Whhuuuiiii, Tes Direktorat sama semester 1 sudah selesai…. Reader=*congrat-congrat* Author= *Thank you-thank you*

Osa : 'Ngapain loe kesini!'

Rene : 'Yah kakak, boleh kan aku bantu.'

Osa : 'Nggak-nggak, enak aja, udah numpang Id-ku sekarang mau ngancurin FF-ku? Nggak! enak aja!'

Rene : 'Kakak jahat…..! '

Osa : 'Biarin.. weee :P'

Rene : 'Brat!'

Osa : 'Fushibidaba!'

Chapter 4 : Bicara tentang film

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Created by : Uchiha Zagosa

Pair : SasuSaku, NaruHina

Sempurna

Sore telah tiba, karena gusar, Naruto berniat berjalan-jalan keluar rumah. Akhirnya ia putuskan untuk pergi ke pusat keramaian kota menggunakan bis kota. Naruto menunggu di sebuah halte, tak lama kemudian, bis kota itu muncul, Naruto-pun melangkahkan kakinya ke dalam bis itu. Ketika telah masuk ke dalam bis, dia melihat sosok yang dia tahu melambaikan tangan padanya mengisyaratkan supaya duduk di sampingnya.

"Halo…" sapa gadis itu

"Halo.." sapa Naruto. Gadis itu tersenyum lalu berkata

"Ingat aku?"

"E.. tunggu.. Hinata bukan..?" Tanya Naruto

"Yap! Benar sekali" katanya sambil tersenyum. Naruto mengamati penampilan Hinata. Hinata memakai pakaian serba hitam.

"Kau mau kemana Hinata?" Tanya Naruto

"Ke Makam" katanya santai sambil membaca buku yang ada dipangkuanya.

"Makam?"

"Ya makam" kata Hinata mengulangi jawabanya, matanya tetap tertuju pada buku itu.

"Untuk?" Tanya Naruto

"Menjenguk orang sudah tiada tentunya" kata Hinata sambil memposisikan tubuhnya menghadap Naruto.

"Ehm.. bukanya aku ingin ikut campur, tapi siapa?"

"Mantan orang yang kukasihi" katanya santai.

Naruto terkejut mendengar jawaban Hinata. "Mantan orang yang kau kasihi?"

"Ya, dulu aku menyukai seseorang, dia menarikku ke dunia yang penuh ekspresi dan warna, lalu dia memintaku untuk menjadi pacarnya. Hebat bukan.. aku bagaikan orang paling bahagia kala itu. Tapi, sebelum aku menjawabnya, dia pergi. Dan tragisnya, dia mati di hari aku akan menjawab permintaanya. Dia mengalami kecelakaan di perjalanan. Tragis kan.." Kata Hinata dengan nada kecewa.

"Apa?" Narito sangat terkejut. "Kau, tidak sedih?" Tanya-nya

"Tentu saja aku sedih, tapi.. aku percaya pada keadilan. Suatu hari nanti akan ada orang yang lebih baik yang akan mendampingiku. " kata Hinata. Naruto tersenyum mendengar perkataan Hinata 'Gadis kuat' pikirnya.

"Kalau boleh tahu, siapa namanya?" kata Naruto

"Kanone.., Kanone Narumu" kata Hinata.

"Oh…" kata Naruto. Karena merasa keadaan mulai canggung, Hinata mendapat ide. Dia mengambil dua buah biskuit dari tasnya. (bayangin aja rupa dan rasa biskuitnya Hinata itu 'good time')

"Ini" kata Hinata menyodorkan sepotong biskuit pada Naruto

"Terimakasih.." kata Naruto menerima biskuit itu dan memakanya "enak" komentar Naruto.

"Terimaksih. Sekarang, ayo ceritakan tentang cintamu!" kata Hinata

"Aku…oh," raut wajah Naruto berubah kecewa "Kau tahu, selama hidupku, aku hanya pernah mencintai 2 orang gadis, dan keduanya tak bisa kudapatkan dan selalu dengan alasan yang sama, bertepuk sebelah tangan." Jawab Naruto sedih..

"Oh…, scared" kata Hinata yang kembali pada bukunya.

"Buku apa yang kau baca Hinata?" Tanya Naruto. Hinata tersenyum lalu menunjukkan buku yang dia baca 'Twiligth Saga Breaking Down'

"Kau suka Twiligth?" Tanya Naruto

"Ya, sangat! Karakternya sangat manusiawi, alurnya sangat jelas dan mudah dimengerti, kuat, kental, dan.. aku yakin, ini cerita romantisme terbaik yang pernah ada" kata Hinata seraya membanggakan novel favorite-nya itu.

