Bleach in UI akan tetap ada, saudara-saudara! Dan masih akan terus berlanjut! (semangat ala mahasiswa)

Hueee… baru bisa update sekarang karena syok banyak tugas! Hidup ini kejam! *ditimpuk pake tugas sama dosen*

Gomen atas kesalahan yang kemarin… maksud saya tuh satu cerita tamat, soalnya ini modelnya kayak kumpulan cerita tapi sama settingnya. Sekali lagi, gomen buat readers yang bingung… lain kali saya tidak akan memberikan tanda Fin, the end, dsb diakhir cerita.

Saya memastikan kali ini genrenya berubah, dari Humor/Parody menjadi Humor/Friendship. Disini saya akan menceritakan yang saya janjikan sebelumnya, OKK UI 2010!

Yosh! Lanjut aja ke ceritanya!

Disclaimer : Bleach punya Tite Kubo, UI punya Indonesia, Bleach in UI punya saya!


#

Pagi menjelang, Ketiga anak remaja bertubuh kecil dan berambut ubanan, bersama temannya yang rambutnya seperti durian oranye membangunkan temannya yang berambut seperti nanas merah.

Oke, kawan. Tidak usah arahkan zanpakutou kalian kepada sang author. Author itu sudah cukup menderita. Jangan tambah penderitaannya dengan memasukkannya ke rumah sakit.


#

OKK UI 2010 SIAP MENGABDI!

Chapter 4 dari'Bleach in UI'

#


HARI PERTAMA, 18 Agustus 2010

Ichigo menggedor pintu kamar Renji dengan tidak sabar. Hari ini adalah hari pertama mereka Pengenalan Sistem Akademik Universitas atau disingkat PSAU. Masa mau telat dihari pertama? Apalagi mereka kan tinggalnya di Pocin yang jelas-jelas jaraknya dekat sekali dengan Balairung. Tinggal ngesot aja udah nyampe.

DOR! DOR! DOR!

"Elo gak usah nafsu banget ngegedor pintunya, Kurosaki! Tenang aja!" ujar Toushiro kesal. Gimana nggak kesal? Selain polusi udara, dari tadi mereka berdua diberi death glare oleh anak-anak satu kosan.

"Eh, elo tau gak sekarang jam berapa?" balas Ichigo kesal. "Udah jam setengah tujuh nih! Acaranya kan jam tujuh!"

"Kayak Balairung ada di Papua aja!" sewot Toushiro. "Orang tinggal nyeberang sebentar, 5 menit jalan udah nyampe!"

"Diem deh, Toushiro!" bentak Ichigo. "Sekarang kita—"

Tiba-tiba pintu kamar Renji terbuka dan menampilkan sosok berambut merah acak-acakan. Terlihat sekali baru habis bangun tidur.

"BERISIK!" Jerit Renji yang langsung disambut oleh teriakan anak-anak kos.

"BERISIK!"

Mereka bertiga sweatdrop.


#

"Woi, Abarai! Cepetan elo mandi sana! Udah jam setengah tujuh nih!" Sekarang malah Toushiro yang kumat darah tingginya.

Ichigo sweatdrop. Tadi yang nyuruh untuk tenang siapa?

"Ya ampun, kalian berdua heboh amat sih!" geleng Renji. "Kan kita tinggalnya—"

Toushiro menyeret Renji dan memasukkan Renji ke dalam kamar mandi sebelum Renji menyelesaikan kata-katanya.

.

Setelah menunggu Renji berpakaian dan sebagainya, mereka langsung ngacir ke Balairung.

"Gila, Toushiro! Gue gak nyangka elo bakal bertindak barbar kayak gitu…" Ichigo masih memikirkan bagaimana anak kedokteran itu menyeret Renji dengan kasarnya ke dalam kamar mandi sampai Renji jatuh nyusruk di kamar mandi.

"Toshiro! Elo gila ya! Mau buat gue gegar otak ya?" jerit Renji yang merasa teraniaya.

"Maaf, Abarai," kata Toushiro dengan wajah se-cute mungkin. Renji yang tadinya ingin melampiaskan amarahnya tidak jadi marah—malah terpesona dengan wajah imut Toushiro.

"Ntar kalo anak kedokteran kayak elo semua, bakal ancur repurtasi UI…" celetuk Ichigo

"Apa tadi kau bilang, Kurosaki?" Wajah cute Toushiro langsung berubah menjadi sangar ala preman pasar. Ichigo langsung memalingkan mukanya, takut di pelintir oleh Toushiro.


#

Sampai di Balairung, nampak anak-anak UI sarjana reguler dari berbagai jurusan disekitar Balairung. Mereka semua memakai baju putih-putih—seragam untuk PSAU.

