LOVE

The Beginning

Disclaimer: yang pasti bukan punya aku lah…

Kalo punya aku, Death Note pasti udah hancur deh

Makanya, Death Note absolutely milik Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata

By: yovphcutez

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=

Light's POV

Halo…

Aku, Yagami Light, dapat dikatakan sebagai orang yang perfect, itu jika kalian semua melihat dari segi fisik.

Bukannya aku berniat sombong, tapi memang itulah kenyataannya.

Lalu…disinilah aku sekarang…

Berdiri dengan tangan terikat dan diawasi oleh 2 orang berotot dengan tampang menakutkan yang dapat membunuhku sewaktu-waktu.

Tapi, memang itulah tugas mereka, membunuhku…

Aku adalah Kira.

Semua orang telah mengetahuinya, tanpa kecuali….

Anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun….

Mereka berkumpul disini, untuk melihatku -melihat Kira untuk tepatnya- yang akan segera dibunuh setelah berhasil membunuh sekian banyak kriminal.

Sungguh orang-orang yang munafik…

Semua yang hadir disini adalah seorang pembohong besar! Mereka bahkan tak mampu untuk memilih antara Kira atau Keadilan.

Ketika Kira mencapai kejayaannya, mereka memilih Kira sebagai panutan mereka. Kira ada dimana-mana. Semua orang mengaguminya.

Tapi, ketika keadaan itu sedikit demi sedikit terkikis keberadaanya, mereka memilih Keadilan.

Memang rasanya tidak benar juga untuk menyalahkan mereka semua yang hanya dapat asal memilih saja, tapi bukankah itu artinya mereka tidak serius sejak awal?

Tidak serius untuk memihak siapa, mendukung siapa, dan memuja siapa.

Memuakkan.

Dan sekarang, perasaan itu tak mampu aku selesaikan dengan membunuh…

Aku sudah tidak memiliki Death Note…hanya seorang Yagami Light…

Akan tetapi, mereka tetap saja masih melihat sosokku sebagai sosok yang menakutkan, yang dapat membunuh siapa saja yang ada disekitarnya…

Hei, aku hanya membunuh kriminal saja!

Sebagian besar mereka menatapku dengan wajah yang merendahkan, bisa dibilang lebih rendah dari seorang pemerkosa.

"Yagami Light, maksudku Kira, silahkan maju" Kata seseorang –berjenggot dan sudah lanjut usia- diatas panggung, yang pasti bukanlah panggung pentas, karena di tempat itu terdapat sebuah alat -yang tidak aku ketahui namanya- yang dapat memenggal kepala kalian sekali tebas…

Aku pernah melihat alat seperti itu…sepertinya terdapat di buku sejarah eropa…alat yang dipakai untuk menghukum mati para kriminal.

Inilah pertama kalinya aku melihat benda itu….sekaligus terkahir kalinya aku melihat benda itu…

Aku sudah tidak peduli…

Aku sudah tidak mementingkan urusan hidup atau mati lagi, karena itu adalah hal yang sia-sia…

Aku juga sudah tidak berniat untuk membunuh lagi….

Bukan berarti aku telah sadar dari perbuatanku, tapi aku hanya merasa….

Bosan.

Ya, bosan dengan kegiatan membunuhku…..

Tap tap tap

Aku menaiki panggung itu, tetap diawasi oleh 2 orang berotot itu, tentu saja dengan keadaan tangan terikat.

Aku diminta meletakkan leherku di tempat yang telah disediakan, bukan sebuah tempat yang empuk beralaskan bantal, melainkan di atas papan kayu….

Aku-pun bersedia…tidak memperlihatkan sedikit-pun bentuk perlawanan.

Aku sudah menyadari ini…

Walaupun Near telah berkata tidak akan memberitaukan siapa Kira sebenarnya, tetap saja semua orang akan tau…cepat atau lambat.

Kulihat wajah mereka yang tersenyum.

Yah…setidaknya ada pemandangan bagus yang kulihat sebelum aku mati.

Aku menutup mataku…

Seakan-akan telah siap menghadapi ini semua, walaupun pada kenyataanya jantungku berdetak kencang.

'Jangan takut' Kataku menenangkan diri.

"STOP!"

?

Apa itu? Siapa yang telah menghentikan hukum penggal kepala ini? Apakah dia tidak tau bahwa aku adalah Kira? Yang pantas dibunuh dengan cara seperti ini? Atau mungkin dengan cara yang lebih parah.

"Jangan membunuhnya. Aku akan membelinya" Kata orang yang telah menghentikan hukuman ini.

Membeliku? Jangan bercanda! Aku bukanlah barang yang dapat dijual-belikan begitu saja!

"Membelinya? Memangnya apa yang aku mau dari seorang Kira?" Tanya salah satu orang yang mengawasiku tadi, tentu saja berotot.

"Aku mau semuanya" Jawab orang tersebut.

Aku tak dapat melihat wajahnya, karena aku terus memejamkan mataku, sementara leherku tak leluasa bergerak di papan kayu yang telah dilubangi khusus untuk menempatkan leher tersebut.

"Oh…lalu kau mau bayar berapa?" Tanya salah satu pengawas itu tadi, dengan nada meremehkan tentunya.

"Kau ingin aku membayar berapa?" Tanya orang itu kembali dengan nada dingin.

"Bagaimana jika 5 Juta Yen?" Tawar pengawas itu.

Apa? Aku dijual? Bagaimana bisa? Seharusnya kau tak boleh menjual Kira! Apalagi yang harus segera dibunuh!

Jujur saja, aku lebih suka dibunuh daripada dibeli.

Karena itu tandanya aku akan diperbudak oleh pemilikku. Tidak dapat bebas. Aku adalah miliknya.