"Oh ya?" kata Naruto

"Ya, dari novel ini, aku belajar banyak hal, termasuk yang sudah kukatakan tadi." Jawab Hinata

"Yang kutahu, novel itu menceritakan cinta segitga, vampir, manusia gila, dan werewolf" kata Naruto

"Ya, kau benar. Bella dan Edward saling mencintai satu sama lain,meskipun mereka dari alam yang berbeda, aku belajar untuk mencintai orang tanpa pandang bulu, siapa dia. Tapi dalam buku ketiganya, aku yakin Bella juga mencintai Jacob. Karakter Bella tidak mempunyai komitment, dia terlalu rapuh untuk memilih, tapi pada akhirnya dia mimilih sangan cinta pertamanya, Edward" kata Hinata

"Lalu bagaimana dengan Jacob, dia pasti terluka"

"E..e..e, tidak, dia mendapatkan yang lebih baik, tahu, Reneeme itu anak Bella, ya setelah Bella berubah menjadi vampire..beku, dan tidak menua maksudnya." kata Hinata

"Benarkah? itu mengharukan" kata Naruto.

"Ya, aku punya saran untukmu. Dalam hal ini, aku tahu kau berada di dalam posisi Jacob." Kata Hinata

"Jadi kau mau berkata bahwa aku harus mengencani anak orang yang kucintai" kata Naruto mengambil kesimpulan.

"O, tidak-tidak. Aku mau bilang, bahwa suatu hari nanti kau akan menemukan yang lebih baik dari orang yang kaucintai, dan dalam novel ini, Bella. Kau akan menemukkan Reneesme-mu.." kata Hinata

"Hal yang tak pernah kau pikirkan, tapi kemudian menjadi sangat nyata dan sangat berharga bagimu, aku yakin tentang adanya itu, jangan bersedih…" sambungnya. Naruto tersenyum mendengar perkataan Hinata

"Terimakasih.." kata Naruto

"Sama-sama. Oya, aku akan turun di halte depan, dadah.." kata Hinata sambil beranjak dari tempat duduknya menuju pintu. Setelah itu bis berhenti dan Hinata turun dari bis. Naruto kemudian bergumam

"Dadah juga Hinata…" gumam Naruto

"Twiligth" gumam Naruto lagi

"Uuuuhh…..", Sakura merasakan angin malam dari jendela kamarnya. Sejuk. Matnya tertuju pada bulan yang bersinar dilangit. 'Indah' pikirnya. Beberapa waktu kemudian, dia teringat oleh novel parody Twiligth yang diberikan Sasuke padanya.

Setelah itu ia segera mengambil novel itu yang ia letakkan di meja belajarnya, kemudian dia membaca novel itu. Sesekali terdengar tawa tertahan ataupun tawa lepas dari mulut Sakura. Novel itu pemberian Sasuke 2 hari setelah Sasuke menyatakan perasaanya pada Sakura. Sakura menghentikan aktivitasnya, dia mengingat kejadian 2 minggu lalu.

Flashback

"Indah ya…" kata Sakura pada Sasuke yang sekarang sedang berjalan-jalan di trotoar yang bersih, luas, penuh bangku taman dan dikelilingi oleg banyak pohon yang rindang.

"Hn" kata Sasuke singkat.

"Istirahat yuk.." ajak Sakura yang tiba-tiba duduk di salah satu bangku di trotoar itu. Sasuke juga ikut duduk di samping Sakura.

"Terimakasih" ucap Sakura tiba-tiba

Sasuke menaikkan sebelah alis "Untuk?"

"Untuk-mu, kerena selalu melindungiku. Apalagi dari Sora dan Karin, terimakasih ya.." kata Sakura

"Hn". Sakura tersenyum. Bukan jantung yang berdegup kencang saat berada di samping Sasuke, melainkan perasaan damai dan tenang.

"Sasuke.." panggil Sakura

"Hn?"

"Karena kau selalu melindungiku, kau boleh minta sesuatu dariku" kata Sakura

"Apa saja?" Tanya Sasuke

"Tidak. Tidak rumahku, orang tuaku,e..uangku HP, computer, surat akta tanah rumah…" belum sempat Sakura menyelesaikan kalimat tak jelasnya, Sasuke langsung memotongnya

"Bagaimana kalau aku menginginkan hati-mu?" Tanya Sasuke "Aku berjanji aku akan melindungimu dari apapun dan dari siapapun yang membuatmu takut, tertekan, dan sedih, aku berjanji" kata Sasuke. Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah Sakura dengar dari Sasuke, tak termasuk dalam presentasi atau sebangsanya.

"A-aku…" kata Sakura gelagapan

"Tak perlu dijawab sekarng, aku akan menunggu" kata Sasuke

Sakura tersenyum "Iya"

End's of Flashback.

"Tak kusangka aku jahat" gumam Sakura . Sakura berfikir sebentar, lalu dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

'Halo'

"Halo, Sasuke, besok kau sibuk?"

