.

"Berani sekali kau berbicara padaku seperti itu! Masih untung kau kubiarkan hidup!" teriak suara yang terdengar sangat kejam.

"Aku tak pernah minta belas kasihanmu!" teriak anak permpuan itu lagi.

"Jadi kau tidak peduli juga kalau kau di khianati oleh salah satu guardianmu?" Tanyanya dengan nada mengjek.

"Jangan ungkit akan hal itu lagi!"

"Bagaimana rasanya ketika melihat semua Guardianmu mati?"

"Sudah kubilang jangan bicara!" teriaknya hampir menangis.

"Apakah kau juga merasa kasihan dengan Guardian yang mengkhianati mu?" Tanya suara itu mengejek.

"… tentu saja bagaimana pun, dia adalah Guardianku." Kata perempuan itu sambil tersenyum.

"Maafkan saya …-sama…" kata suara itu kelelahan sebelum akhirnya hembusan nafasnya tidak terdengar lagi.

"Dasar bodoh!" kata suara itu kesal.

"Kau yang bodoh… " tiba-tiba banyak cahaya mengelilingi perempuan itu dan orang yang mempunyai suara mengerikan itu.

"Bodoh! Kalau begini kau juga bisa mati!" Teriaknya tidak percaya.

"Kalau aku mati, … aku akan bersama mereka lagi." Katanya sambil tersenyum dan pandang Yuugi akan kejadian itupun hilang.


"Rumah ini kan…" kata Kaiba sweat drop.

"Rumah mantan kekasihmu, Δωρεάν Φυσικά(Do̱reán Fysiká)…" jawab Ryou yang keluar dari lubang dimensi duluan.

"Bukan mantan bodoh…" kata Kaiba kesal.

"Ha? Bukan kau pernah bertemu dengannya?" Tanya Ryou agak lemot *Stabed*

"Inikan rumah Jou!" Kata Kaiba kaget.

"He… jadi sampai sekarang Joseph masih kekasihmu?" Tanya Ryou kagum. "Aku benar-benar kagum padanya…"

"Nah karena kau kekasihnya, ini jadi lebih mudah. Sekarang, tolong masuk kerumahnya." Kata Ryou.

"Siapa yang kau perintah…" Tanya Kaiba agak kesal.

"Tok tok tok"

"Tunggu sebentar!" terdengar suara Jou yang berada di dalam rumah.

"Seto, apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Jou.

"Δωρεάν Φυσικά(Do̱reán Fysiká)… kau 100% tidak berubah sama sekali…" kata Ryou kagum.

"Ha? Memangnya aku ada yang berubah?" Tanya Kaiba penasaran.

"Νερό(Neró), dulu rambutmu panjang sepunggung." Ucap Ryou yang langsung membuat Jou tertawa.

"Haha… memangnya da perlu apa kalian berdua datang kesini?" Tanya Jou.

"Apakah kau sudah bertemu wanita aneh dengan lambang setang di dadanya?" Tanya Ryou langsung to the point.

"Bagaimana kau tahu?" Tanya Jou kaget.

"Lihat dia berhubungankan." Kata Ryou.

"Bisakah kau menjelaskan lebih jelas didalam." Pinta Jou.

"Dengan senang hati." Kata Ryou yang main masuk dan membuat Kaiba mengeluarkan dark aura.

"Seto, kau tidak masuk?" Tanya Jou yang langsung meluluhkan marah Kaiba.

"Iya aku masuk." Kata Kaiba pasrah.


"Yang benar yang mana nih!" kata Yuugi agak kesal melihat buku referensinya berbeda semua penjelasannya.

"Hah… kalau dilihat dari referensiku, yang bisa melihat wanita tadi berhubungan. Jadi kemungkinan besar Jou berhubungan…" pikir Yuugi keras. "Semoga saja besok ada petunjuk yang bisa dipakai…" kata Yuugi sambil mulai beranjak ke ranjang tidurnya.


"Jadi aku ini adalah Guardian of Forest?" Tanya Jou lagi.

"Benar, kau menjaga agar manusia tidak merusak norwy, tapi kau tidak sejahat Νερό(Neró) yang langsung main bunuh." Jawab Ryou sambil meminum tea yang disiapkan oleh Jou.

"Aku mengerti…" kata Jou.

