Disclaimer : Bleach © Tite Kubo

Rate : T

Genre : Romance, Humor

Pairing : Ichigo x Hitsugaya

Spoiler Warning : Semi-Canon, Shounen-ai. Bahasa tidak baku/tidak sesuai EYD. Don't like don't read!

.

Sebagian ide cerita, dialog dan paragraf diambil dari manga Love Beat karya Morie Mako dan novel MBA (Married By Accident) karya Ve Handojo. ^^

.

My first fic, enjoy!

.

.


KEJUTAN UNTUK ICHIGO

.

CHAPTER 1


.

.

Sudah hampir setahun Ichigo berpacaran dengan Hitsugaya Toushiro.

Kalian pasti kenal siapa Hitsugaya Toushiro, kan? Yup! Dia adalah seorang Komandan divisi 10 di Soul Society. Bocah jenius yang bisa naik pangkat ke bangku Taichou tidak lama setelah dia bersekolah di akademik shinigami. Dan Ichigo beruntung bisa mendapatkannya.

Kalian pasti heran, kan? Bagaimana bisa coba seorang cowok alias Ichigo, bisa berpacaran dengan seorang cowok juga alias Hitsugaya. Itu dikarenakan muka Hitsugaya yang manis kayak cewek juga tubuhnya yang mungil diantara para Taichou di Soul Society. Tapi kalo si Taichou mungil ini sudah marah. Cepat-cepatlah anda pergi dari situ sebelum anda di-Rip.

Seperti biasa, si kepala orange ini datang ke kantor divisi 10 untuk melihat sang pujaan hati. Dan seperti biasa pula, si Taichou mungil itu sedang duduk di bangku meja kerjanya untuk ngerjain Paper Work. Sedangkan sang Fukuitaichou, sudah ngacir jauh-jauh untuk minum sake.

"Oy, Toushiro! Ohayouu…" sapa Ichigo.

"HITSUGAYA TAICHOU! Kurosaki," refleks Hitsugaya menjawab tanpa menolehkan kepalanya dari Paper yang dikerjakannya. Kepala orange ini walaupun sudah dibentak-bentak Hitsugaya untuk memanggilnya dengan sebutan itu tetap saja memanggil nama kecilnya.

Ichigo nyengir. Dia suka sekali melihat si mungilnya ini marah-marah. Katanya sih lebih manis. Diulurkannya tangan kanannya yang memegang sesuatu dan diletakkannya di meja kerja Hitsugaya.

"Nih. Special hanya untukmu," ucap Ichigo meletakkan setangkai bunga lily putih.

Hitsugaya blushing. Kalau sudah begini dia luluh juga. "Arigatou," jawabnya. Terlihat semburat merah di kedua pipinya.

Sampai sekarang batas pacaran Ichigo dan Hitsugaya masih wajar. Masih baru sampai pegangan tangan. Belum sampai tahap Kiss ataupun Ehm! melakukan 'itu'. Padahal sudah hampir setahun loh! Tapi belum ciuman juga? Tapi Ichigo masih bersabar. Orang-orang di Soul Society sudah tahu kalau dia dan Hitsugaya berpacaran. Dan juga di Gensei, tempat tinggalnya.

.

.

.

Di sekolah Karakura…

Ichigo POV

Kalau ditanya kenapa sampai sekarang gue belum pernah "tancap tiang bendera" ke Toushiro, itu karena gue masih bisa bersabar. Gue nggak mau si mungil gue itu nanti jadi sakit hati atas perlakuan gue yang memaksa.

Orang bilang, cinta kami itu belum terbukti kesejatiannya kalau belum melewati ritual "penancapan bendera".

End POV

"Hidup adalah peperangan, Bro! setiap jengkal tanah yang kita kuasai harus cepat-cepat kita tandai dengan kejantanan, sebelum diserobot orang lain," kata Keigo. Dia duduk di kursi depan Ichigo. Ini dia nih. Salah satu orang yang tau Ichigo dan Hitsugaya berpacaran. "Apalagi sih Toushiro-chan mukanya manis, euy!"

"Memangnya lo pikir Toushiro itu tanah jajahan?" sanggah Ichigo dengan sebal.

"Ichigo, kalau lo nggak mau check-in ke Toushiro-chan. Gimana kalo gue saja?" kali ini Mizuiro yang angkat suara. Mizuiro berdiri di samping kiri meja Ichigo.

Ichigo menoleh ke Mizuiro. "Maksud lo?" Tanya Ichigo dengan nada sebel. Mizuiro tertawa geli melihat Ichigo.