"Baiklah. Aku setuju" Jawab orang itu, yang secara otomatis menjadi pemilikku saat ini.

Hei! Apakah orang-orang disini tidak keberatan?

Eh?

Ada apa ini? Kenapa semua orang tampaknya biasa-biasa saja? Atau lebih tepatnya, ketakutan…?

Cklek

Gembok yang mengikat kuat papan kayu itu di leherku telah dilepas. Leherku dapat bergerak leluasa sekarang. Dapat melihat siapa yang telah membeliku tadi.

Sekilas aku melihat sosok yang sangat kukenal. Memakai kaus putih berlengan panjang dan mengenakan celana jeans belel dengan rambut hitam yang berantakkan, seperti bangun tidur. L Lawliet, seseorang yang aku benci, yang seharusnya telah mati sejak dulu.

Tunggu, dia bukanlah L Lawliet. Walaupun penampilannya dan gerak geriknya sama, tapi ada satu yang membedakan mereka.

Matanya.

L Lawliet memiliki mata hitam kelam. Sedangkan orang ini…

Merah darah.

Mata yang berwarna merah darah. Sungguh warna yang menarik.

Tanpa basa basi, orang tersebut menarik tanganku setelah dia menyerahkan uang senilai 5 Juta Yen itu. Bodoh, pikirku. Untuk apa membeli seseorang, yang telah membunuh ribuan orang, dengan harga semahal itu?

Dia terus menarikku, membawaku ke tempat yang sepi, yang jarang dilalui orang, malah termasuk sebagai tempat yang tidak pernah dilalui orang, karena ke-angker-annya.

"Disini" Gumamnya seorang diri.

"Kau…"

"BB…Beyond Birthday" Kata orang itu memperkenalkan diri.

Tunggu dulu! Rasanya aku pernah mendengarnya di suatu tempat….

Otakku-pun mulai mencari-cari sesuatu yang berhunbungan dengan orang ini…ya, Beyond Birthday….

"Kau sudah tau bukan…?" Kata orang itu menyeringai…

Mengerikan.

Aku mulai dapat merasakan hawa yang aneh….sangat mencekam, nafasku dibuat sesak olehnya….

Pembunuh.

Ya! Aku ingat! Dia adalah psikopat yang selalu membunuh dengan caranya sendiri….

Mengoyak seluruh tubuh korbannya, diambil organ-organ tubuhnya -sesekali mata korbannya juga diambil- lalu dimasukkannya ke dalam botol selai strawberry yang masih berisi penuh dengan selai manis sehingga membuat organ tubuh yang menjijikkan itu berlumuran selai strawberry. Dijilatinya selai yang ada di organ tubuh itu dan setelah selai itu telah habis dijilat, seluruh organ itu akan dipotong tanpa rasa jijik sedikitpun. Membuat tempat pembunuhan itu menjadi penuh darah bertebaran dimana-mana dengan organ dalam tubuh maupun luar tubuh yang sudah tak layak dilihat.

Menjijikkan sekali.

Dan juga sangat kejam!

Bagaimana bisa aku melewatkan pembunuh yang seharusnya menempati urutan pertama sebagai kriminal yang harus dibunuh?

"Hm…rupanya sudah mengingatku ya, Tuan Kira?" Katanya sambil menyeringai menakutkan.

"Tolong jangan panggil aku Tuan Kira…panggil saja aku Light" Jawabku dengan berusaha menenangkan jantungku yang sekarang berdebar tak karuan memikirkan berbagai macam pembunuhan yang disebabkan oleh orang ini.

"Baiklah Light…pergilah….kau bebas sekarang. Aku yakin kau tak akan membunuh lagi" Kata orang yang telah membeliku dengan tatapan….mungkin dapat dikatakan mengasihani.

Bebas?

Dia berkata aku bisa bebas?

Aku tak habis pikir…

Kenapa orang ini mau membeliku dengan harga seperti itu lalu dengan entengnya mengatakan bahwa 'aku bebas'.

Aku tak bisa terima ini!

Aku mengejar pria itu dengan sekuat tenaga. Siapa kira ternyata orang seperti dia dapat berjalan dengan cepat.

Walaupun ini berarti aku harus kehilangan kebebasanku, aku tak peduli!

Aku paling tak suka diperlakukan seperti ini! Diremehkan dan dikasihani…

"Tunggu Beyond! Jadikan aku pelayanmu! Kau telah membeliku dan aku milikmu! Lagipula aku tak dapat bebas begitu saja mengingat orang yang ingin membunuhku banyak bukan?" Kataku secara tiba-tiba. Aku sendiri tak tau mengapa…mungkin karena aku tak ingin dikasihani sebagai seorang Kira yang gagal dan perlu kebebasan yang diberikan oleh orang lain.

"Hm…baiklah" Kata Beyond dengan entengnya.

'aku membencimu….membenci tatapanmu….seringaimu….terutama wajahmu…..'

Kataku dalam hati, akan tetapi aku tetap saja tak dapat membunuh majikanku. Aku sendiri tak tau kenapa.

Mengapa aku tak bisa membunuhnya?

Apakah karena aku sudah bosan membunuh?

Dan juga…

Kenapa aku sampai mencari alasan agar dapat disisinya?

Apakah karena dia telah membeliku?

Apakah karena dikasihani?

Ataukah karena….


Tahukah kau bahwa memebenci adalah awal dari sesuatu yang tak pernah kau pikirkan?


To Be Continue

=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=.=

Yaaaay! Akhirnya berhasil buat fic romance tanpa unsur humor! Hehehe… padahal biasanya aku gak bisa buat fic yang bukan humor…

Tolong review yah?

Kalau seandainya fic ini jelek atau tidak disukai readers, katakan saja lewat review…

Maka saya akan menghapusnya…..^^