Btw, putih-putih kok kayaknya jadi berasa dirumah sakit ya?

Ah, lupakan saja pertanyaan gaje diatas.

Mata Ichigo terhenti pada suatu objek. Dan ternyata… objek itu adalah seorang gadis jurusan akuntansi yang maniak chappy. Dan dia tidak sendirian, ada gadis berambut strawberry yang menemaninya.

"Hai Rukia! Rangiku!" sapa Ichigo.

"Hai!" sapa Rukia. Rangiku menghampiri Toushiro dan memeluk anak kedokteran itu.

"L-lepasin… gue…!" jerit Toushiro nyaris kehabisan nafas.

Rangiku melepaskan pelukannya sambil cemberut. "Habisnya di Fakultas Hukum gak ada yang imut-imut kayak elo gitu!"

Toushiro menarik nafas sedalam-dalamnya, lalu menghembuskannya. "Elo tuh niat ngebunuh gue ya?" teriak Toushiro.

"Maaf deh! Abisnya elo tuh imut banget!" Rangiku bukannya sadar malah jerit-jerit ala fan girl.

"Woi! Udahan ributnya!" Rukia menghentikan adu mulut antara Rangiku dan Toushiro. "Kita masuk aja ke Balairung!"

"Emang udah masuk?" tanya mereka berempat serempak.

"Ya udah lah! Itu anak-anak ngapain berjubel kepintu masuk!" Rukia menunjuk anak-anak berbaju putih masuk ke dalam Balairung.

"Mampus! Gue belum absen!" jerit Toushiro, Ichigo, dan Renji bersamaan. Mereka langsung ngacir ke tempat absen sesuai dengan fakultas mereka.

Rukia dan Rangiku sweatdrop.

.

Setelah absen dan diberi death glare oleh Menwa* karena telat absen, ketiga maba itu memasuki Balairung. Disana mereka duduk lesehan dengan menggunakan koran.

"Universitas kayak UI aja harus pake koran ya untuk duduk doang,"keluh Renji.

Kalo gitu, ngapain elo masuk ke UI, men?

Seketika Balairung penuh dengan maba dengan baju putih-putih. Untuk maba perempuan dan maba laki-laki dipisah.

Ichigo, Toushiro, dan Renji duduk dipinggir kanan dan dibarisan belakang, dengan alasan lebih gampang keluar dan kata Renji biar bisa tiduran kalo bosen. Toushiro sweatdrop mendengar alasan gak jelas dari maba jurusan Belanda itu.


#

"Eh, kok MCnya belum ada sih?" Tanya Ichigo ke Toushiro.

Toushiro yang sedang memainkan hpnya melirik sebal ke Ichigo.

"Mana gue tahu!" bisik Toushiro sebel. "Emangnya gue yang bikin acara?"

Ichigo nyengir kuda, "Abis elo sibuk banget mainin hp," celetuk Ichigo.

Oh, jadi Ichigo minta perhatian dari Toushiro, gak nyangka.

Renji melihat satu sosok berkacamata mendekati mereka bertiga. Ternyata… Uryuu!

"Gila, anak teknik datang telat rupanya," sindir Ichigo saat Uryuu duduk disamping Renji.

"Baka. Gue datang jam 7 kurang, tadi gue ke toilet dulu," sanggah Uryuu. Dia gak terima dibilang telat.

Untungnya MC sudah berada diatas panggung, jadi keributan nggak guna diatas menjadi terselesaikan.


#

Acara pertama adalah talk show seputar dunia perkuliahan dengan sejumlah pembicara terkemuka. Prof. Ukitake Jyuushirou , seorang professor terkenal di Jepang dan Indonesia yang telah menyelesaikan studinya di Cambridge University. Dia membaktikan dirinya di UI karena dulunya dia mahasiswa juga disini. Katanya sih ini professor demen banget bercanda, pasti seru banget kalo dia yang jadi pembicara.

Yang kedua, ada dr. Unohana Retsu, seorang dokter yang sudah meraih gelar doktornya. Kini menjadi dosen UI dan direktur utama disebuah rumah sakit terkenal di Jepang. Kira-kira, ni dosen gak capek apa bolak-balik dari Jepang ke Indonesia? Silakan anda pikirkan sendiri.

Pembicara ketiga adalah seorang pemuda tampan, berambut hitam panjang, dan berwajah dingin. Byakuya Kuchiki! Dosen ganteng di fakultas ekonomi ini menarik perhatian hampir semua maba—terutama maba cewek.

Dan MC kali ini adalah Ise Nanao. Nanao adalah seorang presenter kondang di salah satu televisi swasta. Wah! Ternyata UI banyak kedatangan tamu yang istimewa ya!

