Nakyo: Kok bisa-bisanya gwa kepikiran ide gila kayak gini pas smsan apa 'papi' ku ya? Dunia ini emang aneh… Gak banyak cincong. Ni fic kupersembahkan bwat Saga yang smsan ma' gwa sape terceletuk ide kayak gini, trus DIAN sebagai hadiah atas kesembuhannya. Buat anak gwa yang namanya sampe 6 kata yang bantuin gw bikin fic ni disekolah….
Warning: Orang yang gampang ktawa ato punya gangguan jantung jangan baca ini malem-malem. Bisa ditimpukin tetangga…. Typo bertebaran….
Setting: Sebelum Varia arc.
Genre: Humor
Rating: K+, bisa ganti ke T deh kayaknya… =.=a
Disclaimer: KHR belongs to Amano Akira. Kalo KHR punya saya critanya bakal ancur kayak yg kubuat ini… +.+
ENJOY~~~
Jin Ember
-Chapter 1-
Malam itu, terdengar suara isak tangis ala sadako dari arah gudang belakang Varia HQ. Gudang yang berisikan alat-alat kebersihan seperti kain pel, ember, sapu, dll ternyata juga menyimpan persediaan gelas wine dan asbak yang masa hidupnya pendek dan tak berbentuk lagi karena dijadikan sebagai media pernyataan 'kasih sayang' dan 'cinta' dari Xanxus untuk Squalo. Tapi, gudang itu entah sejak kapan malah jadi tempat Levi untuk meratapi nasibnya yang selalu menjadi tempat pelampiasan anggota varia yang lain. Dilempari pisau, dijahili, kadang menjadi sasaran Xanxus bila Squalo tidak ada, disuruh membayar tagihan-tagihannya Mammon, dll. *poor Levi… XDD*
"Kenapa aku yang selalu jadi korban mainan mereka…. Kalau untuk boss sih tak apa.. tp kenapa pangeran tiara sialn itu, arcobaleno mata duitan itu malah…. Bla bla bla…" Levi menggumamkan kalimat-kalimat itu entah sudah keberapa kalinya. Sampai-sampai author ini udah males ngetikinnya. Gak penting sih… *Levi: author sialan!*
Tapi udara menyesasakkan yang dikeluarkan Levi akhirnya berhenti ketika pintu gudang itu ambruk, jebol dan dilanjutkan dengan suara indah nan merdu yang sudah biasa kita dengar.
"VOOOIIIII!"
Levi yang merasa acara peratapannya terganggu *?* langsung membalas Squalo.
"Jangan membuka pintu dengan mendobrak, Hiu Bodoh!"
"VOII! BUKAN URUSANMU!"
"TENTU SAJA URUSANKU! KAU MENDOBRAK PINTU SAAT AKU DIBELAKANGNYA !" ternyata tadi Levi meringkuk di depan pintu. Pantas saja sekarang mukanya abstrak….
"VOII! ITU SALAHMU SENDIRI! NGAPAIN KAU ADA DI BELAKANG PINTU!"
"Bukan urusanmu! Mau apa kau kesini?"
"TANYA SAJA PADA BOSS BRENGSEK ITU!" kekesalan Squalo menambah karena teringat lagi dengan pertengkaran 'suami-istri' rutinnya dengan Xanxus.
"JANGAN MENGHINA BOSS!"
"VOIII! BOSS BRENGSEK ITU KALI INI TAK MELEMPOARKU DENGAN GELAS SAJA! SEKARANG DIA JUGA MELEMPAR MEJA!"
"TAK MASALAH KAN? KEPALAMU KAN TAHAN BANTING!"
"VOOIII! APA MAKSUDMU IKAN LELE BRENGSEK!"
Terjadilah pertengkaran mulut sampai pertengkaran fisik dengan mengeluarkan senjata masing-masing , berkat pertengkaran yang nggak bermutu antara Squalo dan Levi yang sukses 'memperindah' interior dan exterior gudang malang itu.
Pertengkaran itu terus berlanjut sampai-sampai gudang itu jadi benar-benar berantakan. Terdengar suara gelas pecah, rak-rak jatuh, suara barang-barang jatuh dari tempat asalnya, tembok-tembok berlubang ataupun retak, dan lain lain. Pokoknya kacau banget. Bahkan suara kekacauan dari hasil 'karya' Squalo dan Levi terdengar sampai ke seluruh penjuru Varia HQ.
