Disclaimer: Hetalia bukan punya saya. Kalau saya yang punya, Indonesia pasti sudah ada di komiknya!

Warning: gaje, possible OOC characters, dan ending tidak jelas. Di sini saya menggunakan 'Belanda' dan 'Jepang', bukan 'Netherlands', 'Holland', 'Japan', atau versi-versi lain. Di aslinya (bahasa Jepang) kan menggunakan nama-nama negara sesuai dengan bahasa Jepang (Oranda & Nihon), di versi Inggris pakai bahasa Inggris (Netherlands/Holland & Japan), versi Spanyol juga pakai bahasa Spanyol (Holanda & Japón), mengapa tidak coba memakai bahasa Indonesia buat fandom Indonesia? (Belanda & Jepang! Hidup bahasa Indonesia! *digetok*)

Summary: Indonesia berefleksi akan penjajahan.


Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.

Ia ingat satu kalimat itu selalu. Kalimat itu adalah bentuk kepuasannya setelah semua perjuangannya mengalahkan penjajahan yang memerangkapnya dahulu. Ia telah bebas, dan dipenuhi euforia ia mendeklarasikan kemerdekaannya.

Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.

Ia ingat ketika Belanda datang beberapa abad lalu. Awalnya ia tak curiga. Ia membiarkan pria tinggi itu membeli rempah-rempahnya. Ia membiarkan pria itu bertransaksi dengan kakek-neneknya. Itu semua karena ia percaya Belanda tak akan mengkhianatinya dan tidak akan menyerangnya atau berusaha membunuh kakek-neneknya seperti yang dilakukan Portugal.

Kepercayaannya dikhianati.

Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.

Lalu perang berkecamuk di belahan dunia yang lain, yang berimbas pula padanya. Belanda melemah. Itu kesempatan, tetapi walau berusaha demikian keras, pedang tak mampu kalahkan meriam.

Hingga datang harapan dari utara.

Jepang datang janjikan perubahan. Lalu ia bertempur bersamanya melawan Belanda yang dibantu sekutu. Mereka menang, sekutu mundur, Jepang berkuasa.

Perubahan yang datang hanyalah perbedaan tingkat kesengsaraan. Jepang mempekerjakannya melampaui batas diri.

Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.

Ketika perang berakhir, ia bebas.

Atau setidaknya ia kira begitu. Belanda kembali berusaha mengambil kembali haknya atas mantan koloninya. Perang berkecamuk. Kekalahan demi kekalahan menimpa, tetapi ia tak menyerah.

Semuanya akhirnya terbalas. Belanda mengakui kemerdekaannya.

Segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.

"Lalu mengapa kau menjajahku?" tanya Timor.

Indonesia tidak menjawab.


A/N: Mohon maafkan kegajean cerita ini! *nangis Bombay* *dilempari sandal*

Awalnya saya tenggelam di antara buku-buku pelajaran sejarah, eh tahu-tahu mendekati akhir cerita malah ingat sama Timor Leste sehingga ending ceritanya… yah, begitulah….

Sekedar cuap-cuap: Timor Leste merdeka dari Indonesia pada tahun 2002 dan kalau dilihat dari sudut pandang Timor, Indonesia memang menjajahnya (kalau dari sudut pandang Indonesia, mungkin Timor disebut 'pengkhianat' ya...) Setelah Timor ditinggal Portugal yang repot membereskan kudetanya sendiri, Indonesia 'mengambil' Timor dan menjadikannya provinsi (kalau nggak salah) ke-27. Pembantaian Santa Cruz *merinding* membunuh lebih dari 250 orang, hampir 400 orang terluka, dan sekitar 250 orang dinyatakan hilang. Pada waktu itu, hampir seluruh bagian dunia membenci Indonesia (kalau dibandingin sama kejadian belakangan ini, mirip kejadian jalur Gaza mungkin ya)

Saran dan kritik sangat diterima!