.

"Oke, mari kita mulai dengan pembicara pertama," Ise Nanao mempersilakan Prof. Ukitake untuk berbicara.

"Ya, anak-anakku sekalian," Ukitake membuka pembicaraannya. "Melihat kalian semua, membuat saya jadi teringat masa lalu saya di UI." Kata Ukitake bersemangat.

"Dulu saya saat di UI… Bla… bla… bla…"

Jiah! Ni dosen malah nostalgia-ria! Intinya pak! Intinya pembicaraan anda apa!

Untungnya Ukitake kembali kejalan yang benar setelah harus menunggu selama satu jam.

"…Jika anda ingin menjadi mahasiswa yang survive di sini, maka anda harus mencintai bidang pilihan anda. Selain itu…"

Toushiro mendengarkan wejangan dari Ukitake itu dengan khidmat (?). Sementara Ichigo sibuk mainin hp. Renji lebih parah, dia sudah tidur dengan sukses dalam posisi duduk. Contoh mahasiswa yang tidak baik.

.

Pembicara berikutnya adalah Unohana Retsu. Unohana yang keibuan itu menjelaskan tentang kondisi mahasiswa UI sekarang.

"…Saya kagum melihat mahasiswa UI yang disiplin, seperti mahasiswa di Jepang," Katanya. "Culture di UI sudah cukup baik, seperti di Jepang."

Kenapa dosen kedokteran ini selalu menyangkutpautkan UI dengan Jepang? Watdepak?

.

Berikutnya adalah Kuchiki Byakuya, seorang dosen merangkap menjadi actor, presenter, juga businessman. Oke, kali ini sambutannya sangat meriah dari kalangan maba putri.

"Gyaa! Ada Kuchiki Byakuya!" Jerit seorang maba putrid heboh.

"Heboh banget lo! Kita kan bakal sering nemuin beliau," kata temannya.

"Ya iya! Tapi itu kan buat anak FE! Gue kan anak FKG!" gerutu maba putri itu. Teman disebelahnya sweatdrop.

Yap, soalnya anak FKG kan kuliahnya di Salemba. Anak FKG, FK, dan Vokasi akan kuliah di Salemba setelah selesai menjalani serangkaian kegiatan maba UI 2010.

.

Lanjut ke pembicaraan Byakuya.

Byakuya—dengan tampang coolnya— menjelaskan kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh mahasiswa UI.

"Sebagai mahasiswa, kalian tidak hanya cukup memiliki hard skill, tapi kalian juga harus melatih soft skill," Terangnya. "Kalian juga bisa menjadi artis atau presenter disamping kuliah dengan mata kuliah masing-masing."

Ya, Byakuya, bilang aja kalau kamu mempengaruhi anak-anak UI buat ngikutin jejak kamu kan?


#

Setelah dua jam para pembicara bercuap-cuap. Dibukalah sesi tanya jawab.

"Bagi yang ingin bertanya, harap mengangkat tangan." Kata Szayel.

Toushiro mengangkat tangannya.

"Ya, kamu yang berwajah imut!" tunjuk Szayel ke arah Toushiro.

'Kenapa sih gue selalu dibilang imut?' dumelnya dalam hati.

Toushiro menerima mic dari Szayel lalu memberi salam kepada ketiga pembicara—setelah sebelumnya menyebutkan nama dan fakultas— dan mulai bertanya.

"…Bagaimana jika saya suatu saat nanti berubah pikiran ingin pindah ke jurusan lain? Padahal saya sudah menjalani kuliah di sini selama setahun." Tanya Toushiro.

.

Ketiga dosen tersebut menjawab dengan jawaban yang berbeda.

"Jika anda sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian mandi saja? Nah itu sama dengan kalau kamu sudah terlanjur kuliah di jurusan itu, kenapa tidak dilanjutkan saja," jawab Ukitake. " Kamu kan sudah diterima di fakultas kedokteran, kenapa mau pindah? Padahal masuk kesedokteran susah lho!"

"Tidak, Pak. Saya cuma ingin bertanya saja," sanggah Toushiro.

.

"Kalau misalnya anda tertarik dengan jurusan lain boleh saja. Asalkan anda tahu sendiri apa konsekuensinya. Seperti riset yang pernah saya lihat di Jepang." Jawab Unohana.

Toushiro sweatdrop. Kenapa Unohana selalu menyebut Jepang sih?

.

"Berarti anda tidak konsisten," jawab Byakuya dingin. "Menurut saya, jika anda sudah memilih suatu jurusan, maka wajib bagi anda untuk focus dalam jurusan tersebut hingga selesai studi."

