Akatsuki jadi Kenek Angkot

Summary: Sekarang, udah jarang yang namanya kenek angkot. Tapi itu di Indonesia. Kalo di Konoha? Buanyak! Dan kali ini saya akan menistakan para chara akatsuki dengan menjadi kenek angkot... baca ya Minna!

Warning: Gaje, aneh, abal, OOC, humor jayuz, bahasa gak baku, pendek *menurut saya*, de el el

Konoha adalah salah satu desa di negara ninja yang penduduknya bejibun. Makanya kemana-mana jadi susah, sesak, udah gitu panas lagi! Soalnya di Konoha lagi musim panas. Kalau jadi ninja mah enak, tinggal loncat-loncat di atap rumah, sampai ke tujuan. Tapi kalau orang biasa? Ribet.

Karena sebagian dari penduduknya ada yang bukan ninja, dibuatlah angkot khusus rakyat Konoha biasa. Meskipun begitu, tapi para ninja juga boleh kok naek angkot ini. Lowongan untuk jadi kenek angkot pun mulai banyak beredar di Konoha *emangnya koran?*. Termasuk organisasi Naruto tercinta kita, Akatsuki. Mari kita intip keadaan dalam gubuk kumuh tempat para Akatsuki tinggal.

Dari jendela, kita bisa melihat apa saja yang sedang Akatsuki kerjakan. Ada yang masang pierching baru, lipet-lipet origami, main Barbie, ngeliat iklan krim anti keriput di majalah kecantikan, ngasih makan ikan, nyirem taneman, ritual, ngitung kasbon bulan ini, maen tanah liat, dan ada yang muter-muter keliling ruangan dengan teriak gaje 'Tobi anak baek!'. Kalian pasti tahu mereka itu siapa aja. Tiba-tiba...

DOK! DOK! DOK!

Terdengar suara pintu gubuk Akatsuki yang rapuh *?* digedor oleh seseorang.

Deidara: "Siapa itu, un?"

Pein: "Buka aja lah. Sapa tau tukang pos mengantarkan majalah pesenan gue yang baru~ *tau kan majalah apa?*

Dei: "Males ah, un. Danna aja, un"

Saso: "Tapi Rapunzel belom selesai shopping nih, jadi jangan gue! Si Itachi aja!" –Sasori sedang main shopping-shoppingan pake Barbie Rapunzel-

Itachi: "Ngga bisa! Du not distureb mi! Mata gue sibuk baca majalah. Kisame aja lah!"

Kisame: "Eh? Ngga bisa gue! Juminten *ikan tongkolnya Kisame-red* masih laper nih! Konan aja!"

Konan: "Eh? Origami gue belom selese! Hidan cocok tuh jadi pembuka pintu!"

Hidan: "Wat de pak? Ritual gue masih belom selese juga! Kakuzu aja gih!"

Kakuzu: "Gue masih ngitungin utang kalian bulan ini! Zetsu aja sono!"

Zetsu: *belom selese fotosintesis -?-*

Pein: "Biar Tobi aja! Dia gak ngapa-ngapain dari tadi!"

Tobi: "Tobi anak baek tau gimana caranya buka pintu! *teelah semua orang juga tau kalee..* Simsalabim! Abrakadabra! Avada Kedavra -?-! Ayo Pintu, terbukalah!"

SIIING...

Pintu sama sekali gak bergerak. Ya iyalah! Masa pintu disuruh membuka dirinya sendiri?

DOK! DOK! DOK! DOK! DOK! DOK! DOK! BUAGH! BRUAAK!

Suara gedoran tangan orang itu semakin keras. Tapi, karena semakin keras, pintu yang rapuh itu pun akhirnya hancur ditimpa berat badan sang penggedor pintu. Oh, ternyata sang penggedor pintu itu Chouji Akimichi! Dia langsung tejatuh begitu menimpa pintu. Kelihatannya dia tadi membawa map dan beberapa flyer. Untuk apa?

Chouji pun bangun dari jatuhnya. Kemudian dia ngomong ke Pein, the Leader of Akatsuki *teelah*.

Chouji: "Eh, ini, gomen nih om jelek, pintunya jadi rusak. Nanti saya ganti deh, kalo inget!"

Pein: "Heh, seenaknya aja manggil gue om jelek! Ada perlu apa hah?"

Chouji: "Ini, apakah group Akatsuki ini mau sebuah pekerjaan? Karena saya dengar seluruh anggota Akatsuki itu pengangguran. Jadi saya selaku salesman dari Konoha Angkot Production mau menawarkan pekerjaan!"

Pein: "Yah, Akatsuki awalnya sih emang bukan group pengumpul bijuu, tapi grup pengangguran. Ya udah deh, daripada nganggur, apa pekerjaannya?"

Chouji: "Menjadi kenek angkot Konoha selama 9 bulan *tanggung amat*. Tapi salah satu dari kalian akan menjadi supirnya. Fasilitas seperti angkotnya telah kami sediakan. Dan kalian bebas menghias angkot itu dengan apapun. Keuntungannya 50% untuk kalian, dan sisanya untuk perusahaan kami. Biaya pendaftaran gratis. Maukah anda?"

Pein: "Hmm... saya rembukan ama Akatsuki yang laen dulu ya!"

Chouji: "Silakan"

Pein pun menghampiri anggota Akatsuki laen.

