THE LOVE I NEVER IMAGINED

Disclaimer: Masashi Kishimoto

This Fic : Sava Kaladze's

Summary:

Haruno Sakura sudah mencintai Uchiha Sasuke sejak pertama kali ia melihatnya...dan seumur hidup ia hanya berniat pemuda itu. Mungkinkah ia jatuh cinta lagi pada pemuda lain?

Prolog.

Haruno Sakura adalah seorang kunoichi muda, sekaligus seorang medic nin terbaik Konohagakure. Talentanya sebagai seorang penyembuh diasah dan ditempa langsung oleh Hokage kelima, Senju Tsunade yang terkenal sebagai Kunoichi medis terbaik Konohagakure dan salah satu dari tiga legenda Sannin.

Sejak awal bergabungnya Sakura dengan Akademi Ninja Konoha, Sakura bergabung dengan Tim 7 bersama dengan Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke dibawah asuhan Hatake Kakashi.

Dan semua orang tahu bagaimana kisah sedih yang menimpa Tim 7.

Terutama apa yang menimpa persahabatan antara Naruto, Sakura dan Sasuke.

Bagaimana hancurnya hati Sakura ditinggal Sasuke yang memilih mengikuti Orochimaru ketimbang tetap tinggal di Konoha bersamanya dan Naruto.

Bagaimana pedihnya hati Naruto menyaksikan Sakura menangis memohon padanya agar kelak membawa kembali Sasuke kembali pulang.

Bagi Naruto, it's a life time promise.

Bagi Sakura, he's a life time love.

Cinta yang akan selalu ia tunggu kepulangannya. Kembali ke tanah Konoha. Kembali pada dirinya.

******************************WWWWWWW************************************************

Chapter 1

Haruno Sakura memborehkan antiseptik pada luka di lengan pemuda berambut orange yang meringis berkali-kali. Luka yang disebabkan oleh kunai itu memang agak dalam, tapi untunglah itu bukan kunai beracun, jadi tidak perlu memberi antidot apapun. Lagipula pemuda orange ini kan salah satu ninja terbaik Konoha, sahabatnya sejak kecil Uzumaki Naruto.

Sakura melilitkan perban pada lengan kekar Naruto dengan sigap. Ia tersenyum.

"Sudah!"

Naruto mengangkat lengannya ke udara dan kemudian meringis.

"Masih sakit."

"Ya, tunggulah beberapa hari. Setelah itu pasti jauh lebih baik. Kunai itu agak dalam melukai tanganmu, Naruto."

"Aku agak ceroboh, Sakura. Lagipula mana aku tahu Lee tambah mahir melempar kunai, biasanya kan dia hanya menendang dan memukul."

Sakura terkikik geli,"Lee itu pembelajar super, Naruto. Aku tidak heran kalau suatu hari nanti dia bisa menguasai rasenganmu."

Naruto spontan terpekik,"Tidak! Jangan rasengan! Itu milikku satu-satunya,"Wajahnya langsung cemberut.

"Iya, iya...tidak mungkin kok. Dia kan tidak berbakat ninjutsu, aku cuma bercanda."

"Ahh...Sakura chan! Bikin deg-degan,"Naruto menatap Sakura dengan lembut,"Arigatou Sakura chan. Kalau tidak ada dirimu, aku pasti malu bolak-balik masuk rumah sakit hanya untuk mengobati luka-luka kecil."

Sakura mengusap rambut jabrik Naruto,"Itu sebabnya aku jadi sahabatmu kan? Untuk merawatmu setiap kau luka,"Sakura menyeringai.

"Hehehehehe...bukan cuma untuk itu Sakura."

"Lalu untuk apa?"

Naruto tersenyum,"Untuk mencintaimu, tentunya."

Sakura tertegun. Perkataan Naruto barusan lagi-lagi membuatnya merasa tak enak. Entah sudah keberapa puluh kalinya Naruto mengatakan isi hatinya. Tidak dengan paksaan, tanpa tekanan. Hanya ingin mengatakannya saja. Hanya ingin membuat Sakura tahu kalau Naruto selalu ada di samping gadis berambut merah muda itu. Selalu ada di sampingnya karena ia sangat peduli pada Sakura.

Naruto menyadari Sakura mematung untuk sesaat. Ia menghela nafas dalam-dalam. Ia tahu sulit baginya untuk meluluhkan hati Sakura. Sakura tetap pada pendiriannya selama bertahun-tahun ini.

Ia menunggu Sasuke.

"Sakura, Sakura...Sakura...kau melamun ya?"Naruto menepuk-nepuk pipi Sakura.

Sakura tersentak,"Maaf Naruto...maaf."

"Setiap aku bilang cinta padamu, kau pasti melamun. Menyebalkan sekali,"lagi-lagi Naruto cemberut.

"Kalau sudah tahu, kenapa tetap mengatakannya?"Sakura tersenyum geli.