Kenapa sih, ni dosen nanggepin pertanyaan seakan-akan Toushiro benar-benar ingin pindah jurusan?

.

Tidak hanya Toushiro yang bertanya, namun Momo, Rukia, dan beberapa maba lainnya bertanya kepada ketiga pembicara atau salah satu dari pembicara tersebut. Tentu saja pertanyaan dari beberapa maba tersebut ditampung dengan senang hati.


#

Tiga jam berlalu tanpa terasa, dimana Toushiro masih tetap fokus, sedangkan Ichigo mulai ngantuk dan Renji yang—dengan gebleknya— msaih tidur terduduk.

Tapi di hari ini, mereka akan menonton film 'Alangkah lucunya (Negeri ini)'. Film inspiratif ini jelas membuat Renji tidak tidur lagi, soalnya selain lucu, mereka juga mendapat pesan berharga dari film tersebut.

Meskipun beberapa diantara acara itu ada yang sedikit membosankan—bagi maba, namun ada yang menarik dari PSAU ini. Mereka diberi pembukaan training oleh ESQ yang akan mereka ikuti pada tanggal 24-25.

'Semoga saja hari esok lebih seru lagi.' Batin Toushiro.


#

HARI KEDUA, 19 Agustus 2010

Toushiro sudah menyiapkan bahan untuk presentasi keesokan harinya. Mengapa? Karena kelompoknya terpilih sebagai pemenang Esai OKK UI 2010.

Mereka tidak jadi memakai proposal project serta presentasi yang kemarin. Menurut Uryuu dan Toushiro, esai mereka tentang budaya terlalu simple. Jadi tidak mungkin menang. Dan memang benar, mereka menang dengan esai baru mereka yang berjudul, "Peran Mahasiswa dalam Memberantas Buta Huruf".

Semalam Toushiro sweatdrop ketika melihat baru saja dikirimkan email dari .

'Ini beneran dari anak UI?' pikir Toushiro ragu. Dia tidak percaya sampai membacanya puluhan kali dan akhirnya percaya kalau kelompoknya menang OKK UI.

"Hore! Akhirnya menang juga!" Toushiro loncat-loncat kesenangan dan saat itu pula Ichigo membuka pintu kamarnya.

"Toushiro! Gue—" kata-kata Ichigo terputus melihat pemandangan langka itu.

"Eh—Kurosaki!" wajah Toushiro memerah dengan imutnya. Ichigo malah senyum-senyum gaje.

"Elo manis banget tadi, kayak anak kecil tau…" Ichigo masih senyum-senyum gaje.

"Diem lo! Enak aja ngatain gue anak kecil!" Dahi Toushiro berkedut empat siku-siku.

"Emangnya apa sih yang ngebuat elo sampe jejingkratan kayak gitu?" tanya Ichigo.

"Oh, iya! Gue lupa!" Toushiro menunjukkan surat dari alamat email gak jelas tadi ke Ichigo. Kontan Ichigo juga menjerit senang lalu refleks memeluk Toushiro.

"BEGO!" Toushiro mendorong Ichigo ke belakang sampai badannya bertubrukan dengan tembok.

"Huadaooo! Elo kejem amat jadi orang!" Ichigo teriak gaje.

"Bodo amat! KELUAR LO DARI KAMAR GUE!" Toushiro mendorong Ichigo lalu menutup pintu dengan kasar.


#

Keesokan harinya, Ichigo, Toushiro, dan Renji, berjalan menuju Balairung. Jalanan nampak sepi, tidak ada kendaraan karena maba UI 2010 tidak diperbolehkan membawa kendaraan selama OKK UI. Batas membawa kendaraan hanya sampai di Bundaran Psikologi.

Di luar kawasan Balairung, mereka sudah ditunggu oleh mahasiswa yang bertugas menjadi panitia. Mereka memperingatkan setiap mahasiswa yang tidak memakai atribut lengkap untuk memakai atributnya seperti nametag, ikat pinggang, serta kaos kaki.

Di kawasan Balairung sendiri, setiap maba diminta untuk absen difakultas masing-masing dan tas mereka digeledah untuk melihat adakah barang-barang aneh yang mereka bawa.

"Eh, lo gak bawa barang yang aneh-aneh kan?" tanya Toushiro saat mereka sudah diperiksa oleh kakak angkatan mereka di fakultas masing-masing.

"Telat lo nanyanya!" Renji ngomel gaje, "Komik gue yang baru beli itu disita! Padahal gue belum baca sampai habis!"

Toushiro dan Ichigo sweatdrop. 'Ya iyalah disita! Kan gak boleh bawa komik, baka!'