"Tugas Guardian of Forest adalah menjaga Norwy, mengirimkan pesan ke surga menggunakan nyanyian hewan dan mempersembahkan kekayaan alam untuk surga." Jelas Ryou.

"He… aku hebat juga ya…" kata Jou.

"Dan karena sifatmu yang terlalu jujur dan mengebu-ngebu berhasil membuat Guardian terdingin jatuh cinta padamu." Kata Ryou sambil menahan senyum.

"He…" kata Jou sambil menatap Kaiba dengan senyum.

"Nah, kalau begitu kita akan akhiri petualangan ini dengan bertemu Guardian of Hell." Kata Ryou.

"Bagaimana dengan Guardian of Earth?" Tanya Kaiba.

"Aku tidak tahu sama sekali tentang-nya." Jawab Ryou.

"Eh, kenapa?" Tanya Jou.

"Kalian tahu ada yang mengatakan bahwa dunia di bagi menjadi 4 Earth, Sky, Hell and Heaven. Tetapi sebenarnya Guardian Of Earth memiliki kekuasaan yang sama dengan Guardian of Heaven tetapi hanya satu level dibawahnya, jadi seluruh Guardian tidak bisa mencarinya kecuali Guardian of Heaven." Jawab Ryou.

"Jadi terpaksa kita meminta bantuan Yuugi besok pagi?" Tanya Kaiba.

"Sebenarnya malam ini juga bisa sih, tapi apa kalian tega menggangu anak perempuan yang tengah tertidur pulas? Dan membiarkannya tidak tidur semalaman? Kurasa itu bukan sikap gentleman…" kata Ryou yang berhasil membuat dada Kaiba dan Jou serasa ditusuk tobak besar hingga tembus.

"Uh…" Kaiba hanya bisa terpuruk.

"Kalian berdua kenapa?" Tanya Ryou bingung.

"Bukan apa-apa. Nah, bagaimana sekarang kalau kita kerumah Guardian of Hell." Usul Jou.

"Boleh juga sih, tetapi menurut rumor yang beredar di seluruh langit, Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n) terbelah menjadi dua, artinya dia menjadi kembar." Jelas Ryou.

"Kenapa dia terbelah menjadi 2?" Tanya Jou bingung.

"Guardian of Hell hampir menyamai Guardian of Heaven, tetapi Guardian of Hell selalu dianggap hina karena menjaga tartarus, dia mengunci kekuatannya agar Guardian of Heaven tidak dihina akibat kekuatannya. Jadi bisa dibilang, Guardian of Hell adalah yang paling setia dengan Guardian of Heaven. Sampai akhir dia tidak pernah berkhianat padanya." Jelas Ryou sambil mulai membuka ruang dimensi lagi.

"Kalau begitu ayo kita pergi, tampaknya Guardian of Hell akan menjadi orang yang menyenangkan!" kata Jou sambil mulai masuk keruang dimensi.

"Eh! Katsuya tunggu!" belum sempat Kaiba memperingatkan Jou, tubuhnya Jou sudah menghilang.

"Setahuku Δωρεάν Φυσικά(Do̱reán Fysiká) tidak pernah suka Διαστάσεις συνδέσμων φρουροί(Diastáseis syndésmo̱n frouroí)…" kata Ryou.

"Kita harus mengejarnya!" kata Kaiba panic.


"Oy Atem, sampai kapan kau mau meneliti hal itu?" Tanya Yami.

"Sampai menemukan jawabannya." Jawab Atem sambil meminum kopinya.

"Kenapa kau begitu serius dengan tumpukan kertas itu?" Tanya Yami.

"Yami, aku tahu kau merasakannya, rasa yang sangat merindukan sekaligus menyedihkan ketika membaca surat ini." Kata Atem sambil menatap saudara kembarnya itu.

"Kau benar, entah kenapa ada rasa bersalah karena tidak bisa melindungi sesuatu dan membuatnya menangis seorang diri." Jawab Yami.

"Yami, kau…" belum selesai Atem berbicara tiba-tiba bunyi bel rumah mereka berbunyi.

"Aku akan bukakan pintu." Kata Yami.

"Aku juga ikut, siapa sih yang datang pagi buta begini(03.00)." kata Atem sambil menyusul Yami.

"Seto!" kata Yami kaget sambil melihat saudaranya bersama dengan Jou dan laki-laki berambut putih(Ryou).

"Boleh aku pinjam kamar mandi?" Tanya Kaiba.