~Xanxus's Room~
"Apa yang dilakukan sampah bodoh itu sih?" Xanxus yang saat itu sedang bersantai-santai sambil menunggu second-in-commandnya membawa gelas winenya yang baru. Karena gelas terakhir sudah tewas beberapa menit yanglalu karena mendarat dengan indahnya di pelipis Squalo.
Xanxus akhirnya lama-lama tak bisa menahan emosinya karena sampai sekarang Squalo masih belum kembali dan membawa gelas wine baru untuknya.
1 menit…
2 menit…
3 menit…
BRAKKK!
"Apa saja yang silakukan sampah itu sih? Mengambil gelas di gudang belakang saja lama sekali!" Xanxus keluar dari ruangannya dan menuju ke gudang belakang dengan niat membakar second-in-commandnya itu.
~Balik lagi ke gudang~
Pertengkaran Squalo vs. Levi masih berlanjut, dan juga diikuti dengan suara-suara dari dalam gudang yang sudah diambang kehancuran…
Disaat mereka sibuk bertengkar, mereka tak sadar bahwa sebuah ember aneh jatuh dari atas lemari lalu ember itu menggelinding kearah kaki Levi dan Squalo. Levi melihat ada sebuah ember di antara kakinya dan kemuadian mengambil kesempatan itu untuk menendang ember yang jatuh tadi kearah Squalo yang berdiri di belakang pintu.
BRAKKK!
DUAKHH!
Klontang klontangg….
Dengan indahnya dan kehebatan ilmu penendangan yang sempurna *emang ada?* Levi menendang ember tadi kearah muka Squalo. Tapi Squalo berhasil menghindar dan….. ember tadi sukses mendarat di wajah seorang XANXUS!
1 detik..
2 detik..
3 detik…
Levi , dengan muka yang pucat kayak pocong langsung minta maaf sambil membentur-benturkan kepalanya ke lantai dengan semangat 45'dihadapan Xanxus yang masih belum bereaksi apapun. Squalo? Squalo tertawa terbahak-bahak dengan suara toanya malah...
Tapi tak sampai satu detik kemudian Xanxus mengeluarkan hawa pembunuh dan siap membakar habis Levi dan Squalo dengan flame of wrathnya.
LUSSHHH~~~~
Tiba-tiba asap bewarna kuning memenuhi gudang itu. Xanxus tidak jadi mengeluarkan flame of wrathnya karena terkejut melihat kepulan asap bewarna kuning yang keluar dari ember aneh yang mengenai mukanya tadi.
Asap mulai memipis dan terlihat siluet seseorang di samping ember tadi. Bersamaan dengan hilangnya asap, orang itu berbicara.
"Yuhuu~~~ Minna-san! Aku datang untuk mengabulkan permintaan kalian."
Orang berambut mohawk aneh yang bewarna merah dan hijau itu mengatakannya dengan pose sok imut yang bikin semua orang pasti merasakan hasrat untuk mengeluarkan semua isi perutnya di tempat. Xanxus merinding setengah mati, sedangkan Squalo dan Levi pucat menahan rasa ingin muntahnya. *author lebay*
Yang pertama kali sadar adalah Squalo.
"VOOOII! Siapa kau?" kata Squalo dengan suara TOAnya yang nan merdu itu.
"Diam, stronzo…" Kata Xanxus yang sadar berkat suara 'malaikat' second-in-commandnya.
Levi masih membeku ditempat dengan muka cengo blo'onnya.
"Kau! Kau siapa? Kenapa kau tiba-tiba muncul? Dari mana kau bisa masuk? Dan apa –apaan penampilanmu itu?" Begitu sadar, Levi langsung melontarkan pertanyaan kearah orang berambut mohawk itu. Pria itu memang berpakaian aneh, jelas saja Levi bertanya. Orang itu memakai rok berumbai-rumbai ala Hawai, memakai kalung dari bunga-bunga tropis, pakai kacamata hitam pula. Tapi yang paling aneh, orang itu memakai batok kelapa yang talah dibelah jadi dua dan dipakai di dadanya seperti pakai BH. *author muntah-muntah*
"Ararara~~~ ada banyak cowok-cowok gantengg…." Kata orang(?) itu ketika melihat kearah Xanxus dan Squalo. Xanxus memberikan deathglare hingga orang(?) itu mengurungkan niatnya buat meluk-meluk Xanxus, tapi tdak dengan Squalo. Pria berambut perak itu sudah jadi korban ke'MAHO'an dari orang(?) nggak beres yang tiba-tiba saja nongol itu. Dia langsung menyeruduk kearah Squalo dan memeluknya.