Mungkin itulah yang ada di benak mereka.


#

Toushiro duduk disamping Ichigo, sedangkan Renji duduk disamping Ichigo. Mereka sama-sama berpita hijau—yang menandakan bahwa mereka dapat mengikuti OKK UI sampai selesai alias sehat. Dalam satu barisan itu, mereka dikumpulkan sebelum masuk ke dalam Balairung.

.

Setelah menunggu selama 10 menit, mereka masuk ke dalam Balairung. Seperti biasa, bagi Renji dan Ichigo, tempat yang paling pewe adalah barisan belakang pojok kanan.

Baru saja mereka duduk, mereka diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Genderang UI, Totalitas Perjuangan, dan Buruh Tani.

Tapi ada sesuatu yang menarik perhatian Toushiro dan maba lainnya. Dilangit-langit Balairung ada dua terpal putih besar terpasang diatas. Entah apa yang berada di atas terpal itu.

.

Tapi ada seseorang yang mengagetkan Toushiro.

"Hitsugaya Toushiro!" Panggil seorang panitia dengan jakun.

Mimpi apa Toushiro semalam, dipanggil senior laki-laki berjakun—panitia.

"Ada yang bernama Hitsugaya Toushiro disini?" tanya laki-laki itu.

"Saya kak," mau tak mau Toushiro maju kedepan.

"Oh, kamu ya?" Panitia itu menatap wajahnya dengan tampang-oh-ini-anak-so-cute-yang terus terang membuat Toushiro merinding sendiri. "Kamu sudah tahu kan kalau proposal project OKK kamu terpilih menjadi juara pertama?"

Toushiro mengangguk singkat.

"Kalau begitu, kau dan teman sekelompokmu menyiapkan diri di dalam sana," Panitia itu menunjuk ke arah pintu yang berada di atas panggung.

"Baik kak, saya akan kesana," Toushiro cepat-cepat menghindar dari senior berjakun itu. 'Semoga dia masih normal, semoga masih normal!' batinnya.

Shiro-chan, Shiro-chan, cowok normal pun kalau melihat keimutanmu pasti dia akan memandangimu kayak begitu…


#

Waktu presentasi proposal project OKK UI 2010 tiba!

Pembicara presentasi proposal OKK UI 2010 terdiri dari dua orang, yaitu Shiba Kaien dan Shiouin Yoruichi. Kaien adalah salah satu presenter kondang di salah satu televisi swasta. Sedangkan Yoruichi adalah seorang dosen Teknik Sipil. Mereka juga akan memberikan komentar kepada pemenang proposal project OKK UI 2010.

Kaien tersenyum kearah Rukia yang membuat Rukia pingin terbang. Sementara Yoruichi nyengir melihat Toushiro—yang tidak dipedulikan oleh Toushiro.

Toushiro memandang kesal kearah teman-temannya sekelompoknya yang tersenyum kearahnya—kecuali Ishida yang tetap cool.

'Kenapa harus gue yang presentasi?' dumelnya dalam hati.

.

Dalam presentasi proposal project, Toushiro menjelaskan bahwa proposal mereka bertujuan untuk memberantas orang yang buta huruf di UI dan sekitarnya.

"Jadi, kami akan membuka perpustakaan keliling yang akan mengelilingi daerah UI dan sekitarnya setiap seminggu sekali," jelas Toushiro. "Kemudian kami juga memberikan mereka baca dan tulis." Tambahnya.

Toushiro menjelaskannya dengan lancar. Sampai-sampai para maba putri dan maba putra (?) terpesona melihatnya. Apakah karena presentasi Toushiro? Bukan, itu semua karena muka imut Toushiro.

"Anak imut," Yoruichi tersenyum kearah Toushiro. "Kamu ini anak akselerasi ya?"

"Tidak, Bu. Usia saya 17 tahun. "Jawab Toushiro singkat.

"Tapi kamu terlihat seperti anak umur 13 tahun, kawai!" sahut Yoruichi yang membuat Toushiro sweatdrop.

Kaien setuju dengan Yoruichi, namun tidak berkomentar terlalu banyak karena omongan sudah keluar jalur.

.

"Kamu," Kaien menunjuk Rukia. Sontak Rukia terkejut.

"Bisa jelaskan apa kesimpulan dari proposal projectmu?" tanya Kaien.

"Baik pak," Jawab Rukia. Sumpah, dia gak nyangka diperhatikan oleh presenter terkenal. Rangiku cemberut—ngiri dengan keberuntungan Rukia.

Kemudian Rukia menjelaskan kesimpulan dari proposal projectnya. Kaien mendengarkannya sambil tersenyum gaje. Kayaknya ni orang naksir Rukia. Hati-hati lho mas, tar digorok Byakuya baru tau rasa.


