Disclaimer:Eyeshield 21 by Inagaki Riichiro & Murata Yuusuke
Story: Cielheart Ie'chan
Chapter 1
''Eh, tinggal.. disini?'' Mamori bergumam aneh. Gadis berambut coklat pudar itu menautkan alis memandangi orang tuanya yang duduk diseberang meja makan. ''Jadi mulai besok teman ayah tinggal disini?'' ulangnya berusaha mencerna penjelasan sepasang suami-istri itu beberapa menit lalu.
''Ya, kira-kira seperti itu,'' Ibunya, Miho Anezaki menjawab santai diselingi anggukan setuju sang Ayah, Tatsuya Anezaki. ''Kau tidak keberatan kan, Mamo-chan?''
''Engg.. iya, mungkin tidak apa-apa.''
Lho?
Jawaban ragu-ragu Mamori sukses membuat orang tuanya memasang tanda tanya besar diwajah mereka. Tidak biasanya putri semata wayang mereka bertingkah linglung begini. Sebenarnya ada apa?
Well! Kalau ditanya begitu, jawabannya hanya satu.
Tidak tahu.
Ya, TIDAK TAHU.
Mamori tidak tahu kenapa ia berlaku bak orang kesasar ditengah hutan Amazon. Ia juga tidak tahu kenapa perutnya tiba-tiba melilit hebat mendengar pengumuman dadakan orang tuanya. Dan masih tidak tahu mengapa ia merasa takut, pucat, gemetaran dan merinding setiap mendengar orang tuanya menyebut nama keluarga yang akan tinggal bersama mereka mulai besok.
''Kau kenapa, Mamo-chan? Kau tidak suka keluarga Hiruma tinggal disini?''
Deg!
Jantung Mamori berhenti berdetak untuk sesaat, lalu disaat berikutnya tiba-tiba berdentum tidak karuan. Wajah innocent itu memucat beku dengan tubuh panas dingin bersamaan. Hingga tercipta bulir-bulir keringat dingin yang merembes membasahi punggung t-shirt putih bergambar malaikat ditubuhnya.
Tuh kan? Tuh kan? Tuh kan? Mamori memang takut, ralat, amat-sangat-takut mendengar nama 'Hiruma'. Entah manusia macam apa yang memakai nama itu sampai-sampai mendengar namanya saja sudah membuat seorang Mamori Anezaki hampir mati lemas. Padahal Mamori sama sekali tidak mengenal orang-orang itu.
Yup, orang-orang!
Ada tiga orang yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Semua bermarga Hiruma? Tentu saja! Memangnya kau ingin mereka bermarga apa?
Dan satu fakta penting yang harus diketahui. Mereka, -para-manusia-atau-mungkin-setan-bermarga-Hiruma-itu MENUMPANG di home sweet home keluarga Anezaki dalam jangka waktu tidak terbatas. Gratisan, pula!
Ck! Ck! Ck! Manusia macam apa yang tidak tahu malu seperti itu?
''Mamo-chan, kau kenapa? Sakit?'' Miho Anezaki membuyarkan lamunan putri tunggalnya. Ia menjulurkan tangan untuk meraba dahi Mamori. ''Hem, tidak panas...'' gumamnya aneh. ''Kau baik-baik saja, Mamo-chan?'' tanyanya lagi dengan raut khawatir.
''I.. iya, Bu. Aku hanya lapar. Kita makan saja ya?'' Mamori mengalihkan perhatian.
Gadis bermata safir itu segera menghadapi meja makan kaca didepannya. Disana telah terhidang beberapa jenis masakan yang mulai dingin akibat pembicaraan terlalu serius beberapa saat lalu.
Mamori menghela nafas speechless. Ya, sudahlah! batinnya lelah.
Mamori tidak punya cukup alasan untuk menentang keinginan sang ayah memberi tumpangan pada sahabat lamanya. Terlebih lagi saat ia tahu teman SMU ayahnya itulah yang mengenalkan sang ayah pada Miho Anezaki, ibunya, hingga Mamori bisa lahir ke dunia ini.
Hem, mungkin nanti aku harus berterima kasih, batin Mamori menimbang-nimbang. Lagipula rasanya tidak elite jika Mamori membenci tiga orang sekaligus hanya karena nama mereka agak... Ya, gitu deh! Memancing bulu kuduk merinding disko.