"VOOIII! APA-APAAN INI! LEPASKAN AKU BENCONG BRENGSEKK!" Squalo mendorong bencong(?) itu jauh-jauh dengan tampang jijik. Tapi entah ada kekuatan dari mana si 'bencong' tetap tidak melepaskan pelukannya sedikitpun meski Squalo sudah mendorong mati-matian, malahan entah gimana caranya badannya Squalo uda di grepe-grepe ama si bencong ntuh.
"VOOIII!" Squalo berusaha melepaskan diri dan menendang orang yang telah 'mengrepe-grepe' badannya itu sekuat tenaga. Tapi orang itu berhasil menghindar dengan melompat ke belakang.
"VOOII! SIAPA KAU! BERANINYA MELECEHKANKU SEPERTI ITU?" Sekali lagi Squalo mengeluarkan suara 'malaikatnya' hari itu.
"Diam, Stronzo!" Xanxus melemparkan ember yang tadi 'mampir' dikepalanya ke Squalo.
"Dan kau! Jelaskan siapa dirimu! Atau kau hanya tinggal debu kremasi disini…" Xanxus melotot kearah pria berambut mohawk itu, dan terlihat tangan kanannya sudah mengeluarkan sinar orange, bukti bahwa Xanxus serius akan mengkremasi pria mohawk itu bila tak segera bicara.
"Ararara~~~ Jahatnya… Aku kan hanya ingin mengabulkan tiga permintaan kalian. Aku sudah lama terkurung di dalam ember selama beratus-ratus tahun. Sudah lama nggak lihat cowok ganteng kan jadi napsu dikit aj~~" Dia berbicara dengan logat bencongnya.
"HAH? Terkurung?" Squalo bertanya.
"Iya~~ Ter-ku-rung~~~" Pria mohawk itu berniat memeluk Squalo lagi tapi gagal karena tiba-tiba Xanxus menodongkan X-gun *bener ga? Gw lupa..* ke pelipis pria mohawk itu.
"Jawab pertanyaanku dulu, stronzo.." Xanxus mengatakannya dengan nada rendah dan dingin.
"Ararara~~~Jangan emosi dong~~~ Perkenalkan, namaku Lussuria. Aku adalah jin emberrr ini~~~" Pria itu memperkenalkan dirinya sambil berpose aneh sambil memagang ember aneh tadi dengan genitnya yang amit-amit minta ampun…..
TBC
Nakyo:….. *speechless*
Squ: VOOIII! Apa yang kau tulis author begoo! Kenapa gwa di grepe-grepe ama bencong kepala ayam brengsek ini!
Nakyo: *masih speechless*
Xanxus: Berisik, stronzo! *ngelempar asbak*
Squ: *kepentok asbak*
Nakyo: ATHOOO! *kena pentalan asbak* Siapa yang ngelempar asbak!
Xanxus: Aku…. Kenapa? Ada masalah… *glare*
Nakyo: *diem*
Luss: ararara~~~ nakyo-chan, kepalamu bocor tuh…. Aku obatin ya? *pose bencong*
Nakyo: Nggak usah, ntar sembuh sendiri…. Aku nggak mau rambutku jd kayak kuntilanak….
Luss: kejammnnyaaa… *lebay*
Bel: ushishishishi… kenapa pangeran tidak muncul… *nglemparin pisau ke author*
Nakyo: *menghindar* Chapter dua bang… sabar nape'…
Squ: VOOII!
Nakyo: ape?
Squ: Apa maksudmu nulis fic kayak gini hahh? DAPET DARI MANA IDE GILA KAYAKGINI!
Nakyo: pas sms-an…. =w=b
Squ: *speechless*
Luss: kok aku yang jadi jinembernya siihhh~~ lagian kenapa ember~~~ *pout*
Nakyo: lha orang aku dapet idenya bgitu kok… =3=
Squ, Xanxus, Luss: *speechless* 'Author mekso'
Nakyo: udah-udah… author notenya kepanjangan. Buruan minta diripiu!
All: READ N' REVIEW!
Levi: *dilupain di pojokan*