#

"Kami minta rekan-rekan sekalian serius!" kata seseorang berambut hitam dengan tato 69 dipipinya.

"Kami hanya butuh orang yang serius dalam perjuangan ini!" lanjut seorang cewek berambut pendek dengan dua kepangan panjang dibelakang. "Jika kalian tidak serius, silakan keluar dari Balairung!"

"Galak amat," bisik Rukia. Rangiku mengangkat jempolnya—setuju.

"…Karena kami akan mengadakan simulasi perjuangan untuk menjadi angkatan yang solid," tambah Isane. "Karena dalam perjuangan dan pengabdian kepada bangsa, diperlukan pejuang-pejuang muda dengan ikatan yang solid."

Tibalah saatnya menguji kekompakan mahasiswa baru UI 2010. MC OKK UI mempersilakan ketua BEM UI 2010, Ulquiorra Schiffer.

"Kami disini ingin melihat kekompakan rekan-rekan maba UI 2010,"kata Ulquiorra cool. "Untuk itu, kami meminta kalian untuk membuat formasi seperti ini," Ia menunjuk kearah layar yang menampilkan tulisan sebagai berikut.


OKK UI

20 10


"Kalian diminta untuk membuat formasi seperti itu dengan kertas asturo merah yang kalian pegang dan harus membentuk tulisan OKK UI 2010 dari atas." Tambah Ulquiorra.

Para maba memang disuruh untuk membawa kertas asturo berukuran 50x30. Ternyata buat ini…

"Saya harap kalian semua dapat membentuk formasi ini dalam waktu 10 menit," kata-kata terakhir Ulquiorra membuat semua maba mangap—nggak semuanya juga sih. Gila aja! Sepuluh menit gimana caranya mengoordinir maba yang jumlahnya ribuan ini?

Setelah itu, Ulquiorra pergi. Kemudian Isane dan Szayel meminta siapa saja yang akan mengarahkan angkatan maba UI 2010.

"Kami butuh empat orang, dua putra dan dua putri untuk mengoordinir formasi seperti yang terlihat dislide!" kata Isane.

Toushiro, Ichigo, Momo, dan Rukia maju ke depan. Ternyata mereka mau juga jadi tumbal (?).

Eh, nggak juga ding! Sebenarnya Ichigo gak mau maju, Cuma karena Renji mendorongnya sampai keluar barisan membuat panitia beranggapan kalau Ichigo mau maju.

Sekarang Ichigo ingin membalas perbuatan bodoh Renji, tapi gimana caranya ya?


#

"Nama kamu siapa, imut?" Tanya Szayel sambil mendekatkan mic ke Toushiro. Szayel mengedipkan sebelah matanya ke Toushiro yang sukses membuat Toushiro pingin muntah seember.

"Hitsugaya Toushiro," jawab Toushiro cool—padahal tangannya udah gatel kepingin nampar Szayel.

"Kalo kamu?" Szayel mengarahkan mic kearah Ichigo dengan ogah-ogahan, membuat Ichigo ingin menimpuk dengan sepatu kalau saja dia bukan seniornya.

"Kurosaki Ichigo." jawab Ichigo ogah-ogahan. Szayel menanyakan pertanyaan yang sama kepada Rukia dan Momo.

.

Saatnya membentuk formasi!

Ichigo dan Toushiro mengoordinir maba putra, sedangkan Rukia dan Momo mengoordinir maba putri Untuk maba putra, membentuk huruf U dan I serta angka 1 dan 0. Sedangkan maba putri membentuk kata OKK dan angka 20.

Ketika waktu mulai berjalan, maba UI 2010 mulai panik dan ribut gaje. Rukia dan Momo berusaha mengatur formasi.

"Ke kanan, buat lengkungan! Merapat!" Komando Rukia.

"Yang kiri merapat! Yang ditengah kertasnya berwarna putih!" Momo pun tak mau kalah dalam mengomando.

"Momo! Jangan ngarahin ke situ! Ntar gak mirip dengan huruf O!" seru Rukia.

"Kayak gini dong formasinya, Rukia! Elo gak ngerti cara ngordinasi ya?" sinis Momo.

Untungnya mereka berdua dipelototi oleh seorang panitia berambut kepang panjang, kalau tidak, pasti ini akan menjadi perang dunia ketiga.

Dipihak maba putra…

"Baka! Elo jangan ngarahin kayak gitu dong!" omel Toushiro saat melihat Ichigo mengarahkan maba putra untuk membuat huruf U—tapi nyatanya malah berbentuk V.