"Silahkan." Jawab Atem.

"Permisi!" Kata Jou yang mual karena menaiki ruang dimensi.

"… ada apa kau datang kesini?" Tanya Yami sweat drop.

"Aku sudah mengerti apa maksud surat-surat itu." Kata Kaiba.

"!" Atem hanya bisa tertegun. "Silahkan kau masuk bersama temanmu juga." Kata Atem.

"Hai Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n)!" kata Ryou. "Ah salah, Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n) kulitnya bukan hitam."

"Hah? Siapa yang kau maksud?" Tanya Yami.

"Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n)! Tapi sifatnya bukan kayak begitu…" kata Ryou. "Ah! Berarti yang hitam Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n)1 dan yang putih Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n)2!" seru Ryou.

"Um… kau mau minum apa?" Tanya Atem sweat drop

"Earl Grey Tea." Jawab Ryou.

"Baiklah…" kata Atem sambil membuat minum untuk Ryou.

"Ah… aku tak akan pernah menaiki Διαστάσεις συνδέσμων φρουροί(Diastáseis syndésmo̱n frouroí) lagi…" kata Jou yang keluar dari toilet.

"Nah, jadi apa yang ingin kalian bertiga bicarakan?" Tanya Yami yang masuk mode serius*Shot*.

"Pertama perkenalkan namaku Bakura Ryou." Kata Ryou.

"Aku Atem dan ini Saudara kembarku Yami." Jawab Atem.

"Jadi isi surat yang kalian baca itu, tentang pernyataan perang dari musuh bebuyutan kita semua." Jelas Ryou. "Dan kalian adalah salah satu dari para Guardian, Guardian of Hell."

"Aku baru tahu bahwa Guardian bisa kembar." Kata Yami.

"Haha… itu karena waktu dulu Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n) mengunci kekuatannya hingga mati, jadi jiwanya terbelah jadi 2. Mungkin kalian bingung kenapa kau tidak mau melepaskan semua kekuatanmu, ini karena demi kebaikan Guardian of Heaven, Ευτυχία(Ef̱tychía)-sama…" kata Ryou.

"Kenapa harus takut kalau melepaskan kekuatan, bukannya lebih baik kalau melindungi Yusei dengan segenap kemampuan?" Tanya Atem.

"Itu karena statusmu. Status Guardian of Hell sangat rendah dimata semua orang, jadi kalian mengunci kekuatan kalian yang hampir sama dengan Ευτυχία(Ef̱tychía)-sama." Jelas Ryou.

"Ternyata Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n) jantan sekali…" kata Jou pelan.

"Tugas kalian adalah menghukum semua manusia yang paling rendah atau melakukan kesalahan selama di dunia, membuat laporan secara langsung ke surga dan melindungi Guardian of Heaven dengan segenap kemampuannya serta membunuh para pengkhianat dari surga." Jelas Ryou.

"Kami mengerti, jadi siapa orang yang bernama Ευτυχία(Ef̱tychía)-sama itu?" Tanya Yami.

"Sahabat Jou, atau Yuugi." Jawab Ryou. "Besok kita akan menemuinya untuk meminta bantuannya mecari Guardian of Earth."

"Kalau begitu kami permisi dulu." Kata Jou.

"Sampai jumpa besok." Kata Kaiba.

"Nah ayo kita pulang." Kata Ryou yang sudah membuka Διαστάσεις συνδέσμων φρουροί(Diastáseis syndésmo̱n frouroí).

"Aku tidak mau naik ini!" teriak Jou.

"Tenanglah Katsuya…" Kaiba berusaha menenangkan Jou yang ketakutan.

"… Semoga waktunya masih banyak…" gumam Ryou sambil manatap langit malam.

"Oi Atem, apakah kau tiba-tiba merasakan perasaan tersayat begitu mendengar nama Ευτυχία(Ef̱tychía)-sama?" Tanya Yami serius.

"Sangat saudaraku…" jawab Atem.


"Jou, kau kenapa? Kurang tidur?" Tanya Yuugi yang sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Yuugi, kau bisa kerumahnya Seto sekarang?" Tanya Jou.

"… bisa saja Jou." Jawab Yuugi sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu ayo!" kata Jou sambil menarik tangan Yuugi.

'Semoga firasatku benar…' pikir Yuugi.