"Bercanda kok." Jawabnya masih dengan sisa-sisa tawa gelinya dan juga sambil mengetik-ngetik sesuatu di Hp-nya.

"Kalau elo berdua ngerti perasaan gue ke Toushiro," Ichigo mencoba menjelaskan duduk perkaranya kepada dua manusia di dekatnya ini. "Elo berdua akan setuju kalau cinta nggak butuh pembuktian yang kayak begitu."

"Jadi, gimana pembuktian cinta elo ke Toushiro-chan?" tantang Keigo. "Setangkai bunga lily setiap elo pergi ke Soul Society untuk menemuinya? Itu sih, namanya merusak keseimbangan alam! Cinta elo nggak ramah lingkungan, Ichigo!"

"Yang paling penting dalam pacaran adalah elo bisa ngobrol segala macam hal dengan kekasih hati elo. Bisa saling jujur, jadi diri sendiri, dan nggak usah pura-pura jadi orang lain untuk menyenangkan pasangan," ujar Ichigo panjang lebar. Sebenarnya dia agak ragu juga dengan batas kesabarannya sekarang.

Keigo dan Mizuiro cuma bisa bengong memerhatikan Ichigo dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sepertinya otak mereka bekerja keras, menebak-nebak dari kelurahan galaksi manakah Ichigo berasal.

"Ichigo, sadar! Keigo mengguncang-guncang tubuh Ichigo. "Semua itu cuma…ilusi. Elo kebanyakan ngutak-ngatik sampah ya? Elo nggak pernah memperkaya wawasan elo dengan bahan-bahan pendidikan di internet ya? Makanya, sering-sering ikutan gue dan Mizuiro buka Yo***** dan X****. Di situ, semua kebenaran hidup zaman sekarang, ada semua."

"Omongan elo tadi kayak omongan orang impoten, Ichigo!" Mizuiro terkekeh geli.

Ichigo masih belum sadar dari pikirannya akibat dua omongan setan di dekatnya ini. "Sialan lo berdua!" ucap Ichigo setelah sadar bahwa nih dua setan masih ada.

"Gue bukan nuduh elo beys alias homo alias bencong, Ichigo! Tapi memang benar gue nuduh," jelas Keigo dengan otaknya yang terbatas. "Tapi, gue sama Mizuiro prihatin sama hormon elo. Kok, hormon lo bisa nggak meletup sama sekali, padahal si Toushiro-chan manisnya nggak kalah kayak cewek? Itu nggak wajar kalo 'kiki' elo nggak bereaksi. Gue ambil contoh adik perempuan lo si Yuzu itu. Elo nggak bereaksi apa, kalo melihat postur tubuhnya itu berubah dari apel menjadi melon."

"Jaga tuh mulut, ya! Jangan bawa-bawa adik gue juga."

"Memangnya gue ngomong apa? Buah-buahan, kan?" Keigo membela diri.

Ichigo menyipitkan kedua matanya. "Elo bilang begitu cuma buat nyuruh gue 'tancap bendera' ke Toushiro, kan?" Ichigo bisa menebak jalan pikiran Keigo dan Mizuiro yang memang satu arah itu. "Dasar kompor!"

"Alam dan Negara ini sudah nunjukin segala dukungan moril dan materiil untuk elo dan Toushiro-chan supaya bisa ngerayain kemerdekaan seksual kalian," tambah Mizuiro jadi kompor sekaligus racun. "Elo harus secepatnya menancap tiang bendera elo ke Toushiro-chan. 'kiki' elo harus berdiri tegak buat kasih hormat ke cinta kalian, dan maju tak gentar merebut tanah perjanjian!"

"Sapi lo berdua!" cuma itu yang bisa Ichigo katakan buat menyudahi diskusi nggak jelas itu karena bel masuk yang berbunyi.

Ketiga orang itu nggak sadar. Kalau dari tadi ada seseorang pendengar setia yg ngikutin obrolan itu.

Malamnya, provokasi dari dua sapi bejat (Keigo dan Mizuiro) ini mau tidak mau bergelayutan juga di pikiran Ichigo. "Setidaknya mulai dari yang paling mudah dulu Ichigo. Meluk and ciuman gitu," ucap Keigo tadi di sekolah waktu bel pulang. "Kalau nggak elo bener gue anggap bencong! Karena begitu saja nggak bisa".

'Sialan! Gue jadi nggak konsentrasi ngerjain tugas sekolah gue.' gerutu Ichigo kesal.

.

.


To Be Continued