"Toushiro! Gue kan bukan tukang parkir!" sewot Ichigo gak nyambung.

"Elo bego atau goblok sih?" balas Toushiro. "Atur yang bener!"

"Woi! Gue gak peduli elo berdua ngeributin apa, tapi cepetan atur kita! Tinggal 7 menit lagi nih!" seru seorang maba putra yang membuat Toushiro dan Ichigo mengatur para maba putra secepatnya.

.

Tapi para maba dipanas-panasi oleh panitia dengan pita hitam dilengan kanan alias Komdis**. Para maba menjadi semakin berkeringat dingin menyangkut waktu yang tinggal 4 menit lagi.

"Cepet dek! Waktunya tinggal dikit lagi!" teriak seorang komdis berambut kepang panjang yang ternyata bernama Soi Fon.

"Yang bener dong formasinya! Itu bukan huruf U!" bentak seorang komdis cowok nyolot berambut biru yang ternyata adalah Grimmjow Jaegarjeque.

"Ayo, dek! Fokus!" teriak komdis berambut hitam dan bertato 69 dipipinya—Hisagi Shuuhei.

Para maba melihat tampilan formasi mereka yang terpampang di layar depan. Yap, ternyata masih berantakan.

"Bagaimana panitia diatas, sudah membentuk tulisan OKK UI 2010 belum?" tanya Isane didepan.

"Belum!" teriak panitia diatas plus komdis kompakan.

'Enak aja kagak mirip!' dumel Rukia. 'Capek tau ngurusin maba sebanyak ini!'

Sementara Toushiro merapalkan voodoo didalam hati—saking kesalnya.


#

"Masih belum mirip," seru seorang panitia laki-laki berambut hitam sebahu sambil mengibaskan rambutnya. "Sungguh tidak cantik!"

Panitia berkepala botak disampingnya sweatdrop melihat kelakuan temannya itu.

"Bagaimana tuh! Gak kompak!" seru seorang panitia perempuan.

Ulquiorra mengatakan sesuatu kepada Szayel dan Isane. Mereka berdua mengangguk singkat.

"Baiklah, kami tambahkan waktu dua menit lagi untuk memperbaiki ," Kata Isane. "Pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya!"

.

Dan dua menit berlalu…

"Bagaimana panitia diatas? Sudah membentuk tulisan OKK UI?" tanya Isane.

"Sudah!" jawab panitia dan Komdis bersamaan.

"Selamat datang para pejuang di Universitas Indonesia!" seru Ulquiorra.

Kemudian terpal putih dilangit-langit dilepaskan lalu tumpahlah balon-balon berbagai warna menimpa para maba. Para maba merasa senang karena mereka resmi menjadi bagian dari UI.

Suasana menjadi ricuh karena balon-balon yang berjatuhan pecah. Rukia dan Rangiku melindungi diri mereka dengan kertas asturo dikepalanya. Renji jadi MKKB—masa kecil kurang bahagia— dengan memecahkan balon-balon. Untungnya Renji diberi deathglare oleh Toushiro, jadi MKKB tidak berlanjut .

"Seru ya!" kata Ichigo ke Uryuu.

"Biasa aja," jawab Uryuu datar yang membuat Ichigo bengong.

'Ni anak dingin amat,' pikirnya. 'Apa tiap anak teknik selalu begitu?'


#

Jam 3 sore, Ichigo, Toushiro, dan Renji berjalan menuju Pocin. OKK UI 2010 sudah selesai mereka lewati.

"Gue jadi ragu dengan PSAF," kata Renji. "Kata Orihime kemarin, dia disuruh yang aneh-aneh di PSAF."

PSAF atau Pengenalan sistem akademik fakultas adalah salah satu kegiatan wajib mahasiswa. Dengan adanya PSAF, maka maba dapat mengenal fakultasnya masing-masing.

"Aneh kenapa, Nji?" tanya Ichigo sambil menggigit roti.

"Disuruh bikin Scrapbook bentuk bunga tulip, bikin essay dengan bahasa Inggris dan Indonesia, lalu bikin drama dengan culture Belanda!" dumel Renji.

"FE juga," kata Ichigo. "Nametag aja ukurannya gede banget, udah gitu disuruh nulis essay banyak banget lagi!"

"Ya, anggap aja itu simulasi menghadapi kuliah difakultas masing-masing," jawab Toushiro.

"Elo dikasih tugas aneh-aneh gak?" tanya Ichigo.

"Nggak, Cuma 8 essay, masing-masing 500 kata, essaynya mengenai kesehatan, kedokteran, dan teknisi dalam kedokteran. Ada 3 essay yang memakai bahasa Inggris."

8 Essay dibilang cuma? Gokil nih Toushiro!

Ichigo dan Renji menatap kagum temannya yang imut itu.

"Semoga aja komdisnya FIB gak galak," doa Renji.

"Nggak mungkin komdis gak galak, Renji temanku yang goblok!" sindir Ichigo.

"Siapa tahu aja bener!" Sangkal Renji.

Kini mereka bertiga menghela nafas, menantikan hari PSAF besok.


Ket : *Menwa adalah singkatan dari Resimen Mahasiswa. Menwa ini kayak paskibranya UI. Karena mahasiswa yang ikut Menwa ini dilatih secara militer, makanya tampang-tampangnya rada sangar gitu.

** Komdis atau Komisi disiplin adalah salah satu panitia OSPEK, baik itu OSPEK Universitas, Fakultas, atau Jurusan/Departemen. Kalau di SMA, komdis itu sama seperti sie lapangan. Komdis itu sebenarnya cuma ada di PSAF, dan PSAD (Yang paling parah komdisnya PSAD). Kerjaan mereka? Membentak maba! *ditampol* Maaf, maksudnya menyuruh maba agar tetap fokus!


Eka's note: Gomen nih… banyak banget komen harus saya sampaikan. Dan maaf banget karena cerita ini terkesan garing. *headdesk* Beginilah kalau sudah lama tidak menulis humor, jadi lupa.

Oh, iya. Dalam waktu dekat ini, Bleach in UI chapter 5 akan update. Kalau nggak besok, ya lusa. Pokoknya sebelum saya bersua dengan UTS (terdengar jeritan Eka dari FMIPA).

Bagi yang bingung siapa saja jadi mahasiswa atau dosen, serta di jurusan apa aja atau program apa aja, bisa dilihat disini. Ralat, ada beberapa tokoh yang berubah jurusannya.

Mahasiswa :

Kurosaki Ichigo : Fakultas Ekonomi (FE), Jurusan Akuntansi (Reguler)

Hitsugaya Toushiro : Fakultas kedokteran (FK), Jurusan Kedokteran (Reguler)

Abarai Renji : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Jurusan Sastra Belanda (Reguler)

Kuchiki Rukia : Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi (Reguler)

Inoue Orihime : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jurusan Sastra Inggris (Paralel)

Matsumoto Rangiku : Fakultas Hukum, Jurusan Hukum (Reguler)

Madarame Ikkaku : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jurusan Sastra Jerman (Paralel) angkatan 2009

Ishida Uryuu : Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil (Reguler)

Ayasegawa Yumichika : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Jurusan Sastra Prancis (Paralel) angkatan 2009

Soi Fon : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Administrasi Negara (Reguler) angkatan 2008

Hisagi Shuuhei : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Kriminologi (Reguler) angkatan 2008

Kurotsuchi Nemu : Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi (Reguler) angkatan 2008

Kotetsu Isane : Fakultas Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan (Reguler) angkatan 2007

Grimmjow Jaegarjaque : Vokasi (D3) jurusan Administrasi perpajakan dan perbankan angkatan 2008

Ulquiorra Cifer : Fakultas Teknik , Jurusan Teknik Kimia (Reguler) angkatan 2008

Szayel Apporo : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Jurusan Kimia (Reguler) angkatan 2007

Hinamori Momo : Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) jurusan keperawatan (Reguler).

Dosen :

Yamamoto Gensyurai 'Shigekurei' : Rektor UI (Maaf buat bapak Rektor UI, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, saya telah banyak mengubah UI dalam cerita saya. Eh, saya memang sengaja menuliskan nama Rektor UI supaya kalian tahu siapa rektor UI yang sebenarnya… XD)

Kuchiki Byakuya : Dosen Akuntansi, pendidikan terakhir S3.

Ukitake Jyuushiro : Dosen Hukum, menyandang gelar professor.

Unohana Retsu : Dosen Kedokteran, pendidikan terakhir S3.

Kyouraku Shunshui : Dosen Psikologi, menyandang gelar professor.

Hisana : Dosen Matematika, pendidikan terakhir S2.

Shiounin Yoruichi : Dosen Teknik Sipil, pendidikan terakhir S3.

Sementara itu dulu. Saya usahakan akan ada tokoh baru entah itu mahasiswa atau dosen yang akan muncul dicerita selanjutnya. Yang jelas saya berusaha agar semua tokoh Bleach dapat bagian didalam cerita ini.

Terima kasih untuk semua yang sudah mereview (maaf karena saya gak menuliskan nama kalian satu-persatu) . Terima kasih juga kepada kalian yang membacanya tanpa mereviewnya.

Akhir kata,

Review please? (ngacungin pipa legendarisnya Ivan)