Plekk!
''Yaa, Mamo-nee, ohayou!'' Seorang gadis berambut ungu tua menepuk bahu kiri Mamori pelan. Ia lalu berhenti didepan si gadis bermata safir untuk menghadang langkahnya agar tidak memasuki gerbang SMA Deimon.
Mamori berhenti berjalan. Bibirnya menyunggingkan seulas senyum tipis kearah gadis ber-inline skate didepannya. ''Ohayou mo, Suzuna-chan! Pagi-pagi kau sudah semangat sekali ya?'' sahutnya ramah. ''Oh, ya! Kenapa disini? Kau tidak sekolah?'' Mamori menautkan alis heran.
Well! Pasti ada yang berfikir kenapa Mamori menanyakan 'kenapa-Suzuna-tidak-sekolah'? Padahal Suzuna jelas-jelas berdiri didepan gerbang SMU Deimon, lengkap dengan seragam sekolahnya.
Yup! Kalau kalian jeli, kalian pasti menyadari seragam Mamori dan Suzuna berbeda bentuk (blazer vs sailor) yang menandakan sekolah mereka juga tidak sama. Dan memang itulah kenyataannya. Suzuna bukan murid Deimon.
Lalu kenapa Suzuna ada disini? Didepan gerbang sekolah yang bukan sekolahnya.
Yah, kalau 'itu' jawabannya cuma satu.
''Eh, ano.. eto.. Sena.. aku..'' Suzuna menjawab terbata sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Berusaha mencari ide ngibul seraya menyembunyikan rona merah di pipinya yang putih mulus dan tanpa jerawat.
Tingkah yang manis, batin Mamori geli.
''Eh, itu.. Aku menunggu Sena.'' Kelihatannya Suzuna tidak cukup pandai bersilat lidah. Mamori tahu itu. Dan entah kesambet setan apa, si malaikat jadi iseng menggoda gadis tomboy yang selalu cerah ceria bak matahari pukul dua siang dihadapannya.
''Wah! Wah! Wah! Yang baru jadian.. Dunia jadi milik berdua ya? Sampai-sampai rela menghadang jalan panjang dan terik matahari demi bertemu kekasih tercinta.'' Mamori terkikik geli melihat Suzuna semakin mirip kepiting rebus.
''Mou, Mamo-nee! Jangan membuatku malu dong..'' Suzuna memanyunkan bibir.
''Hihi...'' Bukannya berhenti tertawa, Mamori malah semakin menjadi-jadi. Tingkah Mamori mengundang tatapan aneh para siswa yang masih berkeliaran di area gerbang sekolah, tempat mereka berdiri saat ini.
''Mamo-nee, orang-orang melihat kita,'' dari sebal, Suzuna jadi malu. Namun kali ini bukan malu di olok-olok seperti tadi, tapi malu di pelototi ramai-ramai.
''Hehe.. Gomen! Gomen! Habis wajahmu.. Haha.. Lucu sekali, Suzuna-chan!''
Fine! Suzuna mulai takut. Bukan apa-apa, hanya saja ia belum pernah melihat senpai yang dihormati, disayangi dan (mungkin juga) dipujanya ini tertawa terbahak-bahak seperti itu. Terlalu OOC untuk seorang Anezaki Mamori yang bergelar tenshi, primadona, anggota dewan kedisiplinan dan si jenius nomor satu di sekolah.
''Aduh, haha.. Perutku jadi sakit.. Hiks! Hiks!''
''He?'' Suzuna terkesiap. Mamori menangis? Tanpa banyak berfikir, Suzuna reflek mundur menjauh hingga 10 meter.
Si maniak cream puff mulai gila! batinnya ngeri.
Benarkah Mamori gila *d'kemplang*?
Bgmna dgn kwrga Hiruma?
_Tzu-su-ku_
Senpai-senpai sXan, ini fic p'tama gw.. slm knl n mhn bmbingan'a y? *puppy eyes no jutsu*
RnR please! Gw trima flame, kritik, saran dll yg b'sft m'bngun n klo mmg fic gw cm fic 'sampah', tlg ksh tau spya gw g smpai ng'hncurin fandom ES k'sygan gw ini.