"Jadi kalian semua adalah para Guardian ku?" Tanya Yuugi yang sudah selesia dijelaskan(Kebanyakan dia udah mengetahuinya sendiri).

"Benar!" jawab Jou.

"Berarti memang benar kejadian ini menyangkut dendam ratusan ribu yang lalu." Kata Yuugi.

"Tapi Yuugi, kau ingat kata-kata wanita itu kalau hanya satu yang berkhianat." Kata Jou.

"Beruntung atau tidak, kesempatannya hanya sekali." Kata Yuugi.

"Berarti besok kita akan mencari Guardian terakhir." Kata Ryou.

"Baiklah… kita akan berkumpul disini setelah pulang dari kuliah." Jawab Yuugi.

"Yuugi-sama, bisa saya lihat tanda di leher anda?" Tanya Ryou.

"… baiklah…" jawab Yuugi sambil menunjukkan lambang yang sudah membentuk ½ lingkaran.

"Besok, setelah kita menemukan Guardian of Earth, kita akan langsung berlatih di Αίθουσα Διδασκαλίας του παρακολουθήσεων(Aíthousa Didaskalías tou parakolouthí̱seo̱n)." Kata Ryou."Waktu kita sudah tinggal sedikit."

To Be Continued:


Preview: "Akhirnya ketemu…" "Ini bisa menahan beberapa waktu." "Apa! Kita 1 tahun disini!" "Sebenarnya siapa musuh kita?" "Itu adalah hari yang gelap." "Semua Ini mempunyai kemampuan khusus"

Author: Nya~ selesai juga! Oh ya! Berhubung mereka semua nanti bakal punya senjata disini para readers bisa memilih senjatanya lewat review, dan pilihan senjata yang paling banyak atau sejenis akan dimuat.

Atem: Nah kalau ingin memilih senjata, harap di review di ketik seperti ini.

Yuugi: …

Yami: …

Atem: …

Kaiba: …

Ryou: …

Jou: …

?: …

Nonohana: Saya sudah tentuin beberapa sih, tapi masih bisa diganti kok pilihan saya. Saya cuma baru nentuin beberapa, bisa dilihat disini.

Yuugi: Pedang bamboo yang bisa berubah jadi battle sword

Kaiba: Double Handgun.

Ryou: Panah.

Nonohana: Tapi saya baru nentuin segitu, dan kalau ingin kekuatan senjatanya seperti apa, harap di tambah keteraangannya.

Yami: Kenapa saya jadi Βασανιστηρίων(Vasanisti̱río̱n)2

Author: Pasti marah nih… nah saatnya balas Review!

Yami: Hoi!


Messiah Lucem Ferre:

Yami: Q.1 Huwooo! idenya keren, Nonohana-san! Jd itu toh alasan knpa Yuugi gender bending. Aku aja mungkin hiatus ampe hari raya nanti tuh.

Nonohana: A.1 Sebenarnya yang ngusulin Yuugi Gender bending itu teman saya~ /Plak!/

Yami: Q.2 Btw, Atem,Yami ama Seto tuh agen apa ya? trus ada relasi apa dibalik mimpi Yuugi?

Nonohana: A.2 Ini sudah dimasuki hubungan mereka bbertiga ama mimpi Yuugi, dan masalah mereka itu agen apa, ditunggu aja ya~

Yami: Q.3 Update soon Nonohana-san! Ganbatte! Ceritanya baguuus! xD

Nonohana: A.4 Makasih, dan terimakasih atas reviewnya Messiah-senpai.


cHizu drarryo:

Atem: Q.1 ohoho.. kali ini genre'nya fantasy/adventure.. seru nih..

Nonohana: A.1 Tenang kok ini bakal full dengan fantasy/adventure meski bakal ada sedikit angst dan humor~ *Stab*

Atem: Q.2 ahaha.. chi ga bs bnyak2 ngoment.. yg pnting updeto cepeto yosh? ^^ :P

Nonohana: A.2 Makasih atas reviewnya chizu-senpai~


All: Sekian balas reviewnya…

Nonohana: Untuk para Readers tolong jangan lupa diriview, soal senjata harap dimaksukkan juga, soalnya ini fanfic bakal jadi hiatus kalau tidak ada yang ngasih ide tentang senjata. Yah… kalau gitu saya mesti cari senjata sendiri kalo gak ada yang review tentang senjata… /Plak!/ See you Next Chapter! Ciao-ciao