Pein: "Eh, gimana nih...si gendut *Pein mengucapkan kata gendut dengan suara yang amaaaaat pelan dan volume yang paling kecil, takut Chouji mendengarnya* itu tadi nawarin pekerjaan gini *Pein menjelaskan pekerjaan yang ditawarkan Chouji*. Gitu loh... mau ga?"

All: "Yasud..!"

Chouji: "Pada mau ga?"

All minus Chouji: "Yasud...!"

Chouji: "Nanti angkot akan dikirim ke besok yah!"

All minus Choui: "Yasud...!"

Chouji (in heart): Kenapa dari tadi yasud mulu? Ga rela ya?

Angkot untuk Akatsuki pun telah sampai di rumah mereka keesokan paginya. Di angkot ada amplop berisi uang senilai 50.000 ryo (1) dalam bentuk recehan. Mungkin untuk kembalian. Para anggota Akatsuki, meskipun senang, swtdrop gara-gara liat dalemnya tuh angkot.

Status angkot -?-:

Jok supir: Tinggal busanya doang

Jok penumpang depan: Ga ada senderannya

Pintu depan angkot: Ga bisa dibuka

Pintu masuk angkot: Ngadat

Kursi tambahan belakang kursi penumpang depan (biasanya dari kayu): Ketiga kakinya patah, sisa satu yang bener

Kursi penumpang panjang (belakang jok supir): Dilapis spanduk Ramen Ichiraku -?-

Kursi penumpang pendek (deket pintu masuk): Dilapis spanduk 'Pemilu Konoha 2009' dengan wajah Hokage 3, Yondaime dan Tsunade

Jendela : Kacanya pada retak

Langit-langit: Banyak coretan tangan dan graffiti anak-anak SMP Konoha

Kaca Belakang: Tinggal setengah

Ban: Kempes semua

Spion: Ga ada

*segini aja, author ngga niat lebih rinci, pokoknya bayangin aja deh!*

Semua anggota Akatsuki jawsdrop+sweatdrop berat.

Sasori: "Pantes gratis, lha angkotnya ancur gini..."

Pein berusaha menetralisir suasana dengan mengajak anggota Akatsuki memperbaiki angkot itu. Kakuzu yang ahli jahit menjahit kain-kain untuk jok, sementara yang lain ada yang mengecat bodi angkot jadi warna hitam dengan corak awan merah khas Akatsuki, dan ada yang mengganti properti lain. Kakuzu nangis darah setelah ini, karena kegiatan ini menghabiskan biaya yang tak sedikit; dari biaya cat mobil, kain, benang, busa untuk jok baru, kayu gelondongan untuk kursi tambahan, kaca, biaya tambel ban, oli buat pintu, menghapus graffiti dan coretan-coretan, spion, dan makanan serta minuman tentunya, untuk menyuplai energi ke tubuh para anggota Akatsuki.

Setelah 10 jam... *bujug! Lama amat! Akatsuki lelet amat ya! –hajared by Akatsuki-*

JREENG! CLING! CLING!

Setelah diperbaiki, angkot itu jadi bagus sekaleee! Sampai-sampai mengkilap kalau terkena sinar matahari. Kalo gini sih udah siap deh buat kerja! Para Akatsuki pun antusias lebay nan alay melihat hasil kerja mereka.

Tak lama kemudian, telah diputuskan siapa supir dan urutan keneknya. Kira-kira kayak berikut:

Pein: Supir -?-

Kenek bulan 1: Konan

Kenek bulan 2: Itachi

Kenek bulan 3: Deidara

Kenek bulan 4: Sasori

Kenek bulan 5: Kisame

Kenek bulan 6: Hidan

Kenek bulan 7: Kakuzu

Kenek bulan 8: Zetsu *emang bisa?*

Kenek bulan 9: Tobi

Te Be Ce

Or

To Be Continued

Bocoran Chapter 2:

Hari pertama, bulan pertama Akatsuki jadi kenek angkot pun dimulai! Kenek pertama adalah Konan! Dan ternyata kalau Konan jadi kenek banyak penumpangnya juga! Tapi, entah kenapa pas liat mukanya Pein calon penumpang lain pada lari! Ya pasti lah kabur, liat dong calon penumpangnya! Tau gak kenapa mereka kabur? Baca di chapter selanjutnya!

(1) 1.000 ryo= 1.000 Rupiah *ngasal* jadhe 50.000 ryo itu Rp. 50.000 ya anak-anak...*tendanged*

Author's Note:

Ah, saya cemas nih, gimana, agak OOC-kah? Ada typo-kah? Gaje-kah? So pasti iya.

Bai de wei ide fanfic ini muncul pas author pulang sekolah naek angkot...terus author liatin tuh semua penumpang angkot. Terus author liat keneknya. Eh, tiba-tiba pikiran author melayang ke FFN -?-.

Saya pikir 'Gimana ya, kalo para chara anime jadi kenek angkot?'. Lalu, Anime Naruto terlintas di kepala author. Lalu author mulai membayangkan, siapa chara Naruto yang paling nista. Ternyata author ketemu Akatsuki. Nista, kan? *hajared by Akatsuki again*. Terus, ya gitu deh...

Beginningnya aneh ya minna? Chouji super OOC nih...

Amat sangat menghargai review yang mendukung, flame gak papa asal ga pedes2 kata-katanya.

PLEASE REVIEW YA, MINNA~ JA NE~~!