Disclaimer : punya Masashi Kishimoto. Bukan saya…

Warning : misstypo, gaje, aneh.

Chapter 2

BRAK!

Suara pilu tiba-tiba terdengar dari jalan raya. Sakura tertabrak mobil. Tubuhnya tercampak dari jalanan.

" Nona, kau baik-baik saja? Nona!" Sakura yang masih sedikit sadar berusaha untuk berdiri. Namun apa daya, tubuhnya terlalu sakit untuk bergerak, sehingga Sakura akhirnya pingsan.

'Aku… ada dimana…' Sakura tersadar lalu mencium aroma rumah sakit. Ekor matanya bergerak-gerak menyisir ruangan itu. Ditangkapnya sosok seorang dokter yang tengah menulis di mejanya.

"Ah, nona? Sudah bangun?" Ditatapnya dokter itu lemah. Sakura mencoba untuk membuka suaranya.

"A..aku kenapa?" Dokter itu tersenyum.

"Ah, begini. Aku Kakashi. Dan nona?"

"Aku Sakura, Haruno Sakura. Aku kenapa Kakashi-san?"

"Nona Haruno, anda tadi ditabrak oleh mobil. Untungnya si penabrak tadi cepat-cepat mengejarkan untuk menolongmu." Kakashi kembali tersenyum. Tiba-tiba Sakura teringat akan sesuatu.

"Ah… Anakku bagaimana? Tidak…" Sakura bangun dari tidurnya lalu menangis.

"No..nona, tenang. Anakmu tidak apa-apa… Mungkin ini mukjizat. Anakmu baik-baik saja." Kakashi lalu membantu Sakura untuk bangun.

"Terimakasih Kakashi-san… Mengetahui hal itu saja sudah cukup untukku."

Sakura bangkit lalu pamit.

"Ah, nona Haruno, boleh aku minta alamatmu? Just for insurance…"

"Boleh. Alamatku ada di XXXXXX. Terimakasih sekali lagi." Sakurapun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan rumah sakit. Ia masih agak kesakitan dibagian kepalanya.

"Ibu, aku pulang…"

"Ya Sakura… Kau sudah makan?" Ibu Haruno menyambut Sakura ramah. Dari wajahnya tersirat kelemahan. 'Ah… bu. Andaikan Ibu tahu kalau aku… hamil.'

"Ehm, belum bu, ibu masak apa?" Sakura memasang wajah cerah saat ditanya ibunya.

"Ayo, kita makan. Ibu masak sukiyaki hari ini. Ayo!" Ibu dan anak itupun lalu makan bersama.

Malam sudah berganti. Sakura masih memikirkan bagaimana nasib anak yang ada dalam kandungannya. 'Ah, kenapa janin ini tidak gugur saja tadi, saat aku tertabrak… Tidak, apa yang kau pikirkan Sakura? Seperti pembunuh saja…'

Sakurapun mengelus perutnya lembut. Tiba-tiba dia teringat dengan dokter yang tadi. Dokter Kakashi.

'Mengapa dokter itu menanyakan alamatku ya? Apa mungkin ada sesuatu yang terjadi pada bayiku? Hem… Tapi Kakashi-san, sepertinya orang baik. Tidak mungkin ia lantas menyukai pasiennya sendiri.' Sakura pun mengingat rupa Kakashi-san. Rambutnya yang perak, mulutnya yang ditutupi masker… 'Ah, kenapa kau Sakura? Batasi pikiranmu..' Sakurapun akhirnya tertidur.

"Selamat pagi bu… Oh ya bu, Aku ingin memberitahumu… tentang sesuatu." Sakura memberanikan diri memberitahukan ibunya tentang bayinya.

Dua wanita itu duduk di tatami ruang keluarganya. Ibu Haruno sedikit keheranan tentang apa yang bakal dikatakan putrinya.

"Bu, aku… Aku hamil…" Ibu Sakura terbelalak. Terkejut akan kata-kata anaknya.

"Sakura… semua ini bohong kan? Kau hanya ingin mengerjai ibu kan?" Sedetik kemudian airmata Sakura menetes. Sakura terisak.

"Maafkan aku bu… Aku… Khilaf. Aku tidak sengaja… hiks.." Sakura terisak. Ibunya pun terisak.

"Siapa?"

"Siapa apanya bu?"

"Siapa ayahnya, Sakura? Sasuke-kun?"

"Iya bu… dia ayahnya…" Ibu Haruno menghela nafas panjang. Kekasih anaknya yang dipercayainya ternyata merusak hidup Sakura.

"Lalu? Apa dia mau segera menikahimu?" sepertinya masih ada setitik harapan ditatapan mata Ibu Haruno.

"Tidak… Dia malah akan menikah dengan wanita lain…Karin namanya," isakan Sakura makin keras. Tangisan kedua orang itu semakin pilu. Ibu Haruno mengusap rambut anaknya, mencoba meredakan tangisan Sakura. Mereka pun berpelukan kuat.

a/n: fuh… dah berapa bulan ya ga ngelanjutin fic ini? R&R yah?