'Tidak. Kenapa?'

"Kita jalan-jalan yuk…"

'Kemana?'

"Kau bilang akan mengajakku ke toko ice cream dan danau kan…"

'Oh itu, baiklah. Sampai jumpa'

"Sampai jumpa. Kutunggu jam 9 pagi di…"

'Tidak, aku akan menjemputmu saja'

"Baiklah, dadah…"

'Hn'

*Time skip*. Jam 9 pagi.

"Bu, aku jalan-jalan dulu ya…" kata Sakura

"Sama siapa?"

"Sasuke"

"Oh iya, jangan pulang malam-malam ya…"

"Iya"

Diluar rumah Sakura

"Lama menunggu?" Tanya Sakura

"5 menit" jawab Sasuke

" saja ya…"

"Baiklah, jadi hari ini kita naik apa?" Tanya Sasuke

"Bus kota. Apalagi?"

"Kukira kereta."

"Tidak, terlalu cepat. Aku ingin sedikit menikmati kota"

"Baiklah"

Mereka menyusuri trotoar Konoha yang ramai. (bayangin aja trotoar yang mereka lewati itu trotoar jalan di New York City)Bayak toko-toko di kanan dan kiri jalan. Kaki mereka berhenti di sebuah toko Es-Krim dengan kata 'Greeny' di depan toko tersebut. Mereka masuk dan menempati sebuah meja di dekat jendela yang menghadap ke sebuah danau di tengah kota.

"Sudah lama tak kesini…" kata Sakura memulai pembicaraan

"Hn". Mata Emerald Sakura menangkap segerombolan remaja SMP yang melintas di depan toko sambil menenteng sebuah shopping bag bertuliskan 'Windows. Rental VCD-DVD'. Salah satu remaja mengeluarkan salah satu isi tas tersebut. Sebuah VCD bertuliskan 'Pirates of Caribbean. World's end'. Film yang paling Sakura sukai. Semua yang ada dilamnya, mulai dari ceritanya,latar, tokohnya, tak ketinggalan animasi yang membuat semua orang jatuh cinta.

"Aku sudah nonton 3 kali"

"Apa?" Tanya Sasuke bingung

"Itu" kata Sakura sambil menunjuk VCD yang dibawa oleh salah satu anak itu.

"Pirates of Caribbean at world end, aku sudah menontonya tiga kali. Satu kali di bioskop dan 2 kali dengan membeli DVDnya. Kalau kau suka film itu tidak? Aku suka sekali" kata Sakura lagi sambil tersenyum manis

"Aku tidak terlalu suka," kata Sasuke. Sakura menunggu penjelasan Sasuke."Jack ingin menjadi kapten The Dutchman, tapi akhirnya Will yang jadi kapten The Dutchman dan meninggalkan Elizabeth" jelas Sasuke

Sakura cemberut "Tapi mereka sudah aku suka waktu mereka menikah,berciuman ditengah-tengah perang,diatas kapal dan animator membuat background ombak besar menghamtam romantis" kata Sakura

"Kau pikir bagaimana rasanya,suamimu tak akan pernah mati karena kau menjaga jantungnya,sedangkan kau mulai menua dan hanya satu hari kau bisa bertemu denganya dan itu adalah saat setelah kalian mengucap janji suci, itu menyedihkan" kata Sasuke

Sakura tertawa kecil "Ya, itu menyedihkan"

"Lalu, bagaimana perasaanmu jika impian yang ingin kau capai tiba-tiba direbut oleh orang lain yang jelas-jelas orang itu tidak berminat pada impianmu?" Tanya Sasuke

"Tentu aku sedih" kata Sakura hening beberapa saat "eh…" Sakura kini sudah mengerti ucapan Sasuke

"Itachi! Kau ini masa mau pergi berlibur sendiri!" kata Mikoto memarahi Itachi

"Yah ibu, aku kan ingin sendiri" kata Itachi

"Ibu tahu kau ingin sendiri, tapi setidaknya ajaklah adikmu atau yang lainya" omel Mikoto lagi

"Ibu, aku ini pengendali navigasi kapal. Aku ingin kerja sambil bekerja. Aku akan ikut kapal setengah jalan. Lalu pulangnya aku akan ikut kapal juga bekerja" kata Itachi

"Tapi, setidaknya bawalah Sasuke, untuk jaga-jaga kau tahu," kata Mikoto sambil mengedipkan mata lalu pergi dari ruang keluarga. Itachi masih berfikir

"Bu…, aku juga ingin menemui pacarku! Masa Sasuke harus mengawasi kencanku!" teriak Itachi

Akhirnya selesai…

Lega rasanya….. Baiklah akhir kata. Riviewnya….