"Ya hanya ingin bilang saja."

"Dan kau tahu kan jawabannya apa?"

Naruto menyeringai,"Ya ya ya...Sasuke. Tunggu Sasuke kembali bla bla bla..."

Sakura menepuk bahu Naruto,"Anak pintar. Sekarang pulang sana ke apartemenmu. Aku masih banyak kerjaan."

Naruto setengah melompat turun dari temat tidur.

"Baik Sakura chan...tapi sebelumnya..."Naruto secepat kilat mendaratkan bibirnya di pipi Sakura, lalu segera berlari menuju pintu,"Arigatou!"teriaknya, lalu kabur.

Sakura terperangah, ingin rasanya mengejar Naruto dan menyarangkan tinjunya di perut pemuda itu, tapi segera diurungkannya niatan itu. Ia mengelus pipinya. Masih terasa hangat. Ciuman pertama Naruto untuknya.

Sakura tersenyum. Naruto selalu bisa membuatnya tersenyum apapun yang ia lakukan untuknya, yang baik bahkan yang konyol sekalipun. Seperti kecupan curian ini. Naruto selalu ada di sampingnya.

Setelah dipikir-pikir, ia tidak keberatan Naruto mengecup pipinya.

Toh hatinya tetap milik Sasuke.

Hatinya miris menyebut nama Sasuke. Sudah berapa tahun ya sejak Sasuke meninggalkan Konoha? Hampir tujuh tahun.

Ia pernah bertemu dengan pemuda itu dua tahun setelah kepergian Sasuke dari Konoha. Lebih tepatnya terlibat pertarungan dengannya. Ia, Naruto, Sai dan Yamato taicho sedang menyelidiki Orochimaru saat bertemu dengannya.

Sasuke yang begitu tampan dan dingin.

Pemuda yang selalu ia cintai.

Tapi Sasuke tetap Sasuke. Tetap dingin, tetap tak peduli padanya dan tetap dengan tujuan hidupnya, membunuh kakak kandungnya Uchiha Itachi yang sudah membantai habis klannya.

Sasuke tak mengurungkan niatnya membunuh Itachi dan ia kembali menghilang dari pandangan Sakura. Pertemuan itu cukup membuatnya tetap mencintai Sasuke yang tampan dan tidak membuatnya terpuruk akan kehilangan sosok itu.

Ia harus lebih kuat saat ia bertemu Sasuke lagi.

Ia harus tunjukkan pada Sasuke bahwa ia pantas dicintai. Ia pantas mendampingi pemuda itu. Ia mampu menemani Sasuke kemanapun ia akan melangkahkan kakinya.

Oleh sebab itu, ia tidak boleh jatuh cinta pada laki-laki manapun di dunia ini. Apalagi pada Naruto sahabatnya. Jatuh cinta pada Naruto hanya akan melukai Naruto, karena ia tahu jika ia kembali bertemu Sasuke, maka sosok Naruto yang mencintainya dengan tulus akan langsung pudar berganti dengan sosok Sasuke yang selalu ia cintai.

Itulah cinta pertama. Kuat mengakar dan sulit untuk dicabut.

Sakura menghela nafas dalam-dalam. Banyak hal yang harus ia lakukan sebagai medic-nin. Ia harus bangkit dari kesepian dan mendedikasikan ketrampilannya di Rumah Sakit atau di misi-misi khusus yang membutuhkan keahliannya.

...

...

Gerbang Konogakure.

Dua orang ninja penjaga sedang asyik bermain kartu saat mereka menyadari dua sosok melangkah terseok-seok menuju gerbang Konoha. Mereka memicingkan mata, berusaha melihat menembus kepulan debu yang membatasi jarak pandang mereka.

Mereka lalu bergidik.

Salah satu sosok yang berjalan terseok-seok itu mengenakan jubah hitam dengan gambar awan merah yang khas. Jubah Akatsuki. Organisasi ninja pembelot paling berbahaya di dunia ninja.

Mereka tambah merinding saat menyadari bahwa sosok yang satunya lagi adalah wajah yang mereka kenal. Sosok yang mengenakan kimono putih dan hakama hitam itu adalah sosok si anak hilang. Sosok ninja muda yang paling jenius yang telah lama meninggalkan Konoha.

Uchiha Sasuke.

Saat kedua penjaga itu bingung ingin melakukan apa, mereka melihat kedua sosok itu terjatuh ke tanah. Mereka tak sadarkan diri.

End of this chapter.

Author's Note: Salam kenal untuk semua Readers di Fandom Naruto Indonesia. Ini fic pertamaku untuk Fandom Naruto. Udah lumayan lama aku baca fic-fic di fandom ini dan baru kali ini, aku memberanikan diri menulis fic untuk Naruto.

Mohon reviewnya...dan seperti yang sering ditulis author-author di awal atau akhir cerita, No Flames Please hehehhehe..